NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Milik Tuan Mafia

Gadis Cantik Milik Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nouna Vianny

Jeniffer seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit desa, harus menghadapi ujian yang cukup besar dalam hidupnya. Ayah nya memiliki hutang besar kepada seorang lintah darat bernama Baron, pada suatu ketika anak buah yang bernama Tomi mengunjungi rumah Demian (Ayah dari Jeniffer). mereka menagih hutang yang di pinjam oleh Demian, makian dan ancaman terus dilayangkan oleh pria berbadan tersebut. Hingga Demian berkata akan membayar hutang nya minggu depan, saat Tomi berniat untuk melecehkan dua anak gadisnya Jeniffer dan Jessica. Kemudian di siang hari nya ada dua mobil mewah yang terparkir di halaman rumah Jessica, yang tak lain adalah milik Glenn dan klien nya. Dan itulah awal dari pertemuan Jeniffer dengan Glenn, namun pertemuan itu terjadi karena perdebatan sang adik dengan John anak buah dari Glenn.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Vianny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selena

Jeniffer kini sedang dalam perjalanan menuju ke tempat kerja nya, dengan di antar oleh ketiga pria tampan yang tadi berkunjung ke rumah. Jhon dan Daniel duduk di kursi depan. Sedangkan Glenn dan Jen di kursi belakang seperti raja dan ratu.

Glenn sesekali melirik ke arah Jeniffer yang pandangan nya lurus ke depan. Melihat situasi hening seperti ini Jhon tidak tahan untuk mengatakan sesuatu.

"Nona Jen, kapan aku bisa mampir lagi ke rumah mu?" tanya Jhon yang dibalas suara deheman keras oleh Glenn. "Eh, maksud ku kapan aku bisa mencicipi lagi kue jahe dan cookies enak buatan mu".

Dasar Jhon di otaknya hanya ada makanan saja. "kau kan sudah membawa satu toples kue itu, apa masih belum cukup?" Daniel ikut menimpali.

"Nanti saat aku libur kau bisa datang ke rumah ku, aku akan buatkan kue itu untuk mu".

"Asyik, siap Nona aku akan ke rumah mu saat--

belum juga Jhon melanjutkan ucapan nya, sebuah benda berwarna hitam menempel pada pelipis nya.

Jeniffer menghela nafas panjang, "Hei, kau ini membunuh rekan mu sendiri?"

Namun Jhon hanya diam tak bergeming, niatnya hanya bercanda malah di tanggapi serius oleh Glenn.

"A-aku hanya bercanda Tuan, tolong turunkan senjata nya". Kata Jhon dengan suara gemetar.

Glenn tidak akan segan-segan pada siapapun yang mencoba untuk menyenggol nya meski itu rekan nya sendiri.

Glenn nyengir, setelah membuat jantung Jhon hampir copot. "Maaf Jhon, aku juga hanya bercanda"

Jhon mengusap dada, dengan Daniel yang menahan tawa melihat reaksi Jhon yang masih ketakutan.

"Tapi, aku serius Jhon jika kau berani datang seorang diri ke rumah Jeniffer, aku tidak segan-segan untuk menembak mu".

"I-i-iya Tuan ,ampun"

"Kau ini posesif sekali, memang nya kau siapa? Melarang pria lain untuk berkunjung ke rumah ku"

Kata-kata Jeniffer membuat Glenn naik pitam, ia menggenggam kedua tangan Jeniffer dengan kuat.

"Dari awal aku sudah mengatakan, jika kau adalah milik ku jadi siapapun yang mencoba untuk mendekati mu, aku akan menghabisi orang tersebut".

Jeniffer meringis kesakitan, Glenn pun segera melepasnya. "Kau ini sebenarnya pria macam apa sih, terkadang kau baik, terkadang juga kau kasar. Aku tidak suka padamu".

Mendengar hal itu Glenn terkesiap, sikap nya tadi membuat Jeniffer membenci nya.

"Aku minta maaf". Glenn mencoba meraih lengan Jeniffer lalu dengan cepat menepis nya.

"Jhon berhenti saja disini, tidak usah sampai ke depan pintu"

"Kau yakin Nona?"

"Iya aku yakin"

Tak lama kemudian mobil tersebut berhenti, Jeniffer segera keluar dari dalam. Dengan Glenn yang mengejar nya.

"Jen.. Jen.. Tunggu aku minta maaf".

