NovelToon NovelToon
Aku? Jadi Suami Pengganti?

Aku? Jadi Suami Pengganti?

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur dzakiyah

ig: nrz.kiya

Farel Aldebaran, cowok yang lebih suka hidup semaunya, tiba-tiba harus menggantikan posisi kakak kembarnya yang sudah meninggal untuk menikahi Yena Syakila Gunawan. Wanita yang sudah dijodohkan dengan kakaknya sejak bayi. Kalau ada yang bisa bikin Farel kaget dan bingung, ya inilah dia! Pernikahan yang enggak pernah dia inginkan, tapi terpaksa harus dijalani karena hukuman dari ayahnya.

Tapi, siapa sangka kalau pernikahan ini malah penuh dengan kekonyolan? Yuk, saksikan perjalanan mereka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3: Di Kamar Pengantin

Setelah selesai dengan prosesi akad nikah yang berlangsung sangat cepat dan penuh dengan tatapan serius dari seluruh keluarga, Farel dan Yena akhirnya tiba di kamar pengantin. Mereka duduk di ujung ranjang yang besar, dengan suasana yang lebih sunyi dan kaku daripada yang bisa dibayangkan oleh Farel.

Farel menatap sekeliling kamar, merasa semakin canggung. Tembok kamar yang dihiasi dengan bunga dan tirai merah muda itu terasa sangat kontras dengan hatinya yang masih berantakan. Ia meremas tangannya, memandang Yena yang duduk di sebelahnya dengan ekspresi yang tak kalah kikuk.

“Jadi... ini kamar pengantin ya?” tanya Farel, mencoba mencairkan suasana. “Kamar ini lebih mirip kamar tidur anak kecil yang baru pindahan dari rumah nenek, deh.”

Yena meliriknya dengan senyum tipis. “Ya, Farel. Tapi ini kamar pengantin, jadi bisa dibilang ini kamar kita. Kita bisa bikin nyaman, kok.”

Farel mengangkat alis, seolah tak percaya. “Kita? Lo serius? Gue masih bingung harus ngomong apa ke lo, Yen. Gue tuh biasanya ngobrol sama temen-temen gue soal game, gak gini-gini banget,” jawab Farel, sambil menggigit bibirnya, seolah mencoba menahan tawa.

Yasmin mengangguk pelan, mencoba untuk tetap tenang meskipun hatinya juga mulai ragu. “Jadi, gimana nih, Farel? Kita harus ngobrol tentang... apa?”

Farel menarik napas panjang. “Gue nggak tahu sih. Gue nggak siap banget, Yen. Gue tuh, ya, biasa hidup sesuka hati, tiba-tiba sekarang ada yang harus dipikirin serius. Kayak, lo mau makan apa, besok pagi? Gue nggak punya jawaban buat itu!”

Farel menghembuskan nafasnya, kembali melanjutkan. “Jadi, Yena... lo beneran siap jadi istri gue, nih?” tanyanya dengan wajah serius, meskipun ada senyum nakal di ujung bibirnya.

Yena terdiam sejenak, melihat Farel dengan pandangan penuh tanya. “Gue sih nggak tahu, Farel. Lo sendiri, gimana? Siap jadi suami?”

Farel tertawa canggung, melirik ke arah pintu kamar yang seolah menjadi pelarian. “Gue sih nggak tahu. Rasanya kayak terjebak di film yang nggak pernah gue pilih. Tapi... ya, kita coba aja, kan? Kalau nggak enak, kita bisa restart.”

Yena menggelengkan kepala, mencoba menahan tawa. “Restart? Kayak main game aja, loh. Gak segampang itu, Farel.”

“Ya kan, kalau ada tombol reset, hidup bakal jauh lebih gampang!” Farel berkata, masih mencoba untuk mencairkan suasana. Tapi matanya mulai tampak lebih serius. “Gue nggak tahu harus gimana, Yena. Gue tuh nggak siap buat peran ini. Pernikahan... bukan hal yang bisa gue anggap enteng. Gue tahu lo juga pasti bingung.”

Yena menatap Farel dengan empati, mencoba memahami perasaan yang mungkin tersembunyi di balik kekocakan Farel. “Lo nggak sendiri, Farel. Gue juga nggak tahu harus gimana, tapi yang jelas kita nggak bisa lari dari ini. Gue juga butuh waktu, dan lo juga butuh waktu. Kita bisa jalani ini pelan-pelan.”

Farel tersenyum kecut, meskipun hatinya sedikit lebih ringan mendengar kata-kata Yena. “Pelan-pelan? Hmm..." Tiba-tiba, Farel berdiri dan berjalan mondar-mandir di kamar, seolah mencari jawaban untuk kehidupan yang baru saja dimulainya.

“Gue tuh gak ngerti, kenapa hidup gue bisa berakhir di kamar pengantin ini. Dulu, gue kira kamar pengantin itu cuma buat orang-orang yang udah siap banget. Tapi sekarang... gue kayak orang bingung yang baru dikasih tugas matematik susah di tengah ujian!”

Yena tertawa ringan melihat tingkah Farel. “Tenang, Farel. Kita juga nggak harus langsung ngerti semua. Semua hal butuh proses, kan?”

Farel berhenti sejenak, menatap Yena, lalu melanjutkan dengan nada kocak. “Oke, kalau gitu, boleh nggak gue bikin peraturan sendiri? Peraturan nomor satu: setiap malam, kita harus nonton film komedi. Kalau nggak, gue bakal ngamuk.”

