Ava Maja seorang gadis plinplan yang selalu membuat repot keluarganya. Untuk kedua kalinya dia melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri. Dia ingin menikah tapi tidak siap dengan segala komitmennya dan yang paling penting dia merasa bahwa calon suaminya bukan orang yang tepat untuknya.
Andrei Alexei romanov, seorang pria tampan yang suka dengan kegiatan menantang dan memicu adrenalin. Pertemuannya dengan Ava yang tidak sengaja membuat dirinya bagaikan induk ayam yang selalu diikuti oleh Ava kemanapun.
SEASON 2 (cerita Briel dan Jayden)
ceritanya ga kalah seru dengan cerita Ava dan Andrei.. semoga sukaaa..
Sepeti biasa ya..konflik ringan..bacaan enteng...ga terlalu panjang episodenya..no drama makjang yg terlalu lebay ya..otor anti begituan ..wkwkwk.
ini dunia novel ..jd takdir nya ada ditangan otor..FEEL FREE TO READ N SKIP... hidup udah berat jadi baca novel buat hiburan aja..🥰🥰😘😘😘
follow ig otor ya mak.. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
BUUGGGG....
Pipi Peter dipukul oleh Andrei yang sudah ada dibelakangnya.
"Jangan mengganggunya!!" kata Andrei dengan tangan mencekik leher Peter.
Ava mundur dan tubuhnya gemetar. Dia kemudian lari menuju Villa.
"Siapa kau? Apa kau korban barunya?" Peter tersenyum mengejek.
"Dia milikku. Jika sampai kau berani menyentuhnya lagi, aku akan memotong tanganm." Andrei sedikit mematahkan pergelangan tangan Peter dan membuat Peter teriak kesakitan.
"Ingat ucapanku," bisik Andrei dengan nada mengintimidasi.
Andrei kemudian pergi dan menyusul Ava menuju Villa.
Andrei tahu Ava sedang mengurung dirinya di kamar.
"Ava..buka pintunya!" panggil Andrei.
"Ava...please," lanjut Andrei.
Ava tetap tak membuka pintunya.
"Ava.. Apa perlu kudobrak pintu ini?" kata Andrei.
"Aku baik baik saja. Pergilah," teriak Ava dari dalam dengan suara yang tercekat karena menangis.
"Ava..aku hitung sampai 3. Jika kau tidak membukanya aku akan mendobrak pintu ini," kata Andrei.
"1....2....," hitung Andrei dan Ava akhirnya membukanya.
"Aku tidak apa apa. Pergilah!" kata Ava tanpa melihat wajah Andrei.
Ava pergi ke ranjangnya dan tidur. Dia menutup wajahnya karena ingin menangis sendiri dibawah selimut.
"Aku ingin sendiri. Jangan menggangguku," kata Ava pelan.
"Maaf.. Tadi aku meninggalkanmu. Aku kembali karena aku ingin mengajakmu ke pantai," kata Andrei menghampiri Ava.
Ava tak mengatakan apapun.
"Ava...," panggil Andrei pelan di depan wajah Ava yang tertutup selimut.
Ava menangis sesenggukan didalam selimut.
Andrei membuka selimutnya tetapi Ava menahannya agar tak terbuka.
"Leave me alone," lirih Ava.
"Aku tidak akan meninggalkanmu," kata Andrei.
Andrei duduk dibawah lantai dengan bersandar pada ranjang. Dia menunggu Ava sampai dirinya tenang dan tak menangis lagi.
Setengah jam berlalu. Andrei tetap menunggu Ava dan akhirnya membuka selimut Ava ketika Ava sudah berhenti menangis.
"Apakah sudah lega?" tanya Andrei lembut.
Ava tak menjawab dan hanya terdiam.
Wajah Ava memerah dan bengkak karena menangis.
Andrei naik ke ranjang dan memeluknya lalu mengusap punggungnya dengan lembut.
"Apakah aku akan selalu di cap sebagai pembunuh Andrei?" tanya Ava pelan.
"Ingat yang kukatakan Ava. Jangan sia siakan hidupmu untuk memikirkan masalah ini. Kau berhak bahagia. Itu bukan salahmu. Sekali lagi kukatakan, itu bukan salahmu. Ini kecelakaan dan kau sudah melakukan sesuatu yang benar," kata Andrei pelan.
Ava memeluk Andrei semakin erat dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Andrei.
"Menikahlah denganku. Untuk kesekian kalinya aku melamarmu Ava," lirih Andrei.
"Aku akan selalu disampingmu. Kau tidak akan takut apapun lagi. Aku akan selalu melindungimu," lanjut Andrei mencium puncak kepala Ava.
Ava tak mengatakan apapun. Berada di pelukan Andrei sangat terasa nyaman dan aman. Mungkin hanya Andrei yang bisa membuatnya tenang.
"Bagaimana jika aku melarikan diri lagi dari pernikahanku?" kata Ava dengan suara serak karena efek menangis.
"Aku akan mengikatmu dengan rantai besi agar kau tidak bisa lari," kata Andrei dan mengecup bibir Ava dan membuat Ava sedikit tersenyum.
"Kita menikah secepatnya...hmm??" bisik Andrei.
"Kita belum terlalu saling mengenal," kata Ava.
"Kita bisa saling mengenal selama perjalanan kita bersama nanti," jawab Andrei mengecup hidung Ava yang memerah.
"Bagaimana dengan keluarga kita?" tanya Ava.
"Kita akan mengadakan pesta setelah kita pulang ke New Zealand", jawab Andrei.
"Bagaimana birokrasinya? Kurasa itu hal yang rumit," kata Ava.
"Itu tidak rumit untukku. Aku yang akan mengurusnya. Aku hanya butuh persetujuanmu saja," kata Andrei santai dan mencium bibir Ava lagi.
"Pernikahan bukan sesuatu yang sepele Andrei. Apa kau yakin?" tanya Ava lagi.
"Hmm.. Aku orang yang sangat serius Ava. Aku tidak pernah main main. Kau tahu itu kan?" jawab Andrei.
"Boleh aku berpikir?" tanya Ava.
"Hmm.. Untuk meyakinkanmu aku akan menciummu," modus Andrei dan Ava tertawa kecil mendengar itu.
Andrei mencium Ava dan Ava melingkarkan tangannya di leher Andrei.
Ava terbius oleh wangi tubuh Andrei yang maskulin. Mereka bisa saja melakukan percintaan sekarang juga, tetapi Andrei memilih untuk menundanya sampai mereka resmi menikah.
Sore harinya Andrei mengajak Ava berjalan jalan di tepi pantai sembari menikmati sunset.
Andrei benar benar akan membuat Peter babak belur jika sampai dia bertemu dengannya lagi.
Ava menikmati setiap waktunya bersama Andrei karena Andrei selalu bersikap manis padanya. Ya.. tak ada lagi Andrei yang cuek.
Yang ada sekarang adalah Andrei yang terlihat bucin pada Ava. Bahkan Andrei selalu menunjukkan kemesraannya meskipun berada ditempat umum.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤
FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
