NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23 Pertemuan Dengan Raja.

Baru saja melangkah,tangan lembut yang lama-lama mengerat di pergelangan tangannya sebelah kiri menahan langkahnya agar tidak pergi.

"Mau kemana,Hem?" Sapaan suara datar itu membuat dadanya bergemuruh.

Dengan berat hati akhirnya ia menyerah dan berbalik badan untuk menatap wajah terkesiap ketika kepala mereka saling beradu.

"Maaf. Aku harus menemani putri Khairaya dulu,"jawab Ruyika dengan lembut,wajah cantiknya menghipnotis sang putra mahkota Khairan, untuk tidak bisa menampakkan wajah datarnya.

"Bukankah ada pelayan pribadinya? Kenapa harus,kau?" Tidak percaya dengan ucapan,Ruyika.

"Aku tau,apa kau tidak kasian dengannya, selalu bermain dengan pelayannya? Kapan lagi aku bisa memberikan kehangatan untuknya." Tutur Ruyika, melepaskan tangannya dari genggaman tangan,Khairan.

•••

Di kediaman Raeba.

Raeba, melangkah menuju ruangan kerjanya setelah memberikan informasi mengenai di mana letak-letak kamar untuk keempat anak laki-laki yang kemarin di bawanya.

Dengan tenang gadis itu berjalan diiringi Aya dari arah belakang. Satu Minggu waktu yang cukup bagi keduanya untuk istirahat menghilangkan rasa lelah sekembalinya dari kerajaan Gaperals.

"Aya?" Panggilnya setelah sampai di dalam ruangan kerja. Menatap Aya yang duduk berseberangan dengannya.

Aya, tersenyum, mendapati sang junjungan yang menatapnya dengan mulut yang ingin kembali berbicara.

"Iya,Nona Raeba? Apakah Anda menginginkan sesuatu?" Sahutnya dengan suara lembut. Masih mengangkat kepalanya untuk melihat wajah berseri,Raeba.

Tiba-tiba, Raeba, tersenyum tipis. Matanya tidak beralih dari menatap pelayan pribadinya. "Aya, bagaimana jika pagi ini kita berburu Rusa di hutan? Aku sudah lama tidak melatih insting berburuku." Ujarnya sambil menunggu jawaban apa yang akan di berikan oleh, Aya.

Dengan antusias, Aya, mengangguk senang. Ini juga hal yang sangat di nantikan oleh,Aya. Terakhir kali mereka berburu Rusa adalah enam bulan yang lalu,saat mereka sibuk mengurus kediaman dan tidak sempat untuk pergi ke kota untuk membeli bahan masakan.

"Ayo,Nona Raeba. Saya sudah sangat menantikan hari ini tiba." Ucapnya dengan nada gembira.

•••

Tidak semua hutan memiliki Rusa, karena Rusa lebih suka berdiam diri di dalam hutan yang jauh lebih lebat, dan jarang di kunjungi oleh manusia. Untuk bersembunyi dari kejaran para pemburu para Rusa membutuhkan hutan yang benar-benar sepi dan lebih gelap.

Raeba,dan Aya, sampai di hutan tempat tujuan mereka. Tidak menunggangi kuda, karena mereka lebih memilih berjalan kaki hingga mencapai hutan lebat.

"Aku akan pergi ke hutan bagian Barat,dan kau sebelah Timur. Jika sudah puas kembali ke titik ini sebagai tempat pertemuan kita!" Lirih Raeba, yang di angguki,Aya.

"Baik , Nona Raeba. Berhati-hatilah!" Sahut Aya sebelum memulai perburuan.

Keduanya,memasang anak panah dan berjalan ke dua sisi yang berbeda. Raeba,berjalan pelan seraya menajamkan indera pendengarannya. Tidak lupa juga untuk memasang alarm kewaspadaan terhadap hewan buas lainnya.

Raeba, semakin merangsak masuk ke dalam hutan lebat, saat telinganya mendengar adanya suara gesekan antara dedaunan di tanah, matanya menajam dengan panah yang terarah ke sumber suara.

