Amora Zevanya perempuan tangguh, licik, berbahaya dengan segala tipu muslihat nya, memiliki ilmu beladiri yang tinggi dan ahli bermain senjata tajam, harus merenggang nyawa, karena tertabrak mobil saat menyelamat kan se ekor kucing yang sedang berada di tengah jalan
bukan nya dapat pahala dan masuk surga, jiwa Amora Zevanya masuk kedalam raga pemeran Figuran lemah, seorang istri yang di abaikan oleh suaminya.
cuplikan
"Arthur Sagara Jonson, apa yang sebenar nya anda ingin kan hah!" sentak Zevanya, menarik kerah baju yang Arthur kenakan
"Bukan kah Sudah aku katakan, aku ingin bertemu anak-anak ku" Jawab Arthur tersenyum miring
"Dan sudah saya katakan, mereka bukan anak-anak mu" ucap Zevanya datar, dengan sorot mata dingin nya.
bagaimana kisah rumah tangga mereka? bertahan atau berpisah? mengingat jiwa sang istri sudah di ganti oleh jiwa perempuan yang memiliki watak keras dan pemberani.
bagaimana cara Amora Zevanya membalaskan dendam si pemilik tubuh pada suami brengsek nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TINGGAL BERSAMA
"kapan kalian sampai di negara M?" tanya Zevanya melihat papa dan Abang nya
" tadi pagi sayang " jawab tuan Jerome duduk di samping putri nya
"apa pekerjaan papa sudah selesai?" tanya Zevanya lagi
Dari ingatan Zevanya, papa dan Abang nya ini selama lima bulan belakangan ini ada di luar negri, mengurus perusahaan nya yang ada di negara S
Cup
"sudah sayang" jawab tuan Jerome , mencium Gemas, pipi bulat cucu nya
"sayang, apa selama papa tidak di negara ini, kamu baik-baik saja?" tanya tuan Jerome melihat kearah putri nya
"Hem, iya" Jawab Zevanya mengangguk kan kepalanya kaku
"sayang, bagaimana kalau kamu tinggal bersama papa dan Abang kamu" tanya tuan Jerome, melihat kearah Zevanya penuh harap
Tuan Jerome akan sangat senang jika putri nya mau di bawa pulang
"iya dek, sebaik nya kamu tinggal bersama kami, biar ada yang jagain kamu dan anak-anak kamu" Sahut Jerry, ikut mendudukkan dirinya
"bagaimana sayang?" tanya tuan Jerome, melihat putri nya Masih diam
"Hem, baiklah" jawab Zevanya menganggukkan kepalanya
"kamu serius sayang?" tanya tuan Jerome tidak percaya, akhir nya putri nya mau pulang dan tinggal bersama diri nya
"iya" jawab Zevanya tersenyum kecil
Sementara salah satu bodyguard yang sedari tadi mendengar kan obrolan Mereka, mengambil handphone nya terlihat menghubungi seseorang
ekor mata Zevanya melirik bodyguard yang sedang menghubungi seseorang, Zevanya sudah bisa menebak siapa yang sedang bodyguard itu hubungi
Zevanya berdecih sinis di dalam hati nya, sedari tadi Zevanya tahu salah satu bodyguard yang sedang berjaga itu merupakan anak buah Arthur yang di tugas kan untuk memata-matai diri nya
suami brengsek nya itu seperti nya niat sekali memata-matai diri nya, bukti nya bukan hanya satu orang saja yang di tugaskan suami brengsek nya itu untuk memata-matai diri nya
Zevanya sengaja menerima ajakan papa nya untuk tinggal bersama Abang dan papa nya, Zevanya juga merasa di rumah ini diri nya tidak akan bisa leluasa melakukan sesuatu, karena sudah pasti anak buah Arthur akan melaporkan semua kegiatan nya
Zevanya rasa, dengan diri nya tinggal bersama papa dan Abang nya adalah keputusan yang tepat, selain diri nya bisa leluasa melakukan sesuatu tanpa di awasi, Zevanya juga bisa sambil menyusun rencana untuk kedepannya akan bagaimana
dengan diri nya tinggal di rumah papa nya, suami brengsek nya itu sudah pasti tidak akan pernah mendapatkan informasi apapun tentang diri nya dan juga anak-anak nya, penjagaan di rumah papa nya itu lebih ketat dari pada di sini, jadi tidak mungkin anak buah suami brengsek nya bisa menyusup ke dalam rumah papa nya
