Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#23. KIYD.
KLEK.
Suara pintu kamar mandi terbuka.
Seorang pria tampan keluar dengan wajah yang segar.
Leo memang menginginkan untuk tidur satu kamar dengan Nadia. Pria itu berniat menjaga Nadia secara menyeluruh.
Aroma maskulin seketika menguar dengan, pakaian kasual yang melekat di tubuhnya semakin membuatnya terlihat semakin menarik.
Nadia yang sudah terbangun pagi ini, tak mampu menolak pesona wajah lembab dan rambut basah dari pria di hadapannya itu. Penampakan sosok Leo membuat Nadia terhipnotis sesaat.
" Tadi, kudengar ada yang datang kemari?" tanya Leo, yang belum menyadari bahwa wanita di atas hospital bed itu tengah memindai wajahnya dengan lekat.
"Jadi, selang infusnya sudah di cabut?" tanya Leo seraya memegang tangan Nadia.
"Aku bantu membersihkan tubuhmu ya?" tawar Leo, sekejap kemudian ia membulatkan matanya dan menggeleng cepat.
"Em ... maksudku bukan seperti yang kau pikirkan, aku hanya akan ...." Leo mendadak canggung setelah ia menyadari telah salah bicara.
Leo khawatir jika Nadia nanti akan salah tanggap akan maksudnya. Leo harus berhati-hati karena Nadia cukup sensitif perasaannya saat ini.
"Memangnya apa yang ku pikirkan?" tanya balik Nadia, seraya menggenggam jemari dingin Leo. Wanita itu suka jika memegang jari-jari, yang dingin begini.
"Ah ... itu, bisa saja kau mengira aku akan mengambil keuntungan," jawab Leo, yang seketika menjadi gugup ketika Nadia memegang erat tangannya.
Nadia justru tertawa kecil, dia sungguh tidak tahan melihat ekspresi Leo.
Leo pun menatap wajah pucat di hadapannya itu dengan kening berkerut.
"Kenapa tertawa? Memang apa yang lucu?" tanya Leo heran.
Pria itu tersinggung sepertinya karena dia telah salah mengartikan tawa dari Nadia.
"Kamu itu lucu, Leo. Sendirinya menawarkan tapi kau juga yang menolak secara sepihak." Nadia menatap Leo tanpa kedip.
Tiada satu pun bagian wajah yang tercela dan tak menarik dari pria di hadapannya ini. Baru kali ini Nadia mendapat perhatian tulus dari laki-laki yang ternyata masih sangat polos ini.
"Aku sama sekali tidak keberatan, bila kau mengambil keuntungan dariku," ucap Nadia pelan, karena wajah mereka sangatlah dekat.
"Ehmm ... permisi!" Dua orang juru rawat wanita masuk dengan wajah tak enak. Karena mereka merasa telah hadir tak tepat waktu.
Bagaimana pun, Nadia adalah pasien kelas VVVIP. Di mana diistimewakan dengan fasilitas serba mewah, layaknya hotel bintang lima.
"Apa kalian tidak bisa ketuk pintu dulu!!" protes Leo, seraya menatap tajam tenaga kesehatan yang baru masuk itu. Hingga keduanya terkesiap dan menunduk.
Leo sontak menjauh dari Nadia. Pria itu kembali memasang muka besinya, dengan aura dingin yang membuat siapapun menggigil kala menatapnya.
Sementara, wanita di atas hospital bed, hanya tersenyum kikuk dan memberi ruang bagi para perawat itu melakukan tugasnya.
"Nona, saya akan membantu anda untuk membersihkan diri," ucap perawat wanita.
"Tidak perlu, Suster. Biarkan itu menjadi tugas calon suamiku," jelas Nadia, membuat perawat tersebut mengangguk. Lalu meletakkan peralatan untuk membersihkan tubuh di atas nakas.
Berbeda dengan Leo, pria itu terkesiap kaget. Bagaimanapun, dia tidak benar-benar bisa melihat tubuh wanitanya.
"Silakan, Nona. Asalkan perbannya jangan sampai terkena air. Nanti sore saya akan kembali untuk menggantinya," jelas perawat.
"Terima kasih," ucap Nadia.
Setelah kedua juru rawat itu pergi, Nadia kembali menatap intens ke arah Leo.
"Kau ini! Bisa tidak kalau bicara itu jangan membuat jantung orang serasa mau lepas!" protes Nadia.
"Salah mereka ... siapa suruh kurang ajar!" kilah Leo, membela diri.
"Kau ini, tidak pernah merasa bersalah," gemas Nadia. Ingin sekali rasanya dia menggaruk muka besi itu.
