NovelToon NovelToon
Possessive Psychopath Boyfriend

Possessive Psychopath Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Kaya Raya / Bad Boy / Gangster
Popularitas:312
Nilai: 5
Nama Author: dwinabila04

Elard Deon Zephyr , sosok ketua dari geng Arthstar yang memiliki banyak misterius, laki-laki berhati dingin. Tidak di bantah, tidak boleh memerintah, tidak boleh ada yang merendahkannya apa lagi merendahkan gengnya.

Keinginan harus tercapai apapun akan dia lakukan demi berhasil merebut miliknya walaupun harus membunuh sekalipun akan Elard lakukan.

Hingga tiba-tiba di mana gadis bernama Calista Nediva Fabiolla Henley datang dalam kehidupan Elard, yang membuat jiwa psychopath Elard muncul.







WARNING!!!❎❎❎PLAGIAT DIHARAP MENJAUH DARI LAPAK INI!! ASLI KARYA SENDIRI DAN PEMIKIRAN!!

DIBACA BUKAN DI SALIN ULANG 😈😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Possessive Psychopath Boyfriend | 10. Pertandingan Basket

Calista mengekori di belakang Elard. Setelah makan malam Elard mengantar Calista menuju ke tempat kerjanya. Mobil Elard tiba di depan restoran dan Calista pun turun dari mobil Elard tapi sebelum keluar Calista memandang Elard.

"Kenapa?" tanya Elard heran.

"Terima kasih untuk hari ini dan terima kasih udah ngantar aku," jawab Calista.

Elard sedikit tersenyum yang nyaris senyum itu tidak terlihat oleh Calista. "Sama-sama."

Setelah Calista masuk barulah Elard menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya.

"Cieee siapa tuh?" tanya Aca saat Calista sudah masuk.

Calista cukup terkejut ketika melihat keberadaan Aca yang tiba-tiba di dekatnya seperti hantu.

"Lo bener-bener minta di bunuh kayaknya," ucap Calista.

"Siapa tuh? Pacar lo?"

"Bukan, dia temen sekolah gue,"

"Wow keren banget sih,"

"Lo gak balik? Kan ini udah jam lo balik, kenapa lo kagak balik?" tanya Calista ketika melihat Aca masih memakai baju dan celemek restoran tempat mereka berkerja.

"Ini gue mau balik kok." Aca langsung menuju ke belakang untuk berganti pakaiannya begitupun dengan Calista ia pun harus berganti baju.

"Gue balik dulu ya,"

"Lo ngelembur sama nenek lampir tuh," tambah Aca.

Nenek lampir yang di maksud oleh Aca adalah Rahma yang bermulut pedas suka menganggu pria yang berparas tampan

"Nasib sial apa yang gue alami tadi jadi gue harus ngelembur sama tuh orang,"

"Lo harus baek-baek ya jangan berantem," ledek Aca.

"Oke gue balik dulu jangan kangen, ya." Sambil melambaikan tangannya.

Setelah kepergian Aca, Calista membersihkan tumpukan piring dan lantai yang begitu kotor.

"Lo di sini ngapain sih? Niat kerja atau cuma duduk dandan aja? Kalau lo mau kayak gini di sini bukan tempatnya jadi mending lo pulang aja deh," bentak Calista.

"Suka-suka gue dong mau gimana kenapa jadi lo yang repot sih?"

"Dasar orang gila."

Calista memilih untuk pergi membersihkan yang lain dari pada harus meladeni Rahma. Sebuah mobil yang sangat familiar membuat Calista berhenti membersihkan meja dan melihat apa benar itu adalah orang yang di maksudkan Calista. Pintu mobil terbuka menampilkan Elard dengan penampilan serba hitam dan tak lupa kacamata yang bertengkar di hidungnya yang membuat siapa saja terpanah oleh ketampanan Elard. Mengetahui itu adalah Elard, Calista langsung pergi menuju ke belakang sebelum Elard mengetahui keberadaannya.

"Kenapa dia malam-malam ke sini apa lagi berpakaian serba hitam di pikir mau melayat," gumam Calista.

"Ca, lo ngomongin apaan sih? Kok kayak ngomong sendiri gitu dah kek orang gila," tanya Dinda.

"Oh, enggak apa-apa kok," jawab Calista.

Calista mengintip di balik tirai yang menghubungkan dengan depan ternyata Elard masih berada di sana dengan celingukan sana sini mungkin saja ia mencari keberadaannya.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Calista membuat Calista dengan cepat mengecek isi pesan tersebut. Ternyata itu adalah pesan dari Elard yang menanyakan dirinya berada di mana padahal sebelumnya Calista berkata bahwa ia akan berkerja shift malam tapi kenapa Elard tidak melihatnya.