Yena menahan tawa, meskipun dia merasa canggung. "Oke, gue setuju. Tapi gue mau peraturan nomor dua, ya: setiap pagi, kita harus masak bareng, biar nggak ada yang ngomel kalau sarapan gue kepedesan.”

Farel mengangguk dengan antusias. “Setuju! Tapi, lo yakin lo bisa masak bareng gue? Gue nggak jamin, ya, kalau lo bisa bertahan dari eksperimen dapur gue.”

Yena tersenyum, sepertinya mulai sedikit lebih nyaman dengan situasi yang penuh kejutan ini. “Nggak masalah, Farel. Setidaknya kita berdua bakal ketawa-tawa, kan?”

Farel tersenyum lebar. “Iya, sih. Nggak ada yang lebih bikin nyaman selain tawa... bahkan kalau itu tawa konyol dari gue. Pokoknya, Yena, lo harus siap banget jadi istri yang tahan banting, ya!”

Yena meliriknya dengan tatapan serius namun tetap ringan. “Siap, kok. Tapi... kalau tiba-tiba lo bawa pulang hewan peliharaan baru dari jalan, gue nggak jamin ya.”

Farel langsung tertawa terbahak-bahak, melepaskan ketegangan yang ada di dadanya. “Oke deh, deal. Gue janji nggak akan bawa pulang iguana atau ular ke sini. Tapi kalau ada kucing oren yang lewat, lo harus kasih izin, ya?”

Yena hanya menggelengkan kepala, tapi senyumnya semakin lebar. “Terserah deh. Yang penting, lo jangan bawa pulang masalah lebih banyak lagi dari yang kita punya.”

Farel meluruskan punggungnya dan duduk kembali di samping Yena. “Yaudah, Yen, kita coba aja jalani ini pelan-pelan, ya? Mungkin nggak harus sempurna, tapi setidaknya kita bisa bikin banyak cerita kocak.”

Yena terkekeh. “Gue siap, kok, Farel. Setidaknya, hidup kita nggak akan pernah membosankan.”

Farel terdiam dan tidak lagi merespon ucapan Yena, ia sibuk mengutak-atik dasinya yang sejak tadi terasa seperti tali jerat di leher. Sementara itu, Yena menghela napas panjang, lalu berdiri dari tempat duduknya.

“Ah, panas banget!” keluh Yena sambil mulai melepaskan hiasan kepala pernikahannya.

Farel menoleh dengan ekspresi penasaran, alisnya terangkat tinggi. “Eh? Lo mau ngapain?”

Yena, yang sudah mulai melepas satu per satu jepitan rambutnya, menatap Farel sekilas sambil mengangkat bahu. “Mau ganti baju, lah. Gaun ini berat banget. Lagian udah gak ada acara, kan?”

Sebelum Farel sempat menjawab, Yena sudah mulai membuka kain penutup gaun bagian depannya. Mata Farel membulat seketika, seperti baru saja melihat sesuatu yang melampaui logikanya.

“Eh, eh, eh! Yena! Lo ngapain sih?” Farel berteriak panik, langsung memalingkan wajahnya sambil mengibaskan tangan di udara.

Yena menatap Farel dengan bingung. “Ya buka baju lah. Mau sampai kapan gue pakai gaun ini? Berat banget, tau!”

“Ya tapi nggak di depan gue juga kali!” Farel berseru dengan nada setengah histeris, masih memalingkan wajahnya ke arah dinding.

Yena mendengus pelan, lalu tertawa kecil. “Apaan sih? Santai aja, Farel. Kita udah nikah, kan?”

“Tapi kita nggak ‘nikah’ dalam artian itu!” Farel menjawab cepat, nyaris tergagap. Tangannya kini sibuk menarik dasinya lebih erat, seperti mencari pelampiasan dari kegugupannya.

1
Angel Ine
semangat terus, ceritanya gak berhenti bikin ngakak, selalu mendukung karya k.thor
Angel Ine
Lanjut terus k.thor semangat dalam berkarya
Ana
Pokonya baca semua karya kakak, bisa jadi inspiratif yg baik, karya yg ini tema beda tapi tdk jauh banget dri ciri khas kakak,, ngakak abiss jg bacanya
El
Mampir lagi.. seperti biasa karya kakak luar biasa, apa lgi kali ini tema berbeda..
El
Bener" yee nih farelll...🤦🏻‍♀️😂
Ddek Aish
ada2 aja grup anak spesial. kirain anak disabilitas yang spesial taunya 😂😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: hahaha.. 🤣🥰
total 1 replies
Agnan
Kocak sih ini, keren.. keren..
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih kak, atas dukungannya dan komen positifnya🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
PuputMega Shelviana SuJanii
bahasanya kurang ngena thor, masa ank ngomong nya gue2 k ayahnya, giliran ayahnya jh bz sopan pakex saya
ᏦᎨᎽᎯ~: wajar sih kak, melihat sifat farel ya gtulah.. adapnya kurang🤣 jdi mon maap klw krng nyaman🙏🏻 tp terima kasih udh baca🫶🏻
total 1 replies
Ddek Aish
mampir lagi
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih ya kak, atas dukung setiap karyaku, bakal semakin semngt nihhh🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
Agnan
Haha Kocak si farel😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: beh gercep ya, tenkyu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!