Patah hati karena dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya, Jiang Shuyi memutuskan untuk membalas dendam dengan meniduri pria perkasa yang dia temukan di club malam.
Ternyata, pria itu adalah paman sang tunangan, sekaligus penguasa kota ....
Bagaimana kelanjutan kisah Jiang Shuyi dengan tunangan dan sang paman?
Apakah Jiang Shuyi bersedia memaafkan tunangannya dan melupakan malam indah bersama 'Paman Perkasa' itu?
Simak kelanjutannya hanya di sini, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jaga Jarak?
"Aku harus memperhitungkan satu per satu masalah dengan mereka semua!" Shuyi berbicara dengan memasang ekspresi tegas dan serius. "Entah itu dendam di masa lalu atau saat ini, semuanya harus dituntaskan! Namun, sekarang belum giliran Xingxu."
Dia masih harus mencari penyebab kematian ibunya dan memastikan Xingxu terlibat atau tidak.
Pasalnya ....
Zhiming tersenyum bangga, begitulah seharusnya wanitanya.
Kejam, tegas dan tanpa ampun!
Zhiming menatap Shuyi dan bertanya dengan rasa ingin tahu. "Apa rencanamu?"
"Bisakah aku tidak mengatakan rencanaku?" Shuyi tahu, dia seharusnya tidak menyembunyikan apa pun pada Zhiming yang menjadi satu-satunya penyelamat Jiang Corporation.
Namun, dia belum cukup yakin untuk berbagi segalanya. dengan Zhiming.
"Apa keuntungan yang aku dapatkan jika berinvestasi pada Jiang Corporation?" Zhiming tidak berniat memaksa Shuyi dan menghargai keputusannya.
Mendengar pertanyaan Zhiming, Shuyi terbungkam.
Dia tidak bisa menjanjikan apa pun pada Zhiming yang memiliki segalanya, terlebih di saat dirinya tidak punya apa-apa.
Melihat kebungkaman Shuyi, Zhiming pun membuka mulut dan mengeluarkan suara dalamnya. "Aku bisa membantumu, tapi dengan satu syarat."
"Apa syaratnya?" Shuyi langsung tertarik dan menatap penuh pada Zhiming, lalu menambahkan dengan penuh semangat. "Aku akan menyetujui apa pun syarat darimu."
"Apa pun?" Zhiming mendekatkan tubuhnya pada Shuyi, membuat wanita itu reflek mundur hingga tubuhnya mentok pada kepala ranjang.
Melihat tindakan Zhiming, Shuyi segera menyilangkan kedua tangan pada tubuhnya.
Zhiming tersenyum melihat reaksi Shuyi, dia kembali duduk dengan benar pada tempatnya semula. "Aku tidak akan menjadikan tubuhmu sebagai syarat karena memang tubuhmu untukku nikmati."
"Tidak tahu malu!" Shuyi mengumpat sambil memutar bola matanya. "Jadi apa yang kamu inginkan dariku?"
"Umumkan pernikahan kita dan adakan resepsi yang megah." Zhiming mengucapkan satu kalimat itu dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Shuyi tercengang, tidak menduga Zhiming akan mengajukan permintaan yang seharusnya diminta oleh seorang wanita.
Bagaimanapun, pernikahan megah seperti di negeri dongeng dan hubungan yang dipublikasikan ke khalayak ramai adalah impian setiap wanita, tidak terkecuali Shuyi sendiri.
"Apa yang membuatmu begitu ingin mengumumkan pernikahan dan mengadakan resepsi?" Shuyi menatap Zhiming dengan alis yang berkerut dalam.
Setelah memikirkannya cukup lama, Shuyi tidak bisa menemukan alasan mengapa Zhiming sangat ingin menikahinya, bahkan mengumumkan dan mengadakan resepsi pernikahan yang megah.
Jika dipikir-pikir, Zhiming bisa saja menolak dirinya saat diajak 'tidur bersama'.
Tidak hanya tidak menolak, Zhiming bahkan membuat pernikahan dadakan untuknya dan menolak bercerai pada keesokan harinya.
Sekarang, pria itu justru menginginkan pernikahan mereka diumumkan ke dunia dan diadakan resepsi.
Tentu saja, Shuyi menginginkannya juga.
