NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mencintaimu

Salahkah Aku Mencintaimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.

Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.

Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?

happy reading😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 ( Cemburunya Hasta )

Cahaya matahari di pagi hari menyorot sebuah kamar yang mana mengganggu tidur seorang wanita yang masih bermimpi di dalam tidurnya akibat kelelahan. Hasta tersenyum melihat wanita yang dicintainya sudah menjadi miliknya seutuhnya.

“Dia pasti kelelahan karena aku lepas kendali semalam. Yah, mau bagaimana lagi lima tahun tidak bertemu sekalinya bertemu langsung menikah,” gumam Hasta membuat Jesan merasa terusik.

Eughh

Lenguhan Jesan terdengar dan langsung saja Hasta duduk di tepi ranjang menatap istrinya yang berusaha membuka kedua matanya sembari mengusapnya dengan tangan. Hasta sudah bersiap untuk ke kantor.

“Jam berapa ini? Kau mau ke mana?” tanya Jesan dengan suara khas bangun tidur.

“Jam Sembilan, aku mau ke kantor. Kalau kau masih ngantuk tidur saja lagi. Bilang pada Andrew kau akan pulang sore tunggu aku pulang nanti aku antar kembali ke rumah,” terang Hasta.

Jesan berusaha bangun,”Gak mau aku harus pulang. Nanti dia bakal curiga dan akan menyusul ku ke rumah Weni,” tolak Jesan.

“Benarkah? Sepertinya di sangat menjagamu apa kalian ada hubungan lain selain sebagai saudara,” lirih Hasta merasa cemburu pada Andrew. Ingin sekali ia memberitahukan pada Andrew tentang pernikahannya karena ia sangat tidak rela Jesan berdekatan dengan pria lain termasuk Andrew.

“Tu, Maksud ku sayang. Kamu ga usah cemburu sama dia karena sampai kapan pun dia tidak akan menganggap ku lebih dari adiknya. Cintanya sudah habis di satu wanita yang ga akan pernah bisa ia miliki sampai kapan pun,” terang Anjani yang mana membuat Hasta sedikit terkejut dan tidak tau wanita yang di maksud Jesan adalah istri pertamanya sendiri.

“Ya, kita kan ga tau isi hati orang nantinya kayak gimana. Bisa jadi nanti dia malah punya perasaan denganmu. Apalagi wanita yang dia cintai gak bisa dia miliki,” kesal Hasta.

“Sama seperti aku yang ga pernah membayangkan nikah sama suami orang,” celetuk Jesan seraya beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi.

“Kamu beda, sayang,” sambung Hasta.

“Sama aja ga ada yang beda,” timpal Jesan.

Brak

Pintu kamar mandi tertutup sedikit kencang membuat Hasta terkejut,”Ya ampun jantungku hampir copot. Sifat tomboy nya gak ilang-ilang sampe sekarang malah tambah paran,” gumam Hasta.

*

*

Setelah sarapan Hasta dan Jesan telah bersiap untuk berangkat meninggalkan apartemen. Selama perjalanan Keduanya berbincang tentang pertemuan kembli mereka yang mana setelah menikah tidak bisa setiap hari layaknya suami sitri pada umumnya.

“Ini kartu untukmu sebagi nafkah dariku. Akhirnya kartu ini bisa aku berikan pada istriku tersayang setelah sekian lama aku sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk cincin yang akan aku berikan padamu saat aku pulang dari London. Kau tau, aku sangat bahagia saat kau mengatakan jika kau ingin menemui keluarga ku tapi semuanya hancur saat aku kembali mendapati rumah mu hangus terbakar.

“Tapi sekarang aku bahagia, sangat bahagia karena sudah bisa memilki mu kembali. Kau hanya milik tidak akan aku biarkan siapapun merebut mu dari ku,” Hasta menciumi tangan Jesan yang sedari tadi ia genggam membuat Jesan hanya tersenyum.

“Aku juga bahagia, sayang. Semoga suatu saat nanti Anjani mengerti dan mau memaafkan ku,” ujar Jesan.

