NovelToon NovelToon
Aku Sangat Membencimu Ayah

Aku Sangat Membencimu Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: putrioktober

Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kepergian nina 1

Lalu Rio datang dengan membawa baskom berisi air hangat dan handuk kecil.

" Ini kak airnya",kata Rio.

Lalu ku basahi kain itu dan ku tempelkan di dahi nya Nina .

Mataku terus menangis tak tega melihatnya dengan kondisi seperti ini.

" Ayah..," ayah...,ucapnya sambil matanya terpejam .

" Dek buka matanya sayang" ,ucapku suaraku rasanya tak bisa keluar.

" Ya Allah,kenapa panasnya tak turun- turun sih ".kata ku panik

" Rio tolong ambilkan obat penurun panas dan air putih"teriakku memangil Rio

Lalu Rio bergegas menggambil obat dan air putih di dapur.

" Kak,ini obatnya".kata Rio sambil menyerahkan obat penurun panas

" Dek ,minum obat dulu ya" ,kataku sambil membangunkan Nina.

Bibir pucat itu terus memanggil nama ayah.

" Iya nanti kalau udah sehat kakak akan bawa Nina jumpa sama ayah ,kakak janji sekarang minum obatnya dulu ya,"bujuk ku.

Nina pun menggangukan kepalanya dan meminum obat yang di bawa oleh Rio tadi.

Lalu dia berbaring lagi sambil menutup  ke dua mata nya.

Aku pun tak beranjak dari sisinya,Rio pun hanya terpaku di depan pintu melihat keadaan Nina dengan sedih.

Ku pegang lagi dahinya tapi panasnya tak turun turun juga.

" Rio gimana ini panasnya tak turun turun sih" kataku panik.

" Kita bawa aja ke rumah sakit kak"

" Tapi kakak tak punya uang Rio", kataku sambil terus menangis.

" Bunda."

",Bunda ,"kata Nina sambil  matanya terpejam.

Aku pun terkejut mendengar nya dan aku langsung membangunkannya.

" Nina bangun dek ,ayo buka matanya" kataku

Aku pun menggoyang goyangkan tubuhnya pelan.

Nina pun membuka kedua matanya sambil tersenyum kepadaku.

" Kak bunda datang ",katanya.

Aku pun melihat sekeliling ruangan ku tapi tak ada yang ku lihat.

" Kamu ngomong apa sih dek bunda udah tak ada ,"kata ku bersedih

" Iya kak itu bunda kak dia tersenyum sama Nina"kata nya lagi

Tangisku pun pecah aku  tak sanggup mendengarnya  cerita nya

Aduh Author jadi mewek ni

**********

" Enggak dek bunda tak ada disini ,"ucapku.

" Ada kak", itu dekat bang Rio berdiri ,katanya lagi.

Dengan spontan aku pun melihat ke arah Rio,tapi tak ada yg aku lihat kecuali Rio yg berdiri terpaku sambil meneteskan air mata.

Aku pun langsung berdiri dan ini tidak bisa ku biarin ,aku harus mencari uang untuk membawa Nina ke rumah sakit.

" Rio tolong jaga Nina ,kakak mau mencari pinjaman uang dulu".kata ku sambil berlari keluar.

" Iya kak",jawab Rio.

Aku pun berlari menyetop kendaraan umum yg kebetulan lewat di depanku.

Lalu aku naik kedalamnya aku tidak perduli tatapan heran penumpang di dalam angkutan umum itu.

Yang aku tau aku harus lekas sampai ke tempat tujuan ku

Aku pun sampai di rumah Tante Mira ,tanpa pikir panjang ku ketuk pintu rumah Tante Mira.

" Assalamualaikum,ayah ".

"Tok ..,tok,tok..".aku mengetuk pintunya lagi .

" Assalamualaikum ayah "

Aku pun semakin kuat memang nama ayah.

Dari dalam rumah ayah mereka sayup sayup mendengar suara ku

"Mas itu siapa yg memanggil diluar",kata tante Mira bertanya.

" Tidak tau", jawab ayah.

" Coba  kamu lihat sana" ,kata tante Mira lagi

" Waalaikum salam" ,jawab ayah dari dalam .

Tak lama ayah pun keluar dari dalam rumah nya dan di susul dengan Tante Mira dari belakang.

*********"

" Ayah ,Nina sakit yah ayu perlu uang untuk bawa Nina berobat ". Kataku.

" Dan dia  memanggil manggil nama ayah terus jadi tolong jumpai dia yah." Kataku mengiba

" Dan ayo kita bawa nina kerumah sakit yah ",kataku memohon.

" Ayahmu tak ada uang", tiba-tiba Tante Mira menjawab.

Aku pun melihat wajah Tante mira tidak percaya.

" Aku lagi berbicara dengan ayahku ,jadi Tante jangan ikut campur",ucapku emosi.

Tidak ada lagi rasa hormat di hatiku kepada Tante Mira.

" Diam kamu ayu !!,kemana sopan santun mu pada orang tua"

,jawab ayah marah.

" Ayah tolong beri aku uang biar bisa aku membawa Nina berobat ",ucapku memohon.

" Kamu dengarkan apa yang di katakan ibu mu tadi ,ayah tidak punya uang ", jawabnya enteng.

