Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Saat di jalan dia menghentikan laju mobil nya dia mulai menangis, mengingat betapa semua orang membenci nya.
"Apa salah saya sampai saya begitu di benci. Apa karena saya hanya keponakan dari om Hariz mereka semua membenci saya. Tidak Kharis lupakan semua kebencian mereka. Karena sebentar lagi kamu akan pergi, pergi yang jauh di sini, disini kamu hanya di sakiti, jadi lah wanita yang kuat karena kamu telah kehilangan sosok kedua orang tua kamu." ucap Kharis dengan menghapus air matanya.
Kharis melaju kan mobilnya untuk pulang dan melihat semua persiapan yang sudah di kerjakan oleh anak buahnya.
Saat sampai di halaman rumah keluarga paman nya, dia langsung di hadapkan oleh Danu yang melihat Kharis baru pulang.
"Dari mana kamu! Kamu tau kan tanggung jawab kamu itu mengurus semua ini, kenapa kamu malah pergi begitu saja meninggalkan semua pekerjaan ke anak buah kamu?" tanya Danu.
Danu dulu sama seperti Damar Dua sangat menyayangi Kharis seperti adik kandungnya sendiri, Danu mulai tak menyukai Kharis saat kehadiran Karin di keluarga mereka. Karin yang di besarkan bersama adik ibunya karena dia tak memiliki anak merasa iri terhadap kasih sayang semua orang ke Kharis, hingga dia memilih ingin kembali kerumah kedua orang tuanya dan membuat tuduhan yang tak benar agar semua abang nya membenci Kharis.
"Maaf kak! tadi Kharis disuruh ibu buat nganter pakaian kerumah keluarga tuan Pratama." jawab Kharis dengan menunduk dan memelintir ujung kaos nya.
Noni yang mendengar alasan Kharis langsung ke luar dan langsung mengatakannya jika semua yang di katakan Kharis bohong.
"Bohong Danu! gadis ini berbohong dia yang memaksa meminta ibu mu mengantar pakaian kerumah Raihan agar dia bisa melihat Raihan, kakak saya terpaksa menyerahkan semua pakaian itu ke dia agar di antar. dengan alasan dia akan keluar." ucap Noni dengan menatap sinis Kharis.
Danu menggeleng kepala dia tak habis pikir kenapa Kharis sekarang berubah jadi Kharis yang suka berbohong.
"Saya sebagai kakak kamu kecewa dengan sikap kamu kha! Dulu kamu tidak seperti ini, sekarang kenapa kamu jadi suka berbohong dan menghalalkan segala cara untuk mendapat kan apa yang kamu mau." ucap Danu lalu dia pergi begitu saja dari hadapan Kharis dan tantenya adik dari ibunya.
Kharis hanya menatap sedih saja kepergian Danu dia sudah tak agi menangis, dia berusaha menerima semua perlakuan buruk dan tuduhan yang tidak dia lakukan. Noni yang memang tak suka dengan kehadiran Kharis sejak usia Kharis 8 tahun, mendekat kearah Kharis.
"Dengar sampai kapan pun kamu jangan mimpi untuk menjadi bagian dari keluarga kakak Saya. Saya sengaja mengambil Karin saat kamu datang karena saya ingin membuat Karin membenci mu. itu balasan buat ibu mu yang sudah merebut orang yang saya sukai Adi Wijaya dari saya dan aya benci wajah kamu yang mirip ibu mu." ucap Noni dengan menunjuk wajah Kharis.
Kharis menatap adik dari ibu Karin itu tak percaya dengan semua yang dia ucapkan, hanya karena dia tak bisa menikah dengan ayah nya dia tega membuat Karin menjadi milik nya dengan alasan dia kesepian saat semua anak - anak nya sekolah saat itu dan membuat karin membencinya serta menyalahkan nya karena merebut kasih sayang semua orang.
Noni pergi dari. hadapan Kharis dan Kharis langsung menuju di mana Sintia dan yang lain sedang bekerja hingga malam tepat nya. pukul 9 malam mereka semua pulang.
Dirumah Raihan tepat nya di dalam kamar adik nya mereka. berdua duduk di balkon sambil kenikmatan angin malam.
"Oh iya bang saya lupa nanya kamu bertunangan dengan siapa?" tanya Soni.
