semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di buat kalan kabut
Setelah kepala pelayan menyiapkan air dan keperluan mandi,ia pun keluar dari dalam kamar menuruni anak tanga dan berjalan menghampiri Revan yang sedang duduk sambil fokus memijat kaki Novi di ruang tamu....
"Tuan," tegur kepala pelayan.
Revan pun tersadar,lalu menoleh ke arah kepala pelayan,"Iya Bi," sahutnya.
"Air hangat nya sudah siap," ucap kepala pelayan.
"Baik," sahut Revan lalu meletakan kaki,dan mengendong Novi,"Ayo sayang,saat nya kita mandi,"
Novi pun tersenyum lalu mengangguk patuh dan mengalun kedua lengan nya di leher Revan,dan Revan pun berjalan menuju anak tangga,namun dia malah masuk ke dalam lift yang letak nya tak jauh dari anak tangga....
"Suamiku,kok ada lift disini?" tanya Novi.
"Itu akan memudahkan mu sayang,biar kamu bisa turun ke bawa saat merasa bosan di dalam kamar," jawab Revan.
Novi dibuat berbunga-bunga dengan perhatian kecil yang di berikan oleh Revan,membuat Novi membenamkan wajah di dada bidan Revan sambil tersenyum malu....
"Terima kasih suamiku," ucap Novi.
"Eh,tapi itu tidak gratis,setelah mandi aku mau makan kamu," bisik Revan dengan senyuman nakal terukir di bibir tipis nya.
Senyuman Novi pun langsung memudar dan memasan wajah cemberut,"Cih...dasar perhitungan," desis Novi.
Membuat Revan tertawa terbahak-bahak,lalu berjalan masuk ke dalam kamar dan meletakan Novi diatas kasur,lalu mulai meloloskan semua baju yang Novi kenakan,membuat Novi malu dan menutup tubuh nya dengan tangan....
"Jangan lihat,aku malu," ujar Novi dengan wajah memerah merona.
"Kenapa malu? Aku ini suamimu sayang,ayo kita mandi," ucap Revan sambil meloloskan baju yang ia kenakan di hadapan Novi.
Lalu mendekat ke arah Novi,dan menarik wajah Novi dengan jari telunjuk nya,membuat Novi mendongak dan menatap nya....
"I love you,my wife," ucap Revan sambil mengedipkan mata dengan nakal mengoda Novi.
"Ayo kita mandi,aku sudah keringatan dan bau," pinta Novi dengan wajah memelas.
"Bau?" Revan pun membungkuk lalu mengibas rambut Novi dan membenamkan wajah nya di tengkuk Novi,dan menghirup dalam-dalam aroma vanila yang ada tubuh Novi.
"Sangat wangi,aku suka," bisik Revan dengan suara berat,lalu mendorong tubuh Novi diatas kasur,membuat Novi tidur terlentang dan mengekspos semua pahatan indah tubuh nya.
"Oh...sayang,aku ingin makan sekarang," ucap Revan menunduk dan membenamkan wajah nya di sela-sela paha Novi,dan mulai bermain disana.
"Ahhh...Suamiku sabar,disana kotor aku mohon,berhenti," desa Novi sambil meremas rambut Revan.
Namun Revan tidak menghiraukan nya dan terus bermain di bawa sana hingga membuat Novi mencapai puncak,setelah itu permainan panas berlangsung hingga beberapa jam membuat Novi lemas dan terkapar diatas ranjang....
"Sayang," panggil Revan sambil menarik tubuh lemas Novi masuk ke dalam pelukan nya.
"Ih! Sudah aku sudah tidak kuat lagi,apakah kamu monster?"
Novi dibuat kalan kabut akibat ulah Revan yang mulai bucin dan candu,seolah dia ingin memakan Novi hingga tak tersisa....
"Maaf sayang,ayo kita mandi," Revan terkekeh kecil,lalu mengendong tubuh polos Novi masuk ke dalam kamar mandi dan mandi.
********
(Di sisi lain)
Tepatnya di mansion keluarga Williams,terlihat Tiara tenga duduk di ruang tamu bersama nyonya Rita sambil menangis dan mengeluh,akibat Revan memarahi nya tadi di bandara....
"Tante,sekarang gimana dong? Masa Tante mau punya menantu cacat,apa kata orang-orang nanti," hasut Tiara berkaca-kaca.
"Kurang ajar itu anak...berani-berani nya dia masih mau dengan wanita itu,sudah kamu tenang saja,Tante akan bertemu dengan nya besok di perusahaan," ucap nyonya dengan emosi mengebu-gebu.
"Iya.ayo marahi dia,buat dia cepat ceraikan wanita cacat itu,biarkan aku yang menjadi menantumu,nenek sihir," batin Tiara diam-diam tersenyum puas.
"Tante,kalau begitu saya pamit dulu,soal nya Papa baru pulang dari luar negeri,jadi dia pasti sudah mencariku," pamit Tiara.
"Iya Nak,kamu pulang saja dulu,biarkan aku yang mengurus masalah ini," pesan nyonya Rita.
Tiara pun bangkit dari duduknya,lalu cipika cipiki sejenak,dan berjalan pergi dengan anggung sambil memakai kacamata nya,ia pun mengukir senyuman puas di bibir nya,lalu masuk ke dalam mobil dan pergi meningalkan mansion....
******
(Di kediaman Novi)
Terlihat ibunda Novi mondar-mandir dengan cemas sambil mengigit jari nya dengan frustasi,melihat itu Dino menjadi pusing sendiri,lalu menegur sang ibu....
"Ma,kenapa tidak telfon kakak saja," usul Dino.
"Ide bagus,kenapa kamu tidak bilang dari tadi," gerutu ibunda Novi meraih ponsel nya.
"Cih! Bukan nya terima kasih,malah memarahiku," sungut Dino.
"Kau bilang apa?" tanya Ibunda Novi melirik Dino dengan tajam.
"Eh...tidak Ma,i~ini aku sedang menyelesaikan tugas," elak Dino kembali fokus belajar.
Ibunda Novi pun mendengus kesal lalu mulai melakukan panggilan,setelah panggilan tersambung Ibunda Novi langsung bahagia meminta ingin bertemu dengan Novi besok,Revan pun menyetujui nya,dan akan menyuruh orang menjemput mereka esok hari nya,lalu panggilan pun berakhir.....
(Bersambung)