BACA NYA PELAN-PELAN, MAACIHH.
Su Luxie memutuskan untuk bunuh diri menggantung lehernya dengan sebuah selendang setelah sang tunangan mengakhiri hubungan mereka dan lebih memilih untuk bersama sepupunya, Su Manman.
Setelah kematian nya, dokter yang bodoh dan juga jelek sepertinya itu hidup kembali dan berubah 100% dari dirinya yang sebelumnya.
Rupanya ada sebuah jiwa yang berasal dari abad 22 masuk kedalam tubuh Su Luxie akibat mengalami kecelaan pesawat.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh jiwa baru itu? Apakah dia akan membalas dendam atas perbuatan Su Manman yang sudah merebut tunangannya?
"Aku adalah Medical Spirit, apapun bisa ku lakukan dengan kemampuan ku ini!"
"Menjadi kaya adalah target utamaku. Bersiap-siap lah menghadapi dokter hantu ini."
Yuk baca ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
...episode 21...
...****************...
Dengan ditemani kasim disampingnya, Su Luxie terus fokus pada penyembuhan putra mahkota yang bisa dibilang begitu sulit dalam penyembuhan mana yang telah terkontamidasi oleh aura negatif. Su Luxie terus menyalurkan mana positif pada pangeran mahkota sehingga berkali-kali dirinya harus memuntahkan darah.
"!"
Kasim disampingnya cukup khawatir pada kondisi Su Luxie saat itu.
Dengan kondisi yang sudah muntah darah berulang-ulang, mau tidak mau Su Luxie terpaksa melepas topengnya sehingga wajah nya bisa dilihat langsung oleh kasim yang masih berada disampingnya.
"?!" Kasim itu terkejut melihat wajah dari medicinal spirit yang telah dirumorkan. Tidak tahu mengapa, dia merasa jika gadis didepannya masih merupakan seorang anak-anak.
"Ambil ini." ujar Su Luxie menyuruh kasim mengambil bekas jarum akupuntur yang baru saja dia gunakan untuk putra mahkota.
Kasim mengambil jarum-jarum itu dengan gerogi. Dia lirik Su Luxie sedikit dan kemudian segera meletakan jarum-jarum itu kemeja.
"Semakin berjalannya waktu, tubuh putra mahkota menjadi bercahaya karena nona itu terus saja menyalurkan mana nya untuk putra mahkota. Dia bahkan bisa mengambil resiko sehingga memuntahkan darah secara berulang. Ini adalah usaha yang sangat keras, sejauh mana yang aku lihat dari para parmacy-parmacy lain." Benak sang kasim kembali melirik pada Su Luxie.
Merasakan jika sang kasim terus-terusan saja meliriknya diam-diam, Su Luxie akhirnya menoleh sambil berkata
"Keluarlah. Bilang pada kaisar bahwa semua akan baik-baik saja karena aku akan melakukan proses akhir penyembuhan," Ujar Su Luxie "Selepasnya jangan berkata apapun lagi." Lanjutnya.
"Baik, nona." Kasim itu menunduk dengan hormat pada Su Luxie. Jika dipikir-pikir, posisi kasim pribadi milik kaisar bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pada seorang prajurit perang sekalipun, tapi dirinya malah bersikap sangat sopan pada Su Luxie selayaknya dia bersikap pada anggota kerajaan.
Diapun pergi dari sana, meninggalkan Su Luxie yang terus berkutat dengan putra mahkota yang masih tidak sadarkan diri.
Kasim segera menutup pintu kembali dan menghadap kaisar yang masih setia menunggu diluar ruangan.
Wajah itu, wajah yang mengharapkan sebuah kabar baik setiap saat selalu terlihat di ekspresi nya. Kasim yang melihat itupun sontak mengangguk dan tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja. Putra mahkota akan melakukan pemeriksaan terakhir." Ujar kasim memberitahu kabar tentang progres penyembuhan putra mahkota.
"Be-benarkah?!" Kaisar yang dengan ekspresi yang tidak bisa digambarkan bagaimana rasa senangnya saat itu melihat kasim setianya dan pintu ruangan secara bergantian.
"!"
"Tidak, tunggu dulu. Apakah kau yakin, kasim? Dia hanyalah seorang Parmacy, dia bukan tabib. Bagaimana dia bisa menyembuhkan putra mahkota?!" Ujar tabib itu sudah jelas tidak percaya dan tidak terima dengan kabar yang didengar nya oleh kasim.
"Yah... lagi pula hasil akhir tidak selalu berjalan dengan mulus." Sahut parmacy satunya menimpali omongan dari tabib barusan.
"Lancang!!" Kaisar berbicara dengan dingin sambil melirik mereka dengan ekor matanya.
"!"
"Ma, maafkan kami kaisar." Kedua orang itu repleks membungkuk dan meminta maaf tat kala merasakan rasa mengintimidasi dari kaisar.
"Aku tidak ingin mendengar sepatah katapun dari kalian!" Ujarnya memberi perintah.
