NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 3

"Apa yang terjadi dengan mamah?!"

Sandi berlari memasuki kamar tempat Ibu nya terbaring. Kedua kakak perempuannya bersama keluarga yang lain pun ada menemani Ibunya.

Santi, kakak perempuan pertama Sandi yang telah melihat kedatangan sandi pun pamit keluar untuk mencari makan. Namun saat keluar pintu kamar, Santi melihat Mesya yang tengah tertidur di kursi tunggu di depan kamar rawat tersebut.

"Eh..siapa dia?!"

Santi menatap wajah Mesya dari dekat dan mengenali jika itu adalah Mesya adik dari teman masa SMP nya, Suci. Kakak perempuan pertama Mesya.

"Kenapa si Sandi gak bawa dia ke dalam. Bener-bener deh tuh bocah"

Santi mencoba membangunkan Mesya dari tidurnya, menyadari seseorang membangunkannya Meysa membuka matanya dan melihat Santi tengah tersenyum ke arahnya.

"Kenapa di sini?! Ayok masuk ke dalam"  Ajak Santi

"Tapi gak ada yang jagain tas Kak Sand"

"Udah biarin, tas gak berharga ini. Paling isinya panci semua"

Santi menggandeng tangan Mesya dan mengajaknya masuk ke dalam kamar rawat. Setibanya di dalam, Santi sontak menegur Sandi yang membiarkan Mesya duduk di luar dan tidak membawanya ikut ke dalam.

Sebelumnya, Mesya lah yang memang tidak ingin ikut ke dalam karena merasa pakaiannya kotor dan belum diganti. Namun karena Santi yang mengajaknya ke dalam membuat Mesya enggan untuk menolak ajakan dari kakak perempuan Sandi itu.

"Sandi, siapa dia?!" Ucap sang Ibu yang melihat kedatangan Mesya.

"Mah, dia adiknya si Suci. Mamah kenal kan? Teman Santi waktu SMP" Ucap Santi

"Dia pacar kamu, Sandi?!"

"Buk...bukan Mah"

"Lalu kenapa kalian barengan pulang dari Bandung?! Kalian kemah bareng?!...."

"Ya, tapi...bukan....."

"Mamah setuju kalau kamu sama dia, dia adiknya Suci kan? Mamah kenal baik sama Mamah nya Suci. Tapi kok mamah gak pernah tahu ya Suci memiliki adik seusia dia"

"Mah....sudahlah, Sandi gak pacaran sama Mesya. Sandi hanya...."

"Oh nama kamu Mesya?!...ayok kesini Nak"

Mesya berjalan mendekat ke ranjang rumah sakit tempat Ibu Sandi berbaring. Nirma meminta Susan putri keduanya mengambilkan tas miliknya, merogok isi tas itu Nirma mengeluarkan kotak cincin dan memberikannya kepada Mesya. Mesya yang mendapatkan itu tentu saja terkejut, terlebih di saat Nirma meminta Sandi untuk memasangkannya di jari Mesya.

"Eh,,, ini!! Ini maksudnya apa?!" Batin Mesya.

"Maaahh!!!....." Keluh Sandi

Nirma terlihat kecewa saat Sandi putra bungsunya itu menolak untuk memasangkan cincin di jari Mesya. Sandi sendiri bukan tak ingin memasangkan cincin di jari Mesya atas permintaan ibunya, namun secara tidak langsung ibunya meminta mereka untuk bertunangan saat itu juga. Sedangkan semalam saat Sandi berniat mengajak menikah Mesya pun, respon dari Mesya tidak lah sesuai yang dia harapkannya.

"Ibu,,,,, ibu salah paham. Mesya dengan Kak Sand tidak ada hubungan apapun, kami hanya kebetulan main bersama ke Bandung dan..."

"Tapi putra mamah sangat menyukai kamu, bahkan di dalam kamarnya mamah pernah melihat foto kamu terpajang rapi di mejanya. Karena itu waktu kamu masuk mamah merasa gak asing sama kamu. Hanya saja anak ini bodoh, dia gak pernah berani mengungkapkannya" Jelas Nirma

Mendengar pernyataan dari sang ibu, Sandi tersipu malu. Karena rahasia yang selama ini ia sembunyikan di bongkar oleh ibu nya begitu saja dihadapan wanita yang selama ini ia sukai.

Mesya yang mendengar hal itu sontak menoleh ke arah Sandi, sosok pria yang selalu ia anggap sebagai kakak laki-laki nya itu ternyata sudah lama menyimpan perasaan terhadapnya.

*****

"Sebenarnya kamu itu maunya sama siapa, Mesya?! Yang ini ditolak, yang itu di tolak, bahkan sekarang Sandi juga kamu tolak?! Mau sampai kamu begini Mesya?!"

Ibu Mesya terlihat tengah berbicara kepada Mesya dihadapan seluruh keluarga, termasuk Suci yang berada di ruang keluarga bersama mereka.