"Sama gadis yang sejak SMK saya sukai sayang dulu dia selalu menolak saya dengan alasan dia sudah menaruh hati dengan pria lain. dan sekarang saya gak nyangka dia akan menjadi tunangan saya." jawab Raihan.
Sejak dulu Soni tak tahu gadis yang di sukai abang nya adalah Karin, tapi Raihan tau siapa gadis yang di sukai oleh adik nya, dia tak ingin Soni kembali bersama. dengan Kharis karena dia. juga diam - diam masih mencintai Kharis.
"Kamu sendiri bagaimana dengan gadis yang dulu sangat kamu cintai itu! apa kamu sudah melupakan nya?" tanya Raihan
Soni menarik nafas dia berusaha melupakan Kharis tapi semakin dia berusaha melupakan dia semakin sakit, maka. nya dia membiarkan saja hatinya mau seperti apa dia jalani saja.
"Saya harap Saya gak pernah bertemu dengan dia. lagi." ucap Soni engan tatapan tajam dan dingin.
Raihan yang melihat tatapan mata adik. nya sedikit takut, tatapan itu seolah dia ingin menguliti orang.
"Sudah malam bang istirahatlah besok malam nya kamu akan bertunangan butuh persiapan untuk besok." ucap Soni.
Setelah kepergian Raihan dari balkon kamar nya, Soni hanya diam dia masih belum bisa melupakan kejadian saat dia dan kharis masih sama sama duduk di bangku SMA.
"Kenapa kamu mengkhianati saya Kha! apa kurang saya, hingga kamu menyerahkan kesucian kamu, apa yang kamu lakukan, kenapa begitu mudah nya kamu memberikan harga dirimu, dasar perempuan m**r4**han." ucap Soni.
Semua fitnah tentang Kharis di lakukan oleh Karina, karena rasa cemburu Karina terhadap adik keponakan nya sendiri.
Saat pagi menjelang semua persiapan sudah siap mereka tinggal menunggu menu yang sudah di pesan dari tempat Kharis. Kharis sendiri pagi - pagi sudah pergi ke dapur membantu juru masak mempersiapkan hidangan untuk pesta pertunangan Karina dan Raihan.
Saat Kharis dan tim nya sedang sibuk mempersiapkan hidangan Karin mencarinya, karena merasa gaun nya sedikit kebesaran dia bertanya ke Sintia keberadaan Kharis dengan nada ketus.
"Mana Kharis, Sin?" Tanya Karin.
"Dia sibuk di dapur bersama juru masak Karin! Ada apa? Jika kamu butuh sesuatu kamu bisa sama saya." ucap Sintia.
"Ini gaun nya sedikit kebesaran gak pas di badan gimana dong?" Tanya Karin.
"Sini saya perbaiki." ucap Sintia.
"Kamu itu hanya pelayan mana tau soal beginian yang ada gaun saya bukan nya bagus malah tambah rusak jika kamu yang memperbaikinya. Sudah sana panggil Kharis saya mau Kharis yang melakukan nya." kesal Karin dengan nada ketus.
Karin pergi dari hadapan Sintia dan yang lain setelah menyuruh Sintia memanggil Kharis.
"Astaga mbak Sintia tahan banget ya mbak kharis tinggal di keluarga yang sombong kayak gini." ucap pegawai yang lain.
"Dia bertahan hanya karena tak memiliki siapa pun lagi. Kharis kuat karena sudah terbiasa di sakiti." ucap Sintia.
Kharis yang sedang sibuk di dapur melihat kedatangan Karin dengan menjinjing gaun nya merasa heran.
"Kha, lihat gaun nya sedikit kebesaran." ucap Karin dengan nada sedikit keras.
Kharis hanya bisa menghela nafas lelah melihat sikap Karin yang terlalu berlebihan.
"Kamu bisa minta perbaiki sama Sintia! Dia juga pandai kok memperbaiki gaun kamu." ucap Kharis.
"Gak bisa saya mau nya kamu." bentak Karin. "Tunggu sebentar ya Rin. nanti saya perbaiki tangan saya lagi kotor dan lagi pula nanggung." jawab Kharis dengan. menghela nafas.
"Kamu kan bisa cuci tangan Kha." paksa Karin.
