Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 Kiara
Kiara anak yatim piatu yang sudah tidak mempunyai keluarga lagi, kedua orangtuanya sudah meninggal disaat Kiara berumur 12 tahun.semenjak itu dia hidup berpindah pindah.
dia bertemu dengan ibu panti ketika sedang dipasar, membawakan belanjaan ibu kasih pemilik panti, ibu kasih terkesan dengan kebaikan dan kerja kerasnya, Kiara yang saat itu hidup dijalanan diajak oleh ibu Kasih untuk tinggal di Panti Asuhan Kasih miliknya.
Semenjak itu Kiara jadi penghuni panti dan membantu ibu Kasih menjaga adik adik panti yang masih kecil, diapun melanjutkan sekolahnya yang sempat putus karena tidak mempunyai biaya.
Kiara bertemu dengan Sera di sekolah dan mereka bersahabat sampai sekarang, terbiasa berteman dari kecil sampai menikah dengan pasangan masing masing, mereka tetap menjalin hubungan dengan baik.
Mereka berdua saling menyayangi karena Sera tidak mempunyai saudara, ayah Sera sudah meninggal semasa Sera kuliah dulu. ibunya lebih dulu meninggalkan mereka, Sera dari keluarga yang terbilang cukup, ayahnya seorang dosen di sebuah universitas di kota ini.
Devan anak seorang yang sangat terpandang di kota mereka, Tuan muda keluarga Kalandra pria yang sangat digandrungi oleh wanita karena ketampanan wajahnya dengan tubuh atletisnya yang makin banyak digilai wanita, ditambah dia seorang pengusaha sukses, Devan anak tunggal keluarga Kalandra, keluarga Kalandra terkenal baik tidak membeda bedakan status orang.
Ketika Devan hendak menikahi Kiara keluarga Kalandra menyetujui nya, karena mereka tau Kiara seorang Wanita baik hati, lembut dan sangat cantik sangat serasi dengan Devan yang sangat manja dan suka mengikuti maunya sendiri.
Keluarga Kalandra yang menjadi donatur tetap di panti tempat Kiara tinggal dulu dan sampai sekarang. kalau hari libur Kiara dan Devan sering main ke Panti sambil membawa berbagai mainan dan alat tulis untuk sekolah.
Dua tahun pernikahan Kiara dan Devan mereka belum diberi kepercayaan untuk memiliki anak, tapi mereka tetap menjalani hidup dengan bahagia, karena mereka tau anak adalah rezeki, Devan dan Kiara sudah cek kesehatan dan ternyata mereka berdua sehat, mungkin karena belum waktunya dikasih kepercayaan sama Tuhan.
Keluarga Kalandra juga tidak mempermasalahkan itu, buat mereka yang penting anak menantu nya hidup bahagia, menjalani kehidupan dengan baik.
Sera sibuk dengan pikirannya sendiri, dia ingat masa lalu nya dengan Kiara, mereka selalu bersama dan mempunyai selera yang hampir sama dalam berbagai hal. Banyak kesamaan yang ada di diri mereka yang membuat mereka cocok.
masalah cowok pun mereka banyak kesamaan , sering kali mereka suka sama satu pria tapi Kiara tahu siapa dirinya, dia akan selalu mengalah pada Sera kadang kadang dia harus memupus harapannya karena pria yang dia suka juga disukai Sera.
Buat Kiara persahabatannya lebih penting dari seorang pria, sampai pada akhirnya Sera bertemu Haris, seorang pria yang dulu ternyata pernah menjadi asisten dosen dari ayahnya Sera.
Mereka saling mencintai dan akhirnya menikah. Tidak lama setelah pernikahan Sera dan Haris, mereka pindah kekota dimana tempat Haris mengajar.
Setelah pernikahan Sera, Kiara lebih banyak menyibukkan diri dengan bekerja dan menjaga adik adik yang di panti, sepulang dari kantor Kiara pasti akan membantu ibu kasih untuk membantu adik adiknya belajar.
Kiara terbiasa bekerja semenjak dia kuliah bahkan dia bekerja sedari kecil untukk membiayai kehidupannya, Dia bekerja saat ini juga berkat kecerdasannya yang langsung diterima bekerja ditempat dia dulu magang sebagai mahasiswi.
