William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Didepan ruangan tuan muda , Valen dapat melihat ada tulisan tercetak jelas RUANG CEO. Itu artinya Valen akan berhadapan langsung dengan pemilik perusahaan ini .
Tok tok
Ceklek
Tuan Nico membukakan pintu dan mempersilahkan Valen untuk masuk ke dalam ruangan tuan muda . Valen segera masuk ke dalam dan setelah memastikan Valen masuk , tuan Nico segera menutup kembali pintu itu dan pergi ke ruangannya sendiri.
Sedangkan Valen hanya berdiri disana tanpa suara dan hal itu disadari oleh tuan muda yang sedang menatap dengan serius layar laptopnya.
"ehemp!"...tuan muda sengaja berdehem
"permisi?"...ucap Valen kemudian dan tuan muda beralih menatapnya
"perkenalkan nama saya Valen tuan"....ucap Valen
"kamu salah masuk ruangan ! Ruangan interview bukan disini"....ucap tuan muda sambil menatap layar laptopnya kembali
"huft! Maksud kedatangan saya kemari mau menyicil atas ganti rugi karna mengakibatkan mobil anda lecet "....jelas Valen sambil menahan emosinya
"udah pikun ya dia ? Huft rasanya pengen segera pergi dari sini aku"....gerutu Valen dalam hati
"oh...kamu gadis yang membuat malamku sial itu ya?"...ucap tuan muda sambil menatapnya sekilas
"hah? Dia bilang aku yang buat malamnya sial? hello tuan muda !!!!sadar diri dong"....batin Valen
"i...iya tuan , ini cicilan pertama saya"
Valen meletakkan sebuah amplop coklat di atas meja dan tuan muda meliriknya sekilas.
"maaf kalo saya nyicil dengan uang yang tidak seberapa menurut tuan muda , tapi ya itu yang saya punya Minggu ini"....ucap Valen sambil menundukkan kepalanya
"oke aku terima! Dan aku tunggu setoranmu selanjutnya!"...ucap tuan muda
"apa? setoran ? Udah kayak rentenir aja dia"....batin Valen
"iya tuan , kalo begitu saya pamit pergi permisi?"...ucap Valen lalu membalikkan tubuhnya
"tunggu!"
"ada apa tuan ?"...Valen memutar kembali tubuhnya ke arah tuan muda
"tidak jadi! Pergilah"....ucap tuan muda
Kemudian Valen melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar dari ruangan tuan muda . Sedangkan tuan muda mengambil amplop coklat tersebut dan membukanya .
"aku jadi gak sabar buat ngedapetin kamu!"....ucapnya sambil tersenyum
Kemudian tuan muda menekan panggilan telefon yang terhubung langsung keruangan tuan Nico dan tuan muda menyuruhnya untuk segera ke ruangannya .
Tak berapa lamau tuan Nico masuk ke dalam ruangan tuan muda yang sedang menandatangani beberapa berkas di atas mejanya .
"ada apa memanggilku ?"...tanya tuan Nico yang sudah duduk dikursi
"buatkan kontrak dengan gadis tadi!"...perintahnya tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas
"kontrak kerja maksud kamu?"
"bukan!"
"lalu?"
"intinya buatkan kontrak dengannya dan katakan jika dalam waktu 1 bulan dia tidak bisa melunasi ganti ruginya maka dia harus menikah denganku!"
"apa??? Kenapa secepat itu ?"
"kenapa? Kau membantahku?"
"tidak tidak ! Oke akan aku buatkan "
Tuan Nico bergegas pergi dari ruangan tuan muda sambil menggaruk belakang kepalanya . Sungguh diluar jangkauan manusia kalau soal pikiran tuan muda , mudah menyuruh dan mudah mengambil keputusan sepihak.
Bisa saja Valen meminta bantuan papahnya , tetapi hal itu tidak akan mungkin dilakukan oleh Valen . Tapi apakah Valen akan menerimanya jika gagal membayar semuanya harus menikah dengan tuan muda ?
Tuan Nico Berjam jam menatap layar laptopnya yang belum ada satu ketikan yang ia ketok disana . Tuan Nico bingung harus memulai darimana dan bagaimana cara mengetikkannya .
"lebih baik aku diperintahkan soal pekerjaan dibanding harus membuat kontrak ngawur begini!"...ucapnya sambil mengacak rambutnya yang kasar