Akhirnya Calista keluar dari tempat persembunyiannya ketika membaca pesan terakhir Elard seperti biasa Elard menggunakan ancaman yang membuat Calista tidak bisa berbuat apa-apa.

"Akhirnya muncul juga," ujar Elard.

"Selamat malam anda mau pesan apa?" tanya Calista.

"Pertama aku mau kamu ngusir wanita yang ada di sebelahmu dengan dandanan seperti badut itu pergi kalau dia masih ada di sini yang ada aku gak berselera makan,"

Calista ingin tertawa mendengar ucapan Elard yang sedang mengatai Rahma yang memang semenjak Elard datang ia terus berdiri di dekat Elard, apa orang yang bernama Rahma sering kali suka menganggu pria, apa mereka terlahir menjadi wanita yang suka gatal kepada semua pria?

"Mending lo ke belakang aja cuci piring yang kotor dari pada di sini," ucap Calista kepada Rahma.

Rahma mendengus kesal kepada Calista.

"Sekarang kamu mau pesan apa?" tanya Calista sudah bersiap dengan nota buku berukuran kecil dan juga pulpen di tangannya.

"Aku pesan semua menu yang enak di sini," jawab Elard.

"Baiklah." Calista kembali kebelakang untuk membuatkan pesanan Elard.

Sambil menunggu pesanan Elard memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa bosan. Calista kembali dengan di bantu temannya untuk membawakan makanan yang lumayan banyak di meja Elard. Setelah Calista sudah meletakkan semua pesanan Elard ia kembali kebelakang tapi Elard menahan tangan Calista.

"Kenapa? Apa ada lagi yang mau di pesan?" tanya Calista.

"Kamu temani aku makan," jawab Elard.

"Tapi aku harus berkerja,"

"Apa kamu tidak bisa menemaniku sebentar saja? Apa bosmu marah? Jika itu terjadi maka aku akan membeli restoran ini,"

"El, sudahlah jangan apa-apa harus menggunakan uang, oke aku akan menemani kamu makan." Calista duduk di depan Elard.

"Kamu makan juga tidak mungkin aku habis sendirian."

Calista menghela nafas panjang lalu memakan makanan di depannya bersama Elard.

"Apa kamu masih lama pulangnya?" tanya Elard.

Calista melihat jam yang tergantung di dinding yang menunjukan pukul 12 malam. "Tidak sebentar lagi aku akan pulang, kenapa?"

"Kalau begitu aku yang akan mengantarmu pulang,"

"Iya." Calista bisa saja menolak tapi yang di hadapinya sekarang adalah Elard yang tidak bisa di bantah ucapannya maka dari itu Calista langsung mengiyakan ajakan Elard.

Selesai makan Calista bersiap untuk pulang karena memang restoran akan tutup. Setelah bersiap Calista menghampiri Elard yang menunggunya di mobil. Mobil Elard langsung meninggalkan tempat restoran dan menuju ke rumah Calista.

"Terima kasih atas tumpangannya," ucap Calista setibanya di depan gang rumah Calista.

"Sama-sama, jangan lupa besok kamu harus menemaniku,"

"Iya, kalau begitu aku pergi dulu,"

Elard tidak langsung pergi ia melihat Calista dari jauh agar tidak terjadi apa-apa dengan korbannya.

...•••...

Pagi ini semua orang begitu sibuk mempersiapkan keperluan untuk mendukung tim mereka dalam pertandingan basket yang di adakan hari ini.

Begitu juga dengan Reyhan yang sibuk dengan persiapan perlombaan karena ia ketua OSIS maka ia harus berkerja keras untuk kelancaran acara ulang tahun sekolah. Reyhan berpapasan dengan Calista yang membawa sebuah botol minuman.

"Mau ke mana lo?" tanya Reyhan.

"Ke lapangan basket, kenapa?"

"Kita bareng ke sana,"

"Oke." Calista dan juga Reyhan berjalan menuju ke lapangan basket tapi dari jauh Elard melihat interaksi antara mereka berdua yang membuat Elard marah karena Reyhan mendekati korbannya.

Elard berjalan meninggalkan teman-temannya yang akan menuju ke lapangan basket tapi Elard memilih untuk pergi menghampiri Calista.

"Apa kamu tidak ingat apa yang aku katakan semalam?" ujar Elard yang tiba-tiba ada di depan mereka.

"Ini aku mau ke sana buat nemuin kamu," kata Calista.

"Lalu kenapa kamu bersama dengannya?" tunjuk Elard kearah Reyhan.

"Kami tidak sengaja bertemu lalu tujuan kami sama jadi kami memutuskan untuk pergi ke sana sama-sama," jawab Calista.

"Aku tidak suka kamu berdekatan dengannya." Elard langsung menggandeng tangan Calista menuju ke lapangan basket.