"Jangan memandangiku seperti itu. Kalau kau jatuh cinta bagaimana!" goda Leo.
"Kalau iya kenapa? Apakah itu salah?" Nadia justru melempar pertanyaan yang membuat Leo seketika menutup rapat mulutnya karena tak tau harus menjawab apa.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi agresif begini?" batin Leo bingung. Pria itu jadi tak tau harus melakukan apa tadi.
Melihat Nadia yang seakan menantangnya justru membuat Leo mati gaya.
"Aku bersihkan tubuhku sekarang ya," ucap Leo menguji Nadia. Apakah benar wanita ini menginginkan hal itu agar ia lakukan.
Nadia mengangguk pelan dengan raut wajah yang sudah semerah tomat.
Leo pun mengulurkan tangannya mulai meraih pakaian atas Nadia dan membuka mancingnya satu persatu.
Glek.
Bahkan Nadia tidak lagi mengenakan penutup bukit teletubbies, sehingga tangan Leo menyentuh sesuatu yang kenyal.
Pria itu menarik lagi tangannya dengan napas yang tersengal-sengal.
Macam baru lari maraton karena di kejar guguk.
"Kenapa?" tanya Nadia, padahal dia tau apa yang saat ini Leo rasakan. Hanya saja Nadia harus meneruskan rencananya untuk menguji ketulusan pria itu padanya.
"Sebentar. Tanganku kesemutan," jawab Leo asal. Bagaimana bisa seorang Leonardo menjadi gugup hanya karena harus membuka pakaian wanita.
Ingin rasanya Nadia tergelak mendengar alasan yang keluar dari pria tampan nan gagah di hadapannya. Ternyata, Leo benar-benar polos terhadap wanita.
Nadia bergerak untuk membuka pakaian atasnya sambil tiduran. Lalu ia menarik selimut untuk menutupi bagian dadanya.
Leo yang paham, lalu menarik perlahan pakaian itu melewati kedua lengan Nadia. Pria itu akhirnya memutuskan untuk membersihkan bagian belakang tubuh Nadia dulu.
Nadia belum bisa duduk terlalu lama karena luka di pinggangnya masih sangat nyeri.
Kini giliran, Leo membersihkan tubuh bagian depan. Nadia tersenyum ketika Leo memejamkan matanya dan wanita itu dapat merasakan jika jemari Leo gemetar di bawah selimut itu.
"Kau sungguh menggemaskan Leo," batin Nadia. Sungguh tak percaya jika di jaman ini masih ada pria yang polos seperti Leo.
Nadia berusaha tenang dan memejamkan matanya agar Leo tidak terlalu kikuk ketika membersihkan seluruh tubuhnya.
Namun, untuk bagian sensitifnya, Nadia akan menyerahkan bagian itu kepada suster wanita saja. Leo pun setuju. Bisa-bisanya otaknya meledak jika dia harus membersihkan bagian itu juga.
Hubungan antara perjaka matang dengan seorang janda muda ini semakin hari semakin dekat.
Berkat beberapa hari Nadia di rawat, sehingga Leo menumpahkan perhatiannya secara intens.
Seakan tak ada sekat dan tabir dan menghalangi, mereka berdua kini sudah tak malu lagi mengungkapkan perasaan lewat sikap dan
bahasa tubuh.
Setelah Nadia boleh turun, maka Leo akan menggendong wanita itu untuk membawanya ke kamar mandi.
Pria itu memaksa untuk menunggu Nadia di dalam sekalipun Nadia bermaksud buang air besar. Karena, pria itu khawatir dengan keadaan Nadia yang masih belum bisa bergerak bebas.
"Keluarlah. Aku mau buang air besar," usir Nadia. Bagaimana bisa dia konsentrasi jika pria itu ada di sini.
"Diamlah. Lakukan saja!" titah Leo yang enggan keluar walaupun Nadia memohon padanya.
"Oke, jangan salahkan aku jika nanti kau pingsan karena bau," sahut Nadia dengan mencebikkan bibirnya.
Khawatir sih iya, tetapi lama kelamaan privasinya terganggu juga.
"Sudah," ucap Nadia yang telah keluar dari bilik toilet, sambil memegangi pinggangnya.
"Kenapa cepat sekali?" tanya Leo heran, yang langsung mendekat dan memegangi bahu Nadia.
"Mana bisa keluar kalau di tungguin begitu," batin Nadia gemas.
Author kasih bonus deh, visualnya Babang Leo sama janda cantik Nadia.
Biar klean makin semangat ngedukung mereka sampe halal😁.
...Bersambung...
wc umum.
pas lah pasangan SM penjahat kelamin