NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:813k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 27

POV BERRYL

1 BULAN KEMUDIAN

Aku menekan angka pada M-banking dengan nominal dua digit dan mengirimnya pada Mbak Rani sebagai bentuk rasa puas ku untuk kinerjanya.

Selain aku puas karena dia berhasil kembali meyakinkan Kanaya untuk tidak berhenti melakukan injeksi whitening dengan cara menakut-nakuti kulitnya akan kembali kusam seperti dulu, aku juga puas dengan cythilicus mawar racikan nya.

Cythilicus merupakan zat serupa kapas di dalam buah bunga mawar. Zat inilah yang menyebabkan rasa gatal. Jika orang biasa akan gatal-gatal saat terkena racikan cythilicus, akan tetapi, Kanaya akan mengalami reaksi melebihi dari orang biasa. Alerginya pada Bunga, akhirnya menjadi petaka untuk dirinya. Aku bahkan sampai tertawa terpingkal-pingkal saat Renata mengirim foto wajah Kanaya yang super bengkak. Ah, jahatnya aku, tapi, dia jauh lebih jahat daripada aku kan?

Vini, Tari dan Hana alias trio macan KW itu juga memerankan peran nya dengan sangat baik. Mereka tak henti-hentinya mem-bully Kanaya di kantor. Satu-persatu hal buruk yang aku alami di kantor, akhirnya Kanaya bisa merasakannya juga.

Aku meraih ponselku di atas nakas, mencari video yang di kirim Renata sebulan yang lalu. Entah sudah berapa puluh kali aku menonton Kanaya yang bercucuran keringat karena lagi dan lagi gagal mendapatkan transportasi untuk membawanya pulang. Tidak sia-sia aku membayar tiga aplikasi transportasi online untuk membuat system mereka mengalami Bug selama duapuluh empat jam. Dan tidak sia-sia juga aku menyuruh Alby membayar dan mengurus para supir taksi, angkot, bus dan tukang ojek di depan perusahaan hingga berjarak dua kilo meter. Entah bagaimana cara dia mengurus semua itu. Intinya aku merasa puas.

"Kanaya ... padahal berteman denganmu begitu seru. Sayang sekali kita harus menjadi seperti ini," lirihku.

Ah ... bau ini lagi, bau yang membuatku mual dan merinding. Baunya mirip seperti bangkai hewan yang membusuk di hari hujan. Sudah hampir dua minggu aku sering mengendus bau ini di apartement ku. Calix juga sudah puluhan kali mengecek kamarku dan tak menemukan bangkai apapun. Anehnya, jika Calix datang, bau busuk itupun berangsur-angsur menghilang.

"Kerbau oh kerbau, kapankah engkau siap?" Calix bersenandung di ruang tamu. Aku di dalam kamar cukup geli mendengarnya.

Bersenandung? Lebih tepatnya dia tengah menyindir ku. Pria menyebalkan itu memang selalu tak sabar dalam hal menunggu. Sekarang merupakan jadwal makan siang ku, personal trainer ku itu memang benar-benar tidak mau menyia-nyiakan waktu walau hanya semenit pun.

Sejak kapan dia tiba di apartment ku?

"Sebentar," sahutku.

Aku mendengar Calix terkekeh di luar sana. Apa yang membuatnya geli hati begitu sih?

"Kenapa kau menyahut? Apa kau memang benar-benar titisan kerbau?" Pria menyebalkan itu kembali tertawa.

"Menyebalkan!" gumam ku.

Ah, bau nya menghilang. Aneh, setiap ada Calix, baunya pasti menghilang. Benar-benar aneh ...!

Aku lekas beranjak dari duduk ku dan mendekati pakaian kotor ku yang ada di atas ranjang.

Aku mengernyitkan keningku, heran. "Dimana pakaian dalam ku yang kotor?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aku menyeka peluhku yang bercucuran, enam jam Calix membantaiku habis-habisan di lantai lima sana. Lelah pasti, tapi rasanya puas sekali. Tubuhku rasanya benar-benar ringan, entah trik apa yang diberikan Calix tadi.

"Capek, Kak?" Utami menghampiri ku.

Aku dan Utami kini jauh lebih akrab. Jika kasir CX gym ini sebelumnya memanggilku dengan sebutan Ibu, kini dia memanggilku dengan sebutan kakak.

"Luar biasa, tapi badan jadi enteng banget," jawabku.

Utami mengangguk-angguk pelan kepalanya. Gadis itu menatap wajahku dengan seksama, seperti ada takjub di kedua bola matanya.

"Kakak, sekarang wajahnya glowing banget sih, kulit kakak juga mulus banget. Kakak, perawatan di mana dan pakai skincare apa? Aku mau juga dong ...!" Bibir Utami mengerucut gemas.

