entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. mengunjungi rumah Narita
Sementara di tempat lain, Anastasia menitipkan alzio dan ariano kepada mbok Ning untuk sementara waktu.
"mbok, saya titip ariano dan alzio sebentar ya, Saya ingin pergi keluar ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan.." ucapnya kepada mbok ning.
"baik neng, berhati-hatilah." ucap mbok Ning kepada Anastasia. Anastasia beralih menatap putranya aryano sementara alzio masih setia dalam gendongannya.
"sayang, Iyan sama adik untuk sementara dijaga sama mbok dulu ya. bunda ingin keluar sebentar, ada beberapa hal yang harus bunda urus."ucap Anastasia kepada anaknya memberikan pengertian.
"baik bunda, jangan lama-lama berada di luar ya bunda, kalau urusan bunda sudah selesai cepatlah pulang.." ucap ariano sambil memandang wajah ibunya itu.
"baiklah sayang, ingat jangan nakal ya. jangan merepotkan mbok Ning, karena ada adik juga yang harus mbok nih urus. kalau Aryano minta tolong, minta tolong baik-baik sama mbok Ning ya..."ucap Anastasia menasehati putranya itu. aryano pun menganggukkan kepalanya mengerti.
Anastasia tersenyum dan mengusap lembut kepala aryano. Anastasia memberikan senyum manis kepadanya, seketika itu ia bangkit kembali dari posisi jongkoknya.
"mbok titip mereka ya. nanti kalau ada apa-apa, mbok langsung menghubungi saya."ucap Anastasia lagi.
"baik neng, hati-hatilah di jalan." ucap mbok ni.
setelah itu, Anastasia pun langsung keluar meninggalkan kediaman mewah namun di dalamnya tidak ada kebahagiaan.
Iya memasuki mobilnya, dan membawa beberapa uang simpanan Anastasia asli termasuk uang dalam cek yang Alexander berikan kepadanya.
Iya tidak peduli dengan tanggapan Alexander nanti, yang ia pedulikan hanyalah mencari ketenangan bersama kedua putranya itu. lagi pula, uang itu adalah hasil keringatnya sendiri walaupun ia terkesan seperti menjual dirinya kepada Alexander.
namun apa boleh buat, walaupun Anastasia mengelak, kalimat tersebut tetap saja Alexander menganggapnya sebagai wanita bayaran.
semalam sebelum ia tidur menyusul sang buah hati ke alam mimpi, iya berpikir untuk mengunjungi tempatnya semasa menjadi Narita.
Iya ingin melihat Apa yang terjadi selepas kepergiannya. karena Narita merupakan anak yatim piatu dan memiliki tempat tinggal yang cukup sederhana peninggalan kedua orang tuanya.
karena ia tinggal sendiri, Narita tidak terlalu mempedulikan kehidupannya. yang pasti ia bisa bertahan hidup, dan hidup dengan sederhana, memiliki rumah sendiri tanpa menopang kepada orang lain itu sudah lebih dari cukup. namun walaupun begitu, Narita tetap memiliki tabungan untuk masa sulit nya nanti.
***
di sinilah Anastasia sekarang. di sebuah rumah sederhana, namun dilengkapi dengan halaman yang luas serta dengan lingkungan yang ramah dan bersih. sejenak ia membunyikan bel rumah itu.
hanya untuk menandakan bahwa ada orang di luar atau di dalam rumah. setelah itu, karena tidak ada yang nyahut dari dalam, Anastasia langsung menanyakan kepada tetangga sebelahnya.
agar ia tidak terkesan menyelonong walaupun itu rumahnya sendiri, namun tetap saja orang tidak akan percaya Karena wajah yang ia gunakan saat ini adalah milik Anastasia. Ia pun berjalan ke arah tetangganya itu.
"permisi ibu.."ucap Anastasia bersuara di depan pintu rumah tetangganya itu. tak lama terdengar sahutan dari dalam rumah dan kemudian pintu dibuka.
"Iya neng cari siapa?"tanya ibu itu sebut saja namanya Ibu Rosma.
"Ibu saya sahabatnya Narita, ingin bertemu dengannya. tapi dari tadi saya mengetuk-ngetok pintu dan membunyikan bel namun tidak ada sahutan atau tanda-tanda ada orang di dalam rumah." ucap Anastasia sedikit mengarang cerita. mendengar ucapan nya, ibu Rosma langsung mempersilahkan dia masuk.
" masuklah dulu nak..." ucap ibu Rosma. Anastasia pun mengikut dan masuk ke dalam rumah. Anastasia dan ibu Rosma pun duduk di salah satu kusrsi yang ada di luar teras rumah. Bu Rosma pun langsung menyediakan minum kepada tamunya itu.
"jadi kamu itu temannya Narita. lalu kamu tidak tahu apa yang terjadi dengan Narita ?"tanya ibu Rosma kepada Anastasia. Narita yang sudah menjadi Anastasia pun menganggukkan kepalanya pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi kepada dirinya.
