Warning banyak adegan 21+.....
Jadi harap lebih bijak dalam memilih bahan bacaan!!!.Terutama yang masih dibawah umur,jomblo dan sejenisnya!!!!🤭
Menceritakan seorang perwira polisi yang bernama Rayen Deni Bagaskara 34 tahun.Sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Jatuh cinta kembali dengan seorang gadis berusia 18 tahun bernama Alea Savitri,yang mempunyai sifat dewasa,penyayang,perhatian,sopan,lemah lembut dan juga memilki paras yang sangat cantik jelita,serta kulit kuning Langsat body goals.Dambaan para lelaki.
Bisakah Rayen yang memiliki sifat Egois yang tinggi serta sedikit Angkuh menarik perhatian Alea seorang gadis cuek dan ceria???
Dan Bagaimanakah Alea menghadapi pria dewasa yang bernama Rayen yang mempunyai kekuasaan????
Dan jika mereka menjalin kasih apakah mereka berdua bisa bersatu dalam ikatan pernikahan????....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sedikit Egois
Flash back On....
Saat aku sedang asyik mengobrol dengan beberapa kolega Bisnisku di pesta ulang tahun perusahaan.Aku selalu curi curi pandang pada sosok gadis remaja yang beranjak dewasa itu.Aku semakin ketar ketir akan pesonanya malam ini.Apalagi begitu aku baru sadar jika gaun pesta yang aku pilihkan untuknya terlihat sangat minim bahkan lekuk tubuhnya yang indah dan kulit mulusnya terekspose dengan sempurna.
Aku menyesal karena telah memilih gaun terbuka untuknya.Entah kenapa aku sangat tak rela jika ada laki laki lain yang memandang bentuk tubuhnya.Aku sangat egois malam ini,ingin rasanya aku langsung berlari ke arahnya dan menanggalkan jasku untuk menutup bagian tubuhnya yang terbuka.Tapi,aku masih punya sedikit rasa sadar dan kewarasan karena tidak mungkin aku menampakkan rasa peduli bahkan rasa cemburu lebih tepatnya lagi pada Lea.
Sebab kondisinya sangat tidak memungkinkan karena bisa saja aku akan menjadi tranding topik di dunia bisnis jika aku tidak segera sadar.Aku hanya mampu berusaha menahan rasa geramku pada gadis kecilku itu.Apalagi ia sedikitpun tidak peka akan tatapan ku padanya.Gadis itu malah bersikap acuh padaku bahkan ia dengan santainya melahap cake yang ada dimeja nya.
Tapi saat aku di panggil papa untuk menemui rekan kerjanya.Dan berbicara saling sapa beberapa saat.Namun,begitu aku punya alasan untuk menemui gadis remaja yang sudah menggoyahkan imanku.Saat itulah aku tidak menemukannya diruangan itu lagi.Bahkan mejanya sudah kosong,Aku segera mengirim pesan kepada Revan untuk mencari Lea.Aku takut gadis itu pergi karena bosan tidak punya teman mengobrol.
Dan aku pun berniat ikut mencari keberadaan Lea,Namun.Lagi lagi langkahku terhenti oleh panggilan suara mama dan Tante Hani.Aku Terpkasa mengurungkan niatku untuk mencari keberadaan Lea dan langaung menemui Tante Hani dan Om Angga yang baru pulang dari luar negeri.Karena selama ini keluarga adik dari Papaku memang menetap di Australia.
Dan betapa terkejutnya aku ketika menerima pesan dari Revan.Yang memberitahuku jika Lea sedang cekcok dengan Vivi istriku di depan toilet.Aku sendiripun tidak tahu permasalahan apa yang mereka ributkan.Sedangkan Lea baru kali ini menginjakkan kakinya di Jakarta.Dan Aku pun tidak menyangka kenapa Vivi berani menampakkan diri dalam situasi dan pesta yang di adakan papa.Padahal Vivi sangat paham bagaimana perlakuan kedua orang tua ku padanya.Bahkan selama ini Vivi tidak pernah mau jika aku ajak mengunjungi kedua orang tua ku.Dengan alasan tidak mau memperkeruh keadaan.
Tapi setelah akhir akhir ini aku dan Vivi sering cekcok.Bahkan Vivi lebih memilih tinggal di hotel ketimbang pulang kerumah jika aku dirumah.Bahkan,sudah satu bulan ini akupun jarang pulang kerumah karena tidak mau ribut dengan Vivi.Sejak kepulangan ku dari Bandung lima bulan yang lalu,Entah mengapa aku merasa bahwa ada sesuatu hal yang Vivi sembunyikan dariku.