Shes!!

Satu anak panah melesat dan mengenai seekor kucing hutan. Dengan cepat kakinya melangkah dan menghampiri kucing hutan yang tergolek.

"Untunglah tidak mengenai organ vitalnya." Gumam,Raeba.

"Meouw." Kucing itu mengerang marah menatap Raeba dengan takut. Meskipun sudah tergolek lemah di atas tanah beralaskan dedaunan,cakarnya mencuat dan hampir saja mengenai tangan,Raeba.

"Shut! Jangan takut,aku akan mengobati lukamu!" Ucapnya menenangkan hewan yang cukup buas itu. Tubuhnya yang besar dan berwarna oranye dengan gurat kelabu,putih, cukup mirip dengan seekor Kancil. Jika, melihat dari jauh orang-orang tidak akan sadar bahwa itu adalah seekor kucing hutan bertubuh cukup tinggi.

Si kucing hutan,menggeram rendah. Seakan menyerahkan sedikit kepercayaan kepada manusia berbalut pakaian khusus pemburu yang berjongkok di hadapannya.

Raeba,mengambil botol obat-obatan yang selalu di bawanya dan mengoleskan pada bagian yang terkena tusukan anak panah.

"Maafkan aku,aku tidak tau jika kau adalah seekor kucing yang sangat manis." Tuturnya diiringi kekehan kecil.

Padahal wajah kucing hutan itu terlihat cukup menyeramkan dengan taring panjangnya. Namun, di mata gadis bersurai blonde itu mengatakan bahwa binatang yang kini berada di pangkuannya itu adalah seekor kucing kecil yang sangat imut.

"Nah. Sudah selesai, sekarang bagian lukanya sudah tidak sesakit tadi. Sekali lagi maafkan aku,ya?"

Sudah bisa di tebak jawaban dari pertanyaannya. "Meouw." Kucing itu hanya mengeong dan turun dari pangkuannya.

Raeba, berdiri. Beberapa menit terdiam,

Gadis itu menyusul kucing hutan itu yang sudah berjalan beberapa meter dari tempatnya berdiri.

"Tunggu,aku! Sepertinya aku harus membawamu ke kediaman untuk di rawat sampai lukamu sembuh, nanti setelah lukamu kembali membaik,aku janji akan mengembalikan kau kesini." Ucapnya yang membuat langkah kucing itu terhenti.

Menatap Raeba dengan waspada,namun saat tangan Raeba mengelus lembut punggungnya,kucing hutan itu malah terpaku dan menurut saja.

•••

Aya,kembali ke titik di mana ia berpisah dengan,Raeba. Di pundaknya tergantung dua ekor Rusa yang lumayan besar. Makan enam orang ini cukup untuk stok selama tiga hari ke depan.

"Ternyata, Nona Raeba, belum kembali. Lebih baik aku istirahat sejenak sambil menunggu Nona kembali."

Menurunkan dua ekor Rusa yang lumayan berat, meletakkan di atas tanah di sampingnya. Aya, duduk bersandar pada pangkal pohon besar, menikmati sebotol air putih,dan dua potong roti yang di bawanya.

Setelah roti dan air putih itu habis, tapi,Raeba, tidak kunjung kembali. Membuat gadis itu merasa khawatir.

"Apa,ada sesuatu yang terjadi dengan, Nona Raeba?" Cemasnya, yang hendak berdiri dari duduknya.

Namun,suara langkah kaki yang bergesekan dengan dedaunan kering membuat niatnya kembali urung.

"Sepertinya itu, Nona Raeba." Pikirnya dengan penuh harapan.

Benar saja, ternyata suara itu berasal dari,Raeba. Raeba, menghampiri Aya yang menatapnya tanpa berkedip. Wajahnya waspada dengan apa yang di bawa oleh Nonanya.

"No-Nona? Apa yang anda bawa?" Tanyanya dengan nada ketakutan melihat wajah kucing hutan itu.

