NovelToon NovelToon
Mencintaimu Bu, Dokter!

Mencintaimu Bu, Dokter!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Dendam Kesumat
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Naga Rahsyafi

Fariq Atlas Renandra seorang pria yang berprofesi sebagai mandor bangunan sekaligus arsitektur yang sudah memiliki jam terbang kemana-mana. Bertemu dengan seorang dokter muda bernama Rachel Diandra yang memiliki paras cantik rupawan. Keduanya dijodohkan oleh orangtuanya masing-masing, mengingat Fariq dan Rachel sama-sama sendiri.

Pernikahan mereka berjalan seperti yang diharapkan oleh orang tua mereka. Walaupun ada saja tantangan yang mereka hadapi. Mulai dari mantan Fariq hingga saudara tiri Rachel yang mencoba menghancurkan hubungan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Rahsyafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga

Disebuah cafe mewah, dua orang wanita sedang mengobrol hal yang sangat serius. Indi dan Rita berniat ingin menyatukan anak mereka. Terlebih lagi Fariq dan Rachel masih sama-sama sendiri.

Kedua wanita paruh baya berperawakan modis itu sangat berharap jika anak-anak mereka akan menikah seperti keinginan keduanya.

"Sampai sekarang aku nggak pernah lihat Rachel bawa laki-laki ke rumah, Rit."

"Kalau Fariq pernah. Perempuan itu bekerja sebagai DJ. Aku nggak setuju, Ndi," ungkap Rita. "Bukannya aku menghina pekerjaannya, tapi aku sebagai orang tua mau yang terbaik buat anak laki-laki ku."

"Lebih baik ikutin saran ku tadi. Aku bangga melihat anak kamu yang bisa melindungi Rachel," ujar Indi. "Aku mau Fariq jadi menantu ku."

"Aku juga," balas Rita. "Melihat Rachel merawat Fariq. Aku yakin, kalau Rachel bisa dijadikan istri yang tepat buat anak aku."

"Tapi permasalahannya sekarang. Mereka mau nggak?" tanya Indi pada Rita.

Rita berpikir sejenak setelah mendengar ucapan dari Indi. Dia yakin jika Fariq akan mengikuti permintaannya. Namun dia juga bingung, tidak bisa memastikan apakah anak-anak mereka akan menerima perjodohan tersebut.

[] [] []

Satu Minggu telah berlalu, Fariq Atlas Renandra melakukan pekerjaan seperti biasa. Luka yang ia dapat setelah menolong dokter muda itu sudah sembuh walaupun belum sepenuhnya.

Begitu juga dengan Rachel Diandra, sekarang ia bertugas di luar kota. Ada yang membutuhkan jasanya sebagai seorang dokter disana.

Saat malam tiba, Fariq sedang bersama ibunya di ruang meja makan. Pria itu sudah tidak memiliki seorang ayah dikarenakan meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

"Ariq."

"Iya, Mi."

"Rumah kita sepi banget ya."

"Iya lah, Mi. Kan cuma Ariq sama Mami yang ada di sini ... Alda juga udah jarang ke sini."

"Alda sibuk kuliah, biarin ajalah. Apalagi sekarang dia semester akhir."

Fariq kembali melanjutkan makannya. Begitu juga dengan Rita. Rumah yang terbilang cukup besar memang terasa sepi jika hanya mereka berdua disana.

Rita berharap jika sesuatu yang ia inginkan bersama calon besannya akan segera terwujud, apalagi dia sudah mulai menua. Sebagai seorang ibu, Rita menginginkan Fariq mendapatkan istri yang bisa merawat anaknya kelak ketika dia sudah tidak ada

Sudah pasti, wanita yang sedang di fokuskan oleh Rita untuk menjadi menantunya adalah anak temannya. Tidak lain dan tidak bukan ialah Rachel Diandra.

"Mami mau cucu."

"Ha!" Fariq bingung mendengar ucapan ibunya tadi. Bahkan nasi yang sedang ia kunyah belum halus sepenuhnya. "Mami bilang apa tadi?" tanyanya.

"Mau cucu," ucap Rita mengulanginya.

"Ariq yang salah denger atau Mami yang salah ngomong?" tanya pria itu.

"Kamu nggak salah denger. Mami mau cucu ... Temen-temen Mami semuanya udah punya cucu. Setiap ketemu pasti mereka bawa cucu. Mami, cuma bawa tas!" kesal Rita.

"Terus Mami ngapain minta cucu sama Ariq. Hahaha ..."

