Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Ramalan
Natasha berlari ke rumahnya, dengan air mata yang mengalir di wajahnya, 'Guru kenapa kau tidak percaya lagi denganku, apa karena kejadian itu, kau sudah seperti ayah bagiku.'
Artur memiliki 4 murid, dan natasha salah satu dari empat muridnya, dari semua murid yang ada natasha lah yang sangat di sayangi oleh Artur.
Natasha berlari dan menabrak sesuatu, "Auch..." ia pun terjatuh, "APA KAU TIDAK PUNYA MATA, HAH!" suara itu terdengar ia sangat kesal dengan apa yang baru saja menimpanya.
"Maafkan akuu!" Mendengar itu natasha buru-buru bangun dan langsung meminta maaf.
"Hee! Ternyata si pecundang gagal hahaha...." bukannya memafkan, tapi dia malah mengejeknya.
"Te-ternyata anda, tuan Hilo... Ma-maafkan aku yang tidak punya mata ini tuan," natasha sepertinya ketakutan dengan sosok ini, dia bahkan sampai berbicara gelagapan didepannya.
"Baguslah jika kau mengetahui kesalahanmu." Dia tersenyum jahat.
"K-kali begitu aku permisi...." Sebelum sempat untuk pergi dia langsung memberhentikannya lagi, "Heyyy!! Siapa bilang kau boleh pergi."
"Tolong biarkan aku pergi kak Hilo," Ia memohon untuk melepaskan dirinya.
"Kaka! Siapa yang kau panggil kakak... Plaaak!"
Hilo menampar natasha sampai tersungkur.
"Hahaha!" "Hahaha," Tawa dari teman-temannya, mereka merasa puas dengan apa yang dilakukan oleh Hilo.
"Katakan lagi, hah! Siapa yang kau panggil kakak itu, lakukan lagi maka aku akan mematahkan kakimu!"
Natasha menangis sesegukan di bawah, sambil mengusapi air matanya, ia terlihat kasihan sekali.
"Tch!" Melihat dia yang menangis, Hilo merasa jijik dengannya, itu terlihat jelas dengan ekpresi di wajahnya.
"Sampah tidak bergu-" belum sempat menyelesaikan kata-katanya, "BERHENTI! Cukup Hilo!" Seseorang orang menghentikan perbuatannya itu.
Dia seorang wanita yang penuh karisma dan tekanan yang kuat, "Cih! Jalang itu lagi, kau beruntung hari ini pecundang."
Hilo dan teman-temannya pergi begitu saja, setelah wanita itu datang, memergoki mereka "Kau tidak apa-apa nak?" ia langsung menghampiri natasha dengan wajah paniknya, "Aku tidak apa-apa Bibi, kenapa kau menyusulku kemari?" tanya natasha pada bibinya.
"Aku menghawatirkanmu, kau berlari pergi begitu saja, jadi aku menyusul."
Bibinya natasha adalah salah satu petinggi di istana, dia juga sangat cantik seperti natasha.
Dia memiliki kekuatan yang sama seperti natasha. Tapi bedanya, bibinya hanya bisa melihat masa lalu.
Sebenarnya natasha adalah kandidat untuk menggantikannya, jika dulu dia tidak mengalami kecelakaan.
"Ayoo pulang nak! Bibi akan mengantarmu."
"Makasih bibi, tapi maaf. Aku ingin waktu untuk sendiri!" Natasha pergi meninggalkan bibinya setelah mengatakan itu, "...." Bibinya terlihat sangat sedih, tapi dia tidak bisa bebuat apa-apa, atau bahkan menghentikannya, bibinya melihatnya perlahan menjauh, dan sampai tidak terlihat lagi di matanya.
Natasha pergi kesuatu tempat yang begitu indah, dimana ada banyak pohon bunga plum berjatuhan, dengan pemandangan danau dan ikan yang meloncat dari air, natasha menyendiri di sana.
Dia duduk dj bawah pohon plum, dan berbicara pada dirinya sendiri, "Aku yakin sekali! dengan penglihatanku, karena itu sangat amat jelas."
"Apa aku salah? Tapi itu sangat jelas, a-aku melihatnya sangat jelas sekali!"
"Sesosok yang lebih mengerikan dari iblis itu sendiri, dia monster yang lebih dari monster, dia akan memporak-porandakan tempat ini!"
"Apa aku salah?"
Natasha terus bertanya dan menjawab pertanyaan dirinya sendiri.
Bersambung....