NovelToon NovelToon
Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Leni Anita

Aku yang membiayai acara mudik suami ku, karena aku mendapat kan cuti lebaran pada H-1. Sehingga aku tidak bisa ikut suami ku mudik pada lebaran kali ini, tapi hadiah yang dia berikan pada ku setelah kembali dari mudik nya sangat mengejutkan, yaitu seorang madu. Dengan tega nya suami ku membawa istri muda nya tinggal di rumah warisan dari orang tua mu, aku tidak bisa menerima nya.

Aku menghentikan biaya bulanan sekaligus biaya pengobatan untuk mertua ku yang sedang sakit di kampung karena ternyata pernikahan kedua suami ku di dukung penuh oleh keluarga nya. Begitu pun dengan biaya kuliah adik ipar ku, tidak akan ku biar kan orang- orang yang sudah menghianati ku menikmati harta ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leni Anita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

"Dek, nanti di kampung mas mau rental mobil ya, supaya lebih mudah kalau mau keluar. Kamu jangan lupa transfer uang nya!" Mas Randi berkata pada ku ketika aku sedang bersiap.

"Sebaik nya mas pulang bawa mobil aja, biar gak kesulitan kalau mau keluar pas di kampung!" Aku memberikan saran pada mas Randi.

"Macet dek, mas malau kalau harus terjebak macet selama berhari - hari! Apalagi nanti pas di pelabuhan Merak - Bakauheni!" Mas Randi beralasan.

"Ya udah mas, nanti aku transfer! sekarang mas buruan berangkat udah siang nih. Nanti siang kita bisa belanja dulu buat oleh - oleh setelah mas pulang!" Aku mengingat kan.

"Iya dek, mas berangkat dulu!" Mas Randi mengambil kunci mobil ku yang ada di atas nakas.

Mas Randi mengunakan mobil ku untuk pergi ke sekolah tempat dia mengajar, sementara aku menggunakan mobil yang merupakan fasilitas dari kantor tempat aku bekerja.

Aku segera memberes kan rumah, hari ini aku libur karena hari ini hari sabtu. Aku bekerja dari hari senin sampai jum'at hari sabtu dan minggu aku libur. Sementara mas Randi mengajar di sebuah sekolah Negeri dari senin sampai sabtu.

Aku lebih suka mengerjakan semua pekerjaan ini sendiri di saat libur, asisten rumah tanggaku bekerja hanya hari senin sampai jumat saja. Dia biasanya datang di pagi hari dan pulang sore hari.

Sambil menunggu mas Randi mengajar, aku pergi ke kafe dan restoran peninggalan orang tua ku. Kafe ini buka di sore hingga waktu sahur, karena saat ini sedang bulan ramadhan.

"Selamat pagi bu Arin!" Sapa maya seorang kasir di kafe ini.

"Pagi mai!" Aku membalas sapaan dari karyawan ku.

Aku langsung pergi ke belakang di ikuti oleh Maya, aku mengecek karyawan ku yang sedang mempersiapkan menu makanan untuk di jual sore nanti.

Kafe dan restoran ini biasa nya buka dari pagi, tapi karena sekarang bulan ramadhan, jam buka kafe ini menyesuaikan dengan jadwal puasa.

[Mas, pulang nanti langsung jemput aku di kafe ya!] Aku mengirim kan pesan pada mas Randi.

Setelah aku selesai sholat dzuhur, mas Randi datang menjemput ku. Kami berencana untuk belanja oleh- oleh untuk keluarga suami ku hari ini, sisa nya akan di lanjut kan besok. Kami tidak ingin terlalu lemas karena kami juga sedang berpuasa.

"Mas, sholat dulu sebelum berangkat, aku sudah sholat duluan!" Aku mengingat kan mas Randi.

"Nanti saja dek! Mas sholat di mushola saja nanti!" Mas Randi memberi ku alasan.

Aku hanya bisa menggeleng kan kepala melihat suami ku yang selalu menunda waktu sholat nya. Kami langsung pergi ke mall untuk membeli oleh - oleh yang akan di bawa oleh suami ku mudik ke kampung halaman nya.

"Mbak Hera pasti senang jika di bawain parcel seperti ini!" Mas Randi menunjuk kan deretan parcel yang di susun di mall.

"Mas kan naik pesawat, jadi gak bisa bawa semua itu. Kalau mas pulang bawa mobil, mas bisa bawa semua nya!" Aku berkata sambil melangkah ke sebuah gerai yang menjual berbagai jenis mukena dan pakaian muslim.

"Mas, ini bagus gak buat ibu?" Aku menunjuk kan satu set mukena berwarna putih dengan hiasan renda di pinggir nya.

"Bagus kok, ibu pasti suka!" Mas Randi setuju dengan pilihan ku.

Aku membelikan mukena untuk ibu, mbak Hera dan juga Kinan dengan warna dan motif yang sama. Tidak lupa aku juga membeli gamis model terbaru untuk mereka, juga aku membeli sarung dan baju koko untuk ayah mertua ku yang sedang menderita penyakit struk.

