Masa lalu Arneta yang begitu kelam, karena diceraikan dalam keadaan hamil anak dari pria lain. Membuat wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dan membesarkan anaknya seorang diri.
Wanita itu ingin mengubah masa lalunya yang penuh dengan dosa, dengan menjadi seorang Ibu yang baik bagi putri kecilnya. Tapi apa jadinya jika mantan pria yang membuatnya hamil itu justru menjadi atasannya di tempat Arneta bekerja?
Akankah pria itu mengetahui jika perbuatan semalam mereka telah membuat hadirnya seorang putri kecil yang begitu cantik? Dan akankah Arneta memberitahu kebenaran tersebut, di saat sang pria telah memiliki seorang istri.
Ini kisah Arneta, lanjutan dari You're Mine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Lio menatap gadis kecil tersebut dengan menajamkan penglihatannya, karena pandangan kedua matanya terhalang oleh kaca mobil dan jarak.
"Anak kecil itu sepertinya putri Nona Arneta," sahut Yogi menjawab pertanyaan tuannya.
"Putri Arneta...?" Lio terus menatap pada gadis kecil itu yang kini tengah tertawa. "Cantik," pujinya tanpa sadar dengan tersenyum.
Melihat tuannya tersenyum, Yogi pun mengerutkan keningnya dengan bingung, apalagi saat mendengar pria itu memuji seorang anak kecil. Sesuatu yang sangat langka yang tidak pernah dilakukan pria itu, mengingat tuan Lio tidak begitu suka anak-anak. Bahkan karena rasa tidak sukanya terhadap anak kecil, sampai dengan saat ini pria itu tidak juga memiliki anak dengan istrinya yang bernama Anna.
"Tuan mau kemana?" tanyanya saat melihat tuan Lio membuka pintu mobil.
Lio tidak mempedulikan pertanyaan assisten pribadinya tersebut. Ia terus berjalan menghampiri rumah Arneta tanpa sadar hanya untuk melihat lebih jelas wajah gadis kecil itu. Ya, entah mengapa dirinya melakukan hal tersebut hanya demi seorang gadis kecil. Padahal tadi ia hendak pergi untuk menuruti egonya yang tidak ingin meminta maaf pada Arneta. Namun satu yang pasti, hatinya yang menggerakkan langkah kakinya yang kini berhenti di depan pintu gerbang rumah bergaya minimalis modern tersebut.
Sasha yang menyadari keberadaan sosok asing yang berdiri di depan gerbang, menatap dengan tatapan menyelidik sembari berjalan menghampiri sosok tersebut.
"Maaf Tuan, Anda mencari siapa?" tanyanya dengan sopan sambil mengingat-ingat apakah ia mengenal sosok pria tersebut. Karena Sasha merasa pernah melihat sosok pria yang terlihat tampan itu tapi lupa di mana.
"Apa dia putri Arneta?" tanya Lio tanpa mengalihkan tatapannya pada gadis kecil tersebut.
Kini ia bisa melihat dengan jelas wajah gadis kecil itu. Gadis kecil yang sangat cantik dengan kedua matanya yang bulat, bulu mata yang panjang, dan bibir yang mungil terlihat sempurna untuk anak yang ia perkirakan berusia tiga atau mungkin empat tahun. Lio tidak terkejut melihat kecantikan pada gadis kecil itu, mengingat Arneta seorang model terkenal dengan kecantikan yang diakui banyak para pria.
Namun bukan kecantikan anak kecil itu yang membuatnya terpikat hingga dirinya mendekat, tapi senyum gadis kecil tersebut. Terlebih saat melihat kedua lesung pipi yang tampak menonjol menggemaskan. Lesung pipi yang juga dimiliki olehnya.
"Anda belum menjawab pertanyaan aku, Tuan," tegas Sasha dengan tatapan curiga, karena sejak tadi pria tampan tersebut tak mengalihkan tatapan matanya pada Ivy.
Meskipun jarak mereka terhalang oleh pintu gerbang yang tertutup rapat, tapi tetap saja Sasha harus bersikap waspada. Terlebih tidak ada penjaga keamanan di rumah mereka.
"Kami ingin bertemu dengan Nona Arneta." Yogi yang menjawab pertanyaan tersebut, setelah ia berada tepat di samping tuan Lio. "Apa dia ada di rumah?"
"Kalian siapa? Ada keperluan apa ingin bertemu Kak Arneta?" tanya Sasha masih dengan menyelidik.
"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Yogi dan ini —"
"Kami teman satu kantor Arneta," potong Lio.
Sasha yang sejak awal bersikap waspada langung tersenyum dengan bibir membentuk huruf O, saat mengingat kedua sosok pria di hadapannya itu adalah dua pria yang pernah ia lihat di tempat kerja Arneta.
"Maaf aku tidak tahu jika kalian berdua teman kerja Kak Arneta. Oh ya, silahkan masuk!" Sasha membuka pintu gerbang bersamaan dengan Ivy yang mendekat dan berdiri di sampingnya.
"Aunty mereka siapa?" tanya Ivy dengan bingung saat melihat keberadaan dua orang pria dewasa seusia Ayah Candra.
"Mereka—" Sasha terdiam dengan terkejut saat melihat salah satu teman kerja kak Arneta tiba-tiba saja berjongkok di hadapan Ivy.
Tidak hanya Sasha saja yang terkejut, tapi juga Yogi yang ikut terkejut melihat tuan Lio mau berjongkok di hadapan seorang anak kecil.
"Kami teman baik Mommy mu, apa Mom Arneta ada?" tanya Lio dengan tersenyum meskipun tampak kaku.
Namun senyum kaku itu berganti dengan senyuman lebar saat menatap dari dekat wajah mungil cantik dan menggemaskan itu. Bahkan kini dadanya merasakan desiran aneh, saat sesuatu yang hangat mulai masuk ke relung hatinya hanya karena menatap wajah putri Arneta.