Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 12: TO KNOW MORE DEEPLY.
"Akhirnya kau melihatku."
Dia adalah bentuk dari diriku sendiri, dan sekarang aku melihatnya dengan jelas. Mata itu adalah mataku. Tubuh itu, adalah tubuhku. Dia, serigalaku.
"Katakan, apakah ini hanya imajinasi fantasiku, atau kau memang ada di depanku saat ini?" Tanyaku.
"Bagaimana jika ini adalah imajinasi fantasimu?"
"Maka aku tidak perlu menganggap kau ada" kataku sambil kembali berjalan.
"Bagaimana jika ini adalah kenyataan?" Pertanyaannya berhasil membuat aku menghentikan langkah kaki.
Aku berbalik melihatnya, "Maka aku tidak ingin orang-orang terdekatku melihatmu."
Jangan bawa-bawa orang lain dalam urusan ini.
"Aku bisa tau apa isi hatimu dan apa isi kepalamu" ucapnya.
"Dan aku tidak peduli, bukannya kau bilang kau adalah bagian dari diriku sendiri? Untuk apa aku harus menutup-nutupi sesuatu denganmu?"
"Ah, aku terbawa suasana."
Aku kembali berjalan, dan serigala di belakangku mengikuti, "Apa kau cukup puas dengan rasa sakit itu?"
"Jadi kau yang melakukannya?" Geramku marah, namun dia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Saat aku hendak masuk ke setapak jalan yang sama saat aku dan Edward datang ke hutan, serigala ini menghalangiku, "Kau ingin kesana?" Tanyanya.
"Tidak tau, instingku mengatakan untuk ke sana. Tapi, sebenarnya aku ingin bertemu Mr. Chairoz."
"Setidaknya berikan aku nama panggilan."
"Nama panggilan seperti apa?"
"Sesuatu yang ada dalam namamu sendiri, aku ingin itu."
"Saga."
"Huh?"
"Aku memberimu nama, Saga. Dari Sagara."
Serigala itu menoleh kearah lain, "Nama seperti apa itu."
"Terserah, aku akan kembali ke Akademi untuk mencari Mr. Chairoz, jika penjaga melihat aku di sini, mereka pasti mengira aku melanggar aturan" ucapku.
Serigala itu kembali menatapku, "Tanpa kau harus pergi ke pria itu pun aku bisa dengan mudah mengatakan apa saja yang kau tidak tau."
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kita tidak berjalan-jalan di sekitar sini, aku ingin mengenalmu lebih dalam" serigala itu berbalik dan pergi meninggalkanku. Aku pun tanpa berpikir panjang mengikutinya masuk kedalam hutan.
Aku tau, aku adalah seorang Hybrid. Memiliki campuran darah Lycanthrope dan Vampire. Tentu, seumur hidup aku mengenal banyak serigala dengan baik. Jadi aku sudah terbiasa jika melihat makhluk mitologi itu dalam bentuk seburuk dan sebaik apapun. Dan aku pun meyakinkan diri, aku adalah seorang Lycanthrope. Hal itu terbukti sudah sekarang.
Hanya saja, saat ini di sampingku, bukanlah serigala normal yang pernah ku jumpai. Memang, dia adalah diriku sendiri, tapi rasanya tidak mungkin.
"Yang terjadi padamu hari ini, adalah sifat Hybrid mu mulai muncul. Sudah melihat simbol Hybrid di tanganmu?"
Aku mengangkat tanganku, melihat yang tadinya sebuah garis melengkung sempurna di sana kini menjadi sebuah seperempat lingkaran yang penuh, menyerupai bulan sabit. Luka bakar itu bahkan terlihat seperti lukisan yang tidak akan pernah hilang di telapak tanganku.
"Semakin dirimu berkembang, semakin pula simbol itu berbentuk."
"Katakan apa yang aku tidak ingat hari ini" titahku sambil terus berjalan dan melihat telapak tanganku.
"Secara bersamaan, sifat Lycanthrope mu juga muncul. Namun saat ini, sifat Lycanthrope itu lebih dominan, dan membuat kemunculan sifat Hybrid mu tidak terlihat. Kau telah memangsa rusa, sebagai mangsa pertamamu. Kau tidak ingat kejadian itu karna hal ini adalah sesuatu yang baru untukmu. Kau akan lupa ketika sesuatu menyadarkanmu atas tindakanmu. Itu tidak berlaku pada Lycanthrope lain kecuali dirimu" ungkapnya.
"Jadi aku akan berada dalam kondisi normal jika aku sudah terbiasa dengan kemunculan sifat Lycanthrope ini?" Tanyaku mencari kebenaran.
"Benar sekali."
"Kau tidak akan memangsa orang lain, 'kan?"
Saga menghentikan kakinya, "Aku dan kau memiliki sifat yang sama. Di antara kita, tidak ada yang bisa memilih apa yang harus dimatikan untuk dimakan atau hanya sekedar bersenang-senang."