Pria itu malah tertawa terbahak-bahak, karena baginya permintaan dari ibunya sangat lucu. "Emangnya Ariq bisa buat sendiri. Seenaknya Mami minta gitu aja."

"Makanya kamu nikah."

"Sama Tantri?" Fariq menaikkan sebelah alis matanya.

"Mami penggal leher kamu."

"Hahaha ..." Fariq Atlas Renandra kembali tertawa. "Tadi katanya mau cucu. "Hehehe ..."

"Nggak sama Tantri juga. Kamu mau Mami jantungan?"

"Mami kok ngomongnya gitu banget."

"Makanya kamu serius," ucap Rita. "Sama orang tua malah bercanda."

"Gimana Ariq nggak bercanda. Permintaan Mami aja aneh gitu," ucapnya.

"Aneh gimana? Kamu nggak mau nikah?" Tanya Rita.

"Mau lah, Mi. Siapa coba di dunia ini nggak mau nikah ... Kan Ariq juga pengen ngerasain malam pertama."

Rita menatap tajam anaknya itu. "Kurang ajar ya sekarang."

"Ya ampun, Mi. Kan kalau pengen cucu, Ariq harus malam pertama dulu 'kan."

"Tapi nggak usah mikirnya ke situ."

"Udah lah, Mi. Kita lagi makan, sekedar beginian aja kita ribut."

"Sekedar kamu bilang!" ujar Rita. "Ariq ... Kamu itu anak satu-satunya Mami. Mami udah tua, tapi sampai sekarang Mami belum menimang cucu."

"Kamu mau Mami mati duluan. Baru kamu nikah?" tanyanya.

"Mami ... Dari tadi ngomongnya ngelantur. Ariq nggak suka."

"Makanya kamu nikah. Mami juga pengen lihat kamu punya istri, punya anak, bahagia."

"Ariq udah bahagia Mami, sayang ... Cukup Mami ada, Ariq bahagia banget."

"Tapi Mami akan lebih bahagia kalau kamu menikah."

Fariq berdecak kesal. "Urusan nikah nanti-nanti ajalah, Mi ... Ariq 'kan laki-laki. Beda sama perempuan, kalau bisa harus cepat-cepat."

"Itu maksud Mami, Ariq," ujar Rita. "Kan nggak mungkin kamu nantinya menikah sama nenek-nenek."

"Ucapan itu adalah doa ... Mami nggak boleh gitu. Walaupun Ariq belum kepikiran buat nikah. Tapi Ariq pengen juga punya istri yang masih muda."

"Gini ya Ariq, sayang-"

"Iya Mami, sayang."

"Kebiasaan ini. Maminya lagi ngomong malah di putus."

Fariq langsung terdiam.

"Mau laki-laki ataupun perempuan sama aja, Ariq ... Kalau kamu udah berumur nanti. Emangnya kamu yakin ada perempuan muda yang mau sama kamu?"

Fariq Atlas Renandra mencerna ucapan dari ibunya. Setelah dipikir-pikir, perkataan yang baru saja keluar dari mulut Rita memang betul juga.

"Kenapa diam?"

"Mami kok jadi nakut-nakutin, Ariq ... Tadi 'kan Ariq udah bilang, kalau Ariq juga pengen nikah."

"Ya udah. Nikah dari sekarang."

"Eummm ... Mami kasih Ariq waktu dua bulan ya. Ariq akan cari istri, tapi jangan di paksa."

"Nggak perlu cari sampai dua bulan."

"Ya 'kan nggak mungkin juga sekarang, Mi ... Jodoh dari mana coba."

"Sebenarnya jodoh kamu udah dekat, tapi kamu nggak sadar."

"Tantri," ucap Fariq lagi.

Rita menatap tajam kearah anaknya. "Ariq! Kamu main-main sama Mami."

"Maaf, Mamiku sayang."

"Kamu nikah sama Rachel."

1
ay Susie
kenapa gak bilang lgsg kl dia sodara tiri , bikin mulek
Khusnul Khotimah
ayah yg goblok,,,,,
Buaya Darat: kak🥲 mohon bersabar
total 1 replies
Khusnul Khotimah
pria bertanggung jwb apaan,,,,,KLO tahu batasan ada perempuan disampingmu za biarin yg nolong calonmulah toh cuman jatuh doang,,,,,,bilang aja tebar pesona,,,,,g masuk akal bgt
Naga Rahsyafi: sabar kak🥲 kena ke penulisnya lagi
total 1 replies
Naga Rahsyafi
Jangan lupa tinggalkan jejak jari sebelum pergi
Buaya Darat
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!