Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-19. Masalah (2)
Zhao Feng kemudian menghampiri Zhao Tian lalu membantunya untuk berdiri, Zhao Feng sebenarnya tidak ingin terlibat lebih jauh, akan tetapi karena Zhao Tian telah membantunya secara tidak langsung, akhirnya Zhao Feng mambantu Zhao Tian dan memapahnya pergi dari arena turnamen.
"Dimana rumahmu?" tanya Zhao Feng.
"Di ujung sana" jawab Zhao Tian menunjuk ke ujung wilayah keluarga Zhao.
Zhao Feng merasa sedikit kebingungan, pasalnya dalam ingatan sang pemilik tubuh, di ujung wilayah keluarga Zhao sama sekali tidak ada bangunan yang merupakan tempat tinggal, di sana hanya ada sebuah rumah kecil yang terlihat sudah tidak berpenghuni.
Meskipun begitu, Zhao Feng tidak ingin bertanya lebih jauh lagi, lagipula itu semua bukanlah urusannya, dan jika bukan karena Zhao Tian telah membantunya secara tidak langsung maka Zhao Feng juga tidak ingin berbuat seperti ini dan membantu Zhao Tian.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka berdua sampai dk ujung wilayah keluarga Zhao, dan benar saja di sana hanya ada sebuah rumah kecil yang terlihat seperti sudah tidak layak untuk di pakai, Zhao Feng merasa semakin penasaran dia ingin sekali bertanya tapi dia tidak ingin menyinggung perasaan Zhao Tian.
"Terimakasih, ini adalah rumahku" ucap Zhao Tian.
"Jangan di pikirkan, kalau begitu aku pergi" jawab Zhao Feng.
"Tunggu, rumahku memang tidak mewah, tapi ibuku selalu berkata jika ada tamu maka harus mengundangnya masuk ke rumah" ucap Zhao Tian ramah.
"Baiklah, kalau begitu aku akan turuti keinginanmu" jawab Zhao Feng.
"Ibu aku pulang" ujar Zhao Tian.
Beberapa saat kemudian seorang perempuan paruh baya keluar dari dalam rumah tersebut, Zhao Feng cukup terkejut ketika melihat keadaan perempuan itu, tubuhnya terlihat sangat kurus dan wajahnya juga terlihat sangat pucat, hanya dengan melihat saja Zhao Feng sudah mengetahui bahwa perempuan itu sedang sakit keras.
"Zhao Tian apa dia ibumu?" tanya Zhao Feng.
"Benar sekali, ibu dia adalah tuan muda ketika keluarga kita, tuan muda Zhao Feng" jawab Zhao Tian sambil memperkenalkan Zhao Feng pada ibunya.
"Tu-tuan muda, ma-maaf tuan muda kami tidak bisa menyambutmu dengan hormat" ucap ibu Zhao Tian.
"Tidak apa-apa, sebaiknya anda istirahat saja" jawab Zhao Feng.
"Baiklah, Tian'er temani tuan muda dan jangan membuat masalah" ucap ibu Zhao Tian kemudian dia pergi masuk kembali ke dalam rumah.
Setelah ibunya masuk kedalam rumah, Zhao Tian tiba-tiba saja bercerita kepada Zhao Feng bahwa sebenarnya tujuannya untuk ikut turnamen adalah karena hadiah yang di tawarkan sangat besar, jika dia menang maka dia akan bisa mendapatkan uang untuk menyembuhkan penyakit ibunya.
Zhao Tian juga menceritakan bahwa sejak ibunya sakit, dialah yang menjadi tulang punggung keluarga, karena ayahnya sudah meninggal sejak lama, Zhao Tian mengatakan bahwa sejak awal dia tidak ingin ikut turnamen, baginya dengan menjadi seorang kultivator saja sudah membuatnya sangat bersyukur, namun setelah mendengar hadiah yang di tawarkan, dia merasa tertarik dan ingin memenangkan turnamen tersebut untuk mengobati ibunya.
Meskipun seperti tidak peduli dan acuh dengan cerita Zhao Tian, akan tetapi Zhao Feng merasa sangat prihatin dengan kondisi Zhao Tian dan Ibunya yang seperti itu, terlebih lagi keadaan ibu Zhao Tian sedang tidak sehat dan tempat tinggal mereka sungguh sangat tidak layak untuk di tinggali oleh orang yang sedang sakit.
