Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
"Terima kasih." Boy pun mengenakan kacamata hitamnya, lalu berjalan keluar dari apartemen dengan hanya mengenakan celana boxernya. "Mom kau benar-benar keterlaluan." Umpat Boy dalam hati.
"B .. kau mau kemana?" Selena yang sejak tadi melihat ada beberapa orang yang mendatangi kekasihnya, akhirnya memberanikan diri mendekat saat melihat Boy di bawa pergi.
Boy menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap pada wanita cantik dengan bibir sexy di wajahnya. "Aku ada urusan sebentar Baby, setelah selesai aku akan menghubungimu." Boy mencium bibir sexy itu dan kembali berjalan dengan di kelilingi oleh anak buah Mark, hingga tidak ada yang dapat melihat bahwa pria tampan tersebut sedang berjalan hanya dengan celana boxer di tubuhnya.
Sementara itu Selena yang masih berdiri di tempat tersebut, hanya menatap kepergian kekasihnya dengan wajah yang bingung. "Kenapa ini terjadi lagi padaku? Sudah dua kali aku di tinggal, tapi tunggu dulu! B tidak memakai pakaian." Selena yang hendak mengejar Boy, terpaksa berhenti saat melihat kekasihnya sudah masuk ke dalam pintu lift.
Sementara itu Boy yang sudah berada di dalam mobil, kini telah mengenakan setelan jas formal yang berwarna hitam lengkap dengan dasinya.
"Baiklah permainan di mulai." Boy menyunggingkan senyumnya.
Dan setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, mobil mereka pun berhenti di pinggir jalan.
"Mark kenapa berhenti?" tanya Boy.
"Sebentar Tuan, Nyonya besar menelepon." Mark lalu keluar dari dalam mobil untuk mengangkat panggilan dari nyonya Luna.
Saat boy tengah menunggu Mark sambil menatap kearah jendela mobil, tiba-tiba saja dari arah pintu kemudi masuk seorang wanita dan langsung menutup pintu mobil dan menguncinya.
Mark yang melihat itu langsung menggedor-gedor kaca mobil meminta orang tersebut keluar, sementara Boy yang duduk di kursi penumpang hanya terdiam dengan wajah yang bingung.
"Sial! Aku lupa cara menyetir mobil?" pekik gadis itu dengan sangat frustasi. Karena merasa terdesak oleh orang yang mengetuk kaca mobil, akhirnya dengan sembarang gadis itu menginjak salah satu pedal yang ada di bawah. "Ah ...." teriak gadis itu saat mobil tersebut justru mundur ke belakang, dan menabrak mobil yang ada di belakangnya.
"Ayo ingat-ingat apa yang Ayah unta ajarkan pada saat itu." Gadis itu bergumam pada dirinya sendiri dengan wajah yang panik.
Bahkan karena terlalu panik dan gugup, gadis itu tidak menyadari bahwa di kursi penumpang ada seorang pria tampan yang tengah menatapnya dengan ekspresi datar di wajahnya.
"Hei buka pintunya!" Mark terus menggedor pintu mobil, dan menyuruh anak buahnya untuk menghadang mobil tersebut.
"Minggir!" teriak gadis itu saat melihat tiga orang pria berdiri di depan mobil, ia menekan klakson dengan keras. "Jangan salahkan aku, ya?" gadis itu hendak menginjak pedal namun ia ragu-ragu.
"Oper gigi ke posisi D 1." Ucap Boy.
"Ah iya ...." gadis itu pun melakukannya lalu menginjak pedal gas. "Ah ...." teriak gadis itu saat hampir menabrak pria yang mencegatnya.
"Cepat injak gasnya!" Seru B dengan seringai tipis dibibirnya.
Gadis itu pun menginjak pedal gas dan akhirnya menabrak mobil yang ada di depannya.
"Oh ya ampun, sudah dua mobil yang aku tabrak." pekik gadis itu dengan wajah yang ketakutan.
"Banting setir ke arah kiri." Boy menggelengkan kepalanya, saat wanita itu lupa mengarahkan setir hingga menabrak mobil yang ada di depan.
"Oh iya." Gadis itu pun berusaha memukul setir mobil kearah kiri.
"Oh my God." Gumam Boy saat melihat kelakuan wanita yang ada di kursi pengemudi. "Maksud aku arahkan setir mobil kearah kiri." Ucap Boy sambil menepuk keningnya.
"Ish .. kenapa kau tidak bilang dari tadi." Gerutu gadis itu lalu mengarahkan setir mobil ke arah kiri. "Kenapa tidak jalan?" Gadis itu menatap kearah setir mobil dengan wajah yang bingung.