"sayang, bagaimana kalau kita pulang sekarang, kamu tidak apa-apa kan" ucap tuan Jerome melihat kearah putri nya
"Hem, baiklah, sebentar Zeva siap-siap dulu" jawab Zevanya berdiri dari duduk nya
"tidak perlu membawa apa-apa sayang, semua pakaian dan kebutuhan kamu sudah papa siapkan, nanti kamu juga bisa membelinya yang baru" ucap tuan Jerome
"iya, Zeva hanya ingin mengambil barang-barang penting saja " jawab Zevanya melihat ke arah papa nya
"baiklah" ucap tuan Jerome menganggukkan kepalanya mengerti
"Zeva titip Zayn dan Azka sebentar" uacap Zevanya beranjak pergi dari ruang tamu
"iya sayang" jawab tuan Jerome tersenyum melihat kepergian putri nya
Tuan Jerome sangat senang, akhirnya diri nya bisa berkumpul lagi dengan anak-anak nya, tidak ada yang lebih membahagiakan bagi diri nya selain bisa berkumpul bersama anak-anak nya
Biarkan kali ini diri nya egois karena membawa putri nya pulang ke rumah nya, hati ayah mana yang tidak hancur mengetahui kehidupan pernikahan putri nya, jika saja putri nya mengijinkan diri nya untuk memberi pelajaran kepada menantu brengsek nya, maka dengan senang hati tuan Jerome akan menghukum menantu brengsek nya itu
"Jerry, minta beberapa anak buah mu untuk mengawasi pria brengsek itu, berikan sedikit pelajaran pada pria brengsek itu" ucap tuan Jerome dingin
"sekarang papa sudah tenang, adik mu sudah mau di bawa pulang, dan mulai sekarang akan papa pastikan pria brengsek itu tidak akan pernah bisa bertemu dengan Zevanya, kalau perlu papa akan urus surat cerai adik mu" lanjut tuan Jerome, mengeraskan rahangnya
"apakah Zevanya mau bercerai dengan Arthur?" tanya Jerry tidak yakin
"biar papa coba bicara dengan adik mu nanti " jawab tuan Jerome menghembus kan nafas nya panjang
Tuan Jerome juga tidak begitu yakin putri nya mau bercerai dengan Arthur, mengingat selama ini putri nya tidak pernah setuju saat diri nya meminta putri nya untuk bercerai, bukan nya apa, tuan Jerome hanya merasa kasihan dengan putri nya, andai saja menantu nya bisa sedikit menghargai putri nya, tuan Jerome tidak akan memaksa putri nya untuk bercerai, tapi walaupun begitu keputusan tetap ada di tangan putri nya
Setidak nya Sekarang tuan Jerome cukup lega dan merasa senang, karena putri nya sudah mau di bawa pulang, tinggal bersama diri nya dan juga putra nya, dalam hati tuan Jerome berjanji mulai sekarang diri nya tidak akan membiarkan putri nya bersedih, tuan Jerome akan memastikan Putri nya dan cucu-cucu nya akan selalu bahagia, untuk menantu brengsek nya biar kan nanti, diri nya urus
Sementara Zayn dan Azka yang ada di gendongan tuan Jerome, dan juga Jerry, terlihat begitu nyaman, sedari tadi bayi kecil itu hanya menatap polos wajah Kakek dan paman nya, andai bayi-bayi kecil itu mengerti apa yang sadari tadi Kakek dan paman nya bicarakan, mungkin kah bayi-bayi kecil akan membela ayah mereka atau malah mendukung kekek dan paman nya
"cucu grandpa senang tidak, akan tinggal bersama grandpa?" tanya tuan Jerome tersenyum kecil melihat Zayn yang sedari tadi begitu anteng di gendongan nya
Bayi kecil itu hanya tersenyum kecil, mengangkat tangan kecil nya, entah lah Zayn ngerti apa tidak dengan perkataan tuan Jerome
Cup
"senang iya" ucap tuan Jerome mencium tangan kecil cucu nya
Sementara di halaman depan rumah besar itu, seorang pemuda baru saja turun dari motor nya, pemuda itu terlihat menghembuskan nafas nya kasar, memandang bangun rumah mewah di depan nya
Sudah tiga bulan belakangan ini, pemuda itu setiap dua hari sekali selalu datang ke rumah mewah ini
"hah, untung saja handphone gue anti badai, sudah berapa banyak foto gue dengan latar belakang rumah ini" ucap pemuda itu menghembus kan nafas nya
"tuan muda" ucap salah satu bodyguard menghampiri pemuda itu
lanjut up lagi thor