Suci menerima kabar dari Santi jika ibunya ingin melamar Mesya untuk Sandi, Suci pun menyarankan Mesya untuk menerima Sandi, karena bagaimana pun mereka mengenal baik keluarga mereka. Sehingga saat Mesya bersama dengan Sandi mereka tidak akan merasa khawatir.

"Sandi pria yang baik, Mesya. Kakak tidak memaksa kamu, tapi jika bisa kamu sama Sandi saja" Ucap Suci

"Iya benar sekali, Mesya. Sandi sudah dewasa, punya pekerjaan juga, keluarganya juga baik" Ucap Dini, kakak perempuan kedua Mesya.

Mesya hanya terdiam saat seluruh keluarganya menyarankan dirinya untuk menerima lamaran Sandi, bahkan Gandi yang biasanya menentang dan ikut campur pada setiap pria yang Mesya kenalkan kini hanya diam seakan-akan Gandi pun setuju.

Mesya menelan saliva  nya, ia tahu betul jika Sandi adalah pria yang baik dan dewasa.  Namun usianya dengan Sandi yang terpaut cukup jauh mungkin menjadi alasan mengapa Mesya tak merasakan perasaan cinta melainkan hanya sebatas menganggap Sandi sebagai Kakak laki-lakinya.

"Aku akan pikirkan lagi...." Lirih Mesya

Mesya berjalan masuk ke dalam kamarnya, ia duduk di ujung tempat tidur dan merenungi semua yang diucapkan oleh keluarganya. Mesya ingin sekali menerima perasaan Sandi untuknya, hanya saja ia tahu betul melihat usia Sandi yang sudah kepala tiga membuat Sandi pasti ingin segera menikah. Sedangkan Mesya yang masih berkuliah dengan mengandalkan beasiswa tidak bisa menikah sebelum benar-benar menyelesaikan study nya.

"Apa yang harus aku lakukan?!... Aku tidak mungkin menghentikan pendidikan ku dan menikah dengan Kak Sand. Terlebih...."

Mesya memikirkan sosok pria yang ada di hatinya, pria yang menjadi kakak tingkatnya di kampus. Sejak pertama kali memasuki organisasi, Mesya bertemu dengan Ajiz yang kebetulan berada di organisasi yang Mesya masuki. Mesya menjatuhkan hatinya sejak pertama kali melihat Ajiz, namun setelah begitu lama mengejarnya Mesya belum juga bisa mendapatkannya karena Ajiz sosok yang friendly dan memiliki selera tinggi.

Mesya yang hanya seorang gadis biasa dan tak memiliki paras yang begitu cantik menjadi sosok yang tak pernah terlihat dalam pandangan Ajiz. Sehingga meski Mesya telah berusaha mendekati Ajiz, tak sekali pun berhasil meluluhkan hati Ajiz.

Mesya merasa gelisah, hatinya begitu berkecambuk dengan pikirannya yang terus menghantuinya. Di tengah kesedihannya Mesya mendapatkan sebuah notifikasi di ponselnya yang menunjukkan pesan grup organisasi yang ia masuki.

["Besok siang kita kumpul ya, ada yang perlu kita bahas untuk acara yang akan kita adakan"]

Mesya hanya merenung dan tak merespon satu pesan pun dari grup Whatsap tersebut. Mesya yang biasanya sesekali ikut nimbrung kini hanya diam dan kembali menutup ponselnya.

["Kemana si Mesya?! Nanti dia harus datang ya sekaligus membahas surat-surat yang diperlukan untuk acara kali ini"]

Pesan yang menyebut namanya di grup tak berhasil mengalihkan perhatian Mesya. Saat itu Mesya hanya ingin membaringkan badannya, menjauhkan dirinya dari ponsel, dan tidak ingin dihubungi oleh siapapun. Bahkan beberapa temannya melakukan panggilan kepada Mesya, namun Mesya justru menolaknya dan mematikan ponselnya.

"Tolong berikan aku ketenangan sebentar saja" Gumam Mesya.

Mesya menatap langit-langit kamarnya dan perlahan memejamkan matanya. Namun sesaat kemudian Mesya mendengar pintu kamarnya di ketuk sehingga membuat ia kembali membuka matanya.

"Sekarang apa lagi!!!????"  Ucap Mesya yang mulai geram.

Mesya beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya dengan  kesal. Terlihat Suci berdiri di depan pintu kamarnya dan mengatakan ada orang datang yang ingin bertemu dengannya.

"Siapa?!" Tanya Mesya

"Keluarlah dulu, nanti kamu juga akan tahu...." Jawab Suci singkat.

Mesya menghela nafas kasar dan berkata akan keluar sebentar lagi, di tengah pikirannya yang kacau Mesya semakin kesal saat ada orang yang tiba-tiba datang terlebih kakak perempuannya tidak mengatakan itu siapa.

Mesya mengganti bajunya dan berjalan keluar kamar untuk menemui tamu tersebut. Namun setibanya di ruang tamu Mesya terlihat kesal setelah mengetahui orang yang datang untuk menemuinya itu.

"Mau apa kamu kemari??!!"

*****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!