“Jangan sebut namanya saat kita bersama. Aku tidak suka,” protes Hasta masih fokus menyetir.

“Hmm, baiklah maaf sayang,”

Cup

Jesan mengecup pipi sang suami sekilas agar dia tidak marah lagi. Senyuman mengembang di sudut bibir Hasta.

Setelah sampai Jesan langsung turun dari mobil dan berjalan ke rumahnya, Hasta memberhentikan mobilnya agak jauh dari rumah Andrew atas permintaan Jesan.

“Ekhem … bagus ya udah mulai acara nginep-nginep di rumah temen,” Jesan berbalik mendapati Andrew yang sudah berdiri di belakangnya saat Jesan ingin menutup pintu kembali.

“Eh?! Kakak, ngagetin aja sih!” seru Jesan yang langsung masuk ke dalam.

Andrew ingin melangkah masuk, tetapi ia melihat sebuah mobil melewati rumahnya,”Hmm, kayak pernah lihat mobilnya tapi di mana ya?” gumam Andrew seraya berpikir sembari melanjutkan langkahnya menyusul Jesan.

“Kamu udah pulang, sayang. Gimana acara nginepnya seru gak?’ tanya Aleta penasran.

“Seru … banget. Yah, seru bu,” jawab Jesan sedikit ragu.

“Ini terakhir kalinya ya kamu nginep di rumah teman. Kakak ga ijinkan kamu nginep lagi,” seru Andrew.

“Loh kok gitu! Ayah kak Andrew tuh ngelarang aku terus,” rengek Jesan pada Mark.

“Turuti saja, kakak mu hanya khawatir. Kamu itu perempuan kalo terjadi apa-apa gimana,” terang Mark membuat Jesan terdiam.

Sungguh hati nya merasa gelisah pada keluarga itu karena dia sudah berbohong pada keluarga yang sangat menyayanginya. Bagaimana nanti kalau ketauan dan jika itu terjadi pastinya hubungan keluarganya dengan keluarga Anjani akan merenggang dan Jesan lah penyebab itu semua.

“Heh, kenapa melamun. Mandi sana terus sarapan,” titah Andrew.

“Iya kak, cerewet banget sih,” protes Jesan lalu melangkah pergi meninggalkan ruang tengah.

Aleta melihat putrinya berjalan menuju kamarnya. Ia merasa aneh menatap cara berjalan Jesan yang sedikit berbeda hingga terbersit hal buruk di pikirannya,”Jesan, kenapa jalannya begitu apa kakinya sedang sakit?” batin Aletta seraya berdiri melangkah pergi menyusul Jesan.

“Mau ke mana bu,” tanya Andrew.

“Nyusul Jesan,” pekik Aletta.

“Yah, begitulah ibu mu, Ndrew. Kalau sudah bersama putri kesayangannya kau di lupain begitu saja,” ledek Mark.

“Bukannya belain malah ngeledek. Ayah juga sama ga pernah anggep Andrew. Buktinya aku selalu di suruh kerja, lembur, kerja, lembur. Kapan dapet jodohnya!” kesal Andrew.

“Itu mah kamu saja yang pemilih. Kemarin di pesta bukannya nyari jodoh malah ngejar istri orang. Kalo belom bisa move on ga usah ngomongin pengen punya jodoh,” sindir Mark yang mana membuat Andrew bertambah kesal lalu pergi dan segera berangkat.

“Mau kemana kamu,” pekik Mark.

“Mau ke sawah. Udah tau rapi gini ya ke kantor lah. Aku ada meeting sama klien kesayangan Ayah dari perusahaan Nugraha!” teriak Andrew seraya membuka pintu.

Good luck ya putra Ayah,” balas Mark.

Brak

“Good luck, Good luck udah tau malas bertemu lagi dengannya. Kalau bukan ayah lagi kurang sehat aku malas bertemu pebinor seperti dia! Eh? Pebinor? Anjani kan bukan istriku, kalau perebut pacar orang sebutannya apa ya? Eh, tapi Anjani belum jadi pacar aku. Arghh … lama-lama aku stress mikirin istri orang terus,” keluh Andrew yang sedari tadi bergumam sendiri.