Memangnya, wanita gila mana yang tidak menginginkan pernikahannya disaksikan dengan perasaan iri oleh ribuan mata?
Hanya saja, Shuyi tidak yakin pernikahan yang bermula bukan karena cinta bisa bertahan lama.
Pernikahan mereka hanya akan menjadi lelucon jika hancur di tengah jalan.
"Kenapa? Kamu tidak bersedia?" Zhiming memasang ekspresi tak senang.
"Bukan, bukan begitu ...." Shuyi segera melambaikan tangannya. "Aku bersedia, tapi ... berikan aku waktu satu bulan untuk menyelesaikan masalahku."
Entah itu cinta, penantian dan kesetiaannya selama tiga tahun yang menjadi lelucon, Shuyi bertekad ingin mengembalikannya berkali lipat pada Xu Yan dan Lysa.
"Bagus ... memang sudah seharusnya kamu bertanggung jawab padaku atas kehilangan waktu berharga dan kerusakan mentalku."
"Hah ... kerusakan mental?" Shuyi mendengus sinis. "Bukankah kamu yang merusak mentalku?"
"Kamu tidak hanya mengambil kepolosanku, tapi juga berkali-kali mencoba memanfaatkan aku. Jadi, tentu saja kamu yang harus bertanggung jawab!"
"Kamu—" Shuyi mengacungkan jari telunjuknya ke arah Zhiming dengan gigi yang saling gemertakan seolah-olah ingin melumat pria itu. "Gila!"
"Apa aku salah?"
"Tidak, mana mungkin kamu salah." Meski bibirnya berkata demikian, hati Shuyi menentang keras kata-katanya itu.
Orang gila mana yang berani menyalahkan Hanya, terlebih ketika dirinya membutuhkan bantuan pria itu.
"Baiklah, kalau begitu kamu harus pindah ke Yulee Group." Zhiming tersenyum miring, akhirnya dia punya kesempatan untuk memboyong Shuyi ke Yulee Group, keinginannya yang terpendam sejak lama.
"Pindah ke Yulee Group?" Shuyi mengerutkan keningnya dengan tidak senang, dia sudah nyaman berada di Blue Jade. "Kenapa?"
Zhiming juga mengerutkan keningnya dengan tidak senang dan bertanya, "Kamu tidak mau?"
Bisa bekerja di Yulee Group adalah impian semua orang, tetapi kenapa Shuyi tampak keberatan?
"Mana mungkin!" sahut Shuyi cepat.
Berada di bawah naungan langsung Yulee Group yang bahkan tidak bisa digapai oleh Xu Yan, akan semakin mempermudah rencananya.
Mengetahui isi pikiran Shuyi, senyum devil langsung terbit di wajah Zhiming yang memegang dagu sang istri. "Kamu bisa memanfaatkan aku, menggunakan hubungan kita, atau bahkan menyalahgunakan statusmu dalam rencana balas dendammu. Namun, aku menginginkan tubuhmu kapan dan di mana pun sebagai gantinya."
Setelah mengatakan itu, Zhiming langsung memanjat tubuh Shuyi ....
"Eh, tunggu dulu!" Shuyi menahan kepala Zhiming yang hampir terbenam di antara kedua gunung kembarnya.
"Ada apa?" Zhiming dengan sensua mengecup tangan Shuyi, tatapannya yang berkabut memberi pertanda betapa dia tidak sabar menikmati tubuh sang istri yang sangat menggiurkan.
Tindakan Zhiming membuat Shuyi sedikit terkejut, dia juga merasa gugup ditatap sedemikian rupa oleh pria itu.
"Aku bersedia bekerja di Yulee Group, tapi ... ada syaratnya." Shuyi menggigit bibir bawahnya saat membalas tatapan Zhiming dengan ragu, dia khawatir pria itu tidak senang karena terlalu banyak mengajukan permintaan.
Melihat Shuyi menggigit bibirnya sendiri, Zhiming justru semakin terbakar gairaah dan sama sekali tidak peduli syarat apa yang akan diajukan oleh istrinya.
Apa pun itu, dia pasti akan memuaskan wanitanya.
"Katakan saja, aku pasti akan menuruti semua keinginanmu," ucap Zhiming dengan tak acuh, sebelum akhirnya dia segera melanjutkan aksinya yang sempat tertunda.
