PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Sampai di kamar, aku langsung menaruh tas dan menuju kamar mandi. Aku rasanya ingin segera mandi karena rasanya tubuhku lengket sekali, karena berjalan kesana kemari bersama Nayla tadi.
Selesai mandi aku menuju meja rias untuk mengeringkan rambutku. Setelah selesai aku keluar kamar untuk melihat kedua anakku, Ku lirik jam dinding ternyata waktu sudah menunjukan pukul 4 sore.
Aku pergi ke kamar Raylin ternyata dia sedang mandi, Kemudian aku beralih ke kamar Kayla rupanya dia sedang tidur. Aku biarkan di tertidur karena mungkin dia kelelahan setelah berakfitas seharian. Sebenarnya memang tidak baik tidur setelah ashar seperti ini tapi, aku tidak tega membangunkan anakku itu.
Akupun pergi menuju dapur untuk membantu Bibik memasak. Bibik sedang memotong sayuran dan bumbu lainnya.
" Biar saya bantu Bik, mau masak apa ini? Tadi Raylin dan Kayla sudah bilang mereka mau makan apa? " Tanyaku pada Bibik
" Tadi kata Non Raylin dan Non Kayla mau makan sayur asem sama ayam goreng Bu " Kata Bibik sambil tetap memotong sayuran
" Oh ya sudah kalau begitu, sini biar saya saja yang menggoreng ayamnya Bik " Tukasku sambil menyiapkan penggorengan
Setelah semua makanan siap, aku beranjak ke kamar Kayla untuk melihat apakah dia sudah bangun atau belum. Saat aku tiba di kamarnya ternyata dia sudah bangun dan sedang berada di kamar mandi.
Aku lekas turun kebawah dan masuk ke kamar sebentar karena waktu makan malam masih 30 menit lagi. Tiba di kamar, aku duduk dan menyandarkan tubuhku di bantal. Aku bermain ponsel dan menscroll media sosialku.
Aku baru sadar seharian ini tidak ada notif dari suamiku, Apa mungkin dia begitu sibuk sampai tidak bisa sekedar memberi kabar. Tak ingin berpikir yang macam-macam, Aku segera menelfonnya. Tapi panggilanku tidak diangkat, aku coba lagi dan kali ini nomornya tidak aktif. Aneh, pikirku. Kenapa dia sampai mematikan ponselnya, Apa benar dia sedang sibuk bekerja? Tapi ini sudah waktunya makan malam.
Tidak kehilangan akal aku langsung menelfon asisten Mas Willy.
" Assalamu'alaikum Roy "
" Wa'alaikumsalam Nyonya " Jawab Roy akhirnya
" Maaf Saya mengganggu. Tapi saya mau tanya, Kenapa ponsel Mas Willy tidak aktif? Apakah dia sedang bersamamu? " Cercaku kepada Roy
" Tidak Nyonya, Tuan sudah pulang dari jam 4 sore tadi. Apakah Tuan tidak pulang ke rumah? " Tanya Roy lagi.
Aku terkejut mendengar penuturan Roy. Bagaimana bisa suamiku sudah pulang di jam 4 sore tadi. Tapi dia tidak sampai dirumah. Lalu pulang kemana dia?
" Nyonya? Apa Nyonya masih disana? " Panggil Roy membuyarkan lamunanku
" A-ah iya Roy, Apa mungkin Tuan sedang ada meeting dengan klien Roy? Karena tadi pagi dia bilang akan pulang telat karena ada banyak pekerjaan " Ucapku kepada Roy
" Sepertinya tidak ada meeting dengan klien untuk hari ini Nyonya, karena jika ada meeting pasti saya akan ikut bersama Tuan. Pekerjaan hari ini juga tidak terlalu banyak, Jadi kami bisa pulang cepat " Jawab Roy
Aku sungguh terkejut dengan jawaban Roy, Suamiku berbohong kepadaku? Kenapa dia jadi seperti itu? Sebenarnya ada apa ini? Aku sampai bingung harus menanggapinya bagaimana.
" Oh, ya sudah kalau begitu Roy. Terimakasih informasinya, Jangan bilang kepada Tuan kalau saya menanyakan dirinya padamu, " Terangku kepada Roy
" Baik Nyonya, Selamat malam " Ucap Roy
Aku hanya berdehem dan langsung mematikan sambungan telfonku dengan Roy. Banyak praduga yang ada dalam benakku. Bagaimana mungkin Mas Willy berbohong kepadaku? Sedangkan selama ini dia selalu jujur dan mengabariku jika dia akan pergi kemanapun. Tapi sekarang? Apa ini, Ya Allah alu harus segera mencari tau tentang ini.
entar di Syang Indra lho