JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Farell salting!!
"Den Arka sama non Keyla sedang sarapan. Silahkan masuk Den Farell dan teman-temannya. Kalau mau, mari ikut sarapan bersama Non Keyla dan den Arka?!"
Bi Keti membuka pintu lebar dan sedikit menyingkir dari tenang-tenang pintu memberi jalan untuk mereka.
"Saya dan teman-teman tunggu di sini saja bi" Ucap Farell menolak untuk ikut sarapan.
Sementara Gama langsung mencebik. Karena baru saja Cowok itu akan menyetujui ajakan bi Keti untuk sarapan bersama dengan Keyla dan Arka, tapi Farell langsung menolaknya.
Bi Keti mengangguk. "Kalau begitu silahkan masuk, bibi kasih tau Den Arka dulu"
Farell mengangguk. "Terimakasih bi"
Kini Farell, Febian dan Gama duduk di sofa ruang tamu.
"Den Farell mau di buatin minum apa? teman-temannya juga mau di buatin minum apa?" Sebelum pergi tentu saja Bi Keti menawarkan minum untuk mereka.
Gama tersenyum antusias mendengar tawaran Bi Keti.
"Ah saya mau---"
"Tidak perlu bi, kita tunggu mereka saja." Tolak Farell dengan cepat memotong ucapan Gama.
Gama langsung merengut kesal, lagi-lagi Farell menolak tawaran menggiurkan itu.
"Aaah yasudah. Kalau begitu bibi permisi!!" Pamit Bi Keti dan Farell hanya mengangguk singkat.
Setelah kepergian Bi Keti, Gama langsung protes kepada Farell.
"Padahal gue pengen ikut makan, gue juga haus pengen minum jus." Ujar Gama sambil melirik sinis Farell.
Farell yang mendengar ucapan Gama langsung menatapnya datar. "Nggak di kasih makan sama nyokap Lo? Sampai ingin ikut makan? Lo nggak kebeli beras? Nggak kebeli minum?" Sarkas Arka.
Bisa-bisanya Gama baru pertama kali bertamu langsung ingin ikut makan. Ya, memang di tawari tapikan Farell tidak enak.
"Tau, gak kebeli galon lu?" Timpa Febian.
Mata Gama melotot mendengar ucapan teman-temannya. Menelan ludahnya kasar, lalu menyentuh dadanya.
"Jancoo, hati mungil gue tersakit mendengar ucapan kalian" ucap Gama dramatis.
Farell dan Febian hanya melongos tak perduli.
Gama merengut. Apa salahnya coba? Mereka kan di tawari jadi apa salahnya menerima tawaran menggiurkan itu?
"Oh iya Rell, kok lu bisa akrab gini sama pekerja di rumahnya Keyla? Curiga gue, jangan-jangan lu suka Ngapelin Keyla? Sering main ke rumahnya Keyla, iya kan?" Tanya Febian merasa curiga dengan Farell.
Apa benar Farell sering main ke rumahnya Keyla tanpa sepengetahuan mereka?
Farell berdengus. Tentu saja tidak mungkin Farell Ngapelin pacar orang.
Aah, apa Keyla masih pacar orang? Atau sudah jomblo?
Setelah kejadian Gio tertangkap basah oleh Arka, apa Keyla dan Gio masih berhubungan?
Farell jadi penasaran dengan status Keyla, jika di pikir-pikir rasanya tidak mungkin Keyla masih mau mempertahankan hubungannya.
Farell menghela nafas. Seketika berharap Keyla dan Gio mengakhiri hubungannya.
"Jawab gue malah diam. Apa jangan-jangan ucapan gue benar? Lu sering Ngapelin Keyla?" Selidik Febian dan Gama pun ikut menyelidiki.
"Cek, gak. Ngapain gue ngapelin pacar orang?" Farell mendelik tajam, merasa kesal juga dengan tuduhan itu.
