Alinea Alexandra sangat bahagia saat orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Diksi Galenio, pria yang selama ini diam-diam dia cintai.
Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapannya, Alinea harus menelan pil pahit karena hanya dijadikan istri rahasia oleh Galen.
"Kamu tidak perlu bertingkah seperti seorang istri! Karena Aku menikahimu hanya untuk balas budi. Satu lagi, rahasiakan pernikahan ini dari kekasih ku!" Diksi Galenio.
Namun, saat Alinea terus memperjuangkan cintanya, Dia justru dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya.
Apakah Alinea akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya?
Atau menyerah dan memilih mantan kekasihnya?
"Aku tunggu jandamu!" Skala Bumi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
"Kamu kenapa, Sayang?" Galen menghampiri Ruby yang tengah berjalan sempoyongan begitu keluar dari kamar mandi. Pria itu sangat khawatir karena wajah Ruby terlihat sangat pucat. Tiba-tiba saja perkataan Alinea beberapa saat lalu terlintas di benak Galen. "Apa kamu hamil?"
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶? 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘶𝘳𝘪𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪?"
Ruby termenung dalam lamunannya, wanita itu sibuk dengan pemikirannya sendiri. Dia merasa bingung sekaligus takut bersamaan. Ruby takut Galen akan mencurigainya dan berakhir meninggalkannya.
"Apa kamu hamil? Jawab aku!" Melihat wanitanya diam dengan tatapan mencelos, Galen kembali melontarkan pertanyaannya.
Ruby mengangguk pelan dengan mata terpejam. Wanita itu sangat takut melihat reaksi Galen. Namun tanpa Ruby duga, Galen malah memeluknya dan mengucapkan kalimat yang membuatnya tertegun.
"Maafkan aku. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab."
Galen merasa bersalah atas kehamilan Ruby, pria itu pikir Ruby bersikap seperti itu karena takut dirinya tidak akan bertanggungjawab atas kehamilannya, mengingat Galen masih berstatus suami Alinea.
"Kamu mau menerima bayi ini, Mas?"
"Apa maksudmu? Tentu saja, aku akan menerima bayiku sendiri." Galen mengusap perut Ruby yang masih rata itu dengan sayang, membuat hati Ruby semakin tertampar.
Galen tidak merasa curiga sedikitpun pada Ruby, karena pria itu mengingat dialah orang pertama yang merenggut kehormatan Ruby. Galen tidak pernah berpikir Ruby telah mengkhianatinya. Walaupun awalnya Galen sempat merasa curiga pada wanita itu, namun bercak noda merah waktu itu membuktikan bahwa Galen adalah orang pertama yang mengambil kesucian Ruby.
"Terimakasih, Mas."
Ruby menghambur kepelukan Galen. Wanita itu menitikan air matanya. Ada perasaan lega, namun terselip rasa bersalah pada prianya itu. Walau bagaimanapun juga, Galen adalah pria yang pernah dia cintai.
Galen selalu berdiri di samping Ruby walaupun keluarganya tidak menerima Ruby, karena Ruby bukan terlahir dari keluarga yang sebanding dengan Galen. Karena itulah Ruby bertekad menjadi seorang model, Ruby ingin menunjukkan bahwa dirinya pantas untuk Galen.
Dengan popularitas yang dimilikinya, Ruby sangat yakin jika keluarga Galen akan menerimanya. Ruby bahkan rela menukar kehormatan nya pada Chandra demi popularitas yang kini berakhir dengan sebuah pengkhianatan.
Ruby bukan hanya menyerahkan kesuciannya pada Chandra, wanita itu juga terjebak dengan perasaannya yang membuatnya kini benar-benar mencintai pria beristri itu.
Walaupun begitu, Ruby sadar Chandra tidak bisa dia jadikan sandaran. Hanya Galen lah satu-satunya harapan terakhir Ruby. Akan tetapi Ruby tidak ingin selalu menjadi yang ke-dua, cukup Chandra yang menjadikannya simpanan. Wanita serakah itu tidak ingin Galen pun menjadikannya yang ke-dua, karena itulah Ruby sengaja menjadi penyebab Galen dan Alinea berpisah.
