Jangan Cintai Aku, Tuan Casanova

Jangan Cintai Aku, Tuan Casanova

Bab 1

Semilir angin didaerah puncak memang terasa begitu menggigit tulang, Pelangi merapatkan cardigan rajut yang sejak tadi ia kenakan membalut tubuhnya yang tidak terlalu semampai.

menyisir setiap bagian halaman panti asuhan dengan sebuah sapu lidi ditangannya. Pohon mangga dan jambu yang terdapat disekitar halaman panti seakan tidak tahu malu menjatuhkan dedaunan keringnya kepada gadis malang dengan Gangguan jantung bawaan itu, padahal setelah tahun lalu ia menjalani proses peegantian katup jantung untuk yang kedua kalinya dokter berpesan agar pelangi jangan terlalu melakukan pekerjaan yang menguras tenaga.

"Ah....Bunda aku merindukanmu" teriak Pelangi cukup nyaring, lalu menjatuhkan tubuhnya diatas hamparan rumput hijau yang tumbuh disekitar halaman panti yang nampak sangat sepi.

Ia berbaring sambil menatap langit yang terlihat sangat murung, karena mungkin sebentar lagi akan hujan.

Panti Asuhan itu adalah yayasan pribadi milik seorang wanita tua bernama Siti nur yang dipanggil bunda oleh para anak anak panti.

Setahun lalu siti Nur yang mengelola panti ini seorang diri menghembuskan nafas terakhir disebuah rumah sakit karena usia yang memang mengharuskannya beristirahat. Bunda Siti meninggalkan Pelangi dan 8 orang anak panti lainnya yang masih kecil kecil, bahkan ada yang baru berumur bulanan. 8 anak yang sudah dianggap adik oleh pelangi itu diserahkan ke panti asuhan besar yang terletak di tengah kota.

Tapi tidak dengan Pelangi, paman Satria yang merupakan putra semata wayang Bunda Siti tidak mengijinkan Pelangi untuk ikut pindah ke panti asuhan tersebut, Pria 40 tahun yang sudah memiliki istri dan dua orang anak itu tidak tega jika Pelangi harus beradaptasi dengan lingkungan baru, ia tahu betul kondisi kesehatan pelangi yang sering drop.

ia tak mau gadis 16 tahun yang ikut ia besarkan layaknya seorang anak dan adik itu menerima perlakuan buruk dari orang baru yang tidak paham dengan kondisi Pelangi.

Maka sejak setahun lalu oleh paman Satria, Pelangi dibiarkan tinggal seorang diri menjaga panti Asuhan tua ini, sebenarnya Satria sudah mengajak Pelangi tinggal bersama keluarganya di ibu kota dan menjadi kakak yang baik bagi anak anaknya. Namun gadis itu cukup tau diri dengan tatapan tajam Soraya istri satria yang sama sekali tidak menyetujui ide suaminya yang dianggap konyol itu. Maka dari itu Pelangi menawarkan diri untuk merawat bangunan tua ini, tentu dengan tunjangan yang cukup banyak setiap bulannya yang dikirimkan Satria, pria itu sadar gangguan Jantung yang diderita Pelangi membuatnya membutuhkan uang untuk perawatan rutinnya di rumah sakit kota.

Tanpa sepengetahuan istrinya, Satria menyokong biaya hidup dan biaya pengobatan Pelangi sebanyak 5 juta rupiah perbulannya. Jumlah tersebut tidaklah seberapa bagi Satria yang memiliki puluhan toko textil di Ibu Kota.

Meski setahun lalu tepatnya saat Bunda siti meninggal Dunia, kondisi tubuh Pelangi tiba tiba drop sehingga ia harus kembali melakukan operasi pergantian katup jantung mekanik yang kedua kalinya di Ibu Kota dan Satria menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk operasi tersebut, sejak saat itulah Soraya mulai merubah sikapnya kepada Pelangi yang dianggapnya sebagai benalu yang menumpang hidup pada keluarganya.

.

.

.

Cukup lama Pelangi terlelap diatas rumput hingga rungunya menangkap sebuah suara deru mobil yang masuk kehalaman depan, Pelangi bangkit dan membersihkan tubuhnya dari reumputan kering yang melekat pada pakaiannya, Pelangi berlari menuju halaman depan dan seperti dugaannya ia mendapati mobil C-rv milik Satria sudah terparkir disana, namun bukan hanya itu disana juga terdapat mobil mewah lainnya yang menyusul kemudian.

Pelangi tidak langsung menyapa ia hanya berdiam diri disamping bangunan sambil meremat kedua jarinya seraya menunggu orang orang tersebut turun dari mobil.

Pada mobil C-rv Satria terlebih dahulu turun disusul Soraya yang duduk di samping kemudi, Pelangi menunggu dua anak kembar mereka turun namun nihil, sikembar yang sangat ia rindukan sepertinya tidak ikut.

