NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Berbeda

Ketika Istriku Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

"Mas kamu sudah pulang?" tanya itu sudah menjadi hal wajib ketika lelaki itu pulang dari mengajar.

Senyum wanita itu tak tersambut. Lelaki yang disambutnya dengan senyum manis justru pergi melewatinya begitu saja.

"Mas, tadi..."

Ucapan wanita itu terhenti mendapati tatapan mata tajam suaminya.

"Demi Allah aku lelah dengan semua ini. Bisakah barang sejenak kamu dan Ilyas pulang kerumah Abah."

Dinar tertegun mendengar ucapan suaminya.

Bukankah selama ini pernikahan mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan.

"Belum siap Abang, mu?" tanya Umi Zalianty pada Dinar yang menuruni tangga lantai dua.

"Belum mandi kayaknya, Mi. Masih rembes." Dinar mencemooh sambil mendongak ke lantai dua, tepatnya pada pintu yang dihuni mahluk tampan yang selama ini di anggap abangnya itu.

Umi Zalianty tertawa kecil mendengar putrinya yang selalu meledek Hassan. Meski begitu, Umi Zalianty tahu baik Hassan maupun Dinar saling menyayangi.

Dengan pengawasannya sendiri, Umi Zalianty memastikan kedua anak nya tidak pernah di bedakan. Hassan sendiri yang kerap kali menolak pemberiannya dengan dalih, sudah besar, bisa beli sendiri nanti.

"Biar Umi jewer telinganya. Sana! Ajak Ilyas dan Abunya bersiap!" titah Umi Zalianty yang langsung di sambut angkatan jempol dari Dinar.

"Siap, Bu komandan!" tegasnya sambil berlalu dari hadapan Uminya yang menggeleng tak percaya dengan tingkah polah putrinya yang cantik.

"Mas sudah siap?" Dinar masuk ke kamar mereka yang berada di rumah Kiai Ahmad Sulaiman.

"Tinggal pakai ini.." Irham mengangkat ikat pinggangnya.

"Sini, biar Dinar bantu." Dinar menawarkan bantuannya pada sang suami.

Saat tangannya membantu memasangkan ikat pinggang di celana suaminya, Irham mengambil kesempatan itu untuk mencuri kecupan di pipi istrinya yang tampak menggemaskan.

"Mas, pingin. Dinar." deru nafas Irham memberat.

Dinar mengangkat wajahnya. Matanya beradu pandang dengan mata suaminya yang mendamba.

Ia buang pandangan ke arah jam dinding. Masih ada sisa waktu dua jam untuk mereka bersiap.

"Bisakah kita bercinta, sebentar?" Hijab Dinar sudah di lepas pelan, tengkuk Dinar dirambati bibir suaminya. Karena Dinar hanya diam, Irham menghentikan tindakannya. "Ya udah kalau nggak mau, mungkin kamu sedang lelah. Maaf..." Ucapan Irham tak usai karena bibirnya langsung di bungkam oleh Dinar dengan bibirnya sendiri.

"Jangan disini! Biarkan Ilyas terlelap tanpa mendengar suara aneh dari kita." bisik Dinar yang menyuntiknya senyum di bibir laki-laki bercambang tipis itu.

*********

"Tolong ya, disini aku yang harusnya kalian tunggu, karena aku calon pengantin. Tapi lihatlah, justru pasangan ini yang kita tunggu lama keluar dari kamarnya." Suara Hassan membuat Dinar dan Irham salah tingkah.

Entah bagaimana ceritanya, sehabis bercinta mereka malah ketiduran.

Andai saja suara tangis Ilyas tak terdengar, mereka bisa saja terlena dan berakhir melupakan niat lamaran ke Jakarta .

Irham hanya memeluk tubuh kecil Ilyas yang berada di gendongannya. Sementara Dinar sedang berusaha menyembunyikan rona wajahnya karena malu.

Mereka semua sudah siap menuju bandara.

"Kenapa kok segitunya lihatin rumah?" tanya Kiai Ahmad Sulaiman yang melihat tingkah aneh putrinya.