"Aku tidak ingin itu terjadi. Jika harus digantikan membunuh generasi rusa dewasa, aku akan melakukannya. Jangan pada orang lain" ucapku sambil menatap manik mata Saga.
"Keinginan untuk memangsa sesuatu jangan sesekali ditahan, bahkan kehausan akan darah sekalipun saat sisi Vampiremu bangkit. Hal itu bisa merusak dirimu sendiri" sambung Saga.
"Menahan untuk tidak memangsa orang lain lebih baik daripada menemukan fakta bahwa dunia tau kau memangsa orang lain karna kerakusan."
Saga menggeram, "Aku hanya memberimu peringatan dari awal. Terserah kau mau mendengar atau tidak."
Aku tertawa kecil melihat serigala besar di sampingku yang menggeram, "Diriku yang akan rusak, bukan kau. Jadi tenang lah."
"Setidaknya memangsa manusia tidak akan berdampak apapun padamu, benar?" Ucapan Saga membuat aku berpikir dua kali.
"Kurasa begitu. Tapi aku tidak pernah berdekatan pada mereka" jujurku. Di Alystra, aku hanya melihat beberapa manusia yang tinggal di Claverdon pack saat aku mengunjunginya beberapa kali bersama kak Allegro. Tidak heran kenapa jumlah penduduknya sangat sedikit. Negeri itu sendiri adalah tempat dimana Vampire clan berada.
"Besok, kau akan memangsa sesuatu lagi" kata Saga.
"Setiap hari aku akan seperti ini?"
Saga menggeleng pelan, "Tidak. Jika kau puas dengan mangsamu, mungkin kau akan bertahan sampai beberapa hari, atau bahkan berbulan-bulan."
"Oh, begitu."
"Kurasa kita sangat serasi. Tidak seperti serigala lain ditempat ini yang punya watak bertolak belakang dengan sifat manusia mereka. Saat seperti ini sudah terjadi, hari kedapan kau mulai bisa melakukan Bond dan Link" akhirnya, aku bisa mempergunakan hal itu untuk berkomunikasi dengan ayah di Claverdon.
Saga menghentikan bibirku saat hendak berbicara, "Kau tidak bisa berkomunikasi dengan Damian."
"Kenapa?" Tanyaku.
"Tidak semudah itu melakukan Link, apalagi sifatmu yang baru muncul dan berkomunikasi dengan jarak jauh seperti itu hanya akan sia-sia. Semakin kau berkembang nantinya, semakin kau menguasai kemampuanmu sendiri" jelas Saga.
"Kapan aku bisa bertransformasi?" Aku hanya ingin tau.
"Kita adalah Lycanthrope yang berbeda dari yang lain. Orang-orang selalu berpendapat tentang aura kita yang kuat, karna kau yang masih berumur delapan tahun ini memiliki aura Alpha dewasa. Semakin kuat suatu serigala, maka semakin susah untuk bertransformasi. Semua tergantung pada dirimu, bisa menanggung semuanya atau tidak. Jangan terburu-buru, pikirkan lagi dampak yang akan terjadi. Apakah kau bisa mengendalikan dirimu sendiri atau tidaknya yang menentukan transformasi berhasil sempurna. Semua tergantung padamu" Saga menekan kalimat terakhinya. Hal itu membuat aku kembali berpikir, bahwa semuanya bergantung padaku. Tentu, jika aku tidak bisa mengendalikan diriku, maka sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Untung aku cepat datang ketempat ini, dan untung aku cepat menemukan rusa dewasa itu sebagai mangsa pertamaku. Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana jika sifatku muncul di Claverdon, atau di tengah perjalanan" aku menutup mata sambil membayangkannya, hanya akan ada mimpi buruk jika semua itu terjadi.
"Mulai besok, semua akan berubah. Kita mulai bisa berkomunikasi tanpa aku harus mengelabui imajinasi fantasimu. Hal itu juga akan melatih keserasian kita" ucap Saga senang.
"Kau senang sekali" aku tersenyum melihatnya.
"Kau tidak takut saat melihatku pertama kali? Maksudku, seharusnya anak-anak sepertimu lari ketakutan" ledek Saga.
"Aku tidak takut, dan tidak tau kenapa. Aku hanya berpikir, kenapa kau begitu besar dari serigala yang yang pernah aku lihat. Tinggiku bahkan tidak sampai sikumu" kataku.
"Hahaha, kita berbeda. Serigala lain muncul dalam bentuk muda, dan beriring waktu ikut tumbuh dengan wujud manusianya. Aku tidak seperti itu. Aku muncul dalam bentuk dewasa. Dan tidak akan bisa tumbuh lagi, bahkan sampai kau dewasa nanti. Karna aku ada ketika Annelise mulai mengandungmu. Saat itu aku mulai tumbuh" ungkap Saga.