Jeniffer membalik kan badan nya ia menatap tajam Glenn. "Kau fikir karena kau tampan dan punya kuasa, aku kan terpikat dengan mu? Kau itu selalu bersikap seenaknya terhadap orang lain".

"Aku tahu aku salah, aku minta maaf"

"Sudah cukup kau membuatku stres saat kau ingin di layani saat di rawat di rumah sakit ini. Aku juga tidak lupa atas kebaikan mu yang sudah menolong ku ada Pria tua bangka itu. Tapi aku mohon padamu jangan lagi mengusik ku, aku tidak ingin terlibat dengan semua permainan mu" teriak Jeniffer. Ia tak dapat menahan rasa kesal di dalam dada nya, selama ini ia tahan namun sampai juga pada puncak dimana kesabaran itu habis.

"Baiklah, jika itu mau mu. Aku tidak akan lagi menganggu mu. Kau fikir wanita di dunia ini hanya kau saja" .

"Bagus kalau begitu, aku jadi bisa hidup tenang mulai saat ini". Jeniffer menghentakkan kaki nya lalu pergi meninggalkan Glenn yang masih berdiri mematung.

"Ini semua karena mu Jhon, kalau saja kau tidak memancing keributan, Nona Jeniffer tidak akan marah kepada Tuan Glenn". Ujar Daniel kesal. Keduanya memerhatikan pertengkaran dua sejoli itu sedari tadi dari dalam mobil. Jhon hanya diam dan menundukkan kepala. Tak lama kemudian Glenn kembali masuk ke dalam mobil nya.

Jhon ingin meminta maaf pada Tuan nya namun ia mengurungkan niat itu saat wajah Glenn yang memancarkan kemarahan.

"Nanti malam kita ke klub sekarang, antarkan aku pulang".

"Baik Tuan"

Mobil pun kembali dijalankan dan meninggalkan area parkir rumah sakit. Selama diperjalanan ketiga nya hening, terlebih Jhon yang seperti merasa gugup akan pertengkaran yang di sebabkan oleh nya.

"Kau tidak usah merasa bersalah begitu Jhon, aku tahu kau tadi hanya bercanda". Ucapan Glenn mencarikan suasana yang beberapa saat beku.

"i-i-iya Tuan, aku minta maaf karena telah lancang berkata demikian".

"Tidak apa-apa, santai saja. Wanita memang semakin di kejar semakin menyebalkan. Tapi aku bersumpah dia sendiri yang akan bertekuk lutut di hadapan ku". Gumam Glenn. Entah rencana apa yang akan ia buat untuk membuat Jeniffer bertekuk lutut.

Sementara dibelahan dunia lain, tepat nya di negeri yang terkenal dengan industri Kpop dan drakor nya. Seorang wanita pemilik butik terkenal telah mendapat kabar mengenai kematian Baron. Ia juga turut berduka cita dengan memerintahkan anak buahnya untuk mengirimkan karangan bunga.

Namun satu hal yang di tidak habis fikir, menurut mata-mata yang Lily perintahkan , bahwa kematian Baron ada kaitan nya dengan Glenn dan seorang wanita. Lily sebenarnya sudah tidak kaget mendengar berita jika sang Putra menghabisi nyawa seseorang.

Namun yang membuat ia tidak menyangka jika Glenn sangat berani menghabisi orang terkuat dalam sebuah klan itu. Karena seorang wanita atau ini ajang balas dendam nya mengenai sang Ayah Glenn yang terbaring koma? setelah berseteru dengan Baron beberapa tahun lalu. Tapi jika alasan nya karena balas dendam ini tidak mungkin. Lily belum menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Glenn. Begitupun mengenai kematian palsu Ayah Glenn yang sebenarnya masih hidup, meski dalam kondisi koma. Lily menyembunyikan nya di negara ini agar Glenn tidak bisa mengetahui keberadaan nya

Glenn tengah bersiap-siap, untuk pergi ke sebuah night klub yang bukan miliknya. Ia sengaja ingin pergi ke tempat lain agar bisa melihat pemandangan wanita yang berbeda. Karena wanita yang berperan sebagai penghibur di night klub milik nya, kebanyakan para anggota yang menyamar. Untung berjaga-jaga jika ada musuh yang ingin menyerang.

Suara dentuman musik mengalun dengan keras, seorang wanita yang berprofesi sebagai disk joki, memainkan piringan hitam, serta menaik turunkan tombol beat pada mesin DJ, untuk mendapatkan musik yang lebih membuat penonton bersorak.

