NovelToon NovelToon
PERJODOHAN & PERJANJIAN

PERJODOHAN & PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Kamu akan menyesalinya, Aletta. Aku akan memastikannya." Delvan mengancam dengan raut wajahnya yang marah pada seorang wanita yang telah menabrak mobilnya.


Azada Delvan Emerson adalah pengusaha yang paling ditakuti, tidak hanya di negaranya tetapi juga di luar negeri, karena sifatnya yang arogan dan kejam. Dia bukan orang yang mudah memaafkan atau melupakan.

Sementara itu, Aletta Gabrelia Anandra merupakan putri kedua dari keluarga Anandra yang baru saja menabrak mobil Delvan dan menolak untuk tunduk di hadapan Azada Delvan Emerson yang menantangnya untuk melakukan hal terburuk.


Akankah Delvan berhasil membuat Aletta bertekuk lutut terutama sekarang, karena ia harus menikah dengannya atau akankah Aletta berhasil melawan suaminya terutama ketika ia mengetahui bahwa dia adalah kekasih dari musuh bebuyutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.

    "Apa?." Seru Vian, terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan ayahnya. "Aku tidak mengerti." Katanya lagi.

    Alexander menjelaskan semuanya kepada putra keduanya. "Kamu sangat dekat dengan kakakmu. Jadi, papa sarankan kamu membujuk kakak mu dan katakan tidak ada jalan keluarnya dari perjodohan kontrak ini."

    Alexander kemudian meminta Vian untuk keluar dari kamarnya karena pembicara mereka sudah selesai. Tidak ada seorang pun yang akan mengubah pikirannya tentang perjodohan Delvan.

Delvan mengingatkan Alexander pada dirinya yang lebih muda. Dia persis seperti Delvan, dingin dan mengerikan.

Alexander hanya punya satu tujuan, yaitu menjadi sukses. Dia memang menjadi sangat sukses, tetapi dia tidak merasa bahagia.

Alexander merasa hampa dan sendirian di dalam hatinya sampai dia akhirnya bertemu dengan istrinya, Victoria. Dia mengisi kekosongan hatinya dan membawa kebahagiaan ke dalam hidupnya.

    Alexander tidak ingin Delvan mendapatkan kesalahan yang sama dengan tidak segera menemukan seorang wanita untuk mengisi kekosongannya, itulah sebabnya Alexander sangat menginginkan pernikahan ini.

Aletta adalah orang yang akan membawa cahaya ke dalam dunia gelap putranya. Alexander telah mengawasi wanita itu dengan saksama selama bertahun-tahun.

     Karenanya, Alexander tahu bahwa dirinya tidak salah dalam membuat keputusan seperti itu.

    ***

    "Apa?." Teriak Jessica Shakira Aniston, ia sangat marah ketika Delvan menceritakan apa yang baru saja diungkapkan ayahnya kepadanya.

"Mengapa Paman Al membuat kesepakatan seperti itu tanpa membicarakannya denganmu?." Tanya wanita itu sembari berjalan mondar-mandir dengan amarahnya yang meluap-luap di dalam dirinya.

"Aku tidak tahu. Papa membuat kesepakatan itu dengan temannya saat aku masih berusia satu tahun. Bahkan kalau dia bertanya bagaimana perasaanku, itu tidak akan jadi masalah!." Kata Delvan dengan nada dinginnya.

    Perasaan pria itu masih terguncang oleh apa yang ayahnya katakan. Jadi, dia memilih pergi ke rumah Jessica untuk membicarakan masalahnya dengan wanita itu.

   

    Jessica berjalan menghampiri Delvan dan duduk di sampingnya. "Siapa wanita yang dijodohkan denganmu?."

    Setelah merasa tenang, Jessica menyadari bahwa dirinya belum tahu siapa wanita yang di maksud oleh Delvan.

    Delvan menatap Jessica dengan ragu-ragu, ia takut untuk mengatakannya.

    Ia tidak tahu bagaimana nanti Jessica akan bereaksi setelah mengetahui bahwa ayahnya telah mengatur pernikahannya dengan orang yang paling wanita itu benci..