"Itulah kenapa Hybrid berbeda dari yang lain."
Saga tiba-tiba berhenti dan menolehkan kepalanyanya dengan sangat cepat. Telinganya bergerak-gerak. "Kupikir, kita akan berpisah. Chairoz dan seorang Healer bernama Abraham Major sedang menuju rumah kalian."
"Dan aku akan dihukum" gumamku.
"Kau masih tenang seperti itu?"
Aku menaikkan alis, "Aku sudah panik. Darimana aku tenang?"
"Kau tidak terlihat sedang panik. Baiklah, selamat bertemu denganmu di lain waktu. Ini akan sedikit membuatmu terkejut."
Saga mendekatiku. Ia menundukkan kepalanya dan menempelkan kepalanya di keningku. Begitu saja sampai tubuhnya mengeluarkan cahaya. Cahaya itu sangat terang. Begitu saja sampai aku terkejut, dan terbangun secara mendadak di atas kasur rumah sakit Akademi.
Aku mengatur pernapasan, mengusap-usap dadaku, dan menemukan detak jantungku yang sangat kuat berirama. Tempat ini gelap, tapi aku bisa melihat dengan jelas. Sesuai kata Saga, semuanya akan berubah.
Lalu, aku mendengar lankah kaki daei kejauhan , seperti di luar ruangan. Aku segera berbaring dan mengenakan selimut. Berpura-pura tertidur. Tak lama pintu rumah sakit Akademi terbuka, dan langkah kaki itu mendekat. Itu pasti Mr. Chairoz dan Healer bernama Abraham Major yang bersamanya.
Sudah kuduga, tujuan mereka adalah memastikan soal kondisiku. Aku tau sekali bagaimana tangan Mr. Chairoz, dan dia memegang keningku.
"Demamnya sudah turun, sepertinya minuman yang kau beri sangat membantu" ucap guru.
"Aku senang bisa membantu, apalagi untuk murid-muridku" begitu kata Abraham.
"Lalu menurutmu, bagaimana tentang Gara?"
"Kau harus mengawasinya. Aku bisa tau, dia memiliki sifat yang mudah berubah-ubah. Mungkin bahkan dirinya sendiri tidak tau akan itu."
Apa maksud Abraham? Aku sama sekali tidak mengerti.
"Mungkin ini berubungan dengan aku dan sisi Vampire mu."
Saga, jadi ini yang kau maksud soal berkomunikasi? Kau seperti ada di kepalaku, dan aku seperti berbicara pada diriku sendiri.
"Hahaha, aku adalah kau, ingat?"
"Sifat Hybrid nya yang kau maksud?" Tanya guru.
"Tentu. Dan kudengar, jangan membuat dia menahan nafsunya. Jikapun dipaksa untuk memangsa orang-orang sekitar, dia harus melakukannya" perkataan Abraham membuat aku mengingat kalimat Saga.
"Apa maksudmu?"
"Aku juga tidak tau banyak, aku mendengarnya dari mulut ke mulut orang-orang di tempatku. Kebenaran tentang anak Hybrid benar-benar belum ditemukan secara pasti, meski ada, orang-orang itu mungkin saja menutup mulut."
Kebenaran tentang anak Hybrid. Apa kebenaran itu?
"Tentu, mungkin saja tidak ada yang tau mengenai kebenaran itu. Atau sebagian hanya menutup mulut atas sesuatu. Kebenaran itu hanya diketahui oleh Hybrid itu sendiri, tidak ada yang mengetahuinya kecuali kebenaran itu diungkap."
Jadi maksudmu, kau tau tentang kebenaran itu?
"Aku tau, dan aku tidak ingin kau mengetahuinya."
Kenapa?
"Aku hanya tidak ingin."
Kau pasti menyembunyikan sesuatu.
"Jika aku menyembunyikan sesuatu, kau pasti akan mengetahuinya."
Dan jika kau tau sesuatu, seharusnya aku juga tau.
"Baiklah, kita harus pergi. Biarkan ia istirahat" kudengar langkah kaki seseorang semakin menjauh, dan itu adalah Mr. Chairoz. Kecuali Abraham.
"Apa kau merasakan itu, Lion?" Tanya Abraham masih tidak bergerak dari posisinya.
"Apa?"
"Tidak ada. Aku pikir, aku merasakan sesuatu. Ayo pergi" dan mereka berdua pergi.
Kau membuat Abraham merasakanmu?
"Iya, kau benar."
Jangan lakukan itu. Sudahlah, aku ingin tidur.
"Aku senang bisa menjadi serigalamu, aku senang bertemu denganmu. Kebenaran itu tidak akan pernah aku ungkap, sampai kau mengetahuinya dengan caramu mencari tau. Karna jika kuberitau, mungkin kau melakukan sesuatu yang tidak ingin aku lihat lagi."