Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.
Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.
Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.
Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Aku tidak akan memberikan botol ini. Justru, aku akan membawamu pulang!" ketus Pras.
"Kau! Apa kau tahu ... perasaanku saat ini, ha! Aku ... hancur! Dan semua itu karenanya! Kalian semua brengseeek!" geram Rian merebut botol minumannya.
Tak ingin membuat keadaan semakin kacau. Pras mengambil ponsel Rian, dan berusaha menghubungi Aya.
Drt ...
Drt ....
Sedangkan di satu sisi. Setelah kepergian Fajar. Aya yang baru saja memenangkan diri, mendengar ponselnya yang bergetar.
"Siapa yang malam-malam begini telfon!" ucap Aya melihat nama si penelfon. "Mas Rian. Untuk apa Mas Rian menelfonku? Apa dia mencemaskanku?" gumam Aya meletakkan ponselnya ke atas kasur.
Drt ...
Drt ....
Merasa geram. Aya mengambil ponsel dan menggeser tombol hijau, "Ada apa lagi! Bukankah aku bilang, jangan hubu--"
"Ay, ini aku Pras, sahabat suamimu." ucap Pras.
"Mas Pras? Oh, ada apa Mas Pras menghubungiku? Tapi, bukankah ini nomer Mas Rian? Kalian sedang bersama?" tanya Aya.
"Iya, kita lagi di club dekat kantor. Dan suamimu mabuk parah. Kamu bisa ke sini, bantu suamimu. Jujur, aku tidak tahu kalian sedang bertengkar atau Rian yang terlilit masalah. Tapi, aku mohon ... bawa pulang suamimu. Aku takut, dia membuat kekacauan di sini. Sudah beberapa botol minuman dia habiskan." jawab Pras, "Aku tidak akan membiarkanmu minum terlalu banyak lagi, Ri!" geram Pras merebut botol minum lainnya.
"Mas Rian mabuk? Tapi, maaf. Aku tidak bisa kesana. Mas Pras bisa antarkan Mas Rian ke rumah. Di sana ada ibunya Mas Rian yang akan merawatnya!" tolak Aya.
"Ay, memangnya kalian sedang bertengkar masalah apa, sih? Aku mohon kerjasamanya. Aku tidak bisa membawa Rian sendiri. Dia terlalu parah. Dan apa kamu mau melihat Rian di goda wanita di sini? Tidak, kan? Cepat ke sini. Aku tunggu!" titah Pras mematikan telfonnya.
"Mas--tut--tut--"
"Mas Rian mabuk? Apa karena masalah ini, dia sampai mabuk? Ya Tuhan, aku harus bagaimana? Di satu sisi, aku kecewa dengannya. Tapi, di satu sisi, dia masih suamiku. Bagaimana ini?" gumam Aya kebingungan.
Drt ...
Getaran pesan masuk dari ponsel Aya membuatnya terkejut.
"Mas Pras mengirimkan foto!" gumam Aya membuka pesan dan melihat foto Rian yang tengah terkapar, "Aku memang sakit hati padanya. Tapi, aku tidak bisa membiarkan Mas Rian terkapar di club. Dia masih suamiku!" gumam Aya meraih tas dan kunci mobil. Kakinya berlari keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya.
Sedangkan di satu sisi. Pras menepuk-nepuk wajah Rian agar sadar sejenak.
"Rapikan pakaianmu. Sebentar lagi Aya datang dan sudah pasti, dia akan menamparmu!" ucap Pras.
"Hahaha ... Aya, Aya? Di mana Aya, Aya jangan tinggalkan aku. Aku sangat, sangat mencintai kamu, sayang!" racau Rian melempar botol kosongnya ke lantai.
Prang!
"Rian!" pekik Pras, "Kau benar-benar gilla! Memangnya club ini milikmu, ha! Sebaiknya, kita tunggu istrimu di luar. Aku tidak mau club ini semakin kacau karenamu!" geram pras menarik tangan Rian dan meletakkannya di pundak.
"Hahaha ... Aya mana? Hiks ... hiks ... Pras, aku tidak mau kehilangan Aya ku. Dia sumber kekuatanku. Tapi nasi sudah menjadi bubur, aku pantas mendapatkan semuanya. Sekarang, hidupku hancur! Bahkan semangat pun aku tak punya. Aku mau mati, Pras. Jangan halangi aku untuk mati!" ujar Rian mendorong tubuh sahabatnya.
"Hei, mau kemana!" pekik Pras saat tubuhnya terjatuh.
Rian berjalan sempoyongan. Berulang kali dia menabrak dan menghancurkan beberapa benda kaca di sekitarnya.
"Aku bantu! Kita tunggu Aya di luar!" titah Pras setelah berada di samping sahabatnya.
Rian tertawa, dia mengangguk patuh saat mendengar nama istrinya.
Setelah memarkirkan mobilnya di club dekat kantor. Aya keluar mobil dan mencari keberadaan sahabat suaminya.
"Ay, kita di sini!" pekik Pras melambaikan tangannya.
Aya mengangguk. Dia berlari menuju Pras dan Rian yang tengah meracau.
"Mas, ada apa dengan Mas Rian? Kenapa jadi seperti ini?" tanya Aya menatap wajah Rian yang mabuk.
"Aku tidak tahu, berulang kali dia menyebut namamu. Aku mohon, jika kalian mempunyai masalah. Selesaikan dulu. Jangan seperti ini." pinta Pras.
"Iya, Mas. Maaf sudah merepotkanmu. Sekarang, tolong bantu aku membawa Mas Rian ke mobilku. Dan mobil mas Rian bisa di bawa Mas. Di titipkan di rumah Mas saja!" titah Aya.
