Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.
Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7.
Tengah malam Laila terbangun karna tenggorokan nya terasa kering, lalu melihat gelas yang ada di samping tempat tidur nya ternyata kosong, jadi mau tak mau ia harus keluar buat mengambil air di dapur.
Tidak mungkin ia menunggu sampai pagi nanti,keburu dehidrasi dirinya. lalu mau tak mau Laila keluar menuju dapur, dia berpikir tengah malam tidak mungkin ada dewa di luar Laila memutuskan tidak mengenakan jilbab ketika mengambil air, dan sampailah laila di dapur dengan kaadaan lampu yang sudah terlihat padam. setelah itu Laila pun pun menghidupkan saklar lampu dan mengambil gelas dan mengambil air di dispenser. dan setelah selesai Laila pun hendak balik ke kamar, namun saat akan masuk kedalam kamar Laila terkejut melihat dewa yang tertidur di ruangan tamu dengan laptop yang masih menyala.
Dengan berani Laila mematikan laptop tersebut lalu merapikan berkas berkas yang berserakan di atas meja meletakkan di di bawah meja. setelah selesai Laila pun masuk kedalam , dantak lama kemudian keluar lagi dengan membawa selimut lalu dengan pelan pelan Laila memasang kan selimut tersebut di tubuh dewa dengan hati-hati, supaya sang empuh tidak terbangun.
Walau dengan jantung yang berdetak kencang laila tetap memasang kan selimut itu sambil menatap wajah rupawan sang suami yang masih belum menganggap dirinya sebagai istrinya. sungguh ketika dia tidur tidak ada wajah dingin atau pun wajah tanpa ekspresi karena ketika tidak tidur hanya memperlihatkan wajah polosnya.
Lalu dengan cepat-cepat meninggalkan ruang tamu dan masuk kedalam kamar ,lalu menutup pintu kembali dengan rapat.
" Ya Allah bantu hamba buat meluluhkan hati suami hamba,agar dapat menerima diriku."ucap Laila dengan memegang dada yang berdetak kencang saat tadi menatap wajah sang suami.
Setelah itu Laila tidak langsung tidur, ia memilih melakukan solat tahajud terlebih dahulu,karna waktu sudah menunjukan pukul 02.10 pagi setelah Mengambil air wudhu, lalu membentangkan sajadah, dan mengerjakan shalat tahajud. tak lama kemudian Laila telah menyelesaikan sholat nya tersebutdari sini Itu tengah berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
" Ya Allah, ampunilah segala dosa dosa hamba mu ini,mungkin dengan hamba selalu meminta kepada mu tidak akan cukup tanpa pembuktian, namun hamba hanya manusia niasa yang lalai akan kesalahan di dunia ini. ya Allah Mbak juga mohon lancarkanlah rezeki kedua orang tua hamba panjangkanlah umurnya, sampai bisa melihat hamba bahagia. dan juga hamba memohon ya Allah tolong luluhkan lah hati suami hamba ,hamba tahu sekeras-kerasnya batu akan rapuh juga apabila diberikan tetesan air ,engkau maha membolak-balikkan hati manusia begitupun dengan suamimu hamba ya Allah. Agar dapat menerima hamba seutuhnya, kuatkan juga pundaknya agar ia bisa mencari rezeki yang halal buat keluarga hamba, walaupun saat ini beliau belum mencintai diriku. dan jangan engkau berikan cobaan di luar batas kemampuan hamba ya Allah, hamba hanya makhluk ciptaanmu yang lelah dan lemah pada saatnya." ucap laila dengan berlinang air mata, dia berdoa semoga rumah tangganya bisa berlanjut sampai ia tua kelak, walaupun ini hasil dari perjodohan antar keluarga namun laila dan sang suami sudah ditakdirkan bersama walau dengan jalannya tidak terduga duga.