"Bawakan aku whisky import dua botol" pinta Glenn pada seorang pelayan.

"Baik Tuan".

"Wah ini asyik, lihat wanita disini lebih cantik dibanding di tempat milik klan" seru Jhon.

Tak lama kemudian pelayan tersebut kembali dengan membawa nampan yang berisi pesanan Glenn. Dua botol Whisky import dan tiga gelas yang terisi es batu, tak lupa juga potongan buah lemon untuk. menetralisir rasa kuat dari minuman tersebut.

Ketiga nya mengangkat gelas lalu mendentingkan kemudian meneguk nya hingga habis. Terlihat dari kejauhan seorang wanita berjalan dengan meliuk-liukkan tubuhnya. Badan nya tinggi semampai, berkulit putih dan berambut cokelat. Tubuhnya sedikit berisi, dengan size dua bola indah yang tidak terlalu besar, namun pas jika di genggam. Di tambah lagi bokong nya yang terlihat kencang dan menggoda siapa saja kaum adam yang melihatnya.

"Selamat Malam Tuan, boleh aku bergabung dengan kalian?" sapa wanita itu yang langsung duduk di sebelah Glenn.

"Hai, siapa namamu Sayang?" tanya Glenn dengan kedua matanya yang sudah mulai terlihat beler.

"Selena" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya, Glenn pun menyambut uluran tangan itu. Sambil mengecup pipi wanita itu.

"Kau cantik sekali sayang"

"Kau juga tampan Tuan".

Glenn menuangkan minuman tersebut ke dalam gelas lalu meminumkan nya kepada Selena.

Glenn tertawa lalu kembali mengecup pipi wanita yang baru di kenal nya itu. Namun tatapan tajam dari Daniel membuat Selena tidak nyaman. Ia seperti mencium ada sesuatu yang tidak beres disini. Selena menundukkan kepala nya dan mencoba untuk tidak peduli akan sorot mata tajam yang memperhatikan nya.

Selena berdiri lalu mengulurkan tangan nya dan mengajak Glenn ke tengah untuk berjoged. Glenn yang sudah dalam keadaan setengah mabuk, menerima uluran tangan Selena. Keduanya kemudian berpindah posisi dengan turun ke tengah, dan berbaur dengan pengunjung lain.

Daniel tidak tinggal diam ia segera mengikuti keduanya.

Selena mengalungkan kedua tangan nya pada leher Glenn, begitu juga dengan Glenn yang memegang pinggang ramping itu. Tanpa menunggu lama Glenn mencium bibir Selena, dan gadis itu pun membalas nya. Mereka saling menyatukan bibir.

Ini terlalu cepat mereka baru saja berkenalan tapi sudah beradegan mesra, dengan Selena terkesan berani. Glenn juga melakukan ini sebagai pelampiasan atas rasa sakit hati nya dengan Jeniffer.

"Lebih baik kau mati!!!" guman Selena dengan melayangkan tusukan ke arah dada Glenn. Namun ia dapat menghindar nya meski dalam keadaan yang sudah setengah mabuk.

Tak lama kemudian seorang pria hendak menusuk Glenn dari belakang, namun Daniel dengan cepat menembak Pria tersebut. Keadaan pun menjadi riuh para pengunjung klub yang sedang asyik berjoged, membubarkan diri sambil menutup kedua telinga nya. Perkelahian pun tak terelakan Jhon pun segera turun dan menghabisi mereka yang berani mencari masalah dengan The Wolves.

"Oh rupanya, kau ingin membunuh ku?" Glenn menyeringai, ia akui keberanian gadis itu.

"Kenapa aku harus takut?"

Selena kembali menyerang dengan mengeluarkan belati, yang ia sembunyikan dari dalam stoking. Namun bukan Glenn namanya jika tidak membaca pergerakan musuh. Dengan cepat Glenn menepis lengan Selena dan membuat belati tersebut terpental, kemudian ia menendang perut Selena hingga mundur terjatuh.

Sedangkan Daniel sedang bergelut dengan 2 orang pria yang menghadang nya, dari depan dan belakang. Namun dengan mudah pula Daniel mengalahkan nya.

"Kau ingin, mata mu yang ku cungkil atau usus mu?" Ucap Daniel dengan menarik sebelah sudut bibirnya.

"Kau duluan yang akan ku habisi berengsek!!"