"Jika kau mau membantu ibumu, kenapa kau malah membantuku, sekarang kau akan dapat masalah karena itu" ucap Zhao Feng.
"Entahlah, aku hanya tidak tahan dengan perlakuan mereka, meskipun aku tidak punya apa-apa tapi aku tidak akan berbuat hal-hal yang buruk yang bisa membuat ibuku khawatir" jawab Zhao Tian.
"Terserah kau saja, sekarang istirahatlah besok turnamennya akan di lanjutkan dan kau harus segera pulih" ucap Zhao Feng kemudian pergi dari tempat tersebut.
"Hahh, kenapa sifatnya seperti itu" batin Zhao Tian.
Setelah meninggalkan rumah Zhao Tian, Zhao Feng langsung kembali menuju ke kediamannya, sepanjang perjalanan pulang Zhao Feng tidak bisa berhenti memikirkan keadaan keluarga Zhao Tian, entah kenapa hatinya tiba-tiba tergerak untuk membantu Zhao Tian, lagi pula dia merasa sangat yakin bahwa masalah ini tidak akan selesai begitu saja.
**
Keesokan harinya, orang-orang kembali berbondong-bondong mendatangi keluarga Zhao, sebab mereka masih ingin menyaksikan turnamen kultivator muda yang telah masuk ke babak ketiga.
Akan tetapi turnamen hari ini terlihat sangat berbeda, pasalnya semua peserta yang lolos ke babak kedua semuanya berkumpul di atas arena nomor satu, selain itu penampilan mereka semua benar-benar nampak sangat buruk, karena tidak seorangpun dari mereka yang tidak babak belur.
"Ada apa dengan mereka semua, kenapa mereka semuanya babak belur?"
"Tunggu, aku baru menyadari bahwa disana tidak ada si sampah"
Saat semua orang sedang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dengan para peserta, Zhao Chun kemudian muncul naik ke atas arena dan menatap semua orang dengan tenang.
"Dengarkan aku semuanya, saat kita semua meninggalkan arena turnamen kemarin, Zhao Feng malah menghajar para peserta dan membuat mereka semua mendapatkan cidera yang cukup serius, jadi dengan ini aku memutuskan bahwa Zhao Feng di diskualifikasi dari turnamen ini dan akan mendapatkan hukuman" ucap Zhao Chun.
"Itu tidak benar" ujar Zhao Tian yang baru saja datang.
"Semua yang patriark katakan adalah kebohongan, yang sebenarnya adalah mereka yang ingin melumpuhkan Zhao Feng agar tidak bisa ikut lagi dalam turnamen ini, semua itu terjadi karena kau patriark, kau mengatakan kepada kami bahwa kau akan memberika.."
"Berani-beraninya kau menghina dan memfitnah patriark klanmu sendiri, akan aku habisi kau!" ujar Zhao Jin memotong ucapan Zhao Tian.
Zhao Jin kemudian mengeluarkan pedangnya dari cincin penyimpanannya, setelah itu dia melesat dengan kecepatan tinggi untuk menyerang Zhao Tian, akan tetapi sebelum dia sampai di dekat Zhao Tian dan menyerangnya, langkahnya tiba-tiba terhenti karena ledakan aura membunuh yang membuat semua orang yang ada di sana menjadi gemetaran karena ketakutan.
Tidak ada seorangpun yang ada di tempat turnamen yang tidak merasakan kengerian ketika aura membunuh tersebut menerpa tubuh mereka, bahkan Liu Changhai yang merupakan kultivator terkuat yang ada di sana saat itu juga merasakan sedikit kengerian bahkan sampai membuat tangannya gemetaran.
"Si-siapa yang melepaskan aura membunuh sebesar ini" gumam Liu Changhai.
Saat semua orang sedang larut dalam kengerian dan ketakutan yang luar biasa, Zhao Feng tiba-tiba muncul dan berjalan dengan santai ke arah arena pertarungan, semua orang bahkan Liu Changhai sangat-sangat terkejut ketika menyadari bahwa aura membunuh yang sangat luar biasa tersebut berasal dari tubuh Zhao Feng.
"Su-sudah berapa banyak nyawa yang anak ini bunuh sampai aura membunuhnya begitu menakutkan dan begitu besar seperti ini" ucap Liu Changhai.