Febian menaikan sebelah alisnya, setelah di pikir-pikir, tidak mungkin juga Farell Ngapelin pacar orang, apa lagi gadis itu pacar temannya sendiri.
"Terus kalau lu nggak Ngapelin Keyla, kenapa pegawai di rumah ini kenal lu?" Gama masih tidak puas dengan jawaban Farell
Farell menatapnya datar. Jadi, jika datang ke rumahnya Keyla itu artinya Farell Ngapelin Keyla?.
"Lo pikir, kalau gue datang kesini itu karena ngapelin Keyla?"
Dengan polos Gama mengangguk.
Farell berdecak kesal. Rasanya malas sekali menjelaskan semuanya.
"Gue datang kesini itu buat ketemu Arka, bukan ngapelin Keyla" Dengan malas Farell menjawab.
"Tapi---"
"Bacot" Farell memotong ucapan Gama dengan suara dingin dan tatapan tajam.
Seketika membuat Gama mengatupkan bibirnya rapat-rapat, begitupun dengan Febian tidak berani bicara lagi. Saat ini Farell sudah mode senggol bacok.
Farell melongos tak perduli. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan.
Ini memang bukan pertama kalinya Farell datang ke rumah Keyla, sudah beberapa kali karena ingin bertemu Arka. Jadi wajar saja Bi Keti dan pak satpam mengenalnya.
Tatapan Farell berhenti di salah satu Poto yang tertempel di dinding. Bingkai foto itu tidak terlalu besar. Dan itu adalah foto Keyla seorang diri, tersenyum ke arah kamera sambil duduk manis di sebuah kursi.
Tidak di sadari Farell tersenyum. Gama yang tidak sengaja melirik ke arah Farell seketika mengerutkan keningnya heran.
Kenapa Farell senyum-senyum seperti itu? Apa yang membuat Farell senyum-senyum? Karena penasaran apa yang Farell lihat, Gama pun mengikuti arah pandang Farell.
Mata Gama seketika membulat, lalu cowok itu tersenyum miring.
Gama paha. Ternyata itu yang membuat si kulkas seribu pintu senyum-senyum sendiri.
"Ehemm. Keyla cantik banget ya di foto itu!!" Ucap Gama tiba-tiba sambil melirik Farell.
Mendengar ucapan Gama membuat Farell mengalihkan pandangannya dari foto.
Cowok itu terlihat sedikit gugup.
Sementara Febian langsung menatap foto Keyla, dan tersenyum lebar.
"Iya lu benar Gam, Keyla memang cantik. Tapi bisa-bisanya si Gio selingkuhi Keyla. Tolol banget gak sih? Belum tentu si Gio bisa dapat cewek tulus kaya Keyla!! Apa lagi si Gladis yang nggak ada apa-apanya"
Febian memuji Keyla sambil mengatai Gio tolol karena sudah menyia-nyiakan gadis cantik seperti Keyla.
Mendengar ucapan Febian, seketika Farell langsung menatapnya tajam bahkan tangan cowok itu terkepal kuat.
Entah mengapa Febian merasa di perhatian dan atmosfer di sekitanya menjadi dingin. Dengan perlahan Febian menolehkan kepalanya ke samping dan langsung mendapati Farell sedang menatapnya tajam.
Glek.
Febian menelan ludahnya susah payah. Sedikit menggeser duduknya menjauh dari Farell.
Ada apa dengan temannya ini mengapa menatapnya seperti itu? Mengerikan sekali, apa dirinya sudah membuat kesalahan? Tapi Febian rasa dirinya tidak membuat kesalahan apapun kepada Farell.
"Lu ke-kenapa tatap gue kaya gitu?" Tanya Febian dengan sedikit gugup.
Farell tidak menjawab, memalingkan wajahnya dari Febian.
Kening Febian mengerut heran dan beralih menatap Gama yang duduk di sofa tunggal, dan ternyata cowok itu juga sedang menatapnya.
Gama tersenyum miring. "Biasa lah cemburu" Ujar Gama santai.
