Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat sarapan pagi
Setelah drama tangisan Zahra di rumah sakit kemarin, wanita itu pun sudah beranjak dari tempat tidur nya, dan sekarang ia sedangkan ada di dapur rumah mertua nya.
Kedua nya masih berada di sana, karena Lukas meminta untuk tinggal di rumah mereka selama satu bulan.
Keadaan dapur sangat sepi karena jam masih terbilang pagi, dan Luffy yang biasa bangun pagi pun masih tertidur pulas, karena ia harus tidur larut malam, untuk membujuk Zahra agar tidak sedih lagi.
prang
Suara benda jatuh dari arah dapur, Nisa yang hendak ke dapur untuk membuat sarapan pagi pun terkejut dengan suara jauh sebuah benda.
"siapa yang didapur sepagi ini?" tanya Nisa yang memang penakut. Ia berjalan sambil mengendap, sampai di sana ia pun melihat Zahra yang sedang sibuk dengan wajan nya.
"apa yang kamu buat?" tanya Nisa membuat Zahra kaget.
"astaga ibu, kaget aku" sahut Zahra memegang dada nya.
"maaf ibu mengagetkan mu, kamu buat apa?" tanya Nisa lagi.
"buat nasi goreng spesial" sahut Zahra sambil memasak.
"banyak sekali?" tanya Nisa heran karena biasanya mereka tidak akan makan terlalu banyak jika saat sarapan pagi.
"untuk anak nya ibu yang di rumah sakit, dan nanti abang sama Zaidan akan sarapan di sini katanya, mereka ingin mengajak mas Luffy pergi" kata Zahra karena Zhafran telah memberikan tau diri nya jika ingin mengajak Luffy untuk pergi entah kemana.
"oh, ibu tidak bisa ke rumah sakit pagi ini, ada kerjaan, mungkin siang nanti, kamu yang bawa sarapan pagi untuk Mega dan Arga ya" ucap Nisa merapikan dapur nya yang berantakan karena Zahra.
"maaf Bu, aku kalau masak memang dapur nya berantakan, belum sempat untuk membereskan nya" kata Zahra tidak enak karena mertua nya yang membereskan kekacauan yang ada di dapur.
"tidak apa, selesai kan masak kan mu, ibu tidak jadi buat sarapan" kata Nisa pada Zahra yang sibuk dengan masakan nya.
Tidak lama masakan Zahra pun selesai, ia menata masak nya di meja makan, setelah selesai ia pun kembali ke kamar nya untuk membangunkan Luffy dan Lucky.
tiba di kamar Zahra pun sudah melihat Luffy yang rapi dengan pakaian nya. Ia menaikan alisnya bingung melihat penampilan Luffy.
"mau pergi kemana?" tanya Zahra penasaran.
"mau mendaki gunung" sahut Luffy membuat Zahra melongo.
"mas, suka mendaki?" tanya Zahra tidak yakin jika pria itu pernah menjelajahi alam.
"tidak suka, tapi pernah sekali" sahut Luffy pada Zahra.
"oh, kalau mau mendaki harus ada persiapan, apa sudah siap semua nya " ucap Zahra pada Luffy ia tidak perlu khawatir karena Luffy akan mendaki bersama dengan abang dan adiknya nya memang sangat hobi sekali mendaki gunung.
"sudah, itu tasnya ada di dekat lemari" tunjuk Luffy pada sebuah tas pendakian.
"iya, sekarang sarapan lah, aku sudah buatkan nasi goreng spesial untuk sarapan" kata Zahra membuat Luffy menatap nya.
"apa kamu tidak marah lagi?" tanya Luffy pada Zahra.
"tidak, aku habis dimarahi sama mantan istri mu" sahut Zahra berlalu ke kamar mandi.
Semuanya pun sudah berkumpul di ruang makan, kecuali Zahra yang sedang ada di kamar, sedangkan Lucky sudah di urus oleh maid yang ada di rumah.