"Ya ampun masih jam 03.00, masih mengantuk banget aku mendingan tidur dulu nanti azan subuh baru bangun lagi ,lumayan masih ada satu jam lagi buat istirahat kan badan." Ujar laila, sambil merebahkan tubuhnya di atas sajadah dan tak lama kemudian ia pun hanyut dalam mimpi inda
Cahaya lampu yang terang yang menusuk Indra penglihatannya,b membuat dewa menjadi terusik dan terbangun, dan lebih kaget lagi saat bangun tidur berada di ruang tamu dan lebih kagetnya lagi ia melihat selimut yang membungkus tubuhnya. seingatnya setelah ia mengerjakan tugas kantor ia menjadi ngantuk berat hingg ketiduran di ruang tamu.
"Siapa yang yang menyelimuti aku ya, kan di apartemen ini cuma ada aku sama dia ,apa dia yang menyelimuti aku ya ,tapi nggak mungkin lah apa berani dia melakukan ini kepadaku." lirih dewa dalam hati,saat mencari jawaban atas kebingungan nya tersebut,namun karena males mikir dewa pun melupakan hal tersebut. namun saat ia akan merapikan pernah berkas yang berserakan di lantai dan di meja dewa juga terkejut untuk kedua kalinya seingatnya berakas-berkas tersebut yang ia kerjakan semalam masih berserakan namun kini tersusun dengan rapi di atas meja beserta dengan laptopnya yang sudah mati layarnya.
"Ya sudahlah biarkan saja kalau memang dia yang merapikan nah itu kan juga salah satu tugasnya." ujar dewa lalu masuk ke dalam kamar untuk melanjutkan tidurnya karena waktu masih menunjukkan pukul 3 dini hari Sambil membawa berkas dan laptopnya tersebut.
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Suara azan subuh berkumandang membangunkan Laila yang ketiduran di atas sajadah, sehabis salat tahajud malam. dengan perlahan-lahan laila membuka matanya walaupun masih sedikit ngantuk namun ia paksakan, dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mensucikan diri sekaligus mengambil wudhu lagi karena dia tadi ketiduran jadi sudah batal.
Setelah selesai baru wudhu telah melanjutkan dengan salat subuh dengan seorang diri, walaupun ia berkenan untuk di sholat oleh makmum, namun masih belum terwujudnya karena sang suami masih jauh dari Allah. Maka dari itu, itu salah satu tugas Laila untuk mendekatkan sang suami kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Alhamdulilla hirobbilalamin ,setelah selesai salat Laila pun keluar menuju dapur untuk memasak buat bekal di sekolah, dari pada membeli kan lebih boros lagi.
Sampai di dapur Laila langsung membuka kulkas dan mengambil sayuran dan ikan yang bakal dia buat lauk hari ini. namun sebelum itu Laila melihat makanan yang semalam masih tersisa di dalam sangi makanan.
Namun saat Laila membuka tudung saji itu ia terkejut saat tidak menemukan makana itu,hanya ada piring yang kosong tanpa makanan, karna seingat nya Laila masih menyisakan lumayan banyak di dalam tudung saji tersebat, namun kok sekarang tidak ada. masa sih ada tikus,vapa lagi kucing di Apartemen mewah begini. di kepala Laila malah terlintas nama dewa,ntah kenapa feeling Laila mengatakan kalo yang makan masakan nya adalah dewa sendiri kalo benar itu berarti selangkah demi langaka ia sudah berhasil menarik perhatian sang suami yang dingin itu. Dengan senyum-senyum Laila membayangkan hal tersebut, semoga aja yang ada dipikirkan di pikirannya tersebut memang benar tidak meleset sama sekali.
Dengan semangat Laila memasak dan mengolah bahan masakan tersebut, apalagi akan ia lebihkan masakan tersebut dan akan ia tinggalkan lagi seperti sebelumnya, dan akan ia buktikan untuk kedua kalinya apakah kebenaran, sang suami yang memakan masakan yang tersebut,atau bukan.
Tak sampai satu jam Laila sudah menyelesaikan hasil masakannya dan ia hidang kan di meja pantri tersebut, lalu Laila membereskan peralatan yang ia gunakan dan meletakkannya di tempat yang masing-masing.
"Alhamdulillah akhirnya siap juga,sudah jam setengah enam pagi, lebih baik aku mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah." ucap Laila setelah itu ia pun masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.