Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan
Menunggu dan menunggu, namun yang ditunggu tidak kunjung terlihat. Yuna mende sah lesu saat sang gigolo yang berjanji kembali dimalam hari kembali mengingkari janjinya. Menghubungi Miss Gio bertanya perihal pria pemuas itu, namun jawaban yang didapat sangat tidak memuaskan tanpa Yuna ketahui betapa kacaunya pikiran Miss Gio saat ini yang sumber masalahnya datang dari satu orang, yaitu Aaron Nelson. Apa lagi yang Tuan penguasa itu lakukan?
Pagi harinya, Yuna mengaduk-aduk sarapannya tanpa semangat. Dia ingin melihat gigolonya tapi pria itu tidak datang, Yuna hanya ingin melihatnya saja bukan karena ingin melakukan hal lain yang mungkin terpikirkan oleh orang-orang ketika menemui seorang gigolo
Entah kenapa Yuna merasakan banyak keanehan terjadi pada dirinya sekarang, dimulai dari moodnya yang tidak tentu dan juga kondisi tubuhnya yang terkadang begitu kelelahan di suatu waktu dan menjadi sangat bersemangat diwaktu yang lain
Seperti saat ini, baru saja Yuna memasukkan dua suap makanan dalam mulutnya namun rasa mual mendadak menyerangnya yang membuatnya segera menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya yang tidak seberapa
Yuna memuntahkan segalanya hingga perut itu kosong tanpa sisa dan dirinya terkulai lemah dikamar mandi, hingga Minnie menyusul nyonya-nya itu dan dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya
"Nyonya! Anda tidak apa-apa?" seru Minnie bergerak cepat membantu sang nyonya untuk berdiri dan dipapahnya menuju ranjang, sedang Yuna hanya menggeleng lemah menanggapi. Kondisi tubuhnya benar-benar buruk sekarang dan Yuna berpikir untuk melakukan pemeriksaan akan kondisinya sekarang. Dia takut sebuah penyakit mematikan sedang bersarang ditubuhnya hingga tubuhnya menjadi seperti ini, tidak jelas sama sekali
"Anda sepertinya masuk angin, Nyonya!" Minnie mencoba menyimpulkan saat melihat gejala pada Yuna yang muntah-muntah dan tangan wanita itu yang terus menekan kepalanya. Yuna mengangguk menyetujui tanpa menjawab sepatah kata pun. Dia juga merasa dirinya seperti sedang masuk angin
"Baiklah, saya akan mengurut Anda, Nyonya. Saya ambilkan minyak urut dulu..." Minnie akan beranjak pergi saat tiba-tiba Yuna menahan lengan pelayan setianya itu
"Tidak perlu! Tolong buatkan bubur saja untukku. Aku lapar sekali rasanya, dan kini perutku kosong setelah muntah tadi," tutur Yuna dengan nada rendah. Dia memang benar merasa sangat lapar sekarang setelah semua makanan dalam perutnya keluar tadi saat muntah
Minnie mangangguk tanpa membantah
"Baik, Nyonya" jawab Minnie berlalu keluar dari kamar Nyonya-nya namun dirinya terdiam saat sudah dibalik pintu. Minnie mulai mencurigai sesuatu pada Nyonya-nya. Yuna tidak pernah masuk angin sebelumnya dan sekarang pun Minnie tidak percaya jika nyonya-nya itu masuk angin. Pasti ada hal lain yang berbeda terjadi pada tubuh Nyonya-nya. Namun Minnie akan mencari waktu yang tepat untuk memastikan kecurigaannya kalau Nyonya-nya sedang mengandung. Walau bagaimanapun Minnie pernah berada diposisi dimana dirinya mengandung seorang anak sebelum ini
Selepas kepergian Minnie, Yuna mencoba merebahkan dirinya diatas ranjang untuk menghalau rasa pusing yang mendadak juga menyerangnya. Yuna memejamkan matanya sekejap saat suara ponselnya menginterupsi. Tangisan ponselnya itu sangatlaj mengganggu hingga membuat Yuna terpaksa mengangkat panggilan dari si penelpon yang adalah perawat dari rumah sakit dimana papa mertuanya dirawat
"Halo, Nyonya! Maaf mengganggu Anda pagi-pagi begini, tapi saya harus segera menyampaikan hal ini. Kemarin malam Tuan Aaron datang mengunjungi Tuan besar Nelson yang membuat Beliau sekarang kritis! Kami butuh seseorang sebagai wali Tuan besar Nelson jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengacara Tuan Nelson juga sudah disini Nyonya!" jelas sang perawat di seberang. Yuna mendadak membulatkan matanya
"Apa!!" serunya terkejut "Ya baiklah! Saya akan segera kesana! Usahakan yang terbaik untuk keselamatan Ayah mertua saya." ujar Yuna seraya bangkit dari rebahannya tidak peduli dengan rasa mual yang masih saja menyerangnya