Zahra pun telah siap dengan pakaian kerja nya, ia akan sarapan dengan keluarga nya sebelum kerja, namun ia menghentikan langkahnya dan berjalan ke arah tas milik Luffy yang akan di bawa untuk mendaki nanti nya.
Ia membongkar isi tas dan mengerutkan keningnya karena perlengkapan untuk mendaki sangat kurang sekali, Luffy tidak mempersiapkan semua keperluan dengan baik.
"dia kira mau pergi kemana, kalau ke gunung itu harus bawa perlengkapan yang lengkap" kata Zahra mencari segala keperluan yang ada di kamar mereka.
setelah semua nya siap Zahra pun keluar dari kamar nya dan bergabung dengan keluarga nya di ruang makan.
"bunda lama sekali?" tanya Lucky pada bundanya ia telah lapar pagi ini.
"maaf tadi lagi bereskan keperluan mas Luffy" ucap Zahra yang duduk di samping Luffy.
Mereka pun mulai sarapan pagi, dengan kehadiran Zhafran dan Zaidan di sana.
"mau mendaki kemana?" tanya Lukas pada Zhafran.
"gunung Lawu om, kita nginap satu malam saja" ucap Zhafran pada mertua adiknya.
"kamu tidak boleh ikut" peringat Nisa pada suami nya.
"apa sih Bu, gunung itu indah sekali, ayah ingin kesana" kata Lukas merentangkan tangan nya.
"tidak bisa, kamu sudah tua" kata Nisa kesal, ia begitu khawatir jika pria itu mendaki, karena Lukas tidak seperti yang ia katakan, satu malam bisa menjadi dia malam.
"aku belum tua, masih kuat ini" sahut Lukas kesal pada istrinya karena di katakan tua.
mereka yang ada di ruang makan pun hanya diam sembari melihat perdebatan kedua orang tua itu.
"ayah iku kalian" kata Lukas pada putra nya.
"ya sudah tidak apa, kalau ayah ingin ikut" ujar Luffy santai.
mendengar jika Luffy ingin membawanya, Lukas pun berjingkrak bahagia, ia menatap istri nya yang kesal sekali.
"ayo,,,, mendaki,,,, ayo,,,, mendaki" ucap Lukas membuat orang yang ada di sana melongo dibuat nya.
"ayo,,,, Lucky ikut,,,,," kata Lucky juga berjingkrak karena melihat kakek nya.
"tidak boleh" ucap Zahra pada Lucky.
"kenapa?, kakek bahagia itu,,, Luci juga mau" ujar anak itu.
"Lucky nanti kita pergi jalan-jalan ya, jangan ikut pak tua itu" kata Nisa kesal.
Lukas tidak menghiraukan istri nya itu, ia langsung pergi ke kamar nya, untuk bersiap tidak lama pria setelah baya itu pun datang lagi dengan tas pendakian di bahu nya.
"ayo kita berangkat, keburu siang" ucap Lukas pada anak besan nya dan putranya itu.
Ketiga nya pun beranjak dari ruang makan menuju ruang tengah dimana tas dan perlengkapan mereka di letakkan.
"lah, kok makin besar ini tas" kata Luffy pada Zhafran dan Zaidan.
"emang tadi tidak sebesar itu apa?" tanya Zaidan melihat Luffy yang bingung.
"aku yang membuat tas itu besar, mau mendaki tapi tidak ada perlengkapan keselamatan yang kamu bawa" kata Zahra dari belakang Luffy.
"tapi kan, hanya satu malam saja, tidak perlu yang banyak seperti ini" kata Luffy protes pada Zahra.
"kamu mau mendaki kan, tapi isi tasnya tidak ada, mendaki itu butuh perlengkapan yang lengkap bukan seperti itu isinya" omel Zahra pada Luffy karena Luffy tidak membawa perlengkapan yang di minta oleh pihak pendakian.
Mereka pun berangkat dengan Lukas yang ikut mendaki itu, di perjalanan Luffy mulai membongkar isi tasnya, ia begitu kaget melihat isi tas nya itu.