Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf Aku Terlambat
Ruangan, yang sangat luas dan fasilitas yang mewah dan lengkap bagaikan hotel bintang lima. Suasana ruangan itu hening,hanya suara monitor terdengar.
Dua orang terbaring dengan memejamkan matanya. Tampak damai dan tentram di bangsal masing-masing. Di tengah tengah keduanya ada seorang pemuda tampan yang termenung dengan pemikiran yang tidak di tempat nya.
Ting
Sebuah notifikasi menyadarkan pemuda itu yang tak lain Kenzo. Mengambil hp yang sedari tadi hanya tergeletak di meja.
-Andre-
" Mereka sudah di tangkap dan ada di markas."
Kenzo hanya melihat sekilas tak ada minat untuk membalasnya. Tiba-tiba pikirkan nya melayang ke beberapa jam lalu membuat nya kembali mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya kuat.
Flashback on
Ketemu!.."teriak salah satu dari mereka.
"Langsung kirim tuan Kenzo, mungkin dia pun masih di sana." Perintah pria sangar.
"Baik pak!"
.....
Kenzo menatap layar handphonenya dengan pandangan sulit. Anak buah baru saja berhasil memulihkan cctv di area belakang hotel. Hanya itu?.. ya, karena itu satu satunya yang tersisa. Musuh kali ini sungguh sangat tangguh sudah tidak mendapatkan banyak saja sudah lebih baik.
Pandangan Kenzo tiba-tiba lurus menatap sebuah gang kotor di dapan. Dari sudut kamera hanya satu arah ini saja yang mereka lihat.
" Telusuri!.." Perintah Kenzo sangat dingin hampir mengalahkan dinginnya angin malam.
Seluruh Anah buah dari the golden eyes memencar dengan cepat. Kenzo bahkan tidak tanggung tanggung menurunkan pasukan elitnya.
Saat berada di ujung gang tiba tiba mereka langsung di kelilingi hutan lebat.
" Tuan!.." seorang pria menunduk saat berhadapan dengan Kenzo.
" Jelaskan!.." Nada nya sangat tegas.
" Area ini adalah area jalan penyelundupan narkoba antar mafia namun di huni oleh sebuah gangster kecil sebagai penyamaran bisa di bilang ada markas mereka di sini tuan."
" Sebuah area tersembunyi?..haha" Kenzo tertawa kecil tapi berhasil membuat pria elit Kenzo meremang. Tawa Kenzo berhenti. " Lanjutkan!.." tanpa bantahan.
Pria itu menunduk. " Baik tuan!.." setelah itu langsung melesat hilang dalam sekejap.
Hanya tersisa Kenzo yang berdiri tegak dengan pandangan yang lurus. " hanya sebuah area penyeludupan dengan kedok sebuah gangster kecil?..."
Mau besar pun Kenzo tetap memasuki area tersebut selagi tujuan dirinya tercapai.
Kenzo tetap menelusuri hutan tersebut sendirian. Kenzo tau saat ini pasti orang orangnya lagi bertarung dengan gangster. Jelas mereka tidak akan terima kalau ada tamu yang tidak di undang memasuki kawasan mereka.
Sett
Kenzo memiringkan kepalanya dengan santai saat sebuah belati melaju ke arahnya.
Tak!
Belati yang tajam itu langsung tertancap dalam pohon. Kenzo menoleh dengan santai seolah itu hanya mainan kecil baginya. Tidak jauh dari tempatnya ada pria berbadan besar di depannya yang terlihat marah.
" Kenapa kau memasuki area ku!!.." Suaranya sangat memekikkan telinga. Wajah nya sangat menyeramkan karena memiliki luka panjang di wajahnya.
" Aku tidak ingin menganggu..."
" Kalau tidak ingin menganggu apalagi sialan!.." Tanpa aba aba pria tersebut langsung menyerang.
Kenzo masih tenang seolah yang dia hadapi Hanya seekor semut hal itu juga membuat pria tersebut semakin murka.
Kenzo melirik belati dan dengan cepat dia mengambil belati yang tertancap di pohon itu dengan cepat dan akurat langsung melempar nya.
Ces!
Pria itu melotot tidak percaya dengan melihat belati di dadanya.
" KA kau.."
Kenzo hanya menatap dingin tanpa ada niat apapun untuk mengatakannya. Dia sudah tau jelas kalau orang orangnya pasti sudah bernegosiasi tentang apa tujuannya ke sini tapi pria ini sungguh sombong masih gangster kecil saja ingin berhadapan dengan seorang mafia?.. cari mati.
Kenzo menatap langit dengan tidak sadar sudah mengeluarkan cahaya. Hujan sudah berhenti dari tadi namun hawa dingin sangat menusuk tubuhnya. Tapi dia masih tetap bersikap dingin itu hal biasa.
" Tuan kami menemukan nyonya besar dan nyonya muda."
Di saat pria yang datang tiba tiba itu ingin menjelaskan kembali tapi dengan cepat Kenzo memotong nya.
" Jalan!!.."
Pria itu meleset cepat bagai bayangan tapi dengan cepat Kenzo mengimbanginya. Saat sudah sampai pandangan pertama adalah orang orang the golden eyes melingkar namun saat melihat kedatangannya mereka berbaris dan menunduk. Seketika melihat jelas apa yang ada di depannya.
Deg!
Jantung Kenzo seakan berhenti. Dia berjalan ke dengan tangan mengepal seolah menahan emosi.
" Salah satu menemukan nyonya besar dan nyonya muda sudah dalam keadaan pingsan dengan di kelilingi orang orang gangster yang sudah pingsan.." salah satu dari mereka dengan cepat menjelaskan.
Kenzo terdiam mendengarnya. " Hancur kan markas mereka, bakar hutan ini. "
Kenzo kalau sudah marah tidak main main. Membayang membakar hutan yang luas ini tentu menimbulkan kehebohan tapi mereka tau apa yang harus mereka lakukan.
" Baik tuan!.."
Kenzo menatap Rissa dan Belva yang sudah di tutupi jubah hitam di tubuh mereka masing-masing.
" Maaf aku terlambat.."
Flashback End