*

*

Sebelum bertemu Andrew yang sudah lebih dulu menuju Cafe, Hasta menyempatkan ke kantor terlebih dahulu karena Rama sudah menunggunya. Ia memberitahukan pada bos nya kalau ada seseorang yang ingin bertemu dengan Hasta dan itu sangat penting. Kata Rama.

Akan tetapi, setelah Hasta sampai dan melihat wanita yang menyuruhnya datang tidak lain adalah Anjani membuat raut wajahnya berubah kesal lalu ia menatap Rama dengan tajam nya membuat Rama sangat takut dan langsung menghampiri bos nya itu.

“Maaf, Tuan. Saya bingung harus bicara apa pada nona,” bisik Rama.

Anjani menghampiri Hasta membuat Rama memundurkan langkahnya ke belakang,”kemarilah, aku membuat kan mu sarapan,” Anjani membawa Hasta untuk duduk di sofa lalu ia menyiapkan kan bekal yang sudah ia siap kan dari rumah khusus untuk Hasta.

Dreett

Dreett

“Ya, ada apa? Aku sedang di kantor,” Ucap Hasta melalui telepon.

“Tidak ada apa-apa. Aku … hanya ingin mendengar suaramu,” ujar Jesan.

“Hanya itu kah, ga ada yang lain,” Anjani menghentikan gerak tangannya yang ingin menuangkan nasi diatas piring karena mendengar Hasta yang bersuara lembut di telepon.

Prank

Suara gelas terjatuh menggetkan Hasta dan ia tersadar jika saat ini ia bersama Anjani. Memang benar adanya jika sudah bersama sang pujaan hati bisa membuat seseorang lupa segalanya,”Biarkan office girl yang membersihkannya nanti tangan mu terluka terkena pecahan gelas,” Hasta membawa Anjani berpindah tempat, tetapi wanita itu tak henti menatap ponsel yang tergeletak di atas meja.

Anjani sangat penasran siapakah yang menelepon suaminya sampai bisa membuatnya bersuara lembut seperti itu. Rama yang memperhatikan Anjani langsung menghampiri bos nya,”Tuan, Tuan Andrew sudah sampai di cafe,” ucap Rama memberitahu.

“Baiklah, Aku akan segera ke sana. Kau siapkan mobil,” titah Hasta.

“Baik, Tuan,” sahut Rama.

“Apa kau tidak sarapan dulu,” tanya Anjani.

Jesan mendengar suara seorang wanita ia pun langsung memutuskan sambungan teleponnya,”Siapa wanita itu? Apa dia Anjani,” ucap Jesan bertanya-tanya dalam hatinya.

“Maaf, aku harus pergi. Tidak enak kalau klien ku harus menunggu lama,” jawab Hasta yang langsung meraih ponselnya seraya beranjak pergi sembari berselancar di ponselnya.

“Nanti malam apa kau menginap lagi di apartemen? Boleh kah aku ikut menginap di sana,”

Deg

Langkah Hasta terhenti lalu ia berbalik menatap Anjani yang sangat menunggu jawaban ‘ya’ dari suaminya,”Apartemen itu adalah tempat privasiku, kedua orang tua ku pun tidak pernah tau. Jadi, maaf aku tidak bisa membawamu. Jangan bertanya lagi aku tidak ingin nantinya kita akan bertengkar di sini,”

Anjani terdiam menahan sakit di dadanya, rasanya ia tidak sanggup terus menerus diabaikan oleh Hasta yang merupakan suaminya sendiri. Air matanya sudah mengembang di pelupuk matanya. Ingin sekali ia menyerah dengan perasaannya dan mencoba mengikhlaskan Hasta tapi dia masih berharap karena menurutnya kekasihnya sudah tiada. Itulah mengapa Anjani masih terus mencoba meluluhkan hati Hasta berharap ia berhasil membuat suaminya mencintainya suatu saat nanti.

*

*

Bersambung.

1
Mak e Tongblung
adik ketemu gede
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!