Sebuah teriak begitu kencang ketika Elard masuk ke lapangan tapi yang membuat mereka menjerit adalah di mana Elard mengandeng Calista masuk menuju ke lapangan.

"El, apa harus seperti ini?" tanya Calista yang sedikit malu karena di lihat oleh semua murid.

"Kenapa? Apa kamu malu bergandengan seperti ini.?" tanya Elard yang langsung merangkul pundak Calista yang semakin membuat murid berteriak histeris.

"Buk---bukan ini yang aku maksud,"

"Kamu diam saja dan ikut aku,"

Elard sudah berkumpul dengan timnya yang lebih dulu berada di lapangan basket.

"Kamu duduk sini jangan pernah ke mana-mana," pinta Elard yang di angguki Calista.

Calista duduk di bagian pemain khusus pemain basket walaupun sedikit tidak nyaman tapi jika bukan permintaan Elard maka Calista tidak akan melakukan hal seperti ini.

Wasit meniup peluit bertanda pertandingan akan segera di mulai. Tim Elard dan tim lawan masuk ke dalam lapang untuk bersiap-siap bertanding tidak hanya dia tim ini saja tapi masih ada beberapa tim yang akan bertanding, di babak ini siapa yang akan lolos ke pertandingan selanjutnya itulah yang akan melawan tim lainnya.

Satu tiupan peluit bertanda pertandingan di mulai tim mulai mengejar bola yang di giring oleh Elard, di sisi lain Calista melihat dari kejauhan di mana Elard begitu pandai bermain basket tidak di ragukan lagi bakat yang di miliki oleh Elard.

Wanita yang berada di tribun penonton belakang berteriak histeris ketika idola mereka bermain begitu luar biasa. Seterkenal itukah Elard di kalangan kaum wanita di sekolah ini. Waktu berjalan 5 menit Elard berhasil mencetak satu gol di ring lawan sorak gembira dari tim maupun penonton saat Elard bisa mencetak satu point untuk timnya.

Waktu berjalan berjalan sudah hampir 10 menit dan Elard berhasil mencetak 3 point untuk timnya dan tim lawan hanya bisa mencetak 1 gol di ring, wasit meniupkan peluitnya untuk para pemain beristirahat sejenak dan menyambung lagi permainan.

Elard menghampiri Calista yang memang sudah menyiapkan minuman untuk Elard tapi sebelum memberikannya ada seorang wanita menghampiri Elard yang membuat Calista urung menghampiri Elard. Terlihat wanita itu memberikan minum kepada Elard.

"El, ini minum buat lo," ucap Anjel.

Elard memandang botol minum pemberian Anjel dengan malas, tapi Elard menerima botol minum yang di berikan oleh Anjel akan tetapi langsung di berikan oleh Arga yang memang kebetulan berada di sebelah Elard.

Calista memandang interaksi keduanya dari jauh, terlihat Elard memandang wanita itu lalu memandang minum yang di sodorkan untuknya. Memang dia terbilang wanita yang begitu cantik jika di sandingkan dengan Elard mereka begitu serasi dan kasta mereka sama-sama dari orang kaya. Terlihat Elard mengambil minum itu lalu di berikan oleh Arga yang kebetulan berada di dekatnya, Elard langsung pergi dan menuju ke tempat di mana Calista sedang berdiri dengan membawa air yang masih berada di tangannya.

"Itu untukku?" tanya Elard memastikan.

Calista menganggukkan kepalanya lalu menyodorkan minuman itu kepada Elard.

Banyak yang tidak suka dengan keberadaan Calista yang berdekatan dengan Elard yang membuat begitu iri dengan kedekatan Calista dan juga Elard.

Elard menengguk air pemberian Calista hingga menyisahkan setengah botol. Elard mengandeng tangan Calista menuju ke tempat duduk untuk beristirahat sejenak sebelum permainan di mulai lagi. Setelah beristirahat sejenak wasit kembali meniup peluit bertanda bertanding babak kedua dimulai.

Sebelum Elard pergi sebuah kecupan di kening membuat Calista terdiam dan malah membuat fans Elard berteriak histeris ketika Elard melakukan hal yang tidak terduga seperti juga yang Reyhan rasakan ketika melihat kejadian itu. Setelah mengecup kening Calista barulah Elard memasuki lapangan bersama timnya.

Jantung Calista berdetak begitu kencang ketika Elard melakukan hal itu. Mungkin itu bukan pertama kali Elard menciumnya tapi saat Elard menciumnya secara mendadak itu membuat Calista begitu terkejut. Di pandang Elard yang tersenyum tipis membuat siapa saja pun tidak bisa melihat senyum yang terbentuk dari bibir Elard.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!