    Aletta Gabrelia Anandra!

    Jessica yang melihat keraguan di mata Delvan pun beralih menatapnya dengan curiga. "Delvan." Panggilnya sembari menyipitkan matanya. "Siapa wanita yang dijodohkan dengan mu?."

    "Aletta Gabrelia Anandra." Jawab Delvan dengan berbisik pelan.

    "Apa katamu?!." Teriak Jessica, ia langsung beranjak dari tempat duduknya.

Kemarahannya saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan ketika Delvan mengatakan kepadanya bahwa ayahnya telah mengatur pernikahannya dengan seseorang.

"Tidak mungkin aku membiarkan kamu menikahi wanita itu!"

    Reaksi Jessica persis seperti yang diprediksi oleh Delvan. Wanitanya itu benar-benar marah. Siapa yang tidak akan marah jika mengetahui kekasihnya akan menikahi musuh bebuyutannya?

Namun, yang tidak diketahui oleh Jessica adalah bahwa Delvan akan kehilangan warisan dan kedudukannya di dalam keluarga Emerson, jika dia menolak menikah dengan Aletta.

    "Jessica." Panggil Delvan dengan nada yang sangat lembut.

"Apa?!" seru Jessica. Kejutan demi kejutan pun terjadi.

    "Kalau aku tidak menikah dengan Aletta, Papa akan mengeluarkan aku dari keluarga dan ini bukan ancaman kosong." Kata Delvan mencoba menjelaskan pada Jessica.

    'Tidak.' Batin Jessica. Jika Delvan di ancam akan di keluarkan dari keluarga, ia tidak bisa tinggal diam dan melihat Delvan kehilangan kekayaan dan kekuasaan yang diperolehnya sebagai pewaris Emerson!

    Itulah sebabnya Jessica tetap bersama Delvan. Jessica telah berusaha keras untuk membuat Delvan jatuh cinta padanya dan dia tidak akan membiarkan cinta itu lepas dari tangannya.

    "Jessica." Panggil Delvan sembari menarik wanita itu keatas pangkuannya. "Aku tidak peduli kalau papa tidak mengakui ku sebagai anaknya, tapi aku peduli padamu. Aku tidak ingin menikah dengan Aletta. Jadi, lebih baik kita menikah lari."

    'Apa gunanya menikah dengan mu kalau kamu tidak punya warisan?.' Batin Jessica dan ia tidak mungkin mengatakan hal itu dengan lantang.

    "Tapi, bagaimana dengan keluarga mu?." Tanya Jessica.

    "Aku tidak perduli. Mereka harus menerima kamu, entah suka atau tidak." Kata Delvan dengan nada dinginnya.

    Jessica telah memikirkan bagaimana dirinya bisa keluar dari situasi canggung ini. Sejujurnya, ia belum siap untuk menikah, terutama sekarang karena Delvan terancam akan kehilangan warisannya, tetapi ia juga tidak ingin Delvan menikah dengan wanita itu.

    'Apa yang harus aku lakukan?.' Tanya Jessica pada dirinya sendiri.

    Tiba-tiba sebuah pikiran muncul di kepalanya. Itu adalah solusi sempurna untuk semua masalahnya. "Delvan, aku punya solusi untuk ini," kata Jessica bersemangat, memuji dirinya sendiri dalam hati karena kepintarannya.

"Apa maksudmu?." Tanya Delvan, ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Jessica.

"Kamu tidak ingin menikah dengan Aletta dan kamu juga tidak pantas kehilangan warisanmu karena wanita jalang itu, kan?"

"Ya..." jawab Delvan.

"Kalau begitu, nikahi saja dia!." Usul Jessica dengan penuh semangat.

 "Apa yang kamu katakan? Apa kamu  mabuk?." Tanya Delvan menjadi  kesal dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Jessica. "Aku tidak ingin menikahinya, dan kamu malah  menyuruhku menikahinya."

