Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
BAB 10
Airin merasa tidak enak karena datang kesiangan ke rapat bersama Ozy, padahal Airin sangat senang mendapatkan proyek pembangunan rumah baca terutama untuk anak-anak kurang mampu.
"Maaf Pak Ozy, apa boleh kami menyumbangkan beberapa buku bacaan untuk taman baca yang nanti akan anda jalankan?" tanya Airin kwartir ditolak, entah kenapa Airin ingin sekali sumbangkan buku-buku bacaan untuk taman bacaan.
"Tentu boleh Bu Airin, karena semakin banyak buku yang masuk semakin banyak bahan bacaan yang akan dibaca anak-anak kurang beruntung." ucap Ozy senang karena client nya mau berpartisipasi sumbangkan buku bacaan.
Ozy langsung tanda tangan proposal yang diberikan Airin karena Airin setuju terima permintaanya untuk membangun taman bacaan sekaligus akan ikut sumbangkan buku bacaan.
Airin merasa gelisah bicara sama Ozy, ada perasaan tidak suka melihat Ozy padahal baru pertama kali ketemu sama client tapi tiba-tiba ada perasaan malas dan kesal ketemu sama client seperti Ozy.
**
Dea menumpahkan panci yang dipegang Suratmi baru saja Suratmi angkat dari kompor dan kuah panas tumpah kena tangan Suratmi membuatnya menahan sakit dan perih.
"Kenapa sakit iya, betah sekali Lo numpang hidup di rumah gue sampai sekarang hah, kapan sih Lo pergi dari sini padahal sudah gue sakiti beberapa kali tapi betah disini dasar perempuan tidak tahu malu Lo sudah tua?" tanya Dea kesal karena perempuan yang rebut ayah nya dari almarhum ibu nya masih tinggal dirumahnya.
"Ibu disini karena mencintai ayah dengan tulus Nak, walaupun kamu sakiti ibu beberapa kali Ibu akan tetep disini dan setia sama ayah kamu." lirih Suratmi menahan rasa sakit ditanganya.
"Cih, cinta sama ayah atau sama hartanya, gue kasih Lo dan anak Lo uang tapi pergi dari sini jangan lagi Lo ganggu kehidupan gue dan ayah karena gue tahu Lo cuman incer harta ayah saja kan Lo perempuan kampung?" tanya Dea senyum sinis melihat tangannya Suratmi mulai merah karena kesiram kuah panas.
Suratmi kaget dan geleng kepala karena diusir sama anak tirinya, apa lagi mau dikasih uang asalkan mau tinggalkan Ozy selamanya.
**
Baskoro memberikan es teh manis minuman kesukaan Airin, Baskoro heran melihat atasannya melamun setelah rapat sama Ozy tadi.
"Bos cantik minum dulu supaya tidak melamun terus, kenapa ngelamun Rin?" tanya Baskoro penasaran.
"Kangen sama Ibu, entah kenapa tiba-tiba kangen Ibu setelah lama tidak ada rasa kangen sama sekali, apa lagi tadi pas rapat sama Pak Ozy entah kenapa saya tidak suka melihat orang tadi kan aneh sekali." ucap Airin sambil menikmati es teh pemberian Baskoro.
"Kangen itu wajar Rin karena pernah hadir dalam hidup kita, eh tiba-tiba pergi tanpa kabar dan tidak pernah ketemu lagi terus soal pak Ozy aneh juga kenapa kamu bisa kesal dan tidak suka melihat pak Ozy padahal dia client baru kita kan dan baru kenal juga." lanjut Baskoro ikutan heran sama perasaan Airin yang aneh.
"Bener sih, tapi iya sudah lah jangan dibahas lagi karena saya juga heran sama perasaan tidak suka ini." lanjut Airin bingung sendiri kenapa bisa kesal sama orang yang baru dikenalnya apa lagi Ozy client bukan kenalan diluar urusan kantor.
Setelah minum teh manis Airin langsung kembali ke meja kerja nya dan berusaha fokus kerja, tidak ingin larut dalam fikiran tidak jelas.
Baskoro langsung pergi dari ruangannya Airin melihat temannya sudah bisa fokus kembali sama kerjaannya.
double y thor