Aku juga tidak ketinggalan membelikan oleh - oleh buat anak - anak mbak Hera dan juga suami nya. Bagi ku keluarga nya mas Randi juga keluarga ku, aku tidak kekurangan masalah uang jadi apa salah nya aku menyenangkan mereka.

 

"Mas, jangan lupa kalau sudah sampai di sana telepon aku!" Aku mengingat kan mas Randi saat aku mengantar nya ke bandara.

"Iya dek, nanti pasti mas kabar kan!" Mas Randi menjawab ucapan ku.

Aku menunggu keberangkatan mas Randi sebelum dia masuk ke dalam pesawat. Dari pengeras suara terdengar pemberitahuan bahwa penumpang di persilahkan untuk masuk ke dalam pesawat.

"Mas pergi dulu dek, jaga diri mu dek!" Mas Randi mencium kening ku sebelum dia pergi.

"Iya mas, sampai kan salam ku buat ibu dan bapak, sampai kan juga permohonan maaf ku karena tidak bisa mudik tahun ini!" Aku berkata sambil mencium tangan suami ku.

"Pasti dek!" Mas Randi segera pergi dan aku melepas kan keberangkatan mas Randi dengan berat hati.

'Ada apa ini ya Allah, padahal mas Randi cuma mudik ke kampung halaman nya selama setengah bulan, tapi kenapa aku merasakan sesuatu yang menyedihkan. Seolah - olah aku akan berpisah dari mas Randi!' Aku berguman di dalam hati.

Mungkin ini hanya perasan ku saja, entah kenapa aku merasa ada perasan yang tidak bisa aku jelas kan dengan kepulangan mas Randi kali ini.

"Lindungi lah suami ku dan keluarga nya, di mana pun dia berada! Semoga dia selamat hingga sampai di tempat tujuan nya!" Aku berdoa untuk keselamatan suami ku dan seluruh anggota keluarga nya.

Aku pun segera mengemudikan mobil ku menuju bank tempat aku bekerja, aku hanya meminta izin sebentar untuk mengantar kan suami ku pergi ke bandara.

Sampai di bank tempat aku bekerja pun aku masih merasakan sesuatu yang tidak enak, aku tidak tahu ada apa dengan ku. Perasan ku begitu cemas dan takut kehilangan mas Randi.

"Sebaik nya aku sholat dzuhur saja dulu, ini sudah masuk waktu dzuhur!" Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan ku dan ini sudah memasuki waktu sholat dzuhur.

Aku pun sholat di ruangan ku, Ruangan ku sebagai seorang manajer sangat luas. Bahkan di dalam nya ada ruangan lain yang di siap kan khusus untuk beristirahat.

"Ya Allah, lindungi lah suami ku di mana pun dia berada, semoga dia kembali pada ku dalam keadaan tanpa kekurangan suatu apa pun!" Aku memanjat kan doa keselamatan untuk suami ku yang saat ini jauh dari ku.

Aku kembali fokus pada laptop di depan ku, sesekali aku melihat jam di tangan ku. Aku tidak sabar ingin bicara dengan mas Randi, suami ku. Perjalanan dari Jakarta ke Palembang hanya memakan waktu satu jam dengan mengunakan pesawat terbang. Tapi jika mengunakan mobil atau pun bis, bisa memakan waktu hingga dua hingga 3 hari.

Apalagi di tambah jalanan yang macet karena mudik lebaran ini, bisa saja memakan waktu selama 3 atau empat hari perjalanan.

"Sudah satu jam lebih, mas Randi pasti sudah tiba di sana!" Aku langsung mengambil ponsel ku dan menghubungi nya.

Tidak butuh waktu lama, panggilan ku di angkat oleh suami ku.

"Hallo mas, apakah kau sudah tiba di Palembang?" Aku langsung bertanya pada suami ku.

"Iya dek, ini mas sudah turun dari pesawat lagi nunggu jemputan!" Mas Randi menjawab pertanyaan ku dari seberang sana.

"Syukur lah kalau mas sudah tiba di sana, entah kenapa aku malah mencemaskan mas Randi!" Aku berkata dengan perasaan lega.

"Iya dek, nanti mas telepon lagi ya. Mas udah di jemput!" Mas Randi memutuskan panggilan secara sepihak.

Aku menarik nafas lega mendengar suamiku sudah tiba di sana dan dia baik - baik saja, aku mengucap kan syukur berkali-kali karena kecemasan ku rupanya tidak beralasan.