Kiara mulai dekat dengan Devan setelah Sera menikah dengan Haris, setelah menjalani hubungan 1 tahun akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Kiara sudah lama menyukai Devan secara diam diam tidak ada satupun yang tau perasaannya pada Devan, Kiara sangat rapi menutup perasaannya. Dia tau diri tidak mungkin dia bisa memiliki Devan, angan angan yang terlalu tinggi
“Mas, kamu sekarang segera pulang kerumah, aku takut Kiara akan melakukan hal hal yang tidak kita inginkan” ucap Sera, Devan seperti di bangunkan dari mimpi dia langsung berdiri dan bergegas berjalan keluar kamar.
Tanpa pamit pada Sera dan Kafi dia langsung berlari masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju kediaman dia dan Kiara, ditengah perjalanan Devan berusaha menghubungi Kiara tapi tidak diangkat oleh istri pertamanya itu, Devan jadi khawatir dengan keadaan Kiara saat in.
“sayang kamu dimana, ayo diangkat telponnya” Devan pun mengirimkan pesan ke ponsel Kiara tidak ada balasan dari Kiara.
Tidak lama Devan sudah berada dikediamannya dia tidak melihat mobil Kiara, Devan makin panik dia segera turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumahnya. Tidak ada satu orang pun yang dia liat disana, Dia berjalan kebelakang rumah mencari art mereka.
“bik, Kiara sudah pulang belum?” tanya Devan dengan muka yang cemas
“Nyonya Kiara belum pulang Tuan Devan” jawab bik Jum sambil menatap wajah Devan yang terlihat sangat cemas saat ini. kembali dia mengeluarkan ponsel nya dan berusaha menghubungi Kiara tapi tetap tidak diangkat dan pesan nya juga belum dibaca.
Tiba tiba telponnya berbunyi ada pesan masuk, Devan pikir itu balasan dari Kiara, ternyata itu pesan masuk dari Sera yang menanyakan keberadaan Kiara. Devan pun menghubungi Sera
“Belum pulang Kiaranya, mas mau cari kemana? Kamu tau nggak kemana biasanya Kiara pergi kalau sedang marah kayak gini” tanya Devan.
“biasanya Kiara akan pergi kepanti mas bertemu ibu Kasih” jawab Sera yang sangat tau kalau Kiara akan ke panti kalau dia mempunya masalah.
“oke mas akan cari kesana, sudah dulu ya, mas tutup telponnya” Devan menutup telpon dari Sera dan segera berjalan keluar untuk pergi ke panti asuhan dimana dulu Kiara dibesarkan, setelah berpamitan dengan bik Jum diapun pergi dari kediaman itu.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu lama akhirnya Devan sampai di panti dia tidak melihat mobil Kiara disana, Devan mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam, karena Kiara tidak ada disana, dia tidak mau kedatangannya ke panti akan membuat ibu Kasih cemas.
Devan pun kembali menjalankan mobilnya tanpa arah, dia berusaha mencari cari keberadaan mobil Kiara disepanjang jalan, dia berharap akan menemukan Kiara. Setelah Lelah mengitari kota tanpa ada hasilnya akhirnya Devan kembali pulang kerumahnya, dia memutuskan untuk menunggu Kiara di kediamannya.
Sedangkan Kiara yang sedang dicari saat ini oleh Devan sedang menangis di sebuah taman kota, berkali kali telponnya berbunyi tapi tidak dia angkat baik dari Devan atau pun drai Sera.
“Kia maafkan aku, aku menyesal telah melakukan ini semua, aku minta maaf..” Sera mengirim pesan pada Kiara.
“aku yang salah Kia bukan Devan, kamu jangan marah padanya, Kia please balas pesan aku” Kiara hanya membaca pesan masuk di telpon nya, tidak ada keinginan sedikitpun untuk membalas pesan dari dua orang sudah mengkhianatinya.
‘tega kalian sama aku, apa salah aku sama kalian” teriak Kiara dalam mobil sambil memukul stir mobilnya melepaskan rasa sakit hatinya.
Kiara menangis terisak isak, lama Kiara menangisi nasibnya yang malang, sampai kering air matanya mengingat semua pengkhianatan yang dilakukan orang terdekatnya.