NovelToon NovelToon
Mencari Kasih Sayang

Mencari Kasih Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:643
Nilai: 5
Nama Author: Rosi Yuningsih

Gadis muda, bernama[resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [hari ramadhan],berusia 35 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan prontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

babb 22

Resa masih berdiri di pinggir jalan menunggu angkot yang lewat,tatapannya sendu setelah melihat kebersamaan seorang ayah yang begitu dekat dengan putrinya,dia jadi teringat dengan masa masa sulit yang telah ia lewati,dirinya tak sedekat itu dengan bapaknya,sosok ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya,istilah ini memang kerap kali di rasakan hampir dari seluruh anak perempuan di dunia.namun resa tak mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup dari bapaknya,disaat situasi seperti itu ia malah rindu akan sosok ibunya yang telah lama meninggal,bukanya tak bersyukur. Tapi gadis cantik berwajah teduh itu butuh bahu untuk bersandar, kala dirinya sedang merasa sedih dan terluka.namun itu hanya angan angannya saja,karena bapaknya selalu sibuk bekerja, jarang berada di rumah.resa menatap lekat poto ibunya yang ia jadikan Wallpaper di layar ponselnya sambil meneteskan air mata.Lain hal dengan seseorang yang dari tadi memperhatikan resa dari bengkel tempat bekerja pemuda dengan postur tubuh tegap berwibawa itu pun mendekatinya.

"Terkadang takdir Alloh itu susah di tebak.menangislah, tapi berjanji setelah itu kamu harus tersenyum." Kata motivasi dari pemuda yang sukses membuat hati seorang resa dag dig dug juga kaget akan kehadiran pemuda yang mengenakan pakaian seorang montir sudah berdiri di samping gadis remaja dengan penampilan cute yang mampu menarik perhatiannya.

 " Kang, ngapain di sini?

Pergi..! " Pinta resa berpaling mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

"Kamu butuh teman kan? akang akan jadi teman kamu kali ini"

"Akang gak akan ngerti, karena akang belum pernah mengalami apa yang saya rasain"

"Kamu salah,akang diam bukan berarti tak pernah kehilangan,akang terlihat baik baik saja bukan berarti tak sakit hati, akang juga sedang berusaha melangitkan nama seseorang yang sering akang sebut di sepertiga malam akang" Tegas hasan sedikit menyinggung perasaan gadis yang masih menghindari tatapan pemuda di samping nya.gadis cantik itu tak bisa berkata kata,dirinya ingin segera menghindar dari pemuda di sampingnya,dan kebetulan saat itu dia melihat angkot yang berjalan mendekat.

"Maaf kang resa pamit dulu, itu angkotnya sudah ada, assalamualaikum" Sela resa setelah melihat angkot dan menghentikannya

Hasan menatap angkot yang telah membawa resa sambil menjawab " Wa'alaikumusalam"

Guratan kesedihan masih terlukis di wajah gadis cantik dengan alis tebal dan mata bulat yang turun dari angkot dan berjalan gontay menuju tempatnya bekerja.meskipun berusaha untuk menutupinya dengan senyuman tapi pikiran dan hatinya masih berperang,apa lagi perkataan pemuda yang sempat menarik ulur perasaannya barusan masih terngiang-ngiang jelas di telinganya.

Lain cerita dengan karyawan lain yang biasa menginap di sana,mereka sedang berjemur di balkon sambil menunggu waktu bekerja tiba. sambil berbincang satu sama lain tak terkecuali kehadiran gadis kecil,anak dari majikan yang sudah sangat dekat dengan semua karyawan di sana.seperti saat ini, ica sedang duduk di bangku sambil mengetuk ngetukkan pensil pada jidatnya.

"Lagi nulis apa ca,kaya bingung gitu? " Tanya andi yang melihat anak majikannya sedang berpikir keras

"Ini om aku sedang miki! ,kenapa sih kura kura jalannya lambat,om tau gak??"

"Lagi males kali"

"Ih om ica serius, lagi bikin literasi karya tulis ilmiah nih"

"Buset, bahasamu ca! intelektuil" Kekeh fahru yang menyimak interaksi keduanya.

"Intelektual kali om bukan intelektuil" Ucap ica membenarkan ucapan dari pria berwajah tegas yang masih terkekeh usil.