"Baiklah. Kebetulan aku pakai taksi. Biar aku bantu bawa Rian ke mobilmu, Ay!" jawab Pras merangkul pundak Rian.
Rian tersenyum saat melihat wajah istrinya yang cemas.
"Masuk, Mas!" titah Aya setelah pintu mobil di buka.
"Ay, ini kamu!" ucap Rian.
"Masuk! Dia istrimu. Kalian bisa selesaikan masalah ini di rumah nanti!" ketus Pras mendorong tubuh Rian agar duduk di kursi samping kemudi.
Brak!
Pintu tertutup keras, "Kamu hati-hati bawa mobilnya, Ay. Ini sudah sangat malam!" titah Pras.
"Terimakasih, Mas! Kalau begitu, aku dan Mas Rian pulang dulu, ya!"
"Iya, hati-hati. Sampai rumah, jangan marahi Rian. Sepertinya, dia sangat menyesal dengan kesalahan yang di perbuat kepadamu. Maafkan Rian, Ay. Kalian saling mencintai!" titah Pras.
"Iya, Mas. Makasih!" jawab Aya masuk ke dalam mobil dan mobil pun mulai berjalan keluar dari halaman club.
Di sepanjang jalan. Tak henti-hentinya, Rian meracau menyebut nama Aya, membuat pemilik nama berulang kali menatap Rian dengan ekor matanya.
"Mas. Kamu bisa diam? Aku harus membawamu pulang!" kesal Aya.
"Aya, akhirnya kita bertemu lagi. Maafkan aku, sayang!" ucap Rian dengan tawa renyahnya.
'Aku harus membawa Mas Rian kemana? Aku tidak mungkin, memulangkannya. Pasti ibu berpikir buruk tentangku. Tapi, aku tidak mau Mas Rian mengetahui rumah baruku. Lalu, aku harus bawa Mas Rian kemana?" gumam Aya sambil memikirkan ide yang bagus. "Oh, iya. Aku bawa Mas Rian ke hotel dekat kantor aja. Di sana, aman!" ujarnya membelokkan mobilnya ke dalam parkiran hotel.
Setelah mobil terparkir. atau melepas sabuk pengamannya. "Mas, aku bawa kamu ke hotel, ya! Setelah aku antarkan kamu ke hotel. Aku janji, akan pulang! Sekarang, kita turun, yuk!" ajak Aya membuka pintu mobilnya dan turun untuk membukakan pintu mobil Rian.
Aya menuntun Rian masuk ke dalam hotel. "Mba, pesan kamar satu. Cepat! Aku tidak kuat menahan tubuh suamiku ini!" titah Aya kesusahan.
"Baik, tunggu sebentar!" titah pegawai resepsionisnya, "Ini, nomer dan kunci kamarnya!" sambungnya lagi.
Aya mengambil kunci kamarnya, lalu membawa Rian berjalan menuju kamar.
Dengan sekuat tenaga. Aya berhasil masuk ke dalam kamar yang dia pesan untuk suaminya.
"Kamu tidur di sini! Aku mau pulang!" titah Aya melepas sepatu Rian.
"Ay, tunggu!" cegah Rian setengah sadar. Sekali lagi, Rian tersenyum saat melihat paras cantik istrinya. "Temani aku, untuk terakhir kalinya. Aku mau, kita di sini berdua, tanpa ada yang mengganggu."
sering di bicarakan
tetapi
gak jadi cerai
ada dinprovinsi jawa bar** yg penyanyi kafe di angkat derajatnya sama penyanyi,penuois lagubtenar yg suaminya pimpinan band Dew* didukung jd anggota dewan. padahal jelas pelakor kejam.
ada hadisnya pelakor perusak rumah tangga tdk akan masuk surga.jgnkan masuk baunya aja engga dapat. tidak diaku sbg umat dan golongan pengikut Rasullah. ibarat pelakor tobat sholat sehari seribu rakaat puasa tiap hari,sedekah 1 milyar tiap hari. sdh tdk dianggap. krn menghancurkan pernikahan sepasang manusia itu perbuatan DAJJAL
mantan narapidaba tdk terima di mana2 klu karyawan tdk ada perusahaan yg nerima, klu punya usaha tdk ada seorabgounnyg mau kerja sama dgn mantan napi.
1. perzinahan kuhp 284 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
2.pernikahan diam diam tanoa izin dari istri pertama dan sah kuhp 279 ayat 1 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya. ada saks dan bukti bisa gugat cerai.
terus klu rian melakukan kedua pasal tsb double penjaranya.
dan starus rian pd saat nikahbdgn vina apa!!
1.lajang
2.kawin
3.duda cerai mati
4.duda cerai hidup.
semua ada dokumennya. ngaku lajang hrs buat surat pernyataan bahwa dia blom nikah ttd diatas materai saksi orang tua, RT,RW,kelurahan sampai kecamatan.
klu sdh kawin hrs ada surat izin menikah lg dr istri pertama..
klu ngaku duda cerai hidup,ada surat cerai dr pengadilan agama.
klu duda cerai mati,hrs ada surat kematian istri dr pihak RT,RW,kelurahan dan ducapil.walau nikah siri juga ada surat selembaryg dibuat penghulu. utk keperluan ngontrak rumah,sewa rumah dll bahwa mereka suami istri. klu nikah sah negara ada buku nikah.
rian kena 3 pasal, yg ketiga adalah pemalsuan data.
Bilangnya sakit hati tapi kok mudah luluh. Ga asyik nih...