Dinar berdiri di sisi mobil tapi tidak langsung masuk, malah terus menatap rumah abahnya.

"Ndak tahu kenapa, Dinar ingin mengenang momen ini, melihat rumah masa kecil Dinar, Abah."

Hassan yang sudah masuk kedalam mobil keluar lagi. "Kamu kayak nggak bakal datang lagi ke rumah Abah." Hassan sudah berdiri di samping Dinar yang masih memandang ke rumah yang hendak ia tinggalkan. Di sampingnya juga ada Irham yang ikut melihat keanehan istrinya.

"Biar aku sudah menikah nanti, setiap kali Umi dan Abah rindu aku akan berkunjung, kamu juga harus begitu, Dek."

Dinar menoleh ke arah suaminya. Irham hanya tersenyum menenangkan. "Apa yang dikatakan Bang Hassan benar. Bilang sama Mas kalau kamu rindu Abah, Umi. Kita bisa datang kesini kapan saja."

Di tengah rasa bahagia dan harunya sebab kebahagiaan mereka akan terasa lengkap setelah Hassan menikah, Dinar juga merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Seperti dia akan asing dengan ini semua.

Perasaannya tak tenang. Tapi bingung bagaimana mengungkapkannya.

*****

Jakarta sedang di guyur hujan deras ketika keluarga Kiai Ahmad Sulaiman menginjakkan kaki mereka di halaman rumah Ustadz Salim.

Mereka di sambut hangat oleh keluarga besar Ustadz Salim. Yang menjadi tanya besar adalah adanya seorang penghulu di sana.

Dinar agak bingung, pasalnya abahnya bilang, ini hanya rangkaian acara lamaran, tapi kok sudah ada penghulunya?

Tapi melihat abahnya bicara serius pada sahabatnya. Dinar berpikir bahwa abahnya juga tidak tahu soal semua ini.

"Untuk itu kita tanya langsung saja pada Hassan." tegas Kiai Ahmad Sulaiman. Setelah hampir lima belas menit bicara pada sahabatnya.

"Bagaimana, Nak Hassan." tanya Ustadz Salim.

Hassan melihat Ning Risma yang duduk tak jauh dari mereka sambil meremas tangan.

Ia memang berniat serius dengan perempuan itu. Tapi seharusnya tidak terlalu buru-buru begini. Tapi apa boleh buat, ia juga tak ingin sahabat abahnya malu jika nantinya acara pernikahan yang mereka siapkan tertunda.

"InsyaAllah ana siap Abah."

Terlihat wajah-wajah lega mereka semua termasuk Dinar dan Irham.

Tak sedetik pun Irham melepaskan genggaman tangannya pada tangan Dinar meski tangannya yang lain mengelus Ilyas yang duduk di pangkuannya.

Waktu terus bergulir, hingga waktu sakral itu tiba.

Setelah belajar beberapa kali, akhirnya Hassan bisa mengucapkan janji nikah itu dengan lantang.

"Bagaimana?"

"Saksi?"

"Sah?"

"Sah!"

"Baarakallahu laka wa baaraka 'alaika wa jama'a bainakumaa fii khair."

Semua mendoakan kebahagiaan pasangan pengantin baru, tak terkecuali Dinar dan Irham.

"Titip Dinar, jaga dia dengan sebaik-baiknya." pinta Hassan pada Irham ketika mereka hendak pamit pulang lebih dulu.

"Insyaallah." jawab Irham membalas pelukan Hassan ala laki-laki.

"Irham.." panggil Hassan.

"Ya?"

"Tolong cintai adikku, sebagaimana dia mencintaimu." mata Hassan berkaca-kaca. Ia akan belajar mengikhlaskan Dinar, demi kebahagiaan wanita itu juga karena kini dia harus menjaga hati lain.

"Aku akan mencintainya sampai mati." jawab Irham penuh keyakinan.

"Terima kasih." Hassan menepuk pundak Irham dan mulai melangkah menghampiri adiknya.