Ini kali pertama gadis itu melihat kucing yang badannya sangat besar, selama ini Dia hanya seorang pelayan biasa yang bekerja di kediaman dan mengurus urusan rumah tangga seperti orang-orang.

"Ini?" Ucap Raeba,dan Aya mengangguk. "Kucing hutan. Aku tidak sengaja melukainya,jika di tinggal pergi aku takut lukanya membaik dalam waktu lama karena berada di dalam hutan yang jauh lebih lembab dari tempat kediaman kita. Jadi, sebagai penebus rasa bersalah,aku akan merawatnya sampai kucing hutan ini sembuh total." Tutur Raeba menjelaskan.

Aya, menggelengkan kepalanya dengan penuh waspada. Takut kucing hutan itu tiba-tiba lepas dan mencakar tubuhnya.

"Hahaha. Kau terlihat sangat menggemaskan,Aya." tawa Raeba pecah saat melihat wajah ketakutan dari pelayan pribadinya.

"Wah. Kau mendapatkan dua ekor,Rusa?" Ucapnya sambil bertanya,dan memuji kehebatan Aya dalam berburu.

"Hem. Iya, Nona Raeba." Aya, tersenyum dan tersipu malu dengan wajahnya memerah di bagian pipinya.

Keduanya kembali untuk melanjutkan perjalanan menuju ke kediaman.

•••

Viscount Geragna Narous dan beberapa orang prajurit kepercayaannya sudah sampai di istana kerajaan Magthur. Mereka membawa 15 orang anak-anak yang berhasil di evakuasi oleh Raeba dari gang kumuh beberapa bulan yang lalu.

Viscount Geragna Narous,baru bisa memindahkan anak-anak itu setelah mendapatkan surat dari Zagra Narous—putranya, untuk segera memindahkan mereka ke istana kerajaan Magthur, atas permintaan Raeba.

Meskipun pangkat Viscount Geragna Narous lebih tinggi dari,Raeba. Pria itu tetap menghargai kerja keras dari gadis mungil bertompel itu.

"Silahkan masuk,Vicount Geragna Narous." Seseorang mempersilahkan Viscount Geragna Narous untuk masuk ke dalam ruangan yang bisa bertemu langsung dengan Baginda Raja Esterick.

Viscount, apabila seseorang menyapa atau menyebut namanya maka huruf 'S' nya akan hilang,atau tidak di baca,'Vicount'.

Viscount Geragna Narous, segera melangkah masuk,dan memberikan penghormatan kepada Baginda Raja Esterick.

"Apa tujuan Anda datang menemui saya, Vicount Geragna?" Basa-basi Baginda Raja Esterick, untuk merenggangkan suasana kecanggungan.

"Saya ingin memindahkan anak-anak yang berhasil di evakuasi oleh Nona Raeba—putri dari Grand Duke Riyu dan Grand Duchess Gilia. Baginda Raja." Jelasnya menyampaikan maksud kedatangannya ke istana kerajaan Magthur.

Viscount Geragna Narous, tidak mengetahui bahwa Rain dan Raeba sudah bertunangan, seperti permintaan keduanya.

Baginda Raja Esterick, mengangguk dengan ekspresi tenang di wajahnya yang masih tampan di usia yang menginjak masa tua.

Baginda Raja Esterick, tidak terkejut mendengar ucapan Viscount Geragna Narous karena Dia sudah mendapatkan informasi langsung dari calon menantunya,dan pangeran kedua juga sudah memberi tahukannya.

"Hem. Terima kasih atas kerjasamanya, Viscount Geragna Narous. Pihak istana akan segera mengambil alih anak-anak itu sampai waktu yang telah di tentukan." Ucap Baginda Raja Esterick.

Suasana kembali hening. Dan setelah semua keperluan Viscount Geragna Narous dengan Baginda Raja Esterick selesai,Dia,dan para prajurit kepercayaannya kembali ke kota Delia.

1
🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!