NovelToon NovelToon
Perfect Ketos

Perfect Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Dwi

Shani Aira Natio, gadis lemah lembut yang begitu di gemari oleh seluruh orang di sekolah berkat citra baiknya itu ia berhasil menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya, Pelita Bangsa. selain itu Shani juga sangat pintar walaupun dia bisa belajar seperti orang orang umum nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00

Shani masuk ke ruang OSIS yang ternyata sudah ramai OSIS tengah beristirahat karena MPLS day pertama sudah selesai, " kenapa tiduran di lantai," Shani melewati anggotanya yang banyak tiduran di lantai karena badan mereka terasa pegal.

" kita evaluasi yuk," Shani duduk di bangkunya dan anggota yang tiduran pun langsung duduk ke bangku mereka masing masing, " Cici ga makan ya?" ara menunjuk Kotak catering untuk Shani yang isi nya masih utuh.

" Oh iya aku lupa, nanti deh kalau udah evaluasi," Shani mengambil buku nya, " sambil makan aja Shan, udah sore," Akasha melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah 4 sore.

" iya ci makan aja, biar aku yang buka," Shani mengangguk setuju dengan tawaran jingga, Shani pun mengambil kotak makanannya, " maaf ya temen temen aku sambil makan."

" iya Shan santai aja, ya ga guys," mereka mengangguk, mereka tahu bagaimana hectic nya Shani tadi mulai dari ngurusin kendala kendala yang di luar prediksi hingga kecelakaan kecelakaan kecil yang membuat nya harus bolak balik ke UKS.

Shani menikmati makanannya tapi sambil ia menulis di buku, untuk mencatat kritik dan saran yang di acungkan anggota hingga membuat Akasha geleng geleng kepala lantaran Shani lebih banyak ngomongnya dari pada makan.

breafing hingga pukul 05:00 tapi makanan Shani belum abis juga, " Kalian hati hati ya pulangnya," semua anggota satu persatu keluar ruang OSIS sedangkan Shani harus membereskan bukunya dulu baru pulang.

Sudah menjadi hal biasa baginya untuk pulang paling akhir padahal dia datang paling pagi, " Sudah selesai," Shani memakai tasnya dan keluar ruang OSIS, Shani mengunci pintu ruang OSIS barulah ia keluar sekolah yang sudah sepi.

langit pun sudah mulai gelap menunjukkan hari sudah mulai menuju malam, Shani duduk di halte bus yang ada di depan sekolah biasanya dia pulang pergi menggunakan bus karena tak ada yang bisa mengantarkannya atau menjemput Shani.

bus terakhir datang pukul setengah 6 sore jadi Shani harus menunggu sekitar 10 menit lagi, Shani menunggu sambil menatap beberapa kendaraan berlalu lalang hingga akhirnya bus pun datang

Shani naik, Shani menjadi penumpang terakhir di bus itu sampai akhirnya bus pun berjalan ke halte terdekat dari rumah Shani.

" terimakasih pak," Shani turun dari bus dan berjalan ke rumah nya, Shani masuk ke gedung yang menjulang tinggi ya Shani tinggal di apartemen.

" Shani pulang," Shani masuk ke dalam unit apartemen nya yang ternyata cukup berantakan, beberapa kain berserakan bahkan pecahan kaca pun terdapat dilantai tapi Shani terlihat sudah biasa dengan pemandangan itu.

Shani melepaskan sepatunya dan meletakan ke laci penyimpanan sepatu lalu Shani menggunakan sendal rumah, " Bunda," Shani mengetuk pintu kamar yang paling dekat dari pintu masuk.

" Cici udah pulang? Maaf ya rumahnya berantakan lagi," Shani tersenyum tenang dan memeluk wanita yang ia sangat sayangi itu, " gapapa bunda nanti Shani beresin," Shani melepaskan pelukannya.

" gausah biar bunda aja, kamu pasti capek Istirahat aja," Shani menggelengkan kepalanya, " bunda aja yang istirahat, pasti bunda capek kan?" Shani merangkul sang bunda untuk kembali masuk ke kamar.

Selain di ruang tamu, kamar sang bunda juga begitu berantakan dan lemari pun terbuka dengan baju baju yang berserakan, " Bunda ga kenapa Napa kan?" Shani memperhatikan keadaan sang bunda.

" Gapapa kok," Shani mengangguk, " dah bund istirahat aja biar Shani yang beresin," Shani melepaskan tasnya dan meletakan di sofa kamar sang bunda lalu Shani membereskan pakaian pakaian sang bunda yang berantakan.

" Apa lagi yang di ambil Bun?" Shani melirik sang bunda yang tengah duduk di kasur sambil bersandar, " Ga ada, sebelum berangkat kerja semua emas, uang tabungan, dan sertifikat udah bunda sembunyikan," Shani mengangguk.

" ayah juga sempat mau dobrak kamar kamu tapi ga bisa," Shani menghela nafasnya berat, kehidupan Shani di sekolah dan di rumah berbeda 360° karena jika di sekolah Shani terlihat seperti anak anak happy family sedangkan kenyataannya Shani merupakan broken home.

Ayahnya menikah lagi bersama seorang wanita yang lebih muda dan memiliki anak perempuan tapi sang ayah tidak ingin menceraikan bunda nya, dan terus memaksa Shani dan bunda untuk memberikan nya uang karena ayahnya tidak memiliki pekerjaan.

kekacauan yang terjadi di apartemen nya ini penyebabnya adalah sang ayah yang murka karena tak di beri uang, kekacauan ini sudah menjadi hal biasa karena hampir setiap hari Shani pulang dengan rumah yang hancur.

Shani tak peduli, Shani lebih peduli dengan kondisi sang bunda karena selain suka memaksa ayahnya juga seorang pemabuk dan suka bermain tangan ke bunda Shani atau Shani sekali pun.

Sebenarnya Shani punya Abang hanya Saja sang Abang sudah berpulang ke pangkuan tuhan lebih cepat karena sakit kanker hati tapi tak memiliki biaya untuk pengobatan yang mahal.

......................

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!