"Ih om,cepetan.ica di kejar deadline " Pinta ica saat melihat mereka malah menertawakannya

"Busett, kejar tayang kali"

"Mmmm, diakan bawa rumahnya tuh di atas punggung. jadi kalau jalan cepat cepat bisa berantakan tuh,piring  gelas pecah,isi lemari berantakan pada tumpah, makanya dia harus hati-hati,jalan pelan pelan" jelas fahru bermonolog, sesekali tangannya mengulur dan mendekat ke bibir, menyesap sebatang roko yang terselip di antara dua jarinya.

"Oh, gitu yah" Jawab ica mengangguk nganggu kan Kepala mengerti.

"Hahahaha si om bisa ae, dikira isi rumahnya dia kali, pake semua perabotan di sebutin" Ledek andi saat mendengar penjelasan temannya. tapi bisa di bilang masuk akal sih.

pria berjenggot itu ikut terkekeh dan berkata "kaya yang gak tau aja lo! si ica mana bisa diam kalau  pertanyaannya gak di jawab" Sarkas fahru yang di acungi jempol para temannya

"Aha,udah nih,akhirnya beres juga " Sorak ica sambil membereskan  alat tulis, lalu beranjak dari tempat duduk nya sembari menyambar tas yang berada di letakan di atas meja yang berada di sudut balkon tempat mereka berkumpul.

"makasih om, ica berangkat sekolah dulu, bay" Pamit gadis kecil yang terlihat imut dengan rambut yang di kepang dua itu melambaikan tangan sambil berlari kecil menuruni anak tangga.

"Hai teh resa, selamat pagi" Sapa ica dengan senyum riangnya saat berpaspasan dengan resa di halaman rumahnya.

"

"Eh ica,selamat pagi juga,baru mau berangkat ya? " Tanya resa tersenyum ramah.

"Iya teh,sampai ketemu nanti siang" Teriak ica di atas motor yang melaju mengantarkan ke tempat sekolahnya

Tidid... Bunyi klakson mengagetkan lagi saat ingin melangkahkan kakinya yang sempat terhenti dengan sapaan ica dan sekarang terhenti lagi dengan klakson seseorang yang berada di atas motor sambil menaikan kaca helm. pandangannya tertuju pada gadis yang terseyum kecil dan berlalu masuk kedalam ruangan tempatnya bekerja, setelah itu hari mengambil hp dalam saku jaketnya dan menyapa seseorang lewat pesan.

( hy, selamat pagi)

gadis cantik yang berpenampilan anggun itu mendongak pada pria yang kebetulan sedang duduk di depan meja mesin yang berhadapan dengan tempat dia saat ini,pria itu tersenyum saat tatapan matanya beradu pandang,resa menundukan kepalanya malu sambil mengulum senyum,pipinya terasa panas bersemu merah merona.

"Waktu pertama kali melihatmu aku biasa saja.namun kamu mulai menebarkan pesonamu,memberi rasa nyaman yang tidak pernah aku dapatkan selain dari Kamu.kamu hadir dalam hidupku dan mampu menggeser nama yang pernah singgah di hati,dengan sifatmu yang belum pernah aku temui pada orang lain.lalu timbullah rasa ingin bersama dengan seorang yang kriterianya hampir mirip dengan bapakku cuek,acuh namun banyak bertindak. entahlah aku tak mengerti,perasaan apa yang sedang aku rasakan. dulu aku mengagumi sosok a rizki yang ramah dan membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama.orang yang petama kali menghadirkan rasa ketertarikan ku pada lawan jenis.dan aku pernah tertarik pada kang hasan,karena kasih sayangnya yang tulus dan kepribadiannya mencerminkan sosok imam idaman para kaum hawa.lalu saat ini,aku merasa nyaman dengan pria dingin yang ternyata selalu memberi perhatian dari hal terkecil apa pun,yang tak bisa aku dapatkan dari  sosok bapak yang jarang ada di saat aku butuh bahu untuk bersandar karena kesibukannya mencari nafkah untuk keluarga." Lamunan gadis remaja dengan pikiran yang berputar mengingat semua momen yang telah di lewatinya.sesaat setelah lamunan buyar dia menatap sosok pria yang ternyata baru dia ketahui kalau dia berstatus duda.namun karena sosok pria itu selalu mensugestikan dirinya dengan semua hal baik membuat gadis remaja itu menaruh harapan lebih untuk bisa memiliki kasih sayang dan perhatian penuh dari sosok pria yang masih mempertahankan dirinya dari jauh.

beberapa jam berlalu semua karyawan di sibukkan dengan pekerjaannya masing masing,namun teriakan orang-orang yang berada di luar mengundang rasa penasaran para karyawan konveksi untuk melihat keributan di luar sana

"Eh kecilin dulu tuh musik,kayanya rame bener di luar ada apa sih, orang orang pada teriak??" Tanya andi yang penasaran saat telinganya menangkap kegaduhan di luar.