"Kalau urusan itu, kamu tanya sama Calix saja, Mi. Karena dia yang mengurus semua itu." Aku menatap Utami gemas ketika bibir gadis itu kembali mengerucut.

"Oh, ya. Aku mau nanya dong, soalnya penasaran banget," ungkap Utami.

Aku mengangkat satu alisku. "Tanya apaan, Mi?"

Utami mendekatkan bibirnya ke telinga ku, bola matanya memperhatikan sekitar.

"Kakak, sedang menjalin hubungan asmara ya sama Tuan Calix?" bisik nya yang membuatku tercengang.

"Nguawuuur ...!" Aku menggeplak lengan Utami, membuat gadis itu sedikit meringis.

"Habisnya Tuan Calix sering senyum-senyum kalau lagi bahas kamu, Kak. Kan, aku jadi kepo. Mana tau kakak itu merupakan calon nyonya ku." Utami menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Bibirnya tersenyum simpul.

Utami memang sering memperhatikan cara Calix berinteraksi denganku. Terkadang gadis itu senyum-senyum sendiri. Berkat Utami, aku mengetahui bahwa Calix merupakan pemilik dari CX Gym yang sangat terkenal ini. Wajar saja seorang personal trainer bisa memiliki barang-barang mewah yang melekat di tubuhnya. Rupanya bukan seorang personal trainer biasa.

Utami ini benar-benar konyol, bagaimana bisa dia mengira aku dan Calix menjalin hubungan?

"Gak mung-"

"Selamat sore, Dik Berryl." sapa Bang Jiwo.

Aku dan Bang Jiwo saling kenal kurang lebih tiga minggu yang lalu di apartemen ku. Dia merupakan anak dari pemilik gedung tinggi di mana tempat aku tinggal kini. Meskipun apartemen sudah jadi milik kami, tapi Bang Jiwo ditunjuk menjadi penanggung jawab di sana. Contohnya saja seperti tiga hari yang lalu, saat aku mendapati jendela kamar ku dalam kondisi retak. Bang jiwo lah yang mengurus perbaikan nya.

Bang Jiwo juga merupakan member di CX Gym dua minggu yang lalu. Hanya saja aku member private yang langsung di bimbing Calix, sedangkan Bang Jiwo member umum. Bang Jiwo pernah protes saat entah dia tau dari mana tentang program diet ku. Dia mengatakan bahwa tubuh gemuk ku merupakan sebuah anugrah yang indah. Aku sedikit merasa aneh dengan pendapat nya tentang ku, padahal dirinya belum lah lama mengenalku.

"Sore, Bang Jiwo." Aku mengulas senyum tipis.

"Baru selesai, Dik Berryl?" tanya Bang Jiwo basa basi.

"Iya nih, bang," jawabku singkat.

Ah, bau busuk ini muncul lagi. Aku mengedarkan pandanganku, tapi tak menemukan apapun yang ganjil.

"Kok belum pulang, Dik?" tanya Bang Jiwo ramah.

"Masih nungguin teman, Bang."

"Abang mau pulang ini, mau sekalian pulang bareng?" tawar Bang Jiwo.

"Duluan saja, Bang. Saya masih menunggu teman, kebetulan kami masih ada keperluan lain." Aku menolak dengan halus.

"Oh, begitu. Ya sudah, Abang pulang duluan ya," pamit Bang Jiwo.

Aku mengangguk pelan dan mengulas senyuman tipis. Menatap punggung yang perlahan mulai menjauh.

Belum hilang punggung Bang Jiwo dari pandangan ku, jantung ku di kejutkan dengan kehadiran Calix di sampingku. Padahal tadi Utami yang duduk di situ, sejak kapan dia menggantikan posisi Utami?

Ah, lihat lah, bau ini kembali hilang ketika Calix di sisiku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tadi kamu kemana, Lix?" tanyaku penasaran sembari menunggu lift yang mengantarkan kami ke apartemen masing-masing terbuka.

Tidak masalah jika aku bertanya kan? Ini bukan karena aku centil, aku hanya ingin tau kenapa hari ini Calix tidak berangkat bersamaku ke gym seperti biasa. Tadi dia juga terlambat sampai di gym, apa terjebak macet?

"Pakaian dalam mu masih hilang, Ndut?" tanya Calix.

