Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.
"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!
Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Saham telah berpindah tangan
Tuan besar Genandra sedang duduk di kursi taman, menikmati tehnya sendirian saja sambil menatap ke arah bunga-bunga yang bermekaran menebar aroma harum di sekitar taman.
Sebuah senyuman tipis terukir di wajah tuan besar, tampak senang mengingat momen pertemuannya dengan cucunya di panti asuhan beberapa hari yang lalu.
"Kakek," tiba-tiba sebuah suara dari belakang membuat tuan besar menoleh melihat sumber suara, dan mendapati Berlian berjalan menghampirinya sambil membawa sebuah kotak hadiah.
Tuan besar tidak mengatakan apapun, dia hanya duduk dengan tenang menunggu Berlian duduk di hadapannya dan melihat kotak hadiah yang diletakkan di atas meja.
"Kemarin aku pergi bersama Ramon cek kuota j, kebetulan melihat ini di sana, jadi teringat akan kakek dan membelinya. Aku harap kakek menyukainya," ucap Berlian.
Tuan besar masih tetap diam, menatap kotak di atas meja, dia tidak terlalu senang dengan Berlian sejak kedatangan perempuan itu ke rumah mereka.
Dahulunya dia tidak menyetujui Putra dan menantunya mengangkat Berlian sebagai anak angkat di rumah, karena Berlian adalah seorang perempuan, dia takut mungkin akan bersaing dengan cucu kandungnya, namun dia tidak bisa benar-benar mencegah putranya membawa Berlian kembali ke rumah.
Dan sekarang, setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri Bagaimana cucu kandungnya diperlakukan seperti anak angkat dan anak angkat diperlakukan seperti anak kandung, maka tuan besar menjadi semakin mengabaikan Berlian.
Berlian pun bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh Tuan besar lewat ekspresi pria tua di hadapannya sehingga dia berkata, "aku tahu Kakek selalu tidak menyukaiku, tapi aku sangat dan selalu menyayangi kakek. Aku selalu berharap Kakek bisa menerimaku sebagai cucu dan sedikit saja memberikan perhatian padaku. Aku,,," suara Berlian menjadi serak, matanya berkaca-kaca hendak meneteskan air matanya saat dari belakang tuan besar muncul Mesila.
"Apakah begitu sulit untuk menerima hadiah darinya? Haruskah kau membuatnya menangis dulu?" Kata Mesila membuat tuan besar menghela nafas.
Mesila pun ikut duduk di samping Berlian, mengulurkan tangannya menepuk tangan Berlian dengan hangat.
"Kembalilah ke dalam rumah," ucap Mesila.
"Tapi,," suara sendu Berlian terdengar sambil menatap kotak hadiah di atas meja, sama sekali belum disentuh oleh kakeknya.
"Tidak apa-apa," Ucap Mesila akhirnya membuat Berlian berdiri, lalu berjalan meninggalkan taman dengan punggung yang ditekuk.
Mesila memandangi kepergian cucunya itu, dia merasa sedih untuk Berlian, jadi dia mengalihkan tatapannya menatap sang suami sambil berkata, "bukankah kau terlalu jahat memperlakukan seseorang gadis yang tidak memiliki orang tua dengan begitu keras seperti ini? Kau masih mengharapkan kembalinya cucu kesayanganmu itu? Dia akan kembali menemuimu Jika saja dia benar-benar memperdulikanmu. Lalu kau harus tahu juga bagaimana dia telah membuat kontrak kerjasama yang seharusnya ditandatangani Berlian dengan World cooperation kini terhenti begitu saja! Kimberly adalah perempuan yang licik, tapi mengapa kau tidak bisa melihat kelicikannya itu Dan memandang sedikit saja ketulusan yang diperlihatkan Berlian padamu?" Gerutu Mesila yang cukup kesal dengan kelakuan suaminya yang telah bertahan selama bertahun-tahun lamanya.
"Kau tidak perlu menceramahiku, Jika ada yang ingin kau sampaikan, katakan saja itu! Tidak perlu membahas yang lainnya!" Tegas tuan besar Genandra dengan tangan sedikit gemetar memegang tongkatnya.
"Kau!" Mesila kesal, setiap kali mereka membahas Berlian, maka sang suami pasti akan selalu mengalihkan topik pembicaraan, tetapi karena dia datang untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting, maka Mesila menahan emosinya dan berkata, "surat saham yang kau pegang itu, saham yang diberikan pada Kimberly itu, berikan suratnya padaku! Biar aku yang menyelesaikan urusan saham tersebut, aku--"
"Apa hakmu untuk mengurusnya? Apakah Kau akan mengancam cucuku dengan sesuatu yang menjijikkan agar dia memindahkan kepemilikan saham tersebut padamu? Atau kau akan memberikannya pada cucu angkat itu?" Tuan Gerandra menyela ucapan istrinya membuat Mesila kesal.
