Pelangi adalah gadis kecil yang sangat cantik, wajahnya sempurna dengan gurat timur tengah bercampur India, setidaknya itu yang biasa dikatakan para warga didesanya meski sebenarnya iapun tak tahu pasti mengenai asal usul hingga dirinya memiliki wajah seperti itu, Saat bayi ia ditinggalkan begitu saja didepan pintu sebuah panti asuhan, hujan yang reda seakan menyambut kedatangannya, itulah kenapa ia diberi nama Pelangi.
Ia adalah penghuni panti yang paling lama, ia tinggal selama 16 tahun, meski banyak yang ingin mengadopsinya saat kecil namun semua mengurungkan niatnya tatkala mengetahui jika gadis itu mengalami gangguan Jantung serius sejak lahir.
Dan karena sebuah kesalahpahaman, seorang pemuda kaya dengan julukan casanova berusia 24 tahun, memgambil secara paksa mahkota lambang kesucian gadis malang 16 tahun tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
POV DAFFIN
Tangannya bergetar kuat, aku merasa bukan karena baru pertama kali ia menyentuh seorang pria, namun karena takut kepadaku.
Apa aku semenakutkan itu?
Seandainya ia bukan anak dari Dokter Isyana, wanita yang yang bahkan sampai akhir hayat ayahku tetap menjadi prioritasnya. Terbukti dengan kehadiran putrinya yang sengaja ia persiapkan untuk menjadi istriku.
Satu tanganku kubiarkan di cium oleh gadis yang masih samar samar bagiku itu dan satu tangan masih terkepal kuat.
Lagi lagi desiran aneh itu kembali merasuki ku, kenyamanan saat disentuh oleh wanita kembali kurasakan.
Haruskah aku mengeceknya kepada Jalan* lainnya?
Mungkinkah sebenarnya aku sudah sembuh?
Aku tersenyum getir, namun setelahnya semua menjadi kacau semua orang berteriak memanggil nama Ayahku kecuali Pelangi.
Aku berbalik dan mendapati tubuh pria yang selalu kukecewakan itu kejang kejang.
Beberapa tim Dokter segera masuk untuk memeriksa Ayahku.
Aku menangis, ini adalah air mata pertamaku sejak dewasa.
Pov End.
"Waktu kematian Tuan Alexander Jaxton pukul 13.00 Waktu indonesia barat di Rumah sakit Griya Medica Jakarta" ucap salah seorang Dokter yang baru saja selesai mengupayakan agar detak jantung Alexander tetap berdetak namun nihil.
Pelangi beringsut mundur dengan air mata yang berderai, sedangkan yang lainnya maju, Daffin dan Paula yang baru saja masuk sudah meraung disamping tubuh Alexander yang kini telah menjadi Jenazah.
Semua orang sibuk dengan kesedihan masing masing seakan lupa jika telah terjadi proses ijab qobul diruangan itu.
Jenazah Alexander dibawa pulang di kediaman mewahnya untuk disemayamkan dan dilayati beberapa rekan bisnis dan kerabatnya.
Pelangi?
Semua melupakan keberadaannya, ia kembali ke kontrakan dengan pearasaan sedih, duduk termenung sambil memeluk lutut dan bersandar di balik pintu kamarnya yang tertutup rapat.
Ia sedih bukan karena tak tidak dianggap, kesedihannya murni karna kematian Alexander, ini adalah kemalangan keempat dalam hidupnya setelah kematian bunda siti, Dokter Isyana, dan kejadian malang 4 tahun lalu, Rasanya sakit melihat orang yang kita sayang mendahului kita. Untuk itu Pelangi bertekad agar kelak saat ia meninggal tak ada yang boleh manangisinya ia tak akan pergi dengan tenang jika masih ada orang lain yang mengingat namanya kelak.
Alasan paling kuat Pelangi menambahkan point didalam surat perjanjian agar Daffin tidak jatuh cinta padanya, meski ia pun merasa hal itu mustahil, namun demi jaga jaga apa Salahnya, ia hanya akan tetap menjadi Pelangi yang dipuji saat ada dan tak akan dicari bila sudah hilang.
Tok
Tok
Tok
Melvin mengetuk terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk kedalam Kontrakan Pelangi yang memang tidak dikunci.
Dari dalam kamar sayup sayup Melvin mendengar suara isak tangis, yang ia pastikan adalah Pelangi.
Hanya Melvin seorang yang menyadari jika Pelangi tidak ada di kediaman Jaxton untuk mengucapkan belasungkawa. Untuk itu Melvin berinisiatif menjemput Pelangi bagaimanapin Pelangi adalah menantu resmi keluarga Jaxton bukan Cleo yang tak pernah lepas dari sisi Paula dan juga Daffin.
"Pelangi" Panggil Melvin ia tak mengharapkan jawaban dari gadis itu, hanya sekedar memberitahukan keberadaannya. Melvin lalu duduk disofa dan meletakkan sebuah paper bag diatas meja.
Ia ingin Membiarkan pelangi menikmati kesedihannya dulu sebelum keluar menemuinya.
.
.
Tak lama kemudian pelangi keluar, dan menyapa Melvin, mereka tidak banyak saling bicara, Melvin hanya memberikan paper bag yang berisi pakaian serba hitam untuk digunakan Pelangi guna mengantarkan jenazah Alexander Jaxton ke tempat peristirahatan terakhirnya.
smoga sehat slaku dn terus success thor
wlau melvin smbunyikan
lari sja rainbow jauh2