Bukannya menjawab pertanyaan ku, dia malah bertanya tentang pakaian dalam ku. Dalam seminggu ini, beberapa pakaian dalam ku memang hilang. Dan betapa bodoh nya, aku malah menceritakan hal itu pada Calix. Bagi Calix, kejadian ini sangatlah aneh. Apartemen ini merupakan apartemen termewah di kota ini, dan terkenal dengan sistem keamanannya yang ketat. Jadi akan sangat aneh kalau penghuni yang namanya terdaftar di list naratama mengalami kehilangan, apalagi kehilangan pakaian dalam.

Calix juga sudah mengecek ke bagian tim keamanan, akan tetapi, tak ada satupun orang yang masuk ke apartemen ku selain aku dan Calix.

Aku kembali tersenyum geli saat teringat Calix menyemprot ku dengan amarah karena aku menuduhnya mencuri pakaian dalamku, ha ... ha ...!

"Malah senyam-senyum, masih hilang gak?!" Calix membuyarkan lamunanku.

"Tadi siang barusan hilang lagi," jawabku.

"Siang? Siang kapan?" tanya nya dengan kening berkerut.

"Waktu kau datang ke rumah ku tadi siang." Aku menatap air muka Calix yang berubah panik.

"HEY, BUKAN AKU YA ...!" jerit Calix panik, astaga kenapa dia jadi menggemaskan begini sih.

"AKU SERIUS ...!" jerit nya lagi yang membuat aku tertawa terbahak-bahak.

Ting!

Ku seka air yang keluar dari sudut mata ku dan segera melangkah keluar dari lift, Calix menyusul di belakang ku.

"Eh? Mau mampir ya?" tanya ku ketika Calix tak langsung menuju ke griya tawang nya.

Calix hanya diam, tangannya sibuk merogoh tas seolah mencari sesuatu.

Begitu sampai di pintu, aku lekas menekan pin apartemen ku dan mendorong daun pintu hingga terbuka. Namun, aku seketika menjerit saat melihat noda merah menetes di lantai.

"Hey, ada apa?" tanya Calix panik, dengan sigap Calix menarik ku agar menjauh dari pintu.

"D-darah ...!" jawabku dengan tangan yang gemetar.

*

*

*

Buat Readers yang masih semangat baca, jangan lupa tinggalkan jejak like ya 👣👣.

Biar Author makin semangat nulis melihat kehadiran kalian 🧡🧡🧡🧡

Jangan lupa request updatenya 🤩🤩🤩🤩

1
Dewi Rabon
bengek gw thooorrrr 🤣🤣🤣 dari awal baru komen gegara liat kuda putih 🤣🤣
Dewi Rabon: udah penuh ma kanaya thor kaga muat 🤣
Dae_Hwa💎: Kakak mau ikut naik? 🤣
total 2 replies
Dewi Rabon
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih Kakak 🧡
total 1 replies
missyy
ini nih yang nyuri cd nya berryl
missyy
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih Kakak 🧡
total 1 replies
LapCuk
Menyala Kakak ku🔥
udah nitip sendal swalow Aku Kak 😁🥳
keren bener ceritanya 😍♥️
Dae_Hwa💎: wkwkwkwk sudah ku terima swalow mu kak🤣 Terimakasih sudah mampir🧡
total 1 replies
Hadijah Nadia
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih Kakak🧡
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Dae_Hwa💎: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Ernawati Erna
ceritanya sangat bagus,, wajib baca untuk para readers
Dae_Hwa💎: Hallo kakak, Terimakasih sudah mampir 🧡
total 1 replies
Rafinsa
OMG !!!!
Rafinsa
pembalasan yg hebat dan berkelass..
Dae_Hwa💎: /Heart/
total 1 replies
Rafinsa
emang gak boleh boom like ya Thor.??? serius nanya .✌️
Dae_Hwa💎: boom like di sini adalah hanya klik bab lalu like dan seterusnya tanpa di baca isi cerita
Dae_Hwa💎: Gak boleh kak, penilaian karya saya akan rusak
total 2 replies
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Nendah Wenda
makin penasaran
Dae_Hwa💎: Sudah rilis ya kak, bisa di baca di novel candu candy🧡
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Dae_Hwa💎: Terimakasih sudah mampir kakak 🧡
total 1 replies
Sugem
aku tersenyum datar 😑
Dae_Hwa💎: wokwokwokwok
total 1 replies
KMFDL
pasti bisa kalau author ijinkan 😂
Dae_Hwa💎: Bisaaaaaa
total 1 replies
KMFDL
otw baca kak 😊
Dae_Hwa💎: Xiexie kakak
total 1 replies
Rafinsa
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih sudah mampir kakak 🧡
total 1 replies
Rafinsa
lagi melow2nya tiba2 gubrakkkk... ngakak thoor .😁🤣😁
Rafinsa
astaga... langsung nyembur minuman ku pas baca ini...🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!