"Kenapa kau selalu berkata seperti itu? Kau bisa melihat Siapa di antara cucu angkat dan cucu kandung yang lebih mempedulikan keluarga ini! Berlian berusaha dan bekerja begitu keras di perusahaan untuk membuat perusahaan keluarga kita mencapai kesuksesan dan menjadi pemimpin di antara agensi agensi lainnya! Tapi apa yang dilakukan oleh cucu kandung itu? Kau bisa lihat sendiri, dia menghalangi jalan sukses perusahaan keluarganya sendiri! Bahkan mengabaikan keluarganya selama 3 tahun terakhir ini, tidak pernah kembali dan tidak pernah memperdulikan siapapun lagi yang seharusnya dia perdulikan! Tidak Bisakah kau menyadari hal itu? Mungkin sebentar lagi dia akan berbalik menyerang kita semua, terutama jika kau memberikan kepemilikan saham itu padanya, maka dia mungkin akan menjualnya pada perusahaan saingan dan membuat kita dalam masalah besar! Awesome entertainment adalah kebanggaan keluarga kita, jika dia hancur, maka keluarga kita juga hancur! Tidak pernahkah kau memikirkan hal itu?!" Mesila berbicara dengan penuh emosi menatap suaminya, Tetapi dia semakin kesal ketika melihat sang suami malah dengan tenang mengulurkan tangannya yang gemetar mengambil gelas tehnya, menikmati tehnya seperti tidak mendengar ocehan dari sang istri.
Setelah meneguk tehnya beberapa kali, tuan besar Genandra kemudian berkata, "apapun yang kau katakan, aku tidak akan menyerahkan surat itu padamu! Berhentilah memintanya, karena sampai mati pun surat itu tidak akan pernah berada di tanganmu!"
"Kau!" Mesila kesal, dia tahu kalau dia akan semakin emosi jika terus berbicara dengan suaminya, jadi dia berdiri meninggalkan sang suami dengan penuh emosi.
Begitu Mesila keluar dari taman, Berlian yang dari tadi bersembunyi di salah satu pohon hias langsung menggertakan giginya, tangannya terkepal dengan kuat dan nafasnya terenga-renga setelah mendengar percakapan kakek dan neneknya.
'Hanya karena aku memiliki status anak angkat, aku tidak pernah diperdulikan oleh kakek! Padahal selama bertahun-tahun terakhir Aku melakukan segalanya Untuk menarik perhatiannya, tapi,,, Kenapa usahaku tidak pernah dihargai olehnya? Kenapa dia hanya melihat cucu kandung yang tidak pernah menganggapnya itu? Aku tidak bisa membiarkan ini, aku juga cucu keluarga ini, aku juga berhak atas segala sesuatu yang ada di keluarga ini!' geram Berlian sambil menggertakkan giginya.
Dia berusaha menenangkan emosinya sebelum melangkah dengan raut wajah sendu meninggalkan taman, namun ketika dia tiba di samping rumah, dia mendengar neneknya sedang berbicara dengan asisten kakeknya.
"Aku sudah berkali-kali mengatakan padamu untuk mengambil surat itu bagaimanapun caranya! Hanya kau yang dipercaya oleh pria itu untuk menyentuh barang-barang berharga miliknya, tidak Bisakah kau melakukannya?!" Gerutu Mesila menatap pria di hadapannya yang tampak tertunduk dimarahi.
"Saya minta maaf nyonya besar, tapi surat itu sudah tidak ada lagi di tangan Tuan besar," ucap sang asisten membuat Mesila sangat terkejut.
"Tidak ada lagi? Apa maksudmu?" Tanya Mesila syok.
Jangan-jangan surat itu sudah diberikan pada Kimberly?
Saham sebanyak 15% itu,,,, terlalu berharga untuk diberikan pada orang yang salah!
"Tuhan besar telah menyerahkan surat itu pada orang lain," ucap Sang asisten.
"Apa?! Pada siapa?" Darah tinggi Mesila terasa naik secara tiba-tiba setelah mendengarkan ucapan asisten suaminya.
Tetapi sang asisten tidak menjawab, Dia hanya membungkuk sedikit sebelum meninggalkan Mesila membuat Mesila menggertakkan giginya memandangi kepergian asisten itu.
"Sial!" Mesila langsung memegangi kepalanya dan berjalan memasuki rumah dengan tangan berpegangan pada dinding.
Berlian yang melihat itu menggigit Bibir bawahnya, dia tahu kalau surat itu pasti telah diberikan pada Kimberly.
Hanya masalah waktu saja sampai Kimberly menggunakannya untuk melawan mereka semua.
Padahal jika saham 15% itu menjadi miliknya, maka posisinya di perusahaan tidak akan pernah digulingkan oleh siapapun lagi!
Tapi apa ini?
Pria tua itu....!
tidak tegaan tapi ngrebut calon suami kakak nya
pemikiran yang aneh
sampai anak kandung pun ga ada arti nya sama sekali....
kalahkan rasa trauma itu...
kamu harus bahagia..