Dari mulai kebohongannya dan para pekerja dirumahku.Karena aku sempat mengecek cctv yang ada dirumah yang tersambung langsung ke ponselku untuk mengecek apakah Vivi benar benar masih tidur seperti apa yang dikatakan Art dirumahku.Karena merasa ada kejanggalan makanya aku langsung mengecek cctv.
Dan aku dapat melihat dengan jelas jika dikamar kami tidak ada orang sama sekali.Bahkan keadaan kamar masih seperti yang terakhir kali aku masuk.Dan karena merasa penasaran aku memutar ulang rekaman cctv itu untuk melihat jam berapa Vivi pulang.Tapi,apa yang aku dapatkan.Aku kembali dikejutkan karena tak ada tanda tanda sama sekali jika Vivi pulang kerumah setelah kepergian ku sore itu.Bahkan nomor ponsel Vivi pun belum bisa dihubungi.
Dan rasa curiga itu semakin bertambah ketika aku melihat postingan di story teman kantorku yang istrinya juga ikut menjadi team arisan Vivi.Tapi,aku tetap berusaha percaya pada Vivi karena memang selama ini Vivi bisa dipercaya.
Namun,seiring berjalan waktu kejanggalan terus saja terjadi di rumah tangga kami.Bahkan aku sengaja pura pura tidak tahu jika Vivi sering pulang malam ketika aku sedang dinas di polres.Hingga kesabaran ku habis,dan aku berusaha bertanya pada Vivi tapi vivi malah tersulut emosi dan meninggalkan rumah.
Aku pun menyuruh teamku di kepolisian untuk mengikuti Vivi tapi tidak ada hal yang mencurigakan yang Vivi lakukan di luar sana.Aku mulai jengah dengan perubahan pada diri Vivi akhir akhir ini.Dan akupun semakin menyibukkan diri pada pekerjaan baik urusan kantor maupun urusan perusahaan.Tapi dibalik itu semua akupun selalu di beri semangat oleh Lea.Walaupun gadis itu masih belum genap 20 tahun tapi aku merasa jika Lea sikap dan perilakunya sudah benar benar dewasa.
Gadis itu selalu bisa menghiburku bahkan aku sampai melupakan permasalahan rumah tangga ku dirumah.Tapi karena kesibukanku di kepolisian dan perusahaan selama satu bulan ini aku belum bisa menemui gadis itu di Bandung.
Dan akhirnya aku punya ide untuk menyuruh nya datang ke Jakarta.Karena aku sudah sangat merindukan dirinya.Bahkan aku mengundangnya datang ke pesta ulang tahun perusahaan.Dengan alasan urusan pelatihan kerja yang aku susun dan rencanakan dengan manager Bank tempatnya bekerja yang tak lain adalah bank milik cabang perusahaan ku sendiri.
Flash back Off....
Aku menyuruh Revan untuk langsung mengantar Lea pulang ke hotel sekaligus menyuruh Revan mengurus Vivi supaya tidak membuat keributan di pesta ulang tahun perusahaan apalagi saat ini ada Tante Hani yang sangat membenci Vivi karena dulu om Angga pernah dekat dengan Vivi sebelum Vivi kenal denganku dan aku keluarkan serta selamatkan dari dunia malam.
Aku langsung pamit pergi pada papa dan mama serta Om Angga dan Tante Hani tanpa menunggu pesta usai.Bahkan anehnya lagi papa langsung mengizinkan aku pergi begitu saja.Tanpa harus berdebat terlebih dahulu.Dan disinilah aku sekarang,disebuah kamar suite room presidential di hotel milikku sendiri.
Berada didekat gadis ini membuatku semakin nayaman,Dan enggan untuk pergi.Bahkan tadi aku terus mengajaknya bergulat hingga kini ia benar benar kelelahan dan tertidur pulas di pelukan ku.Begitu damai melihatnya tertidur begini,Dan tanpa sadar akupun ikut larut dan masuk kedalam mimpi.Tanpa melepaskan pelukan tangan ku dipinggang ramping miliknya.Dan lengan ku sebagai bantal untuk menyangga kepalanya.
Aku pun berharap Lea mau berubah pikiran untuk menerimaku menjadi suaminya walaupun ia akan menjadi istri kedua bagiku.Tapi,aku akan berusaha untuk bersikap adil pada Vivi dan Lea.Aku memang egois tapi semua ini aku lakukan karena aku tidak mau terus terusan berbuat maksiat dan menghancurkan masa depan gadis polos seperti Lea.Mungkin ini juga karena rasa cintaku padanya dan pada Vivi.Dan semoga Vivi bisa menerima keputusanku ini.Walaupun aku tahu ini sangat berat dan menyakitkan untuk Vivi dan anak anakku.
🌿
🌿
🌿
TBC