"Jangan sungkan hubungi Abang kalau kangen. Biar sudah menikahi Ning Risma, kamu tetap cinta kedua Abang setelah Umi."

Bulir bening di pipi Dinar di hapus oleh Hassan. Pipi mulus itu senantiasa basah karena merasa setelah ini akan ada jarak tak kasat mata di antara mereka.

"Udah dong nangisnya." hibur Hassan.

"Bang." cicit Dinar.

"Hum?"

"Dinar boleh minta sesuatu?"

"Apa?"

"Peluk Dinar, mau?"

Hassan menggeleng. Tapi tangannya yang panjang langsung menarik Dinar kedalam pelukannya.

Ini jugalah yang sedang ingin Hassan minta pada Dinar. Tidak menyangka Dinar yang justru memintanya lebih dulu.

"Jaga diri. Abang akan pulang secepatnya."

Dinar mengangguk sambil melonggarkan pelukannya.

"Terima kasih."

"Aku yang harusnya berterima kasih, kamu memenuhi keinginan hati ku untuk memelukmu untuk yang terakhir kali." sayangnya jawaban itu hanya mampu Hassan ungkapkan dalam hati.

Akhirnya Dinar, Irham dan Ilyas lebih dulu pulang ke Jawa Timur. Sementara Kiai Ahmad Sulaiman dan Umi Zalianty pulang esok harinya.

Baru sekitar tiga puluh menit yang lalu sopir Ustadz Salim mengantarkan anak, menantu, serta cucunya ke bandara.

Tapi kabar buruk membuat tubuh Kiai Ahmad Sulaiman langsung terduduk lemas.

Mobil yang membawa Dinar, Irham, serta Ilyas dan sopir Ustadz Salim, mengalami kecelakaan. Dipastikan seluruh penumpang tewas karena mobil tertabrak kereta api, dan terseret beberapa meter, dengan keadaan rusak parah.

"Tidaaaaaaaak!!!!!"

1
Rismawati Damhoeri
banyak kali yg di bikin meninggal...
Rismawati Damhoeri
kenapa sih thor, kok meninggal....
Cinta Salsabila
saya suka ceritanya 👍👍👍👍
nietta harry
sholat berjamaah berdua?? bukankah Dinar dlm masa nifas setelah melahirkan...???
Lilan
pernah ada d posisi Dinar.. kuat Dinar kami bisaa
Lilan
sampai bab ini nyesek banget, ngebayangin ada diposisi Dinar mungkin aku gak sanggup.🙏🙏
Hera
wuuiih sad ending Dinarnya 😢😭
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget Thor semoga bermanfaat novel bagi pembaca
Sandisalbiah
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚍 𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐...
Sandisalbiah
𝚍𝚞𝚕𝚞 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚓𝚊𝚝 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚗𝚢𝚊.. 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗, 𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊? 𝚔𝚘𝚗𝚏𝚕𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚞𝚑² 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒.. 𝚍𝚛 𝙸𝚛𝚑𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝙸𝚕𝚢𝚊𝚜..
Dewa Rana
kok dinar gak pegang uang sedikitpun
Tri Utari Agustina
Bikin emosi aja Irham rasakan suami Ratih datang dengan emosi
Tri Utari Agustina
Rasakan Eliyas istri pergi gimana rasanya istrinya
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚙𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊
Sandisalbiah
𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚐𝚎𝚐𝚎𝚛 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚙𝚘𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚝𝚛𝚎𝚗.. 𝚑𝚎𝚋𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔.. 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚜𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛.. 𝚑𝚊𝚒𝚜𝚑𝚑
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚢𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚍𝚐𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚙 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚃𝚑𝚘𝚛... 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊² 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚜𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝙵𝚒𝚛𝚖𝚊𝚗 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚞𝚍𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚞𝚝𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚛𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝² 𝚝𝚛𝚜𝚋𝚞𝚝.. 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sandisalbiah
𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚘 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛, 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚞 sih😔
Sandisalbiah
𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚝𝚞𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
Sandisalbiah
𝚏𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚝 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛... 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!