Pelangi memicingkan matanya tatkala melihat dua orang pria berjas hitam yang turun dari mobil mewah yang satunya. Jika saja tidak ada Soraya mungkin pelangi akan menghambur kedalam pelukan Paman Satria, tapi gadis kecil itu tidak berani melakukannya jika Soraya ada. Padahal Hubungan Pelangi sangat baik dengan Satria sebelum ia menikah, usia Satria 24 tahun saat Pelangi pertama kali datang kepanti Asuhan, ia orang yang paling sering mengganti popok pelangi dan memandikannya karena Bunda Siti cukup sibuk mengurusi anak anak yang lainnya.

Akhirnya Pelangi menyambut mereka dengan sebuah senyuman, ia mencium punggung tangan Soraya terlebih dahulu meski wanita 37 tahun itu seperti terlihat jijik, ia langsung mengelap tangannya dengan sebuah tissue begitu Pelangi berpindah untuk menyalim tangan Satria, Setelah selesai pria yang sudah mulai nampak guratan penuaan diwajahnya itu segera menarik Pelangi kedalam dekapannya dan mencium pucuk kepala Pelangi.

"Kau baik baik saja nak?" tanya Satria lembut, ia sudah melepas pelukannya.

"Iya paman, pelangi baik baik saja, Paman tidak mengajak si kembar?"

"Tidak nak, si kembar sedang sekolah, kamu bagaimana sekolahmu?"

"Minggu lalu pelangi pingsan jadi guruku bilang pelangi boleh datang selang seling kesekolah biar tidak terlalu capek katanya" jelas pelangi, ia sebenarnya merasa tidak enak karena perlakukan khusus dari sekolah yang mengetahui kondisinya. Tapi tak ada cara lain jika ingin hidup lebih lama Ia memang tak boleh beraktivitas berlebihan, meski pada akhirnya pelangi harus puas dengan nilai raport yang lebih banyak angka merahnya. Tapi Asalkan naik kelas aja pelangi sudah bersyukur.

"Wah enak dong, sehari sekolah sehari libur, jadi hari ini jadwal liburnya?"

"Iya paman"

"MAS!!!" sentak Soraya tiba tiba, ia terlihat tidak terima Satria langsung menghabiskan waktu bersama Pelangi begitu tiba, ia memberi kode dengan lirikan matanya agar Satria segera mengurus dua orang pria yang akan membeli bangunan dan tanah panti asuhan ini.

"Pelangi bikin teh panas ya, paman kesana dulu" ujar Satria sambil mengusap lengan Pelangi, pria itu lalu mengajak dua orang dengan setelan jas hitam untuk berkeliling melihat kondisi panti Asuhan.

Cukup lama ke empat orang itu berdiskusi mengenai harga dan Soraya yang terlihat paling antusias diantara semuanya, dan setelah mereka menikmati teh panas serta pisang goreng yang dibuat Pelangi dua orang pria berjas itu akhirnya pulang diantara oleh Soraya yang terus mengembangkan senyumannya hingga gerbang.

Sementara Satria membawa Pelangi kedalam kamar, ia ingin menjelaskan semuanya pada gadis 16 tahun itu.

Pelangi dan Satria duduk ditepin ranjang besi yang dulu digunakan Bunda Siti semasa hidupnya, dan sejak meninggal Pelangilah yang tidur disini.

"Pelangi, Usaha paman lagi ada masalah nak, jadi paman butuh tambahan dana"

"Oooh,, Paman mau menjual Panti ini?" tebak Pelangi seraya tersenyum, gadis itu bisa menebak dengan mudah maksud Satria dengan orang orang berjas tadi, meski ia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Benar Nak, Kamu mau ya ikut sama paman tinggal di Jakarta" Satria mengusap pucuk kepala Pelangi berusaha membujuk gadis kecil itu.

"Iya kamu tinggal sama kita dijakarta nanti kamu bisa jagain sikembar" Ucap Soraya Ketus yang tiba tiba saja sudah muncul dan bersandar pada Kusen pintu.

Ide Pelangi ikut tinggal di Jakarta adalah jalan terbaik yang diusulkan Satria meski istrinya itu menolak, namun Satria mengancam jika Soraya tidak bisa menerima Pelangi maka Panti dan tanahnya tidak akan pernah ia jual, meski sangat membutuhkan uang sekalipun.

Terpopuler

Comments

Maria Mebanua

Maria Mebanua

Novel ke 3mu yg kubaca Thor

2024-04-17

1

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-08

0

lili

lili

mampir lgi kesini setelah baca 2 novelmu ....🥰🥰🥰🥰

2024-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bahagia diujung senja
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bahagia diujung senja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!