NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Light Novel
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

karya ini murni imajinasi author jika ada kesamaan nama itu hal yang tidak di sengaja

Galang Bhaskara adalah anak yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri waktu masih bayi. Setelah Galang tepat berumur tujuh belas tahun, Galang bermimpi bertemu kakek tua bungkuk yang mengaku sebagai leluhurnya.

Bagaimana perjalanan Galang untuk menjadi pahlawan kota? Dan, akankah Galang menemukan keluarga kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cinta pada pandangan pertama

"Terserah kamu saja," ucap Tuan Patra sambil berjalan pergi.

Sementara itu, Galang berbaring tak berdaya di rumah sakit bersama seorang perempuan cantik dan pria tampan berusia 30 tahunan.

"Siapa orang yang kamu tolong itu? Kenapa dia bisa seperti ini?" tanya pria tersebut.

"Aku tidak tahu, Yah. Tadi, aku melihat cowok itu dipukuli oleh Aditya dan dua temannya," jawab Tanty. "Temen Aditya yang satu sekelas sama aku, namanya Ucup, tapi yang satunya aku tidak kenal. Kayanya cowok itu satu sekolah sama aku."

"Aditya anak Abimanyu, kenapa dia selalu buat masalah? Untung saja anakku tidak diapa-apakan sama dia. Kalau sampai anakku diapa-apakan, akan ku ratakan keluarga Hendrawan," gumam pria tersebut dalam hati.

Kelurga Hendrawan adalah keluarga besar Abimanyu, terkenal sebagai pengusaha sukses di Ibu Kota Humarsa. Tetapi, mengapa pria tersebut menganggap keluarga Hendrawan biasa saja? Siapa pria tersebut?

"Yah, cowok itu sadar," ucap Tanty.

Pria tersebut langsung melihat arah yang ditunjuk anaknya. "Anak ini kayak pernah lihat, tapi di mana?"

Galang memaksa bangun dengan tubuhnya yang masih terasa sangat sakit. Galang tertegun melihat wanita di depannya karena wanita tersebut sangat cantik seperti dewi.

"Hei, jangan dipaksa bangun, kamu masih sangat lemah," ujar Tanty.

Galang hanya melongo, melihat wanita tersebut. Ayah Tanty wajahnya berubah sangat masam karena baru kali ini melihat anaknya dekat dengan pria, kecuali dia dan supirnya.

"Kalian siapa?" tanya Galang sambil menahan sakit.

"Aku Tanty Kartika putri. Kami satu sekolah di SMA Bintang, dan dia adalah ayahku, Alex," jawab Tanty sambil tersenyum.

"Kalau dilihat dari deket, ni cowok ganteng juga," gumam Tanty dalam hati.

Alex hanya memasang wajah datar ketika dipandang Galang.

Kamu siapa? Kenapa kamu dipukuli oleh Aditya, Ucup, dan temannya? Apa kamu kenal sama mereka?" tanya Tanty.

"Namaku Galang Bhaskara. Aku tidak punya masalah apa-apa dengan mereka. Aku hanya kenal Aditya, dua temannya tidak kenal," jawab Galang.

"Tanty sekelas dengan Ucup. Dia adalah gadis yang dibicarakan oleh Ucup dan Aditya di warung. Oh, mendingan kamu jangan deket-deket sama Aditya, dia itu ketua geng Serigala Liar. Terus, dia juga anak Tuan Abimanyu. Ngomong-ngomong, rumah kamu di mana? Biar aku antar kamu pulang," ucap Tanty.

"Iya, aku tidak bakal ngurusin dia lagi kok. Rumah aku di Desa Mergosari."

"Wah, gila! Jauh banget kamu naik sepeda dari desa kamu sampai sekolah?" tanya Tanty dengan ekspresi terkejut.

Alex juga sedikit terkejut, bukan karena jaraknya yang jauh, tapi karena dia teringat pada kejadian 16 tahun yang lalu. "Apa dia anak itu?" gumam Alex dalam hati.

"Kamu tidur aja dulu, kamu masih sakit. Pulang nanti aja," ucap Tanty.

"Iya," jawab Galang, dan dia pun tertidur.

Galang tidak bisa tidur, dia hanya memejamkan mata dan membayangkan Tanty. "Kenapa aku ga bisa tidur? Malah membayangkan Tanty terus. Apa aku suka sama dia? Kalaupun aku suka sama Tanty, tidak mungkin dia suka sama aku. Haha, aku kan cuman orang miskin," ucap Galang dalam hati.

Galang terbangun saat sudah sore. Tiba-tiba pintu terbuka, menampakan Tanty dan Alex.

"Kamu sudah bangun. Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Tanty.

"Iya," jawab Galang.

"Tapi kamu belum sembuh," ucap Tanty.

"Ga papa, aku pulang sekarang. Ibu ku pasti khawatir aku belum pulang," ucap Galang.

"Telefon aja ibu kamu biar ga khawatir," ucap Tanty.

"Aku ga punya handphone, ibuku juga ga punya," ucap Galang.

"Ya sudah, aku antar kamu pulang," ucap Tanty.

Alex hanya memperhatikan obrolan mereka dengan perasaan bimbang. "Apa dia anak yang aku dan Agung buang?" Pertanyaan itu terus ada di fikiran Alex.

Akhirnya, Tanty dan Alex menghantar Galang pulang. Sepeda Galang diikat di mobil Alex. Singkat cerita, mereka sampai di Desa Mergosari pada waktu sore menjelang malam.

