Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kapsul Hijau
Sementara Desmon selama seminggu ini terus meyakinkan orangtuanya jika dia tidak melakukan apapun pada Jeni tapi orangtuanya sudah tidak percaya lagi padanya.
"Tapi kau membawanya ke apartemenmu kan? Kau memberinya obat tidur kan? Dan kau melihat tubuhnya kan?"
Desmon selalu disudutkan dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Sampai dia tidak menghubungi si kembar karena tidak ingin membuat mereka bersedih yang sudah dipastikan mereka akan menanyakan kedatangannya lagi ke Surabaya.
Pada akhirnya Desmon ingin bicara berdua dengan Jeni, dia membuat janji bertemu di restaurant. Tentu saja membuat Jeni berdandan sebaik mungkin supaya calon suaminya itu tertarik padanya.
Jeni mendatangi restaurant itu yang disana mempunyai private room dan disitulah Desmon menunggunya.
"Desmon...," panggil Jeni saat dia sudah masuk ke dalam private room di restaurant itu.
Desmon yang sebelumnya tertunduk menegakkan kepalanya lalu menatap Jeni tajam.
"Batalkan pernikahan ini," ucap Desmon tanpa mau basa-basi. "Aku tidak melakukan apapun padamu!"
"Okay aku minta maaf sudah lancang melihat tubuhmu, aku akan membayar berapapun yang kau minta!"
Jeni terkekeh mendengarnya. "Aku tidak butuh uangmu, Desmon! Aku hanya butuh pertanggung jawabanmu! Atau kau ingin aku buka ini semua di media supaya nama keluargamu tercoreng!"
"Ck, Lagi-lagi kau mengancamku dengan itu!" decak Desmon kesal lalu dia meraih sebuah map dan melemparkannya pada Jeni.
Sebelumnya Desmon sudah mencari tahu informasi mengenai Jeni dan seperti dugaan Desmon, Jeni bukan wanita baik-baik sering berganti-ganti pasangan tidur bahkan dia yang membayar pria-pria yang tidur dengannya. Kehidupan foya-foyanya selama ini sudah Desmon dapatkan semuanya.
Jeni yang membaca informasi tentang dirinya itu tersenyum miring. "Bukankah aku cerminan dirimu, Desmon? Apa bedanya aku dan dirimu?"
"Yah, kau benar! Aku memang tak jauh beda dengan dirimu tapi aku tidak licik sepertimu!" sahut Desmon geram.
"Biar aku beritahu apa itu licik," ucap Jeni menyeringai.
Lalu Jeni membuka tasnya dan melemparkan sebuah kapsul berwarna hijau yang langsung ditangkap oleh Desmon.
Desmon memperhatikan dengan seksama kapsul berwarna hijau itu dan sepertinya dia mengenalinya. Kapsul itu seperti vitamin yang selama ini dikonsumsi orangtuanya.
"Apa kau tahu itu apa? Itu adalah racun yang bisa membuat sistem saraf kita tidak berfungsi secara perlahan-lahan dan hanya aku yang mempunyai penawarnya!" ucap Jeni kemenangan.
"Apa maksudmu?" tanya Desmon heran.
"Maksudku adalah aku sudah menukar vitamin orangtuamu dengan kapsul itu jadi sampai bertemu di Altar, Desmon," jelas Jeni dengan berlalu pergi dari ruangan itu.
Sementara Desmon masih membeku ditempatnya dan pikirannya langsung tertuju pada kedua orangtuanya. "Mom, Dad!"
Desmon langsung pergi ke mansion keluarganya sesampai disana, Desmon segera mencari vitamin orangtuanya yang berada di rak obat dan benar saja kapsul hijau itu sama dengan yang Jeni berikan padanya.
"Dimana mommy dan daddy?" tanya Desmon cemas pada salah satu pelayan.
"Tuan dan nyonya sedang istirahat karena sejak beberapa hari ini selalu mengeluh sakit!"
Robert dan Malika memang kesehatannya menurun dan mereka mengira penyebabnya karena terlalu setres memikirkan masalah Desmon, untuk itu mereka rutin meminum vitamin mereka.
"Mom... Dad...," panggil Desmon saat berada di kamar orangtuanya.
Mereka tampak tertidur dengan keringat yang bercucuran sampai Malika membuka matanya dan berkata. "Kaki mommy tidak bisa digerakkan!"
Yang mana membuat Desmon mengepalkan kedua tangannya. "Wanita rubah licik!"