Mendengar bentakan karin membuat semua orang menatap kearah Kharis, hingga Kharis merasa tak enak hati.
"Ayo saya perbaiki." ucap Kharis sambil dia mencuci tangan nya.
Setelah memperbaiki sedikit gaun Karin, Kharis kembali ke dapur menyelesaikan semua pekerjaannya. Hingga semua makanan selesai di buat oleh Kharis dan tim nya.
Saat malam tiba rombongan keluarga Raihan bersiap untuk datang kerumah keluarga Wijaya. mereka hanya menunggu Soni untuk turun.
"Raihan kamu panggil adik kamu yang mau tunangan kamu dia pula yang lama turun nya." kesal sang ibu.
Saat Raihan ingin melangkah memanggil adik nya, Soni turun dari atas menggunakan jas hitam dia terlihat berbeda dari sebelum nya. Setelah semuanya siap mereka langsung masuk kedalam mobil menuju kerumah keluarga Karin.
Dirumah keluarga Karin, Kharis juga bersiap dengan gaun berwarna pink. Dia masih sempat menulis surat untuk ibunya Karin, dia tak tahu apa mereka akan merasa kehilangan atau tidak yang jelas Kharis lelah dengan semua nya. dia ingin mencari kebahagiaan di luar dengan jadi relawan bencana entah dia di bagian dapur atau bagian lain dia akan jalani.
Saat semua tamu sudah berdatangan Kharis turun dan semua mata tertuju pada nya. Karena mereka mengira Kharis yang akan bertunangan.
"Wah jeng Yati! Lihat Kharis cantik banget, calon suaminya beruntung banget bisa dapat calon istri secantik Kharis. sesudah cantik pintar cari duet lagi." puji tetangga mereka.
Karin yang mendengar ucapan tetangga nya mendekat kearah ibu nya dan sang ibu langsung membantah ucapan tetangganya.
"Bukan Kharis jeng yang akan bertunangan tapi Karin." jawab nya.
Mereke terkejut dan saling tatap, karena mereka salah mengenali yang akan bertunangan.
"Maaf saya gak terlalu memperhatikan undangannya saat itu." ucap nya.
Tak lama rombongan keluarga Raihan sampai mereka di sambut oleh keluarga Karin. Ada kedua orang tua Karin, Damar dan sang istri juga ikut menyambut kedatangan keluarga pihak lelaki. Serta Danu dan istri nya juga menyambut kedatangan keluarga Raihan. hanya Kharis yang tak ikut menyambut karena dia tak siap melihat kebahagiaan semua orang.
Kharis sibuk melayani orang - orang yang ingin minum dan mengambil cemilan yang ada di meja jamuan tamu.
Sedangkan Soni terkejut saat melihat semua keluarga yang dia kenal termasuk Karin ada di hadapan nya. Dia baru sadar jika calon tunangan abang nya dari keluarga Wijaya. Mata nya mencari sosok Kharis gadis yang tak ingin dia jumpai.
Karin yang tak sengaja melihat keberadaan Soni terpesona dengan ketampanan Soni. Hatinya berdebar saat melihat Soni datang ke acara pertunangan nya dengan Raihan. Dia tersenyum saat Soni melihat kearah dirinya. Tapi Soni memasang wajah dingin.
Saat MC membuka acara semua fokus pada sepasang kekasih yang sedang berdiri di atas panggung dengan cincin di tangan mereka. Mata Kharis berkaca - kaca saat melihat Raihan menyematkan cincin di jari Karin begitu juga dengan Karin dia memasangkan cincin di jari Raihan.
Raihan sempat melihat di mana Kharis berada. Saat melihat Kharis begitu cantik jantung berdebar, hingga suara tepuk tangan semua orang membuyarkan lamunan nya. melihat kebahagiaan kedua nya Kharis memilih pergi tanpa pamit pada siapa pun. Dia berjalan cepat menunduk untuk keluar dari tempat yang membuatnya sesak, hingga dia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf saya gak sengaja." ucap Kharis tanpa. melihat siapa yang dia tabrak.
Soni yang di tabrak oleh Kharis terdiam saat melihat kepergian seseorang yang menabrak nya dan hanya minta maaf sambil berlalu begitu saja.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son