Benih Curian

Benih Curian

Ingatan masa lalu

Seorang gadis berlari kecil menghampiri kekasihnya yang sudah menunggu di parkiran kampus.

"Kak varo udah lama nunggunya?"

"Belum"

Varo memakaikan helm untuk kekasihnya. "Ayo buruan naik biar gak kemaleman nanti pulangnya."

"Pegangan zea"

"Iyaaa" jawabnya dengan melingkarkan tangan diperut kekasihnya

Varo melajukan motornya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan kota sore hari, menikmati waktu bersama kekasihnya.

"Kamu kenapa? ada masalah ?"

"Nggak, kenapa memangnya?"

"Ya tumben aja sih diem gitu"

"Aku gapapa, jangan cemberut gitu dong mukanya" goda varo mengelus tangan zea yang ada diperutnya.

"Apa sih" ketus zea sambil mencubit perut kekasihnya.

"Aawwww sakit sayang udah udah lepasin" pekik varo melepaskan cubitan maut zea, membawa tangannya untuk dia genggam.

"Hahaha sukurin" zea terkikik puas dengan kesakitan varo.

"Galak banget si sama pacar sendiri"

Sampai ditempat tujuan varo memarkirkan motornya di parkiran cafe pavorit mereka. Masuk menuju meja di pojok dekat jendela kaca, memandangi lalu lalang kendaraan diluar sana.

Hening, tidak ada yang memulai obrolan.

"Ze" panggil varo sambil memandangi kekasihnya sangat dalam.

"Hmm?" zea mengalihkan pandangannya ke arah varo "Kenapa si? gitu banget natapnya, serem tau" canda zea tertawa

Varo membawa tangan zea untuk dia genggam "kamu sayang kan sama aku?"

"Kenapa nanya gitu?" tanya zea memandang heran

Varo memandang lekat kekasihnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Kamu bisa nunggu aku beberapa tahun kedepan?"

"Maksud kamu gimana aku gak ngerti" makin bingung dengan pertanyaan kekasihnya itu

Berat varo mengungkapkannya, banyak pertimbangan yang sudak dia pikirkan "Kita break dulu,"

"Maksud kak varo apa?" potong zea menarik tangannya dari genggaman varo, menatap kekasihnya dengan mata berkaca kaca. Terkejut? tentu saja, mereka masih baik-baik saja tidak ada masalah apapun tiba-tiba dengan gampangnya varo bilang putus.

"maaf ze" sakit dia mengucapkannya

"kenapa?" tanya zea menatap nanar "Aku ada salah sama kakak?"

"Gaada, aku yang salah" Sahutnya menatap lekat mata zea

"Ada yang aku nggak tau? apa?" lirih zea

"Maaf, aku gak bisa cerita sekarang" sesal varo menundukan kepalanya

"Jahat kamu" zea berdiri hendak melangkahkan kakinya pergi

"ze .." cegah varo memegang tangan zea

"lepas kak" zea menghempaskan tangan varo lalu berlari keluar dari cafe langsung menyetop taksi yang lewat.

"zea" teriak varo mengejar zea

"Arrgghhh" teriak sesal varo mengepalkan tangannya meninju udara.

"Zea" panggil shanum menyadarkan zea dari lamunannya

"Mikirin apa si daritadi bengong?" tanya shanum yang hanya dijawab gelengan kepala dari zea

"Udah nyampe daritadi, ayo turun" ajaknya

Keluar dari pesawat menghirup kembali udara di negara yang lama dia tinggalkan. Berjalan menarik koper masing - masing keluar dari bandara menuju mobil jemputan mereka.

"Non zea apa kabar?" tanya pak asep sopir keluarganya menghampiri lalu mengambil alih koper untuk dimasukan ke bagasi mobil.

"Baik pak" jawabnya tersenyum tipis

"Langsung ke rumah non?"

"iya"

"Mari non" membukakan pintu penumpang belakang

"Makasih pak" ucap shanum

...****************...

Di lain tempat, disebuah rumah sakit di pusat kota sepasang suami istri berjalan beriringan melewati koridor menuju ruangan obgyn setelah membuat janji temu hari ini.

"Selamat siang dok" ucap wanita

"Siang. Silahkan duduk" mempersilahkan mereka duduk di kursi depan meja kerjanya.

"Bisa dilakukan sekarang kan dok?" tanya wanita itu. Pria disampingnya hanya diam mendengarkan.

"Iya, silahkan bisa diambil dulu spe*rma tuan varo langsung ditampung di botol ini ya. Silahkan diruangan itu" ucapnya memberikan botol kecil pada mereka lalu menunjuk pada pintu yang ada diruangan tersebut.

"Perlu aku temenin gak?" tanya wanita itu

"Gak perlu" jawabnya singkat kemudian berdiri melangkah memasuki ruangan disana.

Mengunci pintu sambil memandangi botol kecil ditangannya "Maafkan aku ze" gumamnya dalam hati

Setelah selesai melakukan serangkaian pemeriksaan mereka langsung pulang ke kediaman orang tua.

Setelah sampai,varo tidak ikut turun

"Sel, aku ke kantor lagi ya masih ada meeting bentar lagi" ucapnya pada sela. ya, sela teman seangkatannya sekarang sudak menjadi istrinya.

"Yaudah, hati hati" jawabnya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!