"Dilaksanakan, kaisar." Jawab mereka serempak dengan suara bergetar.
"Kalian cukup beruntung berdiri bersamaan dengan kaisar disini. Jika tidak, maka tamatlah riwayat kalian!!" Benak Merlyn menatap tajam kedua tabib dan parmacy itu dengan sudut matanya.
Kasim yang menyaksikan itu hanya bisa tersenyum dalam diam dan memilih untuk fokus menunggu kabar dari dalam ruangan.
Entah kabar buruk maupun baik, mereka seolah-olah sudah menyiapkan hati dan memberi kepercayaan sepenuhnya pada Su Luxie.
disisi lain, didalam kamar, Su Luxie melakukan sebuah tindakan dengan mengganti mana positif nya dengan aura negatif milik putra mahkota untuk disalurkan kedalam tubuhnya.
Terdengar sangat beresiko, tapi bagi Su Luxie hal itu tidak memiliki dampak berbahaya bagi tubuhnya, jika mengingat bahwa dia sudah mempelajari tekhnik racun untuk dia tukar dengan mana miliknya.
Wajahnya dibasahi oleh keringat panas dingin dan matanya selalu berkedud karena merasakan rasa sakit yang menjalar ditulang-tulangnya.
Sementara itu, putra mahkota yang masih tetap tidak sadarkan diri secara tiba-tiba menunjukkan reaksi dengan menunjukan reaksi kesakitan pada wajahnya.
Dia mengeratkan gigi-giginya seolah ikut merasakan rasa sakit yang dialami oleh Su Luxie.
"!"
"Ya! Tetaplah tunjukkan reaksimu padaku, putra mahkota." Ujar Su Luxie lirih dengan tubuh yang sudah mulai melemah.
"Kita akan melakukan tahap akhir. Jika dirimu sudah sadarkan diri, maka jangan lupa untuk membalas budi padaku, ya!" Gumamnya tersenyum sungging sembari terus menyalurkan mana terakhir untuk putra mahkota.
Uhuk... uhukk..
Darah menyembur dari mulut Su Luxie, diiringi dengan terbukanya kedua netra biru cerah milik putra mahkota.
BUMMMM... Suara ledakan mana yang mengalir hebat didalam tubuh putra mahkota cukup terdengar dengan keras, menggema seisi ruangan.
Bersamaan dengan itu, Su Luxie mulai tumbang tidak sadarkan diri setelah kehilangan banyak sekali mana dan energi miliknya. Tubuh ramping nan mungil itu terkesipuh dipelukan putra mahkota yang secara tiba-tiba memeluk Su Luxie setelah menyadari jika gadis didepannya akan segera pingsan.
"Siapa gadis ini?" Monolog nya bertanya dan mendekatkan wajah kepada wajah Su Luxie.
Dia melihat pada bibir ranum milik Su Luxie dan mulai tersenyum, "Cantik." Cetusnya tersenyum memiring.
Dengan pandangan yang datar, dia melihat kearah pintu yang masih tertutup dengan rapat.
"Apakah disini ada orang?" Ujarnya dengan suara menggema dan menunjukkan jiwa-jiwa berwibawa sama seperti yang dimiliki oleh kaisar, ayahnya.
BRAKK... tak lama putra mahkota berucap, tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan sang kaisar yang sedang menatap putra mahkota dengan mata yang berkaca-kaca. Perlahan-lahan kaki itu mulai maju mendekat kearah ranjang.
"Kau... baik-baik saja, kan?" Ujarnya lirih menatap penuh bahagia pada putra mahkota.
Putra mahkota tertegun. Dia menatap cukup lama pada kaisar. Namun beberapa detik berikutnya dia menunduk sambil berkata "Aku baik-baik saja, ayah." jawabnya.
"Tidak. Kau baik-baik saja. Kau sudah sadar, aku sangat lega."
Tes...
tes...
tes...
Air mata demi air mata mulai menetes dari pria gagah yang penuh wibawa itu. Entah mengapa, tapi seolah-olah rasa sedih ini sudah terbendung cukup lama sehingga bisa pecah begitu saja.
"?!" Putra mahkota kaget melihat sang ayah yang tiba-tiba saja menangis dengan begitu menyedihkan. Sepengetahuannya, ayahnya adalah raja yang berwibawa, keras, tegas, dan juga datar. Tidak mungkin bagi kaisar menyia-nyiakan air matanya. Akan tetapi... kali ini... kaisar justru mengalirkan air mata hanya deminya?! Mustahil!
Putra mahkota menggenggam erat tangannya seolah sedang menahan rasa sedih.
"Maaf telah membuat mu khawatir, ayahanda," Ujarnya pelan namun terdengan begitu tulus.
"Tapi... siapa wanita ini?" lanjutnya bertanya pada kaisar sambil memeluk tubuh Su Luxie yang sedang pingsan tidak sadarkan diri.
"!"
^^^To be Continued_^^^