Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Peduli
Setelah Arvin dari ruang dapur, dia berjalan kearah kantin yang ada dirumah sakit saat tiba Arvin mengambil satu box kecil kue, satu box kecil buah-buahan lalu dengan minuman jus untuk Priscilla.
Entah rasa kepedulian kepada Priscilla sangat tinggi dia juga merasa bingung ada apa sebenarnya dengan dirinya?
Saat sudah membeli semuanya kini Arvin kembali masuk dan melangkahkan kakinya menuju ruangan Priscilla.
*******
Tok. Tok.
Pandangan Priscilla beralih saat mendengar suara ketukan pintu, dengan cepat Arvin membuka pintunya dan masuk kedalam ruangannya tersebut.
Dimana pandangan Priscilla benar-benar tertuju kepada Arvin yang sedang membawa bingkisan tersebut.
" Hay, aku membawakan kamu sesuatu" kata Arvin dengan senangnya
Priscilla hanya diam saja namun pandangan masih saling bertemu dengan Arvin, lalu pria itu mendekat kearah Priscilla dan duduk disampingnya.
" Ini makanlah" kata Arvin
Priscilla merasa sangat bingung dengan hal itu, apakah dia benar-benar boleh makan? Merasa Priscilla hanya diam saja sambil memandang dia pria itu mencoba membuka suaranya.
" Ada apa hm?" tanya Arvin dengan nada lembutnya
" I-itu apa boleh aku memakannya? Biasanya aku dilarang lalu dimarahi jika memakan itu" jawab Priscilla dengan serius
Arvin hanya menghelankan nafasnya dalam-dalam, rasa kekesalan itu kembali lagi menghantui dirinya saat mendengar jawabannya Priscilla dengan jujur.
" Makan saja okey, dari besok kamu akan bisa makan apapun tidak perlu ada yang kamu takuti lagi"
Priscilla tersenyum lebar saat mendengar jawabannya Arvin ada rasa senang didalam dirinya biasanya dia selalu dimarah jika ingin makan.
Priscilla mengambil satu box kue didalam bingkisan tersebut lalu membukanya, raut wajah Arvin begitu sangat bahagia juga melihat Priscilla yang sedang makan tersebut.
Disisi luar ruangan, satu orang wanita yang begitu kesal sekali apa yang telah dia lihat. Siapa lagi kalau bukan Valencia.
Dia berniat ingin melampiaskan amarahnya kepada Priscilla namun malah lebih dahulu Arvin tiba disana hal itu benar-benar membuatnya sangat marah sekali.
" Apa yang lo lakukan disini?" tanya Dicky yang baru selesai memeriksa keadaan pasiennya
Dicky melihat kearah kaca ternyata dia melihat kearah ruangan Arvin bersama gadis itu, Dicky hanya tersenyum miring saat melihat wajah Valencia.
" Oh gue tau, lo ingin masuk kedalam lalu menyiksa gadis itu lagi ya tapi udah keburu Arvin yang masuk"
Seketika Valencia langsung menoleh kearah Dicky dengan wajah yang begitu marah sekali. Dicky hanya tertawa saja melihat itu.
" Jangan harap lo bisa memegangnya lagi, jika dia sudah jatuh ketangannya Arvin yang ada lo bakalan selalu kalah melawan Arvin"
Valencia hanya diam saja dia mengepalkan tangannya dengan erat, dia memang tidak menjawab satupun pertanyaannya Dicky namun sudah sangat terlihat dia benar-benar sangat marah sekali.
" Gue saranin deh, lo jangan ganggu gadis itu dia juga manusia dia juga ingin sembuh bukan untuk mainan lo saja seenaknya menyiksanya, tapi seterah lo sih mau mendengarkan atau tidak karena gue tau Arvin bukan tandingan lo"
Dicky menepuk pundaknya Valencia lalu dia pergi meninggalkan wanita itu yang masih kesal disana.
Valencia menghentak-hentakkan kakinya karena merasakan sangat marah sekali tidak bisa melampiaskannya.
Selama kedatangan Arvin rencananya benar-benar hancur, entah mengapa Direktur malah mengutuskan Arvin untuk menangangi Gadis itu.
********
Setelah hari menjelang sore, dimana Arvin kembali keruangannya Direktur Hendi untuk menanda tangani surat penyerahan pasiennya tersebut.
Arvin dengan cepat menanda tangani tersebut agar dia bisa menjaga gadis itu dengan sangat baik dan mencoba untuk menyembuhkannya.
Lalu saat ini Arvin sengaja mengunci pintu ruangan Priscilla agar tidak ada siapa pun yang berani masuk kedalam sana dan menganggu Priscilla lagi.
Kali ini siapapun yang menganggu Priscilla maka dia akan berhadapan dengan dirinya.
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