"Paling juga ada yang tabrakan" Tebak bu kayla yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Eh ko, di dengar dengar makin kenceng aja tuh teriakannya" Ujar Fahru yang ikut penasaran lalu berdiri dari tempat duduk nya dan mengintip dari jendela untuk memastikan keriuhan di luar.

"Loh loh ko pada liatin ke bangunan rumah ini si" Ujar fahru sambil melangkahkan kakinya tegesa keluar rumah untuk memastikan rasa penasarannya.

Tolong,tolong ini ada yang kesetrum listrik" Teriak sala satu pegawai bangunan dari atas gedung,sedangkan orang yang berlalu lalang di pinggir jalan histeris sambil  menunjuk ke atas bangunan rumah bu Amelia.

Semua yang berada di dalam pun berhamburan untuk melihatnya ada yang berlari keluar dan sebagian lagi berlari ke lantai 3 tempat para pekerja bangunan berada,para pekerja sedang berusaha menyelamatkan temannya yang tersetrum kabel di dekat bangunan tersebut, meraka kesulitan untuk mengevakuasi korban karena tegangan listrik yang tinggi dari kabel besar yang terbentang melintang di atas bahu jalan.

"Don,cepat telpon pak sopian,beri tahu ada pegawai bangunan yang tersetrum listrik" Perintah farhu pada doni yang sama sama panik melihat kondisi  yang sangat genting.

setelah beberapa menit berlalu akhirnya badan korban bisa terlepas dari kabel listrik tersebut dan segera di larikan ke rumah sakit terdekat.

"Inalilahi,semoga di beri keselamatan padanya ya allah" Doa bu kayla saat melihat korban di gotong dengan brangkar ambulans.

Situasi di rumah itu sangat kacau, apa lagi  sang pemilik rumah sedang berada di luar kota,akhirnya para karyawan tetap yang harus menghandle kericuhan di tempat itu dan sebagian lagi di utus untuk menyusul ke rumah sakit untuk mengurus  administrasi dan semua keperluan yang lainnya,fahru dan andi sudah lebih dulu ikut ke dalam ambulans karena kebetulan korban masih kerabatnya

"Mbak anti sama doni tolong handel di rumah yah,kalau ada apa-apa telpon aja teh amel sama a pian mereka menuju jalan pulang ko dan tolong jaga anak anak.sebentar lagi ica dan kakaknya pulang sekolah jangan sampai naik ke lantai tiga" Jelas hari sebelum dirinya ikut menyusul korban ke rumah sakit.

"Dan ibu kayla, bi ika sama aini ikut saya kerumah sakit"

Kaila dan ika saling lirik saat hari menyebutkan nama aini, karena yang mereka tahu tidak ada pekerja yang bernama aini " Aini siapa har, saudaranya korban ya? "

"Mmm.i_itu yang ada di samping ibu" Hari gelagapan saat tak sengaja memangil resa dengan sebutan lain sambil melirik orangnya canggung.

"Lah, maksudmu resa "

"Hah" Bengong hari yang tak fokus karena kegugupannya saat berada dekat dengan gadis yang ia sukai itu "ah iyah bu, maksudnya resa"

"Oh, ya sudah kamu kan bawa motor,duluan aja biar kami menyusul naik angkot saja"

"Hemmm" Gumamnya lalu berjalan menuju tempat parkiran,sebelum melajukan motor dirinya mengirim pesan singkat terlebih dulu pada resa setelah itu baru menghidupkan motornya dan pergi menuju rumah sakit.

1
Lan Yumi
Dialognya keren abis. 💬
Yuningsih: terimakasihh masukannya.selamat membaca kk
total 1 replies
tasha angin
Jleb banget!
Yuningsih: Minta suport nya ka. supaya aku semangat up tiap hari
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!