"tidak Bu, Saya tidak tahu apa-apa. terakhir saya berkomunikasi dengan Narita yaitu 3 bulan yang lalu. dan setelah itu saya menghubungi nomornya kembali, namun tidak aktif, berkali-kali saya hubungi tetap tidak aktif. makanya saya memutuskan untuk datang menemuinya dan berharap tidak terjadi apa-apa dengannya."ucap Anastasia merangkai kebohongannya itu. Bu Rosma pun mengganggu anggukan kepalanya mengerti dengan penuturan Anastasia.
"begini nak, Narita sudah meninggal sejak 2 bulan yang lalu, iya meninggal karena kecelakaan akibat membantu salah seorang anak yang akan tertabrak mobil, namun takdir berkata lain malah Narita yang tertabrak."
mendengar ucapan Ibu Rosma pun seketika mata Anastasia mulai berkaca-kaca. walaupun itu adalah jiwa Narita namun tetap saja raga Anastasia tetap merasa iba terhadapnya.
"lalu di mana pemakamannya sekarang?"tanya Anastasia lagi. Iya berniat ingin mengunjungi raganya itu. Ibu Rosma pun menjelaskan dan mengatakan letak pemakaman Narita kepada Anastasia.
selepas mengatakan hal itu Anastasia pun langsung beranjak ingin segera melihat pemakaman Narita, namun sebelum ia benar-benar meninggalkan rumah itu Bu Rosma kembali memanggil Anastasia.
"nak tunggu sebentar, tadi setelah kecelakaan dan dinyatakan telah meninggal polisi menitipkan barang Anastasia kepada ibu termasuk kunci rumah dan semuanya, berharap ada keluarga yang akan mengambil nya. namun ibu tau, Narita sudah tidak punya siapa-siapa lagi. kamu tunggulah sebentar biar Ibu ambilkan."ucap Ibu Rosma lagi.
ia bergegas masuk ke dalam rumah dan mengambil tas yang berisi kunci rumah beserta barang-barang lainnya, dan menyerahkannya kepada Anastasia.
Anastasia pun langsung menerima baik tas tersebut.
Iya sejenak membuka dan melihat isinya dan menemukan foto dirinya yang ada di sana, maksudnya foto Narita. Anastasia mengambil foto itu dan memandangnya lekat-lekat, tanpa permisi air matanya kembali turun.
"terima kasih Bu, kalau begitu saya pamit dulu."ucap Anastasia setelah berpamitan dengan ibu Rosma. kini tujuan Anastasia yaitu pemakaman di mana tempat Narita dikebumikan.
***
di sinilah Narita sekarang. Anastasia pun berjalan mendekati pusaran Narita, Iya duduk dan menggalus batu nisan itu.
"apa yang harus kukatakan padamu. tubuh ini mungkin sudah menyatu dengan tanah, Namun nyatanya, aku masih hidup di tubuh yang berbeda. mungkin aku akan menyampaikan hal ini untuk Anastasia asli, semoga saja dia tenang di alam sana."udah panas Tasya.
setelah ia merenung cukup lama, Ia pun segera memutuskan untuk kembali ke rumahnya. karena masih ada dua malaikatnya yang menunggu kedatangannya.
Narita pun langsung menaiki mobilnya kembali, dan kembali ke rumah mewah itu. setidaknya ia sudah mendapatkan kunci rumahnya selama menjadi Narita dan ia berniat, setelah berpisah dengan Alexander ia akan mengajak kedua buah hatinya untuk tinggal di rumah itu.
***
Alex berada di ruangannya. tiba-tiba, nyonya Tamara datang bersama dengan Laura beguel. mereka langsung masuk ke dalam ruangan Alexander.
klek.. suara pintu ruangan Alexander di buka. Alexander langsung mengarahkan pandangannya kearah pintu.
"mama, Laura. sedang apa kalian disini.?" tanya Alexander sambil berdiri dari duduknya. nyonya Tamara dan Laura pun melenggang masuk.
"mama dan Laura kesini, ingin mengajak kamu, untuk menemani mama dan calon menantu mama untuk pergi ke mall. kapan lagi kan, kamu bisa berdua dengan Laura." ucap nyonya Tamara membujuk putranya itu. sementara Laura tersenyum senang.
"maaf ma. tapi Alex banyak kerjaan. jadi nggak bisa nemanin mama belanja." ucap Alexander datar, dan kembali mendudukan tubuhnya. nyonya Tamara mengerutkan keningnya. ia mendekat kearah putranya itu.
"ayolah Lex, kamu nggak kasihan sama Laura. buruan.." ucap nyonya Tamara lagi.
akhirnya dengan bujuk rayunya, Alexander pun menurut dan pergi ke mall menemani mama dan Laura berbelanja.
setibanya mereka di mall, Alexander langsung mengikuti dua wanita yang berarti dalam hidup nya itu, sampai ia rela menyakiti istri dan anaknya. mereka pun mulai memilih baju, sepatu dan lainnya. sementara Alexander hanya diam dan bermain hpnya.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