Daniel mengeluarkan belati nya dan mengaktifkan mata pisau yang menyerupai cicin di jari nya. Ia memberi bogem kepada salah satu musuh, hingga mata nya mengeluarkan darah. Seketika pandangan nya menjadi buta. ketika yang satu nya hendak kabur dengan cepat Daniel melemparkan shuriken yang berbentuk seperti baling-baling kipas angin, namun berbentuk kecil seperti bentuk bintang, dengan mata pisau tajam di setiap sisi luar nya. Musuh pun terjatuh karena benda itu tertancap di bagian kaki, noda merah segera merembes ke luar.

Sementara Jhon ia mengeluarkan jurus bela diri nya, dengan memasang kuda dan menyerang dua orang musuh sekaligus.

"Hah, baru segitu saja kalian sudah tumbang ayo cepat bangun" tantang Jhon.

Setelah menghabisi beberapa Pria tersebut yang di duga datang bersama Selena. Glenn memerintahkan Daniel dan Jhon untuk membawa Selena ke markas nya. Agar ia dapat memberi tahu siapa dalang di balik penyerangan itu. Namun sebelum itu Daniel menghubungi anak buahnya yang lain, untuk mengurus mayat-mayat yang tergeletak di klub.

"Jangan pernah membuka mulut tentang hal ini, kepada pihak berwajib. Atau kau akan tahu sendiri akibat nya" ucap Daniel kepada seorang wanita yang di ketahui sebagaimana penanggung jawab dari klub tersebut.

"Ba-baik Tuan" Pria itu menjawab dengan tergagap. Daniel menepuk pundak nya kemudian lekas pergi.

Plak!!!

Satu tamparan mendarat di pipi Selena. Tubuhnya teringat dengan kuat pada sebuah kursi.

"Kau pasti merasa senang, saat aku berhasil jatuh dalam perangkap mu".

Selana tertawa menyeringai. "Itulah yang disebut trik, jika ingin mendapatkan seekor ikan kita harus memasang umpan pada pengail nya".

"Kau benar, namun sayang nya orang yang memancing tersebut tidak tahu, bahwa ikan yang memakan umpan nya adalah piranha. Predator ganas yang haus akan darah". Glenn tertawa puas.

"Berengsek!!! Lepaskan aku sialan!!" teriak Selena.

Sedangkan Jhon yang baru saja selesai memeriksa identitas mengenai Selena berlari dengan tergopoh-gopoh.

"Tuan, aku sudah mencari tahu tentang wanita ini. Dia ternyata adalah anak dari Tuan Baron. lebih tepat nya anak dari wanita yang dijadikan selir".

"Ternyata dia anak haram?" kata Glenn sambil melirik ke arah Selena.

"Tutup mulut mu berengsek! Itu bukan urusan mu!!".

Glenn berjalan mendekat mencengkram kedua pipi nya dengan erat. "Kau sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi".

Tanpa perlu penjelasan pun Glenn pasti sudah tahu, jika akan ada dari pihak keluarga Baron yang membalaskan dendam nya. Salah satu nya saat ini seorang wanita dengan sangat berani ingin menyerang seorang Glenn. Tidak semudah itu!

"Kenapa kau membunuh Ayah ku, kenapa?" teriak Selena.

Glenn tertawa. "Lucu sekali ada seorang perempuan, yang berstatus sebagai anak haram datang untuk membalaskan dendam nya" Glenn menepuk tangan nya kemudian melipat kedua tangan nya ke depan.

"Tapi aku akui keberanian sungguh luar biasa"

"Padahal kami tidak ada urusan apapun dengan mu, atau keluarga mu. Tapi kenapa kau tega sekali melakukan ini?"

"Karena, Ayah mu sudah berani mengambil apa yang telah menjadi milikku. Bahkan dia berani menyentuh nya dan aku tidak terima itu. Dan entah kenapa hati ku tidak ada rasa penyesalan sama sekali setelah membunuh ayah mu"

"Dasar iblis!!!" Teriak Selena, sambil terisak.

"Ya memang aku seorang iblis kenapa? Kau baru tahu? Lagi pula setelah Ayah ku meninggal dunia, aku dan Ayah mu sudah tidak ada lagi hubungan saudara".

1
Author Amatir
good story
im_soHaPpy
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
Vianny: Thank you 🥰
total 1 replies
Tsukasa湯崎
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Yoh Asakura
📖Saya telah membaca banyak cerita sepanjang hidupku, dan ini salah satu yang paling berkesan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!