Aku pun geleng-geleng kepala mendengar penuturan ayah.

" Di mana tanggung jawab ayah !!",ayah selama ini tidak pernah perduli sama kami."

"Tapi tolong sekali ini aja yah ,kasi ayu uang biar bisa ayu membawa Nina berobat dan temui dia sekali aja,dia sangat rindu padamu yah,"kata ayu menyatukan kedua tangannya sambil menangis.

********

" Kamu udah dengarkan apa yang ayah kamu katakan , sekarang sana pergi !",usir Tante Mira.

" Ayah" ,kataku lagi .

" Udah ayah bilang ayah lagi tak punya uang,sana kamu pergi minta sama pakde mu disana masih ada hak bundamu",bentak ayah.

Lalu ayah pun menutup pintu dengan kasar

Aku pun terduduk lemas di depan pintunya.

Tiba tiba aku teringat akan nina ,aku pun langsung berdiri dan menuju ke rumah pakde.

Tak lama aku pun sampai dirumah dua tingkat , rumah peninggalan nenekku dan rumah masa kecil bundaku.

Ku ketuk pintu rumah pakde .

" Assalamualaikum pakde",panggil ku

Tok..,tok..,tok..,

" Waalaikum salam ",sahutan dari dalam.

Lalu pintu pun di buka dan terlihat pakde yang berdiri di depan pintu

"Ayu ,ada apa pagi pagi ke mari dan kamu kenapa menangis",tanya pakde.

" Pakde ayu mau minta tolong ayu mau pinjam uang untuk berobat Nina,Nina lagi sedang sakit pakde",ucapku sedih.

" Aduh gimana ya yuk,bukan pakde tidak mau ngasi ayu pinjaman tapi sekarang penjualan lagi sepi",kata pakde menyesal.

" Kalau tidak begini aja ,kamu pinjam sama orang lain nanti pakde yang bayar ",saran pakde..

Aku pun tak bisa ngomong apa - apa ,aku hanya bisa terdiam.

" Yu ,pakde mohon maaf kali iya ,pakde sekali ini tidak bisa membantu",ucap pakde lagi sambil merapatkan ke dua telapak tangannya.

" Iya pakde tak apa ",kataku lemas.

Aku pun melangkah pulang dengan langkah gontai.

"Kemana Lah ku cari uang untuk pengobatan Nina,ya Allah bantulah hamba mu ini,"ucapku dalam hati.

Aku pun terus melangkah dan akhirnya aku sampai di rumah.

" Ayu kamu dari mana?", tiba-tiba ada seseorang menyapaku.

" Kamu kenapa nak ?  mengapa matamu bengkak,kamu habis nangis ya? ".tanya wanita setengah baya itu

Rupanya yang menyapaku adalah Tante Susi ,tante nya bang Dino.

Aku hanya mengangguk kan kepala ku dengan lemah.

Tiba tiba terdengar Rio berteriak dari dalam.

" Kak ,kak ayu Nina kak", teriak Rio.

Aku dan Tante Susi berlari kedalam rumah .

Ku lihat Rio menangis sambil memeluk Nina .

Aku pun terduduk lemas ,kaki ku rasanya tak sanggup menopang tubuhku.

Kejadian setahun yang lalu terulang kembali ,dimana kepergian bundaku.

" Nina bangun dek,tangis Rio" kata Rio sambil mengguncang tubuh nina

Tapi gadis kecil itu tidak mau bergerak,dia masih tetap memejamkan matanya.

Lalu Tante Susi memeriksa nadi nya ,dan dia menggeleng geleng kan kepalanya

" Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un" , ucapnya.

Seketika aku pun jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.

Lalu Tante Susi dan Rio terkejut melihat ku yang tiba tiba saja pingsan mereka lalu mengangkat ku dan merebahkan ku ditempat tidur.

Rio langsung mengabarkan kepada pak RT bahwa nina telah tiada

Dan tetangga berduyun duyung datang untuk mengucapkan belasungkawa.

Tante Susi setia menemani ayu di samping nya sambil mengoleskan minyak angin di hidung nya.

Tiba- tiba ayu tersadar dan menangis keluar dari kamarnya sambil mendekati jenazah Nina.

Dia tak sanggup membendung air matanya,adik yg paling disayangi nya telah pergi bersama bundanya untuk selamanya.

" Huuuu..hu.."

"Nina kenapa kau tinggalkan kakak dek."

" Kakak berusaha mencari uang untuk kamu berobat tapi kenapa kau tak sabar,"kata ayu meratap

"Huu..huhu."

" Dek , bangun dek " ! ,tangis ayu sambil memeluk jenazah Nina yang sudah terbujur kaku

.

1
wandi hidayah
lanjut autor
Kayla Manis
ya begitulah... kebanyakan emang begitu...
Alida
Gak bisa lupain cerita yang dilukiskan oleh author.
putrioktober: makasih mbak ,ikutin terus ya mbak cerita saya
total 1 replies
Khansarila Adisoga
Menggugah perasaan
putrioktober: makasih mbak, ikutin terus cerita nya ya
total 1 replies
Kovács Natália
Terima kasih penulis hebat
putrioktober: makasih dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!