"Aku akan segera menikahimu," ucap Galen dengan lantang. "Aku tidak mau bayi kita lahir di luar pernikahan. 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘪𝘯." Galen hanya mampu melanjutkan kalimat terakhirnya dalam hati.
Pria itu menghembuskan napasnya kasar, hatinya tersenyum getir mengingat pernikahannya dengan Alinea akan benar-benar berakhir.
Ruby hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil sembari menganggukan kepalanya. Wanita itu tahu Galen masih memikirkan hubungannya dengan Alinea. Ruby juga tahu Galen mulai mencintai istrinya, dan Ruby pun tidak mempermasalahkan itu, karena dirinya pun menduakan cinta Galen. Walaupun begitu, Ruby tetap ingin Galen menjadi miliknya satu-satunya.
"Lalu, bagaimana pernikahanmu dengan Alin, Mas?" Ruby menatap sendu pada Galen, wanita itu terlihat seperti dirinya adalah korban dimata Galen.
"Aku akan segera berpisah dengan Alin. Lagipula aku sudah menandatangani berkasnya." Galen menghembuskan napasnya berat seolah semua beban menumpuk di pundaknya. " Sudahlah, Kamu tidak perlu memikirkan itu. Lebih baik kita ke dokter sekarang."
"Ke dokter? Ngapain, Mas?"
Galen mengerutkan keningnya. "Tentu saja memeriksakan kandunganmu!"
Tiba-tiba saja wajah Ruby terlihat pucat, keringat dingin mulai muncul di pelipisnya.
"𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘣𝘢𝘺𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘺𝘪𝘯𝘺𝘢."
...----------------...
"Kenapa kamu harus bekerja di Cakrawala Kingdom? Kamu kan bisa kerja di kantor kita. Kamu Mau posisi apa, tinggal bilang sama Abang kamu!"
Arshad mulai menginterogasi putrinya.Pria paruh baya itu mendapat laporan dari orang suruhannya, bahwa putrinya itu bekerja di perusahaan Cakrawala Kingdom, perusahaan milik Skala yang juga merupakan partner perusahaannya.
Alinea mengerucutkan bibirnya, ini yang paling Alinea tidak sukai dari Daddynya, pria paruh baya itu terlalu memanjakannya. Bukan Alinea tidak menyukai jika sikap Daddynya, hanya saja Alinea ingin orang-orang menghargainya karena dirinya Alinea, bukan karena putri Arshad Antariksa.
Karena itulah selama ini Alinea meminta Daddynya untuk menyembunyikan identitas Alinea sebagai putrinya. Alinea berencana akan membuka identitasnya saat resepsi pernikahannya dengan Galen yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi. Namun sebelum hari itu tiba, pernikahan Galen dan Alinea sudah lebih dulu kandas. Berganti dengan pembatalan nikah yang Alinea ajukan.
"Alin hanya mau mandiri, Dad." Alinea beralasan. "Daddy kan tahu Alin mau dihargai karena diri Alin, bukan karena Alin putri Daddy."
Arshad menghembuskan napasnya. Putrinya itu sangat keras kepala, namun pria paruh baya itu tahu maksud putrinya, mau tidak mau Arshad pun harus mengalah dengan keinginan putrinya kesayangannya itu.
"Baiklah, Daddy akan mengijinkan Alin tetap bekerja di Cakrawala Kingdom." Arshad melihat putrinya tersenyum lega saat dirinya mengijinkannya bekerja di perusahaan terkemuka itu. "𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘫𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘥𝘪 𝘊𝘢𝘬𝘳𝘢𝘸𝘢𝘭𝘢 𝘒𝘪𝘯𝘨𝘥𝘰𝘮?" 𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘶𝘩 𝘣𝘢𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘶𝘮𝘢𝘮 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
Arshad Antariksa seperti mencium sesuatu yang mencurigakan dari putrinya. Untuk memastikannya, pria paruh baya itu akan meminta seseorang untuk menyelidiki apa yang putrinya itu sembunyikan.
Berbeda dengan seorang pria yang sedari tadi hanya menyimak saja percakapan adik kesayangannya dengan Daddynya, tidak ada yang menyadari di dalam diamnya pria itu tersenyum smirk.
"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘪𝘯, 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘵𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯-𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯!"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
👍❤🌹🙏
tuh denger apa kata babang skala awas nyesel looh 🤭🤭👍❤🌹🙏