"Tenang saja, sayang. kamu tidak membiarkanku menyelesaikan rencana ku? Ya, aku tahu kamu tidak ingin menikahinya, tapi kamu harus melakukannya, setidaknya demi Papamu. Buat saja kesepakatan dengannya dan ceraikan dia setelah setahun. Kamu bisa membuat alasan karena kalian tidak tahan satu sama lain dan bertengkar hebat untuk membuktikan perbedaan pendapat kalian. Dengan begitu... papa mu tidak akan bisa menahan warisanmu. Lagipula, kamu memang sudah menikahinya. Pikirkan rencana ini, Delvan.

"Ya, kurasa aku benar." Kata Delvan sembari merenungkan apa yang disarankan oleh Jessica.

Ayahnya tidak akan menyangkalnya lagi jika menurutnya Aletta dan dirinya lebih baik bercerai.

    Namun, Delvan menyadari bahwa ada kekurangan dalam rencana Jessica. Sebuah risiko yang tidak ingin diambilnya.

"Tapi, bagaimana kalau Aletta benar-benar menyetujui pernikahan ini dengan niat menghabiskan sisa hidupnya bersamaku?." Delvan meringis ketika membayangkan harus menghabiskan sisa hidupnya bersama Aletta. Memikirkannya saja sudah membuatnya muak.

Jessica tiba-tiba tertawa mendengar pertanyaan Delvan. "Itu tidak akan terjadi. Aletta bukan penggemar beratmu, dan aku sudah melihatnya sendiri. Yang perlu kamu khawatirkan hanyalah membuatnya menyetujui kontrak itu."

Delvan menarik Jessica agar lebih dekat dengannya dan memeluknya dari belakang. "Tapi aku tidak ingin menikahinya. Aku mencintaimu."

"Aku tahu kamu tidak mau menikahi dia, tapi kamu harus tetap menikah. Aku tidak ingin Papa mu memutuskan hubungan denganmu karena hubungan kita. Hubungan mu dan Aletta hanya sementara dan setelah itu, kita akan bersatu." Kata Jessica sembari memutar matanya.

"Tapi, sebenarnya ada sesuatu yang bisa kamu lakukan yang bisa membuatku bahagia." Kata Jessica kemudian.

"Ada apa?" Tanya Delvan.

"Buatlah hidup Aletta sengsara sebagaimana dia membuatku sengsara selama ini." Pinta Jessica dengan lembut karena dia tahu hal ini akan membuat Delvan menyetujui permintaannya.

    "Kamu tidak perlu memintanya padaku. Aku akan membuat hidupnya sengsara. Lagipula, aku ahli dalam hal itu." Delvan mengerutkan dahinya dalam-dalam ketika ia memikirkan rencana akan menikah dengan Aletta, tetapi jika Jessica menginginkan hal itu,  maka dirinya akan melakukannya dan Aletta harus membayarnya.

Aletta akan memisahkan Delvan dari Jessica, tidak mungkin Delvan akan membiarkan wanita siang itu pergi setelah menghancurkan.

Jessica berbalik dan mencium bibir Delvan sebentar. "Terima kasih, Sayang," katanya sembari memeluk Delvan. Senyum jahat terlihat di bibir Jessica.

Ia telah memiliki  Delvan di bawah kekuasaannya dan sekarang dirinya akan menggunakan Delvan untuk membalas dendam pada Aletta.

    Ini akan menyenangkan!.

    ***

  

    Keesokan harinya di tempat lain, Aletta dengan gugup berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.

Baru kemarin ibunya bercerita  kepadanya bahwa ayahnya telah membuat kesepakatan dengan sahabatnya untuk menikahkannya dengan putranya, dan orang itu ternyata adalah Azada Delvan Emerson— pria yang dibencinya karena reputasinya.

Pria itu merupakan seorang yang terpandang di dunia bisnis, sama seperti kakaknya—  Leonard.

    Namun tidak seperti Leo, Delvan adalah orang yang kejam, sombong, dan tidak punya belas kasihan terhadap orang di sekitarnya. Hal ini membuat dia ditakuti oleh banyak orang.

Martha telah memberitahu Aletta bahwa mereka akan pergi ke kediaman Emerson karena mereka akan mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun Victoria Emerson.

Alexander secara khusus meminta agar keluarga Anandra hadir di pesta itu. Ini berarti bahwa Aletta akan bertemu Delvan hari ini dan ini yang membuat Aletta gugup karena suatu alasan.

