NovelToon NovelToon
Suami Kontrak Miss Perfeksionist

Suami Kontrak Miss Perfeksionist

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fafafe 3

"Menikahlah denganku, maka akan kutanggung semua kebutuhanmu!"

Karina Anastasya harus terjebak dengan keputusan pengacara keluarganya, gadis sebatang kara itu adalah pewaris tunggal aset keluarga yang sudah diamanatkan untuknya.
Karina harus menikah terlebih dahulu sebagai syarat agar semua warisannya jatuh kepadanya. Hingga pada suatu malam ia bertemu dengan Raditya Pandu, seorang Bartender sebuah club yang akan mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafafe 3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerandoman Karin

Malam itu di rumah mereka yang sederhana dan penuh cinta, Pandu duduk di sofa sambil menatap Karin yang mondar-mandir di ruang tamu. Dia mengamati dengan tenang, meski dalam hatinya sudah mulai terasa letih. Ini bukan pertama kalinya dia melihat Karin terjebak dalam rutinitas obsesifnya, mulai dari memastikan setiap sudut ruangan bebas dari debu hingga merapikan bantal-bantal di sofa berulang kali hingga terasa sempurna di matanya.

Pandu menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa pernikahan mereka, meski baru saja dimulai, tidak akan berjalan mulus. Tantangan terbesar mereka sekarang bukanlah urusan pekerjaan atau keluarga besar yang ikut campur, melainkan penyakit OCD Karin yang seolah tak ada ujungnya. Setiap hari seperti medan pertempuran baru, dan Pandu tahu dia harus siap menghadapinya.

Karin menghentikan langkahnya sejenak dan menatap Pandu dengan pandangan cemas. "Panduuu...," suara Karin terdengar ragu, "Aku merasa... lantai ini masih kotor. Aku sudah menyapunya tiga kali, tapi rasanya masih ada yang salah. Kamu lihat kan? Di sana ada debu, di sudut meja itu."

Pandu menatap lantai yang bersih mengkilap itu dengan lembut, lalu kembali menatap Karin. Dia tahu ini adalah OCD yang berbicara, bukan logika Karin yang sebenarnya. "Sayang, lantainya sudah bersih sekali. Aku bahkan bisa makan langsung di atasnya tanpa piring, kok," jawab Pandu sambil mencoba bercanda.

Tapi Karin tidak tertawa. Sebaliknya, wajahnya semakin tegang. "Tidak, Pandu. Aku bisa merasakannya. Ada sesuatu yang tidak bersih. Tolong jangan anggap remeh, ini serius bagiku," katanya, suaranya terdengar lebih panik sekarang.

Pandu merasakan kelelahan mulai menyerang, tapi dia menepisnya. Dia tahu bahwa mengabaikan perasaan Karin hanya akan memperburuk keadaan. Jadi, meskipun dia ingin sekali duduk santai dan istirahat, Pandu bangkit dari sofa dan berjalan mendekat.

"Ayo, kita lihat sama-sama," kata Pandu lembut, sambil memegang tangan Karin dan menariknya mendekat ke sudut ruangan yang dimaksud.

Dengan hati-hati, Pandu berjongkok dan memeriksa sudut meja itu dengan saksama, meskipun dia tahu tidak ada yang salah. Dia tersenyum kecil saat berdiri lagi dan memandang Karin. "Sayang, tidak ada debu di sini. Tapi kalau kamu mau, kita bisa menyeka lagi biar kamu merasa lebih tenang."

Karin menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku... aku tahu ini sepertinya konyol. Tapi...," suaranya bergetar, "Aku benar-benar tidak bisa menahan perasaan ini. Aku merasa seperti gila, Pandu. Aku terus berpikir ada yang salah. Aku tidak ingin membebanimu."

Pandu merasakan simpati yang mendalam. Dia menarik Karin ke dalam pelukannya dan berbisik lembut, "Kamu tidak membebaniku, Karin. Kamu adalah istriku, dan aku tahu ini bukan kesalahanmu. Kita akan hadapi ini bersama, satu langkah kecil demi satu langkah kecil."

Karin menangis di dada Pandu. "Aku benci diriku sendiri karena ini... Aku membuat semuanya jadi lebih rumit."

Pandu mengelus rambutnya dengan lembut, "Tidak apa-apa, sayang. Kita tidak harus buru-buru. Yang penting kita tetap bersama. Kamu tahu, kadang aku gemas juga sama kamu karena tiap kali aku selesai bersih-bersih, kamu pasti nemu sesuatu yang 'salah' yang gak aku lihat. Tapi, aku gak akan pernah ninggalin kamu gara-gara itu. Aku cinta sama kamu, kamu, bukan OCD-mu."

Karin terdiam sejenak di pelukan Pandu. Kata-kata suaminya membuat hatinya sedikit lebih ringan, meskipun kecemasan itu belum sepenuhnya hilang. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. "Aku akan berusaha lebih keras, Pandu. Aku janji. Tapi... tolong bersabarlah denganku."

Pandu mengecup kening Karin dan tersenyum lembut. "Selalu, sayang. Bersama kamu, aku belajar apa itu kesabaran sejati. Dan selama kamu ada di sampingku, aku yakin kita bisa melewati semuanya. Bahkan kalau lantai ini harus kita sapu seratus kali, aku akan tetap di sini menemanimu."

Mereka tertawa kecil, dan meski malam itu terasa panjang, Pandu tahu bahwa cintanya pada Karin akan selalu lebih besar daripada semua tantangan yang mereka hadapi. Dia menguatkan dirinya, untuk hari-hari yang lebih baik, dan hari-hari yang mungkin masih penuh tantangan.

1
Gus Surani26
seru nih
Gus Surani26
wahhh, kira2 gmn ya cara mereka melakukan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!