"Haah?" Febian tidak paham. Cowok itu mencoba mencerna ucapan Gama.
Beberapa saat hanya diam. Tiba-tiba mata Febian membuat, kembali menatap Farell dengan tatapan tak percaya.
"Lu cemburu gue muji Keyla?" Tanya Febian rasanya tidak percaya.
"Bacot, diem!" Sahut Farell dengan suara rendah dan dingin. Membuat Febian mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan seketika tidak berani bicara lagi. Saat ini Farell terlihat mengerikan seperti harimau yang ingin memangsa.
Gama hanya tertawa. Mungkin pikirannya ini benar. Jika Farell menyukai Keyla.
......
10 menit kemudian akhirnya Arka dan Keyla datang juga.
Kedua remaja itu langsung menatap ke sofa ruang tamu.
"Wooiyyy, pak bos!!" Febian langsung heboh saat melihat Arka.
Ketiga cowok tampan itu segera bangkit dari duduknya.
"Ngapain kalian ke sini?" Tanya Arka sedikit heran.
"Cek. Kaya nggak boleh banget kita datang ke sini? Kita mau melapor bahwa si Gio harus dirawat beberapa hari di rumah sakit" Gama menjelaskan tujuan utama mereka datang menemui Arka.
Ya, ini alasan mereka ingin bertemu dengan Arka.
Setelah di periksa oleh dokter, ternyata Gio harus di rawat. Sebenarnya Arka tidak perduli dengan keadaan cowok itu.
Febian mengangguk. "Iya betul!!" Timpa Febian.
Keyla yang berdiri di sebelah Arka nampak terkejut. Jadi separah itu pukulan Arka? Sampai Gio harus di rawat.
"Gio harus di rawat?" Keyla menatap sepupunya yang nampak biasa saja terkesan acuh tak acuh.
"Iya, karena di hajar sama pak bos jadi dia harus di rawat. Tapi emang si Gio nya aja yang lemah baru dapat beberapa pukulan langsung pingsan."
Febian membela Arka agar tidak di salahkan oleh Keyla.
"Apa kalian nggak ada di tempat saat Arka memukuli Gio?" Tanya Keyla.
Febian dan Gama langsung saling pandang. Pasalnya mereka ada di tempat kejadian, tapi mereka tidak bisa menghentikan Arka yang memukuli Gio.
"Kita----ada di tempat kejadian, karena memang posisinya di basecamp" Jawab Gama tanpa ragu.
Keyla mengerjap terkejut. Jadi mereka semua ada di tempat kejadian. Tapi kenapa tidak melerai Arka?
"Ya ampun kalian gimana sih, masa biarin Arka mukulin Gio?"
Sudah Keyla katanya jika Keyla tidak membenarkan perbuat Arka yang menghajar Gio. Ya, walaupun Arka membelanya, tapi caranya itu yang salah.
Mereka menatap Keyla heran, apa Keyla tidak senang Arka membelanya?
"Kenapa lu kaya nggak seneng gitu Arka membela lu? Wajar aja lah key Arka hajar si Gio, orang pacar lu yang keterlaluan."
Febian jadi kesal, secara tidak langsung Keyla membela Gio bukan?
Keyla menghela nafas kasar, menatap Arka jengkel. "Bukan gitu maksud gue. Caranya Arka yang salah. Gimana kalau anak orang mati? Lu juga yang kena hukum Arka"
"Buktinya dia nggak mati." Suara dingin itu adalah Farell.
Mereka langsung menatapnya. Kelihatannya Farell senang sekali Gio di hajar habis-habisan oleh Arka.
"Ah sudah lah jangan bahas si Gio lagi, pusing gue lama-lama, Keyla cantik nggak terima pacarnya di pukuli."
Ledek Gama dan beralih melirik Farell yang saat ini sedang menatap Keyla lekat. Gama tersenyum miring. Pikirannya ini memang selalu tepat sasaran.