Bukannya sosok Delvan yang membuatnya merasa takut, tetapi Aletta tidak bisa menahan rasa cemasnya. Ia tidak tahu bagaimana reaksi Delvan saat mengetahui kesepakatan yang dibuat ayahnya.

    Apakah dia senang dengan hal itu, atau apakah dia terang-terangan menolak untuk menikahinya seperti yang Aletta lakukan? Bagaimana jika pria itu menyetujui perjodohan pernikahan ini dan mengharapkan Aletta untuk menyetujuinya juga?

    Apa yang harus Aletta lakukan?

    "Arrghh!." Gerutu Aletta merasa kesal.

Mengapa dia membiarkan kesepakatan ini membuatnya kesal padahal dia akan menolak pernikahan itu? Tidak ada apa pun di dunia ini yang akan membuatnya menikah dengan Azada Delvan Emerson.

Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu Aletta, mengalihkan perhatiannya dari pikirannya.

"Masuk." Kata Aletta.

    Pintu terbuka dan terlihat ibunya memasuki kamarnya, diikuti oleh tim make over dan penata rambutnya.

    "Sudah saatnya kamu mulai bersiap untuk pergi ke pesta." Kata Martha.

    "Bagaimana dengan kakak ipar? Apa dia tidak akan pergi?." Tanya Aletta, menginginkan lebih banyak waktu sendiri.

"Ya." Terdengar sebuah suara dari pintu. Alexia masuk sembari mengenakan bathrobe. "Aku baru saja selesai mandi. Aku akan segera bersiap-siap. Aku ingin melihatmu." Kata Alexia sembari berjalan mendekati Aletta.

"Ayo, kita beri mereka berdua privasi terlebih dahulu sebelum mendandaninya." Kata Martha dan memimpin semua orang keluar, meninggalkan Aletta dan Alexia di dalam ruangan.

"Kamu baik-baik saja?." Tanya Alexia menatap Aletta dengan khawatir.

    "Ya, kurasa aku baik-baik saja." Jawab Aletta.

Alexia meraih tangan adik iparnya itu dan mengusapnya dengan lembut. "Aku tahu ini mengejutkanmu dan aku akan gugup jika aku ada di tempatmu, tapi aku ingin kamu tahu bahwa kami semua ada untukmu." Kata Alexia meyakinkan dan itu membuat Charlotte merasa lebih baik.

Alexia seperti kakak perempuannya sendiri. Mereka sering bertengkar, tetapi mereka sangat mencintai satu sama lain. "Aku tidak memintamu untuk menerima perjodohan pernikahan ini, tapi aku ingin kamu menjalaninya dengan pikiran terbuka." Sarannya pada Aletta.

    "Kalau ada yang bilang aku akan menikah dengan bosku, maka aku akan menembak orang itu saat itu juga." Alexia tersenyum mengingat masa lalunya.

"Aku sangat membenci Leo saat pertama kali bertemu dengannya karena aku pikir dia sombong, tapi di sinilah aku, tujuh tahun menjadi istrinya." Alexia tersenyum, pikirannya mengingat ketika ia pertama kali akrab dengan Leo. "Buka hatimu untuk kemungkinan yang baru dan pada akhirnya, kami akan mendukung keputusanmu." Sambung Alexia

Aletta tersenyum, tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih kepada Alexia atas kata-katanya. Kata-kata Kakak iparnya itu telah membuatnya merasa percaya diri dalam waktu sepuluh menit.

Ini adalah salah satu hal yang Aletta sukai dari Alexia. Dia memiliki kekuatan ajaib yang selalu membuat seseorang merasa lebih baik.

"Aku akan meninggalkanmu untuk bersiap-siap. Aku ingin kamu menjadi gadis  yang paling cantik di sana, karena semua mata akan tertuju padamu." Kata Alexia membuat Aletta tersipu.

"Terima kasih, kak." Kata Aletta.

"Kapan saja kamu perlu bantuan ku, adik kecil." Jawab Alexia sembari tersenyum pada saudara iparnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!