Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10.
Damian berdiri diruang tengah Paviliun dengan tubuh yang basah kuyup.
Dari tadi dia menyaksikan pemandangan yang membuat dia diam mematung melihat mahluk mungil yang bersenandung begitu senangnya.
Tubuh mungil tersebut terlihat sangat bahagia dengan kesendiriannya, melenggak lenggok begitu indah.
Leticia seperti melihat hantu, melihat Damian berdiri dengan tubuh basah kuyup di paviliun nya.
"Tuan! kenapa anda kesini!!" teriaknya takut, dia memegang handuk nya erat-erat.
Leticia merasa dia telah mengunci pintu paviliun tadi, tapi kenapa bisa di buka oleh Damian.
Leticia ketakutan, dia waspada memandang Damian tajam.
"Aku sudah mengetuk pintu begitu kuat, kenapa kau tidak buka!" kata Damian datar dengan nada yang sedikit tajam.
Matanya masih tajam melihat Leticia, sementara gerahamnya mengetat seperti menahan amarah.
"Hujan begitu deras, saya tidak dengar..kenapa anda datang ke mari, bukankah anda seharusnya tidak boleh datang kemari!" kata Leticia ketakutan, dia penuh waspada.
"Pintunya ku dobrak, aku berteriak memanggil tidak ada yang menjawab!" kata Damian masih dengan nada yang datar.
"Ada keperluan apa anda ke sini, kalau anda perlu sesuatu cukup suruh saja Janet yang datang memanggil saya!" kata Leticia, dia memandang pintu paviliun ternyata sudah rusak.
Leticia merasa hidup nya sudah tidak tenang lagi, paviliun sekarang sudah bukan tempat yang aman.
"Saya mau pakai baju, katakan saja apa yang anda butuhkan...saya akan datang nanti!" kata Leticia tetap waspada.
Leticia melihat lantai paviliun telah basah oleh air yang menetes dari tubuh Damian yang basah kuyup.
Damian tidak menjawab, dia melangkah maju menuju kamar mandi Leticia.
Leticia sontak menyingkir dari tempatnya berdiri, dia semakin ketakutan.
Damian masuk ke kamar mandi Leticia yang kecil, menutup pintunya setelah masuk didalam.
Mau apa dia? pikir Leticia pucat, dia merasa tidak aman.
Leticia cepat-cepat masuk ke kamar, memakai pakaian dalam dengan secepat kilat.
Lalu memakai bajunya dengan cepat juga. Dia sangat ketakutan, dia takut Damian macam-macam padanya.
Jantungnya tidak tenang, di luar hujan sangat deras.
Dia tidak bisa kemana-mana dalam keadaan begini.
Pintu kamar mandi terbuka, Damian keluar hanya dengan memakai handuk Leticia yang kering dari kamar mandi.
Handuk itu hanya bisa menutup bagian daerah sensitif Damian saja, karena handuknya kekecilan untuk ukuran Damian.
Leticia sangat terkejut melihat Damian setengah bugil.
Leticia sangat ketakutan, tamatlah riwayatnya, habislah! tubuh Leticia gemetar takut.
Dia memutar otak bagaimana untuk kabur dari paviliun tersebut kalau Damian coba-coba untuk melakukan sesuatu yang jahat padanya.
Damian berjalan ke pintu paviliun, membetulkan letak posisi pintu yang dia dobrak tadi ke posisi semula.
Setelah pintu kembali bagus seperti semula, dia berjalan menuju kamar Leticia.
"Tuan!" teriak Leticia, dia mencoba menghalangi Damian masuk ke kamar nya.
"Anda mau apa? anda tidak boleh masuk ke kamar saya!!" teriaknya.
"Ini adalah paviliun ku...apa hak mu melarang aku berkeliaran disini?" kata Damian dengan sedikit tajam.
Damian mendorong pintu kamar Leticia, lalu masuk kedalam.
Mengambil handuk bekas yang dipakai Leticia tadi, lalu dipakainya mengelap rambutnya yang basah.
Setelah itu melemparkannya ke kursi yang ada disudut kamar.
Damian naik ke atas tempat tidur Leticia, menarik selimut dan kemudian menutup tubuhnya dengan selimut tersebut.
Leticia berteriak, tidak percaya melihat Damian tidur di kamarnya.
"Tuan, kenapa anda tidur di kamar saya! anda sudah melanggar aturan kontrak yang anda buat sendiri!"
Damian diam saja. Dia memejamkan matanya.
Leticia tidak percaya melihat Damian bisa-bisanya tidur di kamarnya.
Bersambung......