"Eh eh eh sebentar. Apa lu sama si Gio masih pacaran?" Tanya Febian.
"Kaga." Jawab Keyla singkat.
Keyla memang sudah menganggap mereka putus, walaupun belum berbicara dengan Gio. Sebenarnya semalam Gio terus menghubunginya namun Keyla mengabaikannya.
Keyla terlalu kecewa dan malas tidak ingin mendengar alasan apapun dari cowok itu.
Sementara Farell tersenyum tipis, sangat tipis sampai-sampai mereka tidak bisa melihat senyumannya.
"Hmm, bagus!" Ucap Farell tiba-tiba dengan penuh arti.
"Benar. Awas aja kalau lo masih mau berhubungan sama si kampret Gio, sia-sia aja tenaga gue pukuli tuh laki." Sedari tadi hanya diam kini Arka bicara juga.
Keyla hanya mengerlingkan matanya malas.
Tring tring.
Tiba-tiba bunyi telpon masuk. Mereka semua langsung terkesiap. Gama dan Febrian meraba-raba saku jaket mereka, takut ponsel mereka yang berdering, namun ternyata bukan, itu bunyi ponsel Arka.
"Iya hallo sayang." Ucap Arka setelah menerima sambungan telpon dari sang kekasih, suaranya berubah menjadi lembut membuat mereka semua geli.
[....]
"Iya ini aku mau berangkat"
[....]
"Oke bay"
"Hueek. Gue pengen muntah denger pak bos sayang-sayangan!!" Bisik Febian kepada Farell dan Gama.
Gama mengangguk setuju, walaupun begitu mereka hanya bisa bisik-bisik tidak berani bicara langsung, yang ada mereka kena gampar Arka.
Di antara mereka, memang hanya Arka lah yang memiliki kekasih. Ah tidak, Febian pun mempunyai kekasih namun tidak terhitung. Ya, cowok itu playboy.
Sementara Gama? Selalu setia mengejar kakaknya Arvin yaitu Bunga, padahal yang mau sama Gama itu banyak.
Farell, cowok itu tidak pernah terlihat dekat dengan cewek manapun, padahal pesonanya tidak kaleng-kaleng, bukan tidak ada yang mau dengan Farell, tapi memang Farell nya saja yang tidak tertarik dengan mereka.
"Kita berangkat sekarang." Arka berjalan terlebih dahulu.
"Gue mau berangkat sama Farell ya, boleh kan?" Tanya Keyla menatap Farell dengan senyuman manisnya.
Mendengar ucapan Keyla, lantas Farell menatapnya.
Farell yang di tatap dan disenyumi seperti itu oleh Keyla seketika wajahnya terasa menghangat sampai ke telinga.
Sial, Farell blushing di senyumi Keyla.
Gadis itu berjalan mendekati Farell dan berdiri di sebelahnya.
"Boleh ya Farell!!" Mohon Keyla sambil mencekal tangan kekar Farell matanya mengedip-ngedip lucu
Rahang Farell mengeras, sungguh Farell tidak tahan melihat raut wajah gadis ini. Terlihat sangat imut sekali.
Farell memalingkan wajahnya dari Keyla tidak baik untuk kesehatan jantungnya yang terus berdebar tidak karuan. Farell takut serangan jantung.
"Ehemm, oke!!" Setuju Farell sambil berdehem menyembunyikan kegugupannya.
"Cih, si Farell salting di senyumin Keyla." Ucap Gama sambil tersenyum meledek.
"Anjaaay salting gatuuh, hahaha!!"
Febian tertawa keras merasa lucu melihat tingkah Farell, apa lagi telinga cowok itu memerah, jelas sekali Farell sedang menyembunyikan saltingnya.
Farell langsung menatap keduanya tajam, jangan sampai Keyla ilfil dengannya.
....
Makasih yang udah mau membaca, jangan lupa like, komen vote dan ikuti akun Author 😊🙏