1
Ma Em
Adukan saja pada mertuamu Mia karena Arin tdk akan takut , malah nanti kamu Randi yg akan diusir sama Arin , tapi aku salut pada bibi Sri berani banget dia pada Mia bahkan bi Sri seperti majikannya 🤣🤣🤣
Ma Em
Adukan saja kelakuan Arin pada Bu Siti mertua benalu biar dia dan keluarganya makin sengsara , Arin ga bakalan takut mertuanya marah karena Arin tdk di kasih nafkah sama anaknya malah Randi dan keluarganya yg jadi benalu .
Ma Em
Randi laki tdk berguna sdh numpang hidup sama Arin msh mau nikah lagi dgn Mia , sekarang rasakan sama kamu Randi se bucin bucin nya Arin tapi dia tdk bodoh jdi jgn kepedean Randi cuma jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Bagus Arin jgn biarkan si Randi dan keluarganya menikmati uang hasil jerih payah mu kalau Randi mau uang ya hrs cari usaha sampingan agar bisa memenuhi kebutuhan istri mudanya dan keluarganya .
Sri Yanti
lanjut thor, penasaran kalo blm lihat kehancuran randi dan keluarganya jg buat mia biar tau kalo randi tuh cuma mokondo doang 🤣
Sasikarin Sasikarin
lanjuuuuuuut..
Endang Supriati
bukan cuma dipecat si rendi dipenjara mereka berdua,nikah tanpa izin dr istri pertama diam2 kuhp 279 ayat 1 pidana 5 thn penjara mereka.
Endang Supriati
naik pesawat skrg bagasi cuma 10 kg klu lion. 6 kg di cabin.jd bawa parcel segala berapa kilo.
Ma Em
dasar gundik tdk tau diri mau menguasai uang Randi sendiri padahal dia hanya benalu dirumah Arin , lbh baik usir saja Randi sama Mia biarkan dia tinggal dikontrakan .
Ma Em
Dasar mertua tdk punya malu muka tembok mau minta uang sama menantu malah ngomel dan menghinanya mana mau Arin kasih uang sama orang yg tdk tau malu , biarkan saja Arin kamu jgn mau membantu Randi ataupun keluarganya seperak pun biarkan Randi dan keluarganya hdp nya susah .
Ma Em
Si Randi msh tdk sadar juga dan bukannya pergi saja bawa gundiknya lbh baik tinggal saja dikontrakan atau apalah , siapa yg akan tahan tinggal serumah dgn madunya , untung Arin msh membiarkan Randi dan Mia tinggal dirumahnya dasar laki mokondo , terima kasih Thor sdh ditambah jadi dua bab semoga author selalu sehat dan panjang umur 🤲🙏😘😍
Ma Em
Maaf Thor ditambah babnya agak dua bab sekali up 🙏🙏 , seru mau tau si Randi terusir dari rumah Arin bersama selingkuhannya dan juga keluarganya Randi setelah tdk ada bantuan dari Arin bagaimana kondisinya .
Leni Anita: Insya Allah nanti saya up dua bab ya,
terima kasih
total 1 replies
Ma Em
Arin jangan lama2 main mainnya secepatnya usir si Randi dan gundiknya , buat Randi dan keluarganya hidupnya menderita . jangan kalah Arin kamu hrs semangat buang secepatnya orang2 yg tdk berguna 💪💪💪
Ma Em
Bagus Arin jgn dituruti terus kemauan adik dan orang tua Randi kan sekarang ngelunjak , orang tdk tau diri dan tdk tau terima kasih sdh dikasih sdh ditampung dan diberi makan malah mengkhianatinya dasar keluarga benalu .
Ma Em
Bagus Arin kamu emang pintar dan tegas dgn pendirianmu jgn biarkan suami benalu dan gundiknya memakai barang2 milikmu .
Ma Em
Arin segera bereskan Randi dan jalangnya dan juga keluarganya , aku sdh tdk sabar Thor mau tau seperti apa kehidupan Randi dan keluarganya setelah tdk dibantu lagi sama Arin , si Randi dan keluarganya cuma hdp jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Aron lbh baik cepat usir Randi suami mokondo itu jgn biarkan si Randi dan jalang nya lbh lama lagi tinggal di rumahmu usir saja .
Ma Em
Aku benci banget sama Randi yg manggil Arin dek dek terus , bagus Arin jgn sampai kamu bisa dikibulin lagi sama Randi dan bantu keluarganya biarkan Randi merasakan setelah Arin lepas tangan tdk mau bantu lagi si Randi dan keluarganya yg benalu merasakan hdp nya susah dan menderita .
Ma Em
Bagus Arin kamu hrs berani dan cepat bertindak jgn biarkan Randi dan si pelakor menguasai semua yg kamu punya , Mia kira dia nikah dgn Randi Mia akan terjamin hidupnya tdk tahunya Randi dan keluarganya cuma benalu yg nempel sama Arin .
Ma Em
Semangat Arin kamu jgn kalah sama pelakor buat Randi dan keluarganya yg benalu menyesal karena sdh menyakitimu , jgn mau lagi dimanfaatkan sama Randi dan keluarganya lbh baik usir si Randi dan Mia jgn biarkan tinggal dirumah mu Arin .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!