"Astaga, kamu kenapa, Lang? Hiks-hiks!" tanya Bu Sari sambil menangis saat melihat banyak perban di tubuh Galang.

"Galang ga papa, Bu. Tadi cuman ada sedikit masalah," jawab Galang.

"Tapi ini kenapa kamu sampai begini?" tanya Bu Sari.

"Tadi cuman jatoh dari sepeda," jawab Galang, tidak ingin ibunya khawatir.

Sementara Alex dan Tanty memperhatikan obrolan ibu dan anak itu, Bu Sari mengucapkan terima kasih.

"Makasih, yah, Mas, Mba, udah nolong anak saya," kata Bu Sari sambil menangis.

"Iya, Bu, sama-sama. Tadi cuman kebetulan lewat aja," jawab Tanty.

"Kalian nginep aja di sini, ini sudah malam," ucap Bu Sari.

"Iya, Bu, kami nginep di sini" jawab Alex.

Bu Sari tersenyum dan mengajak mereka masuk.

Malam itu, Bu Sari membuatkan makan malam untuk Alex dan Tanty.

"Wah, ga usah repot-repot, Bu," ucap Alex.

"Kalian kan tamu sekaligus udah nolongin Galang," jawab Bu Sari.

"Galang cuman tinggal sama ibu di sini?" tanya Alex.

"Iya, bapaknya udah ninggalin ibu sama Galang saat masih kecil," jawab Bu Sari.

Sementara itu, Alex lega karena Galang bukan anak Tuan Patra.

Ternyata tadi cuman firasatku saja, gumam Alex dalam hati sambil makan.

"Wah, masakan Ibu enak banget!" ucap Tanty sambil tersenyum senang.

"Tuh, bu, orang lain aja bilang masakan Ibu enak, kan?" kata Galang sambil ikut tersenyum ke arah Bu Sari.

Bu Sari hanya membalasnya dengan tersenyum tipis.

Malam itu, mereka tertidur dengan lelap. Namun, Alex tiba-tiba bangun karena merasakan aura kuat di belakang rumah.

"Aura apa ini? Kuat sekali!" gumam Alex.

Tanpa berpikir panjang, Alex melesat ke pinggir hutan Demit. Aura itu semakin kuat ketika dia sampai di belakang rumah.

Di dalam hutan, Alex melihat banyak siluman dengan berbagai bentuk: manusia, hewan, bahkan raksasa.

Tiba tiba muncul asap putih tipis. seorang kakek kakek tua bungkuk datang tepat di  depan alex dan langsung membuat alex terkejut.

"Aku tahu kamu sangat kuat, anak muda, tapi kamu tidak akan bisa mengambil apa yang berada di tengah hutan ini," ucap kakek tua bungkuk yang membawa tongkat.

Aura kakek tua sangat kuat, membuat Alex tidak bisa berbicara.

Kekuatan macam apa ini gumam alex dalam hati

"Pergilah, anak muda, sebelum aku mengusirmu dengan caraku!" ucap kakek tua dengan penekanan.

Tanpa berlama-lama, Alex melesat kembali ke rumah Bu Sari dengan nafas ngos-ngosan.

"Sial! Sebenarnya, ada apa di dalam hutan itu? Aura orang tua itu bahkan jauh lebih kuat dari aku!" gumam Alex.

Alex kembali masuk ke rumah dan tidur, dia tidak bisa tidur karena  masih merasa takjub dengan kekuatan kakek tua tersebut.

Mereka terbangun pagi pagi alex dan tanty bersiap siap untuk pulang kali ini mereka sedang sarapan

"Hutan apa yang ada di belakang desa ini bu tanya alex penasaran.

"Nama hutan itu hutan demit jawab bu sari

"Nak alex jangan pernah masuk kedalam hutan itu bahaya ibu kalau nyari kayu di pinggir hutan aja auranya ga enak kaya banyak yang

ngawasin ucap sari

"Ihh serem ucap tanty

"Apa kamu pernah masuk ke hutan itu lang? tanya tanty

Sering tapi,cuman di pinggir aja Ibu nglarang aku buat masuk ke hutan itu jawab galang

Emangnya ada apa di hutan itu bu tanya kembali alex

Kata kakek ibu konon katanya banyak siluman yang tinggal di sana,mereka sering menyerang warga desa,bahkan membunuhnya sampai datanglah seorang kakek kakek tua yang membuat perjanjian dengan penguasa hutan demit itu untuk tidak mengganggu manusia lagi dan manusia juga tidak boleh merusak lingkungan hutan lagi. Jawab bu sari

Alex diam setelah mendengar penjelasan sibuk dengan pikiranya sendiri

Siapa kakek kakek tua itu?? apa dia yang membuat perjanjian dengan penguasa hutan demit?? atau kakek kakek tua itu penguasa hutan demit?? Ucap alex dalam hati

Mereka ber empat selesai sarapan alex langsung mengantar tanty kesekolahnya sedangkan galang tinggal di rumah karena dia sedang sakit dia juga sudah membuat surat dan menitipkanya ke tanty.

Yah kenapa ayah tiba tiba tanya begitu sama bu sari?? Tanya tanty

Ayah hanya penasaran aja sama hutan itu

jawab alex singkat dia tidak ingin anaknya tau tentang kejadian semalam

Oh ucap tanty dengan wajah datar berbeda ketika bersama galang.

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!