Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Membaca artikel tentang dirinya dan Domanick yang dikabarkan akan menikah membuat Lindsey terkejut, kenapa bisa? Ah paling ini hanya rumor saja, media butuh bahan jadi mereka asal membuat rumor saja.
Saat sedang melamun sambil mencermati artikel dari media sosial, seseorang setengah membungkuk dihadapannya sambil mengulurkan telapak tangannya.
"Nona Lindsey Caroline bersediakah kau berdansa denganku?" David tersenyum lembut pada Lindsey.
"Dev aku tidak bisa dansa!"
"Tidak apa-apa aku akan mengajarimu tidak masalah meskipun nanti kaki ku akan terinjak oleh mu,"
Setelah dibujuk oleh David akhirnya Lindsey mengulurkan tangannya ke telapak tangan David, keduanya berdansa bersama pasangan yang lainya, satu tangan David berada dipinggul Lindsey sementara satu tangannya lagi menggenggam erat tangan Lindsey lalu membentangkannya.
Irama alunan biola yang mengalun sendu membuat suasana dansa mereka menjadi sangat romantis, bahkan sesekali David menempelkan hidungnya dengan hidung Lindsey.
"Sepertinya Dev belum membaca artikel di media sosial itu." Dalam hati Lindsey.
David mengajak Lindsey bergerak seirama dengan alunan biola, meskipun kaki Lindsey melangkah dengan kaku mengikuti langkah kaki David namun David selalu bisa menahan imbang gerakan Lindsey.
"Aw," mengaduh.
"Dev maaf ya kau terinjak ya? Tuh kan aku memang kaku sekali,"
Hahahaha..
"Tidak aku hanya bercanda, ternyata kau perhatian sekali Sey,"
"Uh dasar kau ya,"
Tapi setelah candaan itu tatapan David berubah menjadi serius, tangannya yang berada dipinggul Lindsey juga ikut merekatkannya lebih dekat lagi sehingga tubuh Lindsey saat ini menempel dengan tubuh David.
David mendekatkan wajahnya dengan wajah Lindsey, kemudian kembali menempelkan hidungnya dengan hidung Lindsey, rasanya bibir keduanya pun semakin mendekat membuat Lindsey seketika kebingungan harus menanggapinya bagaimana situasi ini.
Deru nafas David dan Lindsey saling bertukar menandakan kini keduanya hampir berciuman, tak ingin David lebih mendekat lagi Lindsey pun dengan sengaja menginjak telapak kaki David.
"Aw," mengaduh.
Akhirnya Lindsey jadi memiliki alasan untuk mengakhiri dansa keduanya.
"Aduh Dev maaf maaf aku benar-benar tidak sengaja,"
Lindsey langsung bersikap seolah-olah dia tidak sengaja.
"Iya tidak apa-apa kok lain kali kita coba lagi!"
Pesta malam itu sudah selesai dan keduanya pun meninggalkan pesta, David mengantarkan Lindsey menuju rumah Domanick setelah sampai didepan rumah Lindsey pun akhirnya turun dari mobil David, dan David pun ikut turun untuk berpamitan pulang.
"Dev terimakasih ya kau sudah mengajak ku ke pesta,"
"Sama-sama ya meskipun setelah ini telapak kaki ku harus diolesi obat pereda nyeri,"
Ckckck..
"Tuh kan masih aja dibahas, aku kan sudah minta maaf Dev!"
"Iya bercanda kok Sey, selamat malam Lindsey cantik istirahat dan tidur nyenyak oh satu lagi mimpi David ya jangan mimpi indah!"
"Uhh selalu saja gombal,"
"Tapi boleh kan? Namanya juga usaha,"
"Iya iya semoga usahanya berhasil ya,"
David pun tersipu malu, sebenarnya David orang yang jarang mau banyak bicara tapi dengan Lindsey David sangat nyaman sampai-sampai hal-hal tidak penting pun bisa menjadi obrolan yang asik dengan Lindsey.
Menurut Lindsey juga, sosok David adalah laki-laki yang cukup idaman, karena David begitu dewasa mungkin karena usianya sudah 28 tahun jadi ketika bersama Lindsey, David terkesan mengayomi dan mengerti.
"Dah!" Lindsey melihat dan melambaikan tangan pada David yang baru saja masuk kedalam mobilnya.
Tanpa disadari oleh Lindsey, dari atas balkon rumahnya kedua mata Domanick sudah menyorot tajam memperhatikan gerak-geriknya yang seperti orang sedang kasmaran karena tersenyum begitu pada David.
"Lihatlah dia tersenyum sampai pipinya mengembang seperti bakpau! Dia tidak pernah tersenyum selebar itu padaku," gumam Domanick.
♥️♥️♥️
Cewek mah gampang kali Nick kalau mau dia tersenyum lebar terus sama kamu.
Kan ada lagunya kata Ada Band juga,,
Karena wanita ingin dimengerti!
Manjakan dia dengan kasih sayang!
Eh jangan pada ikut nyanyi ya. hehehe
Maaf kemarin engga up duh othor jadi merasa berdosa 😂😂😂🙏🙏🙏
mampir yuk ke novel aku❤☺