Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.
Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil
Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.
Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Inseminasi
Pagi hari mereka sarapan bersama di meja makan. Disana ada lelaki remaja dengan memakai seragam sekolahnya.
"Pagi" ucapnya menyapa
"Pagi sayang, yu sarapan dulu" ajak mama lisa
"Kak zea kapan pulang?" tanya alvin adik laki-laki zea satu-satunya
"Darimana aja kamu? kakaknya pulang aja gak tau" ketus zea, tak urung tetap duduk di samping adiknya
"ya ampun gak berubah galaknya masih sama ternyata" Goda alvin
"Apa si" ketusnya sambil mencubit pinggang adiknya
"Aaarghh gilaa sakit" teriaknya, tangannya mengusap pinggang yang baru saja mendapatkan cubitan maut zea
"AL mulutnya" Ucap mama lisa menatap alvin
"Khilaf ma" ucapnya lirih
shanum hanya terkekeh melihat tingkah kedua kakak beradik ini.
Papa tama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya, dari dulu sudah biasa seperti itu sudah tidak aneh lagi.
"Hari ini kamu mau kemana udah rapi gitu?" tanya papa pada zea penasaran
"Mau jalan-jalan aja pa" jawabnya singkat
Selesai sarapan mereka langsung pamit pergi. Zea mengemudikan mobilnya sendiri bersama shanum di sampingnya.
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan dokter obgyn setelah sebelumnya membuat janji jadi tidak perlu mendaftar dan antri.
toktoktok
zea mengetuk pintu yang terbuka setengah itu
"Pagi dok" sapa nya
"Pagi, silahkan masuk"
"Saya zea dok, sebelumnya sudah membuat janji untuk melakukan inseminasi"
"Oh iya nona zea silahkan duduk dulu" sahutnya mempersilahkan
"Apa yang saya sarankan sudah di lakukan?" tanya dokter pada zea
"Sudah dok, sejauh ini saya selalu menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan sehat" sahutnya
"Apa... benihnya sudah ada?" tanya zea ragu
"Sudah. Bagaimana mau dilakukan sekarang?"
"Iya dok" jawab zea yakin
"Dokter syerlin nya? zea bertanya. Dia berani melakukan tindakan ini tapi dia tidak mau yang melakukannya laki-laki, jadi dia meminta dokter obgyn perempuan.
toktok
Baru dipertanyakan dokter syerlin sudah masuk
"Sudah siap?" tanya dokter syerlin dengan senyum ramahnya dijawab anggukan kepala zea.
"Baiklah, silahkan berbaring disana" ucapnya mengarahkan untuk berbaring di meja ginekologi. Tirai di tutup supaya lebih privasi
Prosesnya sangat cepat, zea tidak mengira akan secepat ini dan juga minim rasa sakit. Kemudian zea diminta tetap berbaring selama 30 menit
Setelah selesai zea menghampiri shanum di meja kerja dokter danu.
"Setelah ini tetap jaga kesehatan ya, boleh melakukan kegiatan seperti biasa namun tidak boleh terlalu lelah dan juga hindari stres. Nanti 2 minggu kemudian nona bisa datang kembali untuk mengecek hasilnya apakah berhasil atau tidak." dokter memberitahu
"Baik dok, terima kasih"
"Sama-sama nona"
"Kami permisi"
"Silahkan"
Setelah keluar dari ruang obgyn mereka berjalan menuju mobilnya diparkiran
"Setelah ini mau kemana?" tanya shanum
"Ke cafe dulu ya" shanum hanya menganggukan kepalanya tanda setuju
"sini giliran aku yang nyetir" pintanya pada zea
Sesampainya di tujuan, shanum menatap kagum cafe di depannya "Wow keren banget cafe nya, tongkrongan anak muda ini"
Zea terkekeh melihat tatapan berbinar kekaguman shanum.
Mereka masuk, zea menatap mencari meja kosong. Tatapannya tertuju pada meja dipojok dekat jendela kaca. Ya dia menuju tempat favorit nya dulu bersama kekasihnya, lebih tepatnya mantan kekasih. Sudut bibir zea tertarik sedikit tersenyum simpul tidak menyangka setelah sekian lama tata letak nya masih sama, hanya ada perubahan nama cafe saja. Kalo zea tidak salah ingat dulu namanya star caffe dan sekarang berganti jadi queen caffe.
"Betah sih mau berapa lama juga diem disini" Ucap shanum
"Mau pesan apa?" tanya zea lalu memanggil waitress
"Yang paling best seller disini aja mbak" pinta nya
"Aku red velvet cake sama caramel macchiato"
"Baik. Silahkan ditunggu" ucapnya seraya tersenyum ramah
"Ze itu kopi, emang gapapa?" shanum heran dengan sahabatnya ini bukannya harus jaga semua yang dia konsumsi dan sekarang lihatlah
"Ya tuhan anak ini" gerutu shanum
"Dikit" cicitnya menunjukan ibu jari dan telunjuknya.
shanum hanya memutar bola matanya malas.
"Permisi, silahkan" Zea dan shanum mengalihkan pandangan mereka pada pesanan yang diletakan waitres di meja mereka
"Makasi mbak"
"Sama sama, selamat menikmati" ucapnya kemudian undur diri meninggalkan mereka
Lama mereka disana. Lihatlah dari jam 10 dan sekarang sudah mau jam makan siang. Ya karena shanum yang masih betah disana. Sebenarnya zea sudah cukup datang sebentar kesana.
"Pulang yu" Ajak zea ditanggapi anggukan dari shanum
Diluar, bersamaan dengan mobil zea keluar dari parkiran cafe bertepatan sebuah mobil yang masuk berhenti diparkiran. Seorang pria keluar kemudian memasuki cafe tersebut.
"Selamat siang tuan kenzo" sapa karyawan disana
"siang" dijawab singkat.
Dia memasuki ruang kerjanya. Dia kenzo alvaro. Sebelumnya dia hanya pelanggan disana, namun tahun lalu dia membeli cafe ini pada pemilik sebelumnya. Dia ingin memiliki dan menyimpan semua kenangan bersama kekasihnya dulu.
Setiap jam makan siang dia pasti mendatangi cafe nya ini untuk memeriksa keadaan. Sebenarnya disini sudah ada manager nya, namun entah mengapa dia selalu datang setiap hari walaupun sebentar.
Dia membuka komputer di meja kerjanya, membuka mengecek cctv. Tatapannya terpaku pada satu meja disana, apa dia salah lihat atau hanya halusinasinya saja. dia zoom dia perhatikan dan tidak salah lagi disana ada zea nya. Dilihat waktu kapan dia datang, ternyata sudah lama zea disana sebelum dia datang bahkan bertepatan dia datang zea nya pergi.
"Zea" lirihnya memanggil.
Entah perasaan apa yang dia rasakan bahagia, rindu juga sakit bercampur jadi satu, tidak dia pungkiri kalau dia sangat bahagia melihat zea kembali. Lihatlah zea nya semakin cantik. Dia memegang dadanya yang berdebar kencang sambil tersenyum bahagia.
Varo menelpon jimmy
"Jim, zea ku sudah kembali" ucapnya senang
Kemudian dia beranjak dari sana keluar masuk ke mobilnya dan berlalu pergi
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...