Yuna menggapai mantelnya dan tas kecilnya lalu bergerak cepat keluar dari kamarnya, dia harus segera sampai dirumah sakit untuk melihat keadaan ayah mertuanya. Sebenarnya apa yang terjadi saat Aaron berkunjung kemarin? Yuna akan benar-benar menghilangkan seluruh rasa cintanya menjadi rasa benci pada Aaron andai benar suaminya itu sengaja ingin membuat ayahnya segera meninggal
Air matanya mendadak turun saat membayangkan sebesar itukah keinginan Aaron untuk menceraikannya sampai harus mengotorkan tangannya agar ayah mertuanya segera pergi dari dunia, dimana meninggalnya sang ayah mertua menjadi batas baginya resmi diceraikan oleh Aaron setelah dirinya juga harus memenuhi janji menandatangani surat perjanjian perceraiannya. Tidak masalah lagi buat Yuna jika dia memang harus diceraikan sekarang ini, tapi bukan begini juga cara Aaron sampai harus membunuh ayahnya sendiri yang sedang sekarat
"Nyonya..." Minnie hanya mampu menganga melihat nyonya-nya pergi dengan terburu-buru padahal Minnie baru saja akan selesai menyiapkan bubur yang Yuna minta
🍀🍀🍀
Aaron kembali menatap pada amplop putih yang terletak diatas mejanya, dia belum berani membuka amplop itu setelah semalaman ini. Ada ketakutan didirinya jika amplop itu berisi hal yang akan kembali membodohinya
Semalaman dirinya tidak pulang ke apartemennya dan tidak pula menyamar sebagai gigolonya Yuna. Aaron hanya duduk di kantornya dengan banyak masalah berkecamuk didalam kepalanya
Tidak lagi mempertahankan kemungkinan apa yang terdapat didalamnya, Aaron kembali menggapai amplop putih yang diberikan sang perawat padanya, lalu membukanya cepat tanpa ragu hingga secarik kertas keluar dibaliknya beserta sebuah SSD yang membuat keningnya berkerut
Aaron menyentuh dua benda itu lalu memfokuskan diri membuka lipatan kertas yang terlihat seperti sepucuk surat atau pesan melalui tulisan
Putraku Aaron
Papa ingin sekali rasanya mengatakan banyak hal padamu tapi sepertinya papa tidak berhak untuk itu semua. Kamu sudah begitu dalam membenci papa.
Kamu mungkin tidak akan mendengarkan papa hingga papa terpaksa mengungkapkan semua ini melalui sepucuk surat ini
Nak, apa yang kamu lihat bukan sepenuhnya benar! Ada kesalahan yang terselip didalamnya. Papa minta maaf jika memang kamu meyakini papa telah berkhianat pada ibumu, tapi percayalah! Hanya ibumu satu-satunya wanita dalam hidup papa, dan apa yang kamu lihat di ruang kerja papa saat itu hanyalah suatu kebetulan yang tidak disengaja hingga membuatmu salah paham.
Anakku, papa minta maaf untuk segala kekurangan papa sebagai orang tuamu, tapi hanya kamulah satu-satunya keluarga yang papa punya. Larangan papa untuk hubunganmu dengan Helena juga demi kebaikanmu, papa tidak ingin kamu jatuh dalam perangkap perempuan rendah seperti Helena
Perjodohan yang papa lakukan untukmu bukan semata-mata karena papa ingin memanfaatkanmu demi kepentingan papa, tapi papa memang memilih perempuan terbaik untuk melengkapi hidupmu. Papa melihat cinta yang besar dari mata Yuna untukmu, dan dia adalah menantu terbaik yang dapat papa pikirkan
Maaf, karena keegoisan papa dalam memaksakan pernikahan untukmu membuat kamu dan Yuna hidup dalam keterasingan. Papa tahu apa yang terjadi dalam pernikahan kalian! Tapi yakinlah anakku, semua yang kamu tuduhkan pada istrimu itu adalah kekeliruan terbesarmu. Dia adalah perempuan terbaik yang pernah papa temui hingga tanpa pikir panjang papa langsung menjodohkannya denganmu
Anakku, papa tidak pernah berselingkuh, dan hubungan papa dengan ibunya istrimu hanyalah sebatas teman dan apa yang pernah kau lihat hari itu adalah salah paham terbesarmu, Nak
Untuk terakhir kalinya papa berharap padamu, jangan sakiti Yuna! Dia sudah cukup menderita dengan hidupnya sebelum menikah denganmu andai kau tahu apa yang dialaminya. Berhenti menyebutnya dengan kata-kata kejammu. Papa tahu semua yang kamu katai dan lakukan padanya hingga papa hampir saja mengambil tindakan andai kecelakaan ini tidak menimpa papa. Jika memang harus, papa harap kau bisa menceraikannya segera agar Yuna bisa sedikit menggapai bahagia dengan hidupnya, tidak harus menderita hidup dengan orang yang tidak mencintainya
Seluruh bukti kesalah pahamanmu ada didalam SSD ini dan untuk lengkapnya temui pengacara papa. Kamu akan menemukan seluruh kebenarannya
Salam sayang papa untukmu anakku. Kamu selamanya akan menjadi putraku yang paling membanggakan
Papamu, William Nelson
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