"Enghhh ...." Shuyi tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara 'manja' ketika bibir dan tangan Zhiming membelai mesra tubuhnya, memberikan sensasi geli yang memabukkan hingga membuatnya menginginkan lebih.
Di tengah-tengah kenikmatan yang membuat tubuhnya melengkung, Shuyi tetap mengutarakan keinginannya. "Selain tidak mengungkapkan hubungan kita, kamu juga tidak boleh mengistimewakan aku ketika kita di perusahaan."
"Ahhhh ...." Semakin lama, aksi Zhiming membuat nafas Shuyi terengah-engah seakan dia telah berlarian keliling dunia. "Kita harus jaga jarak dan bersikaplah seperti ... kita tidak saling mengenal."
Melihat reaksi Shuyi pada tiap sentuhannya, Zhiming sangat senang dan semakin bersemangat.
Namun, kesenangannya perlahan melayang begitu mendengar permintaan terakhir Shuyi.
Bagaimana dia bisa menjaga jarak, bahkan bersikap seperti tidak mengenali wanita yang telah menghantui pikirannya sejak bertahun-tahun lalu.
Jika sampai saat ini mereka masih tidak saling mengenal dan saling memberikan kenikmatan, Zhiming bisa saja tetap tak acuh seperti sebelumnya.
Sekarang, ceritanya sudah berbeda!
Shuyi bukan lagi tunangan Lucas yang hanya bisa dia perhatikan dari kejauhan.
Shuyi adalah istrinya yang bisa dia lihat dan sentuh kapan pun juga!
"Jaga jarak?" Zhiming mengangkat pandangannya dan menatap Shuyi dengan alis dan sudut bibir yang terangkat sebelah. "Mana bisa!"
Penolakan tegas Zhiming membuat Shuyi cemberut dan mencibir, "Tadi katanya akan menuruti semua keinginanku."
"Apa pun bisa, tapi untuk menjaga jarak darimu ... itu tidak mungkin!"
Tubuh Shuyi seperti magnet yang menarik dirinya, mana bisa Zhiming menjaga jarak.
"Hanya ketika di depan orang-orang ...."
"Baiklah, aku setuju." Zhiming dengan cepat menyela, tidak masalah menahan diri dan tersiksa sedikit.
Setidaknya dia punya ribuan cara untuk membuat tidak ada siapa pun di dekatnya dan Shuyi, sehingga dia bisa berbuat semaunya pada wanita itu.
Memikirkannya, Zhiming tersenyum miring dan berkata, "Namun, tidak ada tempat bagimu untuk membatalkan kesepakatan ini."
Shuyi mengerutkan keningnya. "Tidak ada kontrak yang kita tandatangani, mana mungkin tidak bisa dibatalkan."
Zhiming membelai wajah Shuyi, lalu merayap ke leher dan berhenti di salah satu gunung kenyal wanita itu. "Kita memang tidak menandatangani kontrak, tapi aku sudah membuat banyak segel yang tidak mungkin bisa diubah."
Detik selanjutnya, dia menatap Shuyi dengan mata menyipit dan mengeluarkan suara lembut yang menyiratkan bahaya. "Kamu berniat membatalkannya?"
Shuyi mengigit bibirnya, dia mencoba menahan diri agar tidak menjerit nikmat atas tindakan Zhiming dan menggeleng pelan sambil berkata cepat. "Tidak, mana mungkin!"
Kesepakatan yang bisa memberikannya banyak manfaat dalam aksi balas dendam kelak, tidak boleh dibatalkan dengan alasan apa pun!
Zhiming tersenyum jahat, dia dengan murah hati menasehati Shuyi. "Setiap kali kamu mencoba menjaga jarak atau mengabaikan aku di siang hari, maka kamu pasti akan menerima siksaan dariku di malam hari. Jadi kuatkan dirimu."
Setelah mengatakan itu, Zhiming dengan geram menerobos masuk ke inti tubuh Shuyi.
"Aaaa ... Zhiming ...." Shuyi tersentak kaget karena gerakan tiba-tiba Zhiming yang agak kasar, tetapi itu sama sekali tidak mengurangi kenikmatan yang dirasakannya.
Pada akhirnya, Zhiming benar-benar memberikan hukuman yang membuat dirinya dan